True Martial World - Chapter 531

Penerjemah: CKtalon Editor: CKtalon

“Peng!”

Dengan suara renyah, prajurit ranah Dao Seed yang mati terbanting ke tanah. Mayatnya cepat ditutupi oleh es, sementara Lin Xintong melayang melewatinya dengan pedang di tangan.

Adegan saat ini membuat jantung seseorang berdebar. Kotak batu hitam besar ditutupi kristal es biru. Ada salju yang beterbangan di langit dan juga lengan galaksi yang dipenuhi bintang yang jatuh dari langit.

Lin Xintong, yang mengenakan pakaian putih dari atas ke bawah, seperti peri dari surga. Tubuhnya melonjak dengan Surga Bumi Yuan Qi biru. Pakaiannya berkibar saat dia mengayunkan pedangnya. Sinar pedangnya seperti air, masing-masing membunuh seseorang!

Apa yang tampak seperti pembunuhan yang menentukan malah memberi seseorang perasaan peri halus. Dia berdiri di sana tanpa peduli duniawi, sementara matanya yang jernih seperti danau musim gugur.

Membunuh tampak seperti kecantikan yang tak terlukiskan di tangannya.

Lin Xintong seperti itu membuat tidak ada yang berani menentangnya.

Pada saat ini, di sisi lain medan perang, ledakan memekakkan telinga terdengar. Seolah-olah matahari telah terbit dari alun-alun batu hitam.

Matahari berseri-seri dan dikelilingi oleh petir merah darah. Itu berdiri kontras dengan es es di sisi lain alun-alun.

Satu sisi adalah api Yang murni, sedangkan sisi lain adalah es es Yin murni. Seluruh kotak batu hitam itu dibagi menjadi dua wilayah dengan Yin dan Yang. Itu adalah pemandangan yang mengejutkan.

Banyak pembudidaya khawatir melebihi kata-kata. Api dan kilat di sisi lain alun-alun secara alami berasal dari pertempuran Yi Yun dan Shentu Nantian.

Dalam adegan pertempuran yang begitu hebat, membuat Yin dan Yang benar-benar berseberangan dan dekat satu sama lain adalah sesuatu yang tidak pernah terdengar sebelumnya. Apa yang paling menakutkan adalah bahwa ketika dua hukum yang saling bertentangan saling berhubungan satu sama lain, itu tidak menghasilkan konflik yang kuat di antara Surga Bumi Yuan Qi, itu adalah koeksistensi yang sempurna.

Ini benar-benar tidak bisa dipercaya.

Yi Yun melawan Shentu Nantian adalah pertarungan tahap awal prajurit Dao Seed melawan prajurit Dao Dao. Meskipun hampir satu bidang besar dalam perbedaan, tampaknya tidak membawa keuntungan bagi Shentu Nantian.

“Cha! Cha! Cha! ”

Petir berwarna darah terpotong terpisah di saluran besar. Pedang yang patah tidak menemui perlawanan apa pun karena memotong petir ilahi!

Mata Shentu Nantian berwarna merah darah. Pembuluh darah di wajah dan lehernya menonjol seperti cacing tanah.

“Yi Yun, kamu mengambil terlalu banyak barang dariku. Saya ingin Anda berkeping-keping! ”

Pada saat itu, Shentu Nantian tampaknya telah jatuh dan sepertinya dia didorong ke sudut. Dari kebenciannya, dia rela mengorbankan dirinya untuk membunuh Yi Yun!

Dengan esensi darahnya yang terbakar, kekuatan Qi dan darah Shentu Nantian meningkat. Seolah-olah dia akan meledak di saat berikutnya.

Tatapan Yi Yun sangat menginspirasi. Dia juga memberikan semuanya!

Pertempuran ini adalah untuk mengakhiri perseteruan antara dia dan Shentu Nantian!

Shentu Nantian tidak hanya menyakiti Jiang Xiaorou sebelumnya, dia juga mendorong Yi Yun ke jurang krisis hidup dan mati. Dia telah serius melukai Yi Yun dan menyebabkan Yi Yun turun ke keputusasaan beberapa kali.

Selanjutnya, Shentu Nantian membuat Yi Yun merasakan ketidakberdayaan yang dalam. Itu adalah perasaan tidak mampu menahan nasibnya di tangannya karena ketidakberdayaannya. Dia hanya bisa menyaksikan tanpa daya ketika orang-orang, yang paling penting dalam hidupnya, mati untuknya. Itu adalah sebuah tragedi yang dia alami meskipun menurunkan martabatnya untuk memohon.

Bagi seorang pejuang, kekuatan adalah segalanya. Yang lemah pasti menderita. Meskipun Yi Yun tahu ini sejak lama, Shentu Nantian telah membuatnya mengerti lebih dalam.

Untuk pertempuran hari ini, Yi Yun tidak ingin bergantung pada Lin Xintong dalam pertarungannya melawan Shentu Nantian. Dia ingin menemukan nasibnya secara mandiri melalui tangannya sendiri. Harus ada awal dan akhir.

Dari awal di Cloud Wilderness hingga dia melonjak di Tai Ah Divine City, semua yang Shentu Nantian buat dia alami … Semua itu dilemparkan ke pedang patah oleh Yi Yun.

Dao pedang, mengikuti hati seseorang, mengikuti karakter seseorang!

Pukulan maut datang dari hatinya. Dalam pedang itu, tidak hanya berisi wawasan yang dimiliki para pendekar pedang dalam seni bela diri dan pedang, itu juga termasuk sifat dan kehidupan mereka.

Ketika Yi Yun menebas, apa yang dia presentasikan bukan hanya wawasan tentang pesona Pedang Dao yang dia dapatkan dari disk array, itu juga termasuk melepaskan semua pikiran di dalam hatinya.

Energi Yang murni yang meledak seperti banjir bergabung dengan hati nurani Yi Yun, menyebabkan serangan Yi Yun mencapai titik ekstrim!

Kemewahan menyebar ke cakrawala!

Meretih!

Semakin banyak petir berwarna darah terpotong. Pedang patah itu tak terbendung. Akhirnya, seluruh domain kilat benar-benar terpecah. Hukum kilat Shentu Nantian tidak bisa lagi melawan Yi Yun.

“Ah!”

Shentu Nantian menjerit nyaring. Di belakangnya, gambar hantu Totem Aspek-nya muncul!

Itu gambar hantu berpakaian biru, tampak tidak berbeda dari Shentu Nantian sendiri. Itu menyihir energi petir dalam awan darah dan menyerang Yi Yun!

Namun, Yi Yun tidak tergerak oleh ini. Sinar pedangnya terus berjalan tanpa jeda.

Chi La!

Pedang yang patah telah merobek-robek gambar hantu Aspek Totem Shentu Nantian! Tubuh Shentu Nantian yang berpakaian biru itu berputar ketika mulai retak!

Namun, momentum pedang yang patah itu tidak berkurang karena menusuk langsung ke jantung Shentu Nantian!

Domain petir Shentu Nantian telah terpecah, dan bahkan Aspect Totemnya telah dihancurkan. Dia hanya bisa menonton tanpa daya ketika pedang Yi Yun menusuk ke arahnya. Dia tidak berdaya untuk memblokirnya.

Energi Pure Yang menyegel ruang saat aktivitas Qi Shentu Nantian dikunci. Tanpa tempat bersembunyi, dia menatap lebar-lebar saat pedang yang patah itu diperbesar tanpa batas di matanya.

Pada saat itu, waktu tampak melambat. Pedang yang sangat cepat itu tampak seperti masih ada di mata Shentu Nantian. Dia bahkan bisa merasakan bahwa karat pada pedang yang patah tertinggal setelah darah mengering …

Akankah darahku juga menjadi bagian dari karat ketika menetes ke pedang?

Akankah tubuh saya ditusuk? Akankah hidupku juga berakhir dengan pedang ini?

Shentu Nantian merasa tidak percaya. Adegan ini tampak nyata. Sepertinya dia terjebak dalam dunia mistik dengan roh-roh jahatnya. Dia mengalami semuanya seperti ketika dia menghadapi Yi Yun yang seperti roh jahat.

Bagaimana ini bisa terjadi !?

Jiwa Shentu Nantian menjerit.

Dia belajar seni bela diri sejak usia muda. Bakatnya menantang surga. Dia telah menggunakan semua sumber daya terbaik yang dimiliki klan keluarga Shentu dan dia dicap sebagai jenius nomor satu dari klan keluarga Shentu dalam milenium!

Sejak dia menyempurnakan teknik kultivasinya, dan mencapai tahap kesuksesan besar dalam hukum petirnya, dia hampir tidak terkalahkan terhadap orang-orang di dunia yang sama dengannya. Dia terkenal di seluruh dunia Tian Yuan.

Dia disucikan dalam banyak aspek dan dia sangat menjanjikan. Bagaimana bisa dia yang begitu cemerlang dan perkasa dibunuh oleh anak muda dan tidak dikenal seperti Yi Yun?

Bertahun-tahun yang lalu, Yi Yun hanya seekor semut di matanya, seseorang yang bisa ia hancurkan dengan mudah.

Semut juga bisa membunuhnya? Bagaimana ini mungkin?

Iya nih! Ini hanya iblis mental. Itu adalah ilusi sejak awal. Mungkin itu adalah cobaan iblis mental lain yang ditetapkan oleh alam mistik Permaisuri Agung.

“Setan mental! Mereka semua harus menjadi setan mental. Saya tidak boleh diganggu oleh mereka. Aku harus menghancurkan sumber iblis mental dengan meretas bajingan kecil itu menjadi ribuan potong sehingga benar-benar menghancurkan iblis mental ini! Saya … ”

Sama seperti jiwa Shentu Nantian menjerit, suara jiwanya terhenti di sana dan kemudian.

“Puah!”

Suara daging menusuk senjata bisa didengar. Tubuh Shentu Nantian menjadi tidak bergerak. Dia merasakan dadanya terbakar, seolah-olah ada nyala api di dalamnya. Itu adalah rasa sakit yang membakar.

Dia melihat ke bawah dan melihat pedang patah berkarat sepenuhnya tertanam di dadanya.

Energi mengerikan bercampur dengan pedang yang tajam menembus dada Shentu Nantian, dan menyembur keluar dari punggungnya. Murni Yang Yuan Qi memuntahkan sembarangan, membawa kabut darah samar bersama yang menyebar puluhan meter. Itu seperti air terjun merah yang samar tapi transparan.

Shentu Nantian meraih pedang yang patah saat sosok Yi Yun sepenuhnya tercermin pada murid-muridnya. Darah mulai mengalir perlahan dari sudut mulutnya …

Dia tertawa getir.

Matanya dipenuhi dengan keputus-asaan, keengganan, kebencian dan ketidakpercayaan …

Tangannya perlahan bertambah kuat. Shentu Nantian dengan kuat mengambil pedang Yi Yun. Darah menyembur keluar dari telapak tangan Shentu Nantian, tapi sepertinya dia tidak menyadarinya. Dia menggunakan semua kekuatannya untuk mengambil pedang yang patah, sampai-sampai tulang-tulang di tangannya terbelah oleh pedang yang patah itu.

Senyum pahit di wajahnya menjadi lebih kuat, karena secara bertahap berubah menjadi kegilaan.

Era saya, era milik saya … berakhir begitu saja?

Tahta saya, tahta menjadi penguasa dunia Tian Yuan sedang … dihancurkan begitu saja?

Shentu Nantian menatap Yi Yun. Matanya benar-benar dipenuhi darah. Pada saat-saat terakhir hidupnya, kondisi pikiran Shentu Nantian telah benar-benar melintir dan menjadi gila!

“Tidak!”

Shentu Nantian berteriak keras. Dia tidak mau menerima kenyataan!

Dia memiliki ambisi ekstrem. Dia memiliki keinginan yang melebihi lebih banyak orang. Dia memiliki dedikasi untuk mencapainya. Dia telah mencapai puncak hidupnya melalui cara-cara yang tidak bermoral, tetapi sekarang, semuanya dihancurkan ketika darah mengalir keluar!

Darah mengalir dari sudut mata Shentu Nantian. Jari-jarinya, yang telah menggunakan terlalu banyak kekuatan, telah dipotong oleh pedang yang patah!

Dia merasakan segala sesuatu di sekitarnya secara bertahap memudar. Hanya detak jantungnya yang sangat jernih di telinganya.

“Peng! Peng! Peng! ”

Berkali-kali, jantungnya berdebar kencang. Setiap detakan membuatnya mengalami rasa sakit karena jantung yang tertembus pada pedang itu.

Pedang Yi Yun sudah benar-benar menembus hati Shentu Nantian!

Yi Yun memandang Shentu Nantian dengan tampilan acuh tak acuh. Dia dengan dingin berkata, “Ini bukan zamanmu. Belum pernah … ”

Shentu Nantian menatap Yi Yun dengan kejam. Tatapannya tampak seperti dia ingin makan daging Yi Yun dan minum darah Yi Yun.

“Bajingan kecil … Saat itu, aku … seharusnya meremehkan hatimu … maka untuk adikmu … aku akan …”

Shentu Nantian sudah mengalami kesulitan berbicara. Suaranya bergetar dan staccato. Sama seperti dia setengah jalan dalam pidatonya …

“Ledakan!”

Dengan suara ledakan, Yang Yuan Qi murni Yi Yun meledak. Itu bergerak di sepanjang pedang yang patah dan melonjak ke tubuh Shentu Nantian. Itu menyebabkan semua meridiannya hancur. Bahkan Dantiannya meledak. Benih Dao bela diri yang terkubur jauh di dalam dantian-nya telah pecah dari getaran!

Ini berarti bahwa kultivasi Shentu Nantian telah benar-benar lumpuh!

Dengan kekuatan Yi Yun, melumpuhkan kultivasi seseorang yang sekarat itu tidak sulit.

Yi Yun tiba-tiba menarik pedang yang patah keluar. Dengan serangan darah lainnya, hampir semua darah di tubuh Shentu Nantian menjadi kering.

Shentu Nantian dengan keras mengguncang dan jatuh.

“Peng!”

Shentu Nantian menabrak alun-alun batu hitam seperti anjing mati. Di belakangnya, darah menarik garis merah samar yang menyebar di batu hitam hangat dan ke permukaan es biru.

Mata Shentu Nantian sangat marah. Napasnya belum sepenuhnya berhenti. Dia masih melawan kematian dengan kebencian yang intens dan keengganan. Ini benar-benar apa artinya tidak bisa menutup matanya pada saat kematiannya.

Yi Yun meletakkan pedangnya yang patah dan dengan ringan mendarat di depan Shentu Nantian. Mata marah Shentu Nantian hanya bisa melihat kaki Yi Yun.

“Permusuhan di antara kita telah berakhir hari ini.”

Yi Yun mengatakan kalimat ini dengan ringan dan tidak lagi peduli tentang Shentu Nantian yang sekarat tapi mati. Dia berbalik dan pergi …

> Baca Novel Selengkapnya di Novelku.id <<<