Treasure Hunt Tycoon - Chapter 1449

Bab 1449: Tetangga

Penerjemah: Nyoi-Bo Studio Editor: Nyoi-Bo Studio

“Apa yang terjadi pada orang kelima?” tanya Li Du dengan prihatin.

“Beberapa bulu babi lokal berkelana di sini dan kemudian satu mati,” kata Benedict. “Keluarga merahasiakannya karena itu ilegal dan merupakan pelanggaran. Hal lainnya adalah, mereka mungkin tidak akan menyukainya saat keluar, tetapi itu hanya diketahui oleh kita yang tinggal di sini. ”

Li Du menyentuh hidungnya dan mengerutkan kening. Rumah itu tampaknya memiliki banyak masalah.

Hantu atau tidak hantu, ia membeli rumah dengan sejarah mengerikan sebesar $ 2 juta, dan menjualnya tidak mudah.

Ketika dia mengerutkan kening dan tidak mengatakan apa-apa, Benedict berkata, “Saya sarankan kamu keluar dari sini. Jangan tinggal di sini lagi. ”

Li Du bertanya, “Bagaimana denganmu? Apakah kamu tidak takut tinggal di sini? ”

Benedict mengangkat bahu. “Kami tidak tinggal di sini sepanjang waktu. Kami datang sesekali. ”

“Bagaimana jika kamu bertemu hantu sesekali?” Li Du bertanya. “Bukankah peternak Montana yang mati itu hanya datang sesekali?”

Benedict mengangkat bahu lagi. “Dia ditabrak mobil. Yah, maksudku, itu bukan urusanmu. Hantu itu hanya akan tinggal di sini, dan ia tidak akan pergi ke tempat lain. Kalau tidak, seluruh area akan kacau balau. ”

Ketika dia ingin bertanya lebih banyak, Benediktus memotongnya dengan mengatakan, “Nasihat terakhir saya untuk Anda adalah menyelamatkan hidup Anda dan keluar dari sini. Ini berbahaya, aku bersumpah, ini berbahaya! ”

Kemudian, tanpa sepatah kata pun, dia berbalik.

Li Du menatap tanah. Benediktus baru saja memasuki rumah, meskipun dia baru saja melangkah melewati pintu.

Dia tidak bisa tidak bertanya-tanya bagaimana Benediktus, tetangganya, bisa memasuki gerbang jika dia benar-benar takut pada hantu di rumah. Apalagi dia cukup berani untuk tinggal di sini.

Keraguan terlintas di benaknya, dan dia kembali ke rumah tanpa berpikir panjang.

Cuacanya tidak bagus. Matahari muncul sesekali, dan di malam hari ketika tidak ada matahari terbenam, matahari menghilang tanpa ada yang tahu, dan kemudian secara bertahap langit menjadi gelap.

Malam pertama mereka di rumah berhantu datang.

Li Du membawa banyak makanan, termasuk bahan barbekyu. Dia pandai memanggang, jadi dia menyiapkan panggangan dan menyiapkan makanan.

Daging yang mereka bawa asin sebelumnya dan mereka letakkan langsung di atas panggangan. Itu lezat.

Markelov muda mengeluarkan sebuah tong dan yang lainnya bersiap untuk barbekyu dan bir di halaman.

Lu Guan menggigil dan berkata, “Bos, mari masuk dan makan, bukan? Saya tidak merasa nyaman di luar. ”

“Jangan khawatir tentang hantu,” kata Markelov Muda tidak sabar.

Lu Guan menggaruk lehernya dan berkata, “Siapa yang mengatakan sesuatu tentang hantu? Apa maksudmu?”

Markelov muda menyeringai dan berkata, “Tidak ada hantu, ya? Hati-hati di tengah malam … ”

Lu Guan langsung panik. “Apakah kamu akan bertindak seperti hantu dan membuatku takut? Anda tidak dapat melakukan itu, f ** k you. Bos, kamu menjaga bajingan ini! ”

Li Du menatap Young Markelov dan berkata, “Jangan membuat kekacauan. Bagaimana jika ada yang salah jika Anda menakutinya dan kami kehilangan hal yang asli? ”

“Apa yang salah? Apakah ada hantu? Yah, aku akan membereskannya. Bagaimana bisa ada hantu di dunia? Beberapa orang memiliki hantu di hati mereka! ” Kata Markelov muda tanpa peduli.

Saudara-saudara Markelov adalah tentara, mereka telah membunuh, dan beberapa rekan mereka terbunuh. Mereka telah melihat banyak darah dan kematian, jadi mereka tidak percaya pada hantu atau sesuatu yang supranatural.

Li Du membalikkan ayam panggang. Hewan-hewan kecil di sekitar panggangan tiba-tiba memandang dengan waspada ke pintu, dan Ah Ow berlari keluar lagi.

Lu Guan menjadi gugup. “Apa yang dia temukan sekarang?”

Markelov muda mendorongnya ke samping dan berkata dengan marah, “Apa yang kamu takutkan ketika ada begitu banyak orang? Mengapa meraih lenganku? ”

Lu Guan tergagap, “Tidak… Bukan aku, aku tidak menangkapmu. Sial, aku, aku, aku duduk di sini! ”

“Kalau begitu, siapa yang menangkapku?” tanya Young Markelov.

Mengetahui sifat kakaknya, Big Markelov dibuat untuk memborgolnya.

Markov muda tertawa. “Jangan pukul aku, haha, pukul hantu …”

Ketika Li Du meminta Godzilla datang untuk barbekyu, dia berjalan ke pintu dan melihat Benedict, tetangga yang muncul di siang hari.

Mereka saling mendekati, dan Benediktus bertanya, “Apakah Anda masih di sini? Kamu mau mati?”

Li Du menunjuk ke belakang dan berkata, “Tidak apa-apa. Kami benar-benar tidak percaya pada hantu. Terima kasih atas perhatian Anda. Ngomong-ngomong, apakah Anda sudah makan malam? Kami mengadakan barbeque, dan ini lezat! ”

Aroma daging sudah meresap di sekitarnya. Memasak Big Quinn sangat fantastis. Daging yang diawetkan khusus itu lezat.

Benedict mendengus dan berkata, “Yah, itu agak canggung, bukan? Kami tidak terbiasa. ”

Li Du berpikir dia khawatir tentang bahaya rumah berhantu ini. Dia menertawakan alasannya dan berkata, “Bagaimana dengan itu? Mengapa kita tidak saling kenal selama makan malam? ”

“Ya, kita adalah tetangga, cepat atau lambat kita akan saling mengenal satu sama lain,” kata Benedict seolah memberi alasan pada dirinya sendiri.

Li Du membimbingnya untuk memperkenalkannya kepada yang lain. Ketika dia melihat sekelompok pria besar di sekitar panggangan besar, Benedict membeku.

Ketika dia melihat Godzilla memanggang daging, Benedict tersentak, “Ya Tuhan, orang ini sangat kuat!”

“Kita semua kuat, kecuali monyet kurus. Hei, kamu cukup berani untuk tidak takut hantu keluar dari rumah berhantu ini, kan? ” Kata Markelov muda dengan santai.

Benedict tertawa. “Aku seorang ateis, sama sepertimu.”

“Dan kamu masih menyarankan saya untuk pindah?” tanya Li Du.

“Yah … aku seorang ateis, tapi aku masih takut sesuatu akan terjadi padamu. Bagaimanapun, banyak hal telah terjadi di sini. Mungkin ada karma buruk, kan? ” ejek Benediktus.

Ah Ow menghampirinya dan mengendus-endus, lalu bersin beberapa kali seolah mencium bau yang menyengat.

Benediktus mundur, tetapi Li Du menghentikan Ah Ow dan memanggilnya kembali, tertawa. “Anjing saya tidak menggigit.”

Godzilla meletakkan irisan daging sapi panggang di piring, dan kelompok itu mulai menelan daging dan minum.

Benediktus juga sedang makan. Dia tampak lapar. Daging sapi yang baru dipanggang itu panas, tetapi dia terus mendorongnya ke mulutnya sambil meniupkan udara panas.

Li Du mengundangnya bukan hanya untuk bersikap ramah, tetapi untuk belajar tentang situasinya.

Namun, Benediktus tidak punya waktu untuk berbicara. Dia datang untuk makan, dan dia akan datang dan mendapatkan lebih banyak makanan segera setelah siap.

Godzilla terkejut. “Pria ini makan lebih banyak daripada aku.”

Benediktus makan bukan hanya karena dia lapar, tetapi karena dia berpacu dengan waktu. Setelah selesai, dia menyeka mulutnya dan berkata, “Terima kasih banyak atas keramahtamahannya, nak. Saya punya sesuatu untuk dirawat di rumah. Aku harus pergi sekarang.”

Jika Anda menemukan kesalahan (tautan rusak, konten non-standar, dll.), Harap beri tahu kami sehingga kami dapat memperbaikinya sesegera mungkin.

–> Baca Novel di novelku.id <–