True Martial World - Chapter 797

Penerjemah: CKtalon Editor: CKtalon

“Ah!” Seru Yun Qiaoer saat dia membelalakkan matanya yang hitam. Dia menyaksikan tanpa daya ketika dia kehilangan kendali atas api Bumi yang telah dia sempurnakan dengan susah payah. Itu sudah terbang menuju Yang Zishan.

“Api Bumi saya!”

Yun Qiao’er berubah cemas saat dia buru-buru mengedarkan Yuan Qi-nya dalam upaya untuk memanggil api Bumi kembali. Tapi dia jauh lebih lemah dari Man Dao, jadi bagaimana dia bisa bersaing dengan Yang Zishan?

“Kamu … Kamu …” Yun Qiaoer hampir menjadi kecantikan yang menangis. Dia baru saja bergabung dengan Earth Fire Hall, hanya beberapa hari lebih awal dari Yi Yun, jadi dia belum pernah mengalami intimidasi seperti itu sebelumnya. Persaingan yang ketat antara para murid Earth Fire Hall jauh melebihi harapan Yun Qiao’er.

“Yang Zishan! Apakah Anda masih menganggap diri Anda seorang pria setelah mengintimidasi seorang wanita muda? ”Man Dao dengan marah mengutuk Yang Zishan, setelah menyadari bahwa ia tidak dapat mengendalikan nyala apinya atau membantu Yun Qiaoer.

Yang Zishan tertawa terbahak-bahak dan berkata, “Man Dao, mengapa Anda mengucapkan kata-kata terbelakang seperti itu? Di dunia prajurit, hanya ada yang lemah dan kuat. Kapan ada pertimbangan antara pria dan wanita? Jika Anda lemah, tutup mulut dan lakukan pemukulan yang baik. Mengucapkan kata-kata yang tidak berbeda dengan pelecehan berteriak di jalanan hanya akan membuat orang memandang rendah Anda. ”

Begitu Yang Zishan mengatakan ini, para murid Earth Fire Hall di sekitarnya mulai tertawa terbahak-bahak.

Pertempuran faksi di klan Luo selalu intens. Meskipun klan Luo tahu situasinya, mereka mengabaikannya dan membiarkannya berlanjut. Lagi pula, hanya kompetisi yang melahirkan yang kuat.

“Datanglah kemari!”

Yang Zishan mengetuk api Bumi yang disempurnakan Yun Qiaoer, menyebabkan api Bumi kedua tampaknya juga memiliki pikiran sendiri.

Dua percikan api Bumi sudah sepenuhnya di bawah kendali Yang Zishan.

Dia menyatukan tangannya, menyatukan percikan api. Ia berubah dari dua percikan api menjadi nyala api kecil.

Api kecil ini perlahan melayang ke arah Yang Zishan. Itu sudah sepenuhnya di luar kendali Man Dao dan Yun Qiao’er.

“Kakak Senior Man Dao, aku …”

Yun Qiao’er hampir menangis. Dia tentu saja dirundung dendam seperti itu. Ini adalah nyala api yang dia sempurnakan dengan susah payah. Hanya ada waktu singkat bahwa Roh Api Bumi membakar yang terkuat setiap tahun. Kehilangan itu akan sangat mempengaruhi kemajuan kultivasinya.

Man Dao hampir menghancurkan giginya dari menggertakkan mereka. Dia membenci dirinya sendiri karena tidak berguna. Dia selalu memperlakukan adik junior yang baru tiba ini sebagai adik perempuan sejati. Dia telah merawatnya, berharap bahwa dia tidak akan ditindas di Earth Fire Hall, tapi sekarang, dia telah melibatkannya.

Pada saat itu, nyala api Bumi yang kecil sudah ada di tangan Yang Zishan.

Setelah menyambar api Yun Qiao’er, Yang Zishan menatap Yi Yun. Dia berkata dengan nada menggoda, seolah-olah dia adalah kucing yang sedang bermain dengan tikus, “Junior Brother Yi yang baru tiba, bukankah kamu akan menambang untuk api? Mengapa Anda tidak mencoba menambang bulu sekali? ”

Cemoohan Yang Zishan menyebabkan semua murid Earth Fire Hall di sekitarnya meledak tertawa. Niatnya jelas – dengan dia di sini hari ini, tidak ada murid Peri Bambu Hitam yang mau menambang untuk api. Jika Yi Yun menambang untuk api, secara alami akan direnggut.

“Hei anak baru, milikku.”

“Ayo, lakukan yang terbaik di pertambangan. Jangan berdiri di atas upacara! ”

Saudara junior Yang Zishan mulai mencemooh ketika mereka mengolok-olok Yi Yun. Dari sudut pandang mereka, Yi Yun kemungkinan lebih buruk daripada Yun Qiao’er, jadi dia tentu saja tidak berbicara di depan Yang Zishan.

Setelah melihat situasi ini, Yi Yun hanya tersenyum. Dia tidak mulai menambang api, tetapi dia malah berkata, “Saya akan lihat dulu. Tidak usah terburu-buru. ”

“Apa?”

Mendengar Yi Yun mengucapkan kata-kata mengejek seperti seolah-olah dia mempermalukan dirinya sendiri, saudara-saudara junior Yang Zishan semua tertawa histeris.

Bocah baru ini sungguh menakjubkan. Tidak terbayangkan baginya untuk mengatakan kata-kata seperti itu mengingat keadaan. Dia bahkan mengatakan bahwa ‘tidak terburu-buru’?

Wajah Man Dao sudah merah. Untuk diintimidasi separah ini, dia benar-benar ingin menyerang dan terlibat dalam pertempuran besar.

Namun, dia tahu bahwa mereka bertiga disatukan tidak cocok untuk Yang Zishan sendirian.

Setelah memahami hukum ‘Transmisi Api-Roh’, Yang Zishan menikmati lompatan kualitatif atas kendalinya terhadap api Bumi. Senyum tercium di bibirnya saat dia melihat Man Dao yang penuh dengan niat membunuh.

“Kamu ingin bertarung? Anda dapat memilih untuk bertarung judi dengan saya. Aku akan memberimu cacat tangan! ”

Yang Zishan tahu bahwa meskipun Man Dao adalah orang yang pemarah dan berpikiran sederhana, Man Dao tidak akan cukup bodoh untuk bertaruh dengannya lagi setelah kalah dalam pertarungan judi dengannya sebelumnya. Lagipula, taruhannya tidak kecil, sesuatu yang tidak bisa dihindarkan Man Dao.

Oleh karena itu, ia dengan sengaja memprovokasi Man Dao dengan memberikan cacat tangan!

Dengan mengatakan ini, para murid Earth Fire Hall di sekitar Yang Zishan segera mulai mengejek.

“Sampah ini. Bahkan jika Kakak Senior Zishan memberinya cacat tangan, dia pasti tidak akan berani menerimanya. ”

“Dengan sedikit nyali ini, jika ada yang mengatakan, dia harus pulang dan menjadi petani dengan jujur!”

Sekelompok murid Earth Fire Hall mulai menyeringai sinis. Man Dao mengepalkan tinjunya dengan erat, menyebabkan pembuluh darah di tinjunya membengkak. Pada saat itu, dia seperti gunung berapi yang mendidih!

Dia merasa benci, tetapi dia masih bisa menanggungnya!

Dia tahu betul bahwa setelah Yang Zishan mendapatkan wawasan tentang Transmutasi Roh-Api, kekuatannya telah meningkat pesat.

Dalam pertarungan pertaruhan sebelumnya, Man Dao menjadi sangat menyadari perbedaan dalam kekuatan mereka. Dia tidak membuat perbaikan yang signifikan baru-baru ini, jadi jika dia benar-benar bertarung dengan Yang Zishan, dia masih akan kalah meskipun ada rintangan!

Jika dia kehilangan pertandingan lain, tidak hanya dia akan kehilangan semua harta miliknya, dia juga akan diejek oleh para murid Penatua Surga Scorpio. Dia akan diejek karena kebodohannya dan bagaimana dia melebih-lebihkan kekuatannya. Jika itu terjadi, kepercayaan dirinya akan hancur.

Dia harus menanggung penghinaan yang diterimanya hari ini. Dia tidak bisa menderita di masa depan karena kemarahan.

Ketika Man Dao sedang diejek sementara Yun Qiaoer tampak menyedihkan, Yang Zishan sebagian besar selesai memurnikan api Bumi di tangannya.

Yang Zishan adalah orang yang suka membuat kekuatannya dirasakan. Di depan saudara-saudara juniornya, dan di depan musuh-musuhnya, ia pamer dengan antusiasme yang tak terbatas. Oleh karena itu, ia tidak berusaha keras untuk menggunakan hukum ‘Transmutasi Roh-Api’. Meskipun itu menguras Yuan Qi-nya, itu juga memungkinkannya untuk memurnikan api Bumi dengan kecepatan yang lebih cepat.

Dalam waktu kurang dari satu menit, api Bumi Man Dao dan Yun Qiao’er sekitar 80% disempurnakan olehnya.

Tentu saja, Yang Zishan tidak melakukannya dengan mudah. ‘Fire-Spirit Transmutation’ sangat menguras tubuh, tapi untungnya, selama dia memurnikan api Bumi ini, energi di dalamnya akan mengisi kembali staminanya, yang memungkinkan dia untuk terus menambang api.

Memperhatikan betapa banyak hal sudah berakhir dan tinggal di belakang hanya mengundang penghinaan pada diri mereka sendiri, Man Dao mengertakkan gigi dan berkata, “Ayo kita pergi! Saudara Junior Yi, saya minta maaf. Saya ingin membawa Anda ke sini untuk menambang untuk api dan menunjukkan kepada Anda bagaimana hal itu dilakukan tetapi kami akhirnya bertemu musuh saya. Bukan saja saya tidak mengajari Anda cara menambang untuk api, tetapi Anda juga tidak bisa menambangnya sekarang. ”

Man Dao menghela nafas. Bahkan seorang gadis seperti Yun Qiao’er tidak terhindar dari Yang Zishan, apalagi Yi Yun? Sebagai murid dari Peri Hitam Bambu, tidak ada harapan bagi Yi Yun untuk menambang untuk api di bawah pengawasan Yang Zishan.

Dia berencana untuk melindungi Yi Yun dan Yun Qiaoer, tetapi dengan cara segala sesuatunya terjadi, dia benar-benar gagal.

Namun, Yi Yun menggelengkan kepalanya dan dia tidak ingin pergi. Sebagai gantinya, dia berkata, “Saudara Senior Man Dao, api Bumi Yang Zishan hampir selesai disuling.”

Oh

Setelah kejutan sesaat, Man Dao berbalik untuk melihat Yang Zishan. Untuk meningkatkan kemampuannya, Yang Zishan telah bekerja keras dalam menggunakan hukum ‘Transmisi Roh-Api’, menggandakan kecepatan di mana dia memperbaiki api Bumi, sehingga hampir 90% dilakukan.

Yang Zishan hendak menelan api Bumi ke perutnya!

Man Dao tidak tahu mengapa Yi Yun mengatakan hukuman gantung seperti itu. Apakah dia menunggu Yang Zishan menyelesaikan pemurnian api Bumi? Apa lagi yang bisa mereka lakukan selain menonton Yang Zishan pamer?

Pada saat Man Dao merenungkan kata-kata Yi Yun, Yang Zishan selesai memurnikan api Bumi.

Sambil tertawa, dia membuka mulutnya dan dia akan menelan api Bumi. Dia bahkan tidak repot-repot menyeka keringat di dahinya.

Api Bumi sudah ada di dalam tas.

Pada saat itu, senyum jahat menutupi bibir Yi Yun. Dia telah menunggu begitu lama, semuanya untuk saat ini.

Dia menatap lurus ke arah api Bumi yang akan ditelan oleh Yang Zishan. Dengan pikiran, dia menghubungkan energi spiritualnya dengan Kristal Ungu dan menargetkan gumpalan api Bumi.

Weng!

Api Bumi tiba-tiba bergetar. Setelah tertarik oleh kekuatan Purple Crystal, itu segera berhenti.

Pada saat itu, mulut Yang Zishan baru saja menutup, tetapi karena api Bumi berhenti, itu menyebabkan dia hanya menelan udara kosong.

“Apa?”

Yang Zishan terpana karena dia tidak tahu apa yang terjadi dengan api Bumi. Adapun murid-murid Earth Fire Hall lainnya di sekitarnya, mereka juga tertegun sejenak. Apa alasan utama di balik kegagalan Yang Zishan dalam menelan api?

Pada saat itu, Yi Yun mengulurkan tangannya dan dengan lembut melambaikan api Bumi.

“Api, ayo!”

“Wah!”

Dengan melolong, nyala api di depan Yang Zishan merobek kekosongan. Terburu-buru terbang menuju Yi Yun, seperti kelinci yang melarikan diri dari kandangnya.

Yang Zishan menatap dengan mata melebar. Apa yang sedang terjadi?

> Baca Novel Selengkapnya di Novelku.id <<<