When A Mage Revolts - Chapter 366

Bab 366: Ordonansi Pemerintah Pertama

Penerjemah: Editor Terjemahan EndlessFantasy: Terjemahan EndlessFantasy

Dari meninggalnya Raja hingga pencabutan larangan itu, beberapa seri perintah pemerintah dikeluarkan di seluruh Ferelden, awal dan akhirnya memakan waktu beberapa hari.

Tetapi, sebagai salah satu kota terpenting di Ferelden, Rayleigh tidak menghabiskan banyak waktu. Pada pagi kedua, buletin sudah dipasang di sepanjang jalan. Hampir tidak ada pakaian mencolok yang bisa dilihat di kota, setiap rumah memiliki bendera hitam di depan pintu mereka yang melambai-lambai ditiup angin.

Ferelden masih merupakan kerajaan muda. Meskipun belum lama ini, mereka baru saja mengalami kematian mendadak raja lama dan perpecahan negara, setelah membangun kerajaan baru, raja pertama mereka telah diturunkan, kepada warga, itu masih berita sedih.

Dengan demikian, kebanyakan dari mereka tidak melihat peningkatan mendadak dalam jumlah imam yang berjalan di jalan-jalan.

Mereka memiliki buku-buku tebal di tangan mereka, dan mengenakan jubah biasa, yang cocok untuk negara yang sedang berkabung. Mereka tidak mencoba untuk berkhotbah kepada orang-orang, hanya secara perlahan melanjutkan bisnis mereka di depan markas besar Mages ‘Freemasonry sebelumnya.

Freemasonry milik Ferelden Mages tidak ada lagi, cabang-cabang mereka yang tersisa telah ditutup. Adapun apa yang akan terjadi setelah mereka tutup, melihat pekerja dan pendeta di sekitarnya …, orang sudah bisa tahu.

Mereka ingin mengubah semua tempat ini menjadi gereja.

“Tuan, apakah para pendeta itu dari Gereja?”

Di sudut jalan, beberapa penyihir bersembunyi di sana, mengintip ke luar, mengamati semua ini secara rahasia. Tony memasang ekspresi panik dan menanyakan hal ini.

Benjamin menghela nafas dan mengangguk.

Siapa sangka?

Membunuh Raja, menyebarkan desas-desus … pada awalnya, Benjamin melakukan semua ini untuk memperlambat pengaruh Gereja pada Ferelden. Tetapi, pengampunan Gereja tidak terduga. Di bawah tekanan rumor dan teman sebaya, mereka baru saja menghancurkan Aldrich bersama dengan Freemasonry Mages, dan bahkan menggunakan kesempatan ini untuk menjadi salah satu kekuatan di belakang layar di Ferelden.

Malam sebelumnya, ketika dia mendengar berita dari si pembunuh, dia belum percaya. Tetapi hari ini, setelah menerima berita dari Snow, dan dengan buletin di seluruh jalan, dia tidak bisa tidak percaya.

“Guru Benjamin, mengapa rasanya … kita malah membantu mereka?”

Pada saat itu, menghadapi pertanyaan-pertanyaan dari murid-muridnya, Benjamin hanya bisa tertawa pahit.

Apa yang bisa dia lakukan?

Dia juga tak berdaya.

Tetapi, dengan pemikiran yang tepat, gerakan Gereja adalah tanda pembalasan. Tetapi pada kenyataannya, itu seperti tindakan paksa yang harus mereka ambil – meskipun mereka membakar semua orang dari Freemasonry Mage di lubang, dan bahkan mencabut larangan itu, tetapi mereka sama sekali tidak siap untuk Ferelden menerima Gereja.

Di negara ini, para penyihir masih memiliki fondasi. Tanpa penindasan terhadap penyihir, dan jika tiba-tiba aturan baru keluar tanpa alasan, bahkan dengan alasan logis, penyihir pasti akan keberatan.

Dengan demikian, apa yang dilakukan Benyamin masih berpengaruh terhadap Gereja.

Melihat orang-orang ini terburu-buru membangun gereja, dia dapat melihat Gereja dipaksakan. Mereka tidak punya alasan untuk menyatakan bahwa penyihir akan dilarang, sehingga mereka hanya bisa membangun gereja, kemudian kemudian berkhotbah dengan keras terhadap para penyihir.

Ini jauh lebih mudah untuk dihadapi.

Saat ini, Benjamin sudah punya rencana untuk berurusan dengan mereka.

Setidaknya, dengan Gereja di depannya, orang-orang ini tidak akan dapat membangunnya dengan sempurna dalam waktu tiga puluh tahun.

“Tuan, kami tidak bisa membiarkan mereka berkhotbah di kota kami.”

“Yakinlah.” Benjamin mengangguk, “Aku tidak akan membiarkan Gereja begitu mudah.”

Meskipun tidak baik untuk memulai konflik dengan Gereja secara langsung, dia masih memiliki trik yang dapat dia tarik untuk menghentikan Gereja.

Dalam keadaan ini, pengaruh ‘Gagak’ akan lebih besar dari yang mereka harapkan.

Tentu saja, ini hanya dalam detail kecil, dan mereka akan melanjutkan, tetapi tidak menyebabkan efek yang besar. Yang lebih penting sekarang adalah bagaimana menggunakan penyihir untuk membalas.

Memikirkan hal ini, Benjamin menepuk bahu para penyihir dan membawa mereka pergi.

Setengah hari kemudian.

“Mage Benjamin, kamu tidak salah sama sekali! Gereja telah memulai pekerjaan mereka. ”

Di rumah terpencil di kota, Vinci dan Benjamin bertemu secara rahasia. Dari saat dia berjalan, dia sudah panik ini.

Benjamin hanya tersenyum.

“… Mage Benjamin, aku menyangkal permintaanmu sebelumnya, itu adalah kesalahanku.” Vinci melihat ini dan terdiam untuk sesaat, seolah-olah dia menyesal, tetapi kemudian berkata, “Tapi, Gereja sudah menekan kami, kami harus melakukan sesuatu! ”

Benjamin mendengar ini dan mengangguk.

Tapi, dia tidak berbicara, dia hanya mengeluarkan buklet ‘Kebebasan Mempromosikan Sihir’, dan meletakkannya di atas meja.

“…”

Wajah Vinci agak tidak sedap dipandang.

“Apakah kita benar-benar harus mendistribusikan ini?”

Benjamin mengangguk.

Vinci menghela nafas dan berkata: “Baiklah …… dengan musuh yang begitu dekat, tetapi kamu masih bersikukuh, aku akan mempercayaimu kali ini. Tidak masalah apakah itu Rayleigh atau Ferelden, saya punya koneksi. Jika Anda mencetaknya, saya berjanji kepada Anda bahwa saya dapat memastikan buku ini segera menjangkau setiap sudut kerajaan. ”

Benjamin mendengar ini dan akhirnya tersenyum, berkata:

“Kalau begitu terserah Anda, Tuan.”

Dari sudut lain, langkah Gereja sebenarnya banyak membantu mereka.

Setidaknya, bagi para penyihir di Ferelden, mereka belum melihat kekuatan Gereja, sehingga tidak menempatkan mereka dalam pandangan mereka. Dengan ini, para penyihir akan lebih peduli, dan itu akan memungkinkan Benjamin untuk berbuat lebih banyak.

“Benar, Mage Benjamin.” Vinci mengeluarkan buku catatan kecil, lalu berkata, “Apakah kamu berencana pergi ke Snow? Pagi ini, beberapa penyihir yang memiliki koneksi dengan keluarga kerajaan pergi untuk menasihati Ratu untuk menghapus peraturan itu. ”

Benjamin mengerutkan kening. “Nasihat Ratu?”

Vinci mengangguk dan berkata, “Ya, beberapa penyihir mengenal para perwira dan memiliki hubungan dengan Snow, beberapa dari mereka telah bertemu sang Ratu secara pribadi. Mereka pikir peraturan pemerintah ini tidak masuk akal dan mereka ingin Ratu menghapusnya. ”

“Apakah mereka gila? Panggil mereka kembali. “Benjamin menggelengkan kepalanya dan menunjukkan dan ekspresi panik,” Keluarga kerajaan sudah berada di bawah kendali penuh Gereja, Ratu tidak memiliki kebebasan lagi. Seperempat hak militer sudah berada di bawah kendali Gereja, yang lain masih belum diputuskan, tetapi jika Gereja menggunakan Ratu untuk memberikan perintah mereka sendiri, mereka pasti akan terkendali juga. ”

Mengatakan ini, Benjamin berhenti sebentar, lalu melanjutkan, “Dalam keadaan ini, pergi sama dengan bunuh diri.”

Vinci tertegun.

“Itu serius?”

Benjamin mengangguk.

“Tapi … mereka seharusnya sudah tiba sekarang.”

Benjamin mendengar ini dan menghela nafas, berkata tanpa daya, “Kalau begitu kamu sudah bisa mulai berkabung untuk mereka.”

Pemerintah yang belum mengalami perang akan seperti ini, benar-benar naif. Peraturan pemerintah sudah ada, mereka pikir mereka bisa memenangkan hati Ratu, berpikir bahwa keluarga kerajaan belum dikontrol?

Gereja hanya ingin lebih banyak penyihir seperti ini, sehingga memudahkan mereka untuk membersihkan.

–> Baca Novel di novelku.id <–