When A Mage Revolts - Chapter 506

Babak 506: Formasi Silang

Penerjemah: Editor Terjemahan EndlessFantasy: Terjemahan EndlessFantasy

Benjamin memelototi uskup dengan hati yang berat.

Langkah untuk merebut Kota Sungai Panjang berjalan begitu lancar dan pertunjukan Raja begitu tepat sehingga mereka hampir berani berjalan ke balai kota untuk merebut kota. Siapa yang akan mengecualikan uskup yang tiba-tiba muncul?

Dia sebelumnya bahkan memindai kota untuk memastikan uskup tidak ada di sana.

Mungkinkah ini jebakan? Apakah Gereja sudah memperkirakan bahwa mereka akan menurunkan Kota Long River dan menunggu kedatangan mereka? Tetapi … Jika ini adalah jebakan, maka uskup tidak akan sendirian.

Benjamin tidak bisa menemukannya.

Bagaimanapun, musuh sudah ada di hadapannya, jadi dia tidak bisa melakukan apa-apa selain mengesampingkan pikiran ini. Sisi baiknya, seorang uskup yang sendirian tidak mungkin sulit untuk dihilangkan.

“Aku berharap kamu akan tahu tempatmu dan menghindari mencemari kehormatan Raja,” uskup tua itu mendesis ketika dia menatap mata Benjamin yang pendendam.

“Apakah itu penting?” Benjamin menggelengkan kepalanya, “Saya berasumsi bahwa jika Anda memiliki keberanian untuk muncul di sini, Anda harus siap menghadapi kematian?”

Dia bertepuk tangan saat berbicara.

Kabut es tebal tiba-tiba melonjak dari balik pakaiannya dan menyebar ke sekelilingnya.

“Mereka … Mereka akan bertarung?”

Orang-orang di bawah di jalan-jalan mengangkat kepala mereka dan menarik napas dalam-dalam. Mereka tidak yakin apa yang akan terjadi.

Pria muda yang terbang menjauh dari kerumunan itu pastilah seorang penyihir, tapi … orang tua yang memegang walikota rupanya adalah uskup agama negara …

Orang-orang bingung, tidak tahu siapa dan apa yang harus dipercaya lagi.

Tapi jauh di lubuk hati, mereka diam-diam berharap bahwa penyihir akan menang.

Para prajurit yang dibawa oleh jendral itu mengepalkan tangan mereka dengan frustrasi. Mereka berharap membawa busur atau senjata yang diikat ke pinggang untuk membantu situasi.

Sayang sekali mereka tidak membawa apa-apa sehingga tidak bisa melakukan apa-apa selain menonton pertempuran dari luar.

“Mage Benjamin, jangan sampai kalah.”

Raja bersembunyi di kerumunan dan bergumam dengan gugup.

Saat ini, uskup di langit mendengus dingin. Dia melemparkan walikota yang dia pegang ke kerumunan, banyak yang ngeri. Kemudian, dia menatap Benjamin ketika dia mulai mengucapkan mantra.

Cahaya Suci dengan cepat menerangi langit malam.

Meskipun Benjamin mulai memanggil sebelumnya, uskup adalah yang pertama untuk menyerang.

Tujuh salib siluman yang terdiri dari cahaya suci muncul di langit dan berkumpul dalam formasi aneh. Itu sesuai dengan langkah Benjamin dan sepertinya melacak gerakannya.

Benjamin mengangkat alisnya.

Dia belum pernah melihat teknik ini sebelumnya. Namun, ketika tujuh salib terkunci padanya, dia bisa merasakan bahwa aktivitas unsur di sekitarnya melambat. Uap air yang mendukung penerbangannya tiba-tiba terasa seolah-olah membutuhkan lebih banyak konsumsi Energi Spiritual untuk mempertahankan dirinya.

Apa itu Divine Art?

Benjamin cepat-cepat menghindari serangan serangan salib dan mengamati dengan cermat. Pada saat ini, kabut es yang masih melekat di udara membentuk tangan besar dan mencoba meraih uskup.

Setengah uskup mengharapkan salib cahaya suci untuk merindukan Benyamin. Oleh karena itu, ia mengendalikan arah mereka untuk menargetkan tangan yang dibuat dari kabut es.

Dalam sekejap mata, tangan besar dan formasi silang yang aneh menabrak satu sama lain.

Mendering!

Suara keras bergema keluar dari langit.

Benjamin mengerutkan kening ketika dia melihat ini.

Ketika tangan kabut es besar terbentuk bersentuhan dengan salib cahaya suci, seolah-olah itu tiba-tiba dipukul oleh mantra yang mengikat dan dihentikan. Salib-salib itu kemudian mulai bergetar sebelum menguap bersama dengan tangan es Benjamin yang es dengan zap yang tajam.

“Kekuatan Cahaya Kudus dapat membersihkan semua kejahatan dari bumi,” Uskup menggenggam kedua telapak tangannya dan menyeringai dengan taat.

Benjamin mengerutkan bibirnya dengan jijik.

Dia bahkan berkhotbah di pertengahan pertarungan; seberapa salehnya dia?

Tiba-tiba Benjamin meningkatkan kecepatannya dan mulai mengelilingi uskup di udara. Bilah es yang tak terhitung jumlahnya terbentuk di sampingnya sebelum tiba-tiba menembaki uskup. Pemikirannya sederhana – jika formasi salib hanya bisa menghadapi dan memblokir satu arah, maka dia akan menyerang dari semua arah!

Benjamin sekarang seperti minigun yang berputar. Dia terus menerus menyerang uskup dengan bilah es yang penuh sesak saat dia terbang. Serangannya begitu cepat sehingga kerumunan di bawahnya mulai melihat bintang-bintang mulai pusing.

Namun, uskup tua itu hanya merenggut salib tergantung di lehernya ketika dia tertawa menanggapi hal ini.

Itu adalah salib logam berwarna keperakan dan dibuat dengan halus; itu tampak sangat berbeda dari salib-salib penyelamat biasa yang biasa dipakai para imam. Putaran pertama bilah es dihalangi dengan salib penyelamat yang biasa dilakukan oleh uskup. Setelah ini, uskup mengepalkan salib perak di tinjunya dan mulai melantunkan beberapa nyanyian yang tidak jelas.

Salib perak mulai menyala dan osilasi sihir yang kuat berdesir keluar.

Apakah ini … Seni ilahi tingkat tinggi?

Benjamin punya firasat buruk tentang ini.

Tiba-tiba, keretakan robek terbuka di langit yang gelap. Sinar cahaya bersinar dari celah ke Benjamin, tiba-tiba menutupi seluruh tubuhnya di tengah penerbangan. Pada saat itu, seolah-olah Benjamin mendapatkan seribu kilogram lebih berat; tubuhnya menjadi kejang dan dia langsung membeku.

Benjamin berusaha keluar, tetapi tidak bisa bergerak sedikit pun. Bahkan uap air di sampingnya tidak bisa dikendalikan. Lalu, matanya melebar ketakutan.

Dia tahu teknik ini.

Sinar Cahaya Suci adalah seni ilahi yang misterius. Itu bisa menggunakan kekuatan cahaya suci untuk mengikat musuh dengan hit rate 100%. Dari perspektif Gereja, mereka meminjam kehendak Allah dan secara paksa memenjarakan orang-orang berdosa di Bumi.

Tapi … ini adalah beberapa divine art tingkat tinggi! Nyanyiannya harus memakan waktu setidaknya beberapa menit. Bagaimana uskup memanggilnya begitu cepat?

Pandangan Benjamin jatuh ke salib perak.

“Orang-orang yang naif, bukankah begitu? Ini adalah kekuatan Cahaya Kudus. “Uskup berbicara kepada orang banyak di bawah,” Tidak peduli seberapa jahat penyihir itu, mereka masih akan tunduk pada kehendak Allah. ”

Orang-orang melihat seberkas cahaya di langit dan menahan napas.

Jadi … dia kalah?

“Hei, apa kamu pikir kamu menang? Siapa yang bertarung dengan begitu ceroboh? ”Namun, sebuah suara tiba-tiba datang dari belakang uskup.

Orang-orang tertegun sejenak dan mengembalikan pandangan mereka ke sinar. Mereka menoleh hanya untuk mengetahui bahwa orang yang ada di balok itu sekarang telah menghilang.

Benjamin sekarang berdiri di belakang uskup. Tangannya dengan ringan bertumpu pada bahu uskup dan ujung hidungnya tepat di sebelah telinga uskup.

Di telapak tangannya, dia memegang belati di punggung uskup.

– Dia telah menggunakan bentuk tidak berwujud untuk menghindari ikatan.

Namun, terlepas dari kesulitannya, uskup tidak bereaksi sama sekali.

“Tapi tentu saja…”

Uskup meremas tangan kanannya dan menghancurkan sebuah salib penyelamat yang dia sembunyikan di telapak tangannya tepat saat Benjamin hendak mengarahkan belati ke punggung uskup untuk mengakhiri pertempuran. Seketika, perisai suci diaktifkan, dan Benjamin memantul darinya.

Pada saat yang sama, tujuh salib cahaya suci lainnya muncul dari udara tipis dan perlahan-lahan mengatur diri mereka ke dalam formasi sebelumnya sebelum melacak Benjamin yang sekarang berada tidak jauh dari situ.

Uskup berbalik dan mengungkapkan senyum dingin.

“Apakah kamu benar-benar berpikir aku akan tidak siap setelah kamu menyergap kami berkali-kali?”

–> Baca Novel di novelku.id <–