Treasure Hunt Tycoon - Chapter 1448

Bab 1448: Lima

Penerjemah: Nyoi-Bo Studio Editor: Nyoi-Bo Studio

Li Du berjongkok di pintu untuk melihatnya. Anak-anak kecil melupakan kesusahan mereka dan apa yang terjadi ketika mereka memasuki rumah. Mereka mengikuti Li Du ke pintu.

Akibatnya, ketika mereka mencapai batu bata hitam, mereka menjerit dan kemudian mundur dengan panik.

Dalam gaya pondok vila, lantai rumah adalah lapisan batu, yang terkait dengan lingkungan hidup para penjajah dari masa lalu. Ketika penjajah Eropa pertama kali mencapai Amerika, mereka berada di sebelah timur pegunungan Appalachian, seperti Philadelphia, New York dan tempat-tempat lain, yang kaya akan batu.

Seperti diketahui semua orang, rumah-rumah kelas tinggi di Eropa abad pertengahan adalah istana, yang dibangun terutama dari batu. Setelah tiba di Amerika Utara, para penjajah masih ingin membangun istana.

Namun, mereka tidak memiliki anggaran yang memadai, serta sumber daya manusia dan material. Kedua, karena ancaman penduduk asli, lebih baik tinggal di rumah kecil. Membangun kastil akan memakan waktu lama dan penduduk asli dapat dengan mudah menghancurkannya.

Akhirnya, muncullah pondok-pondok, itulah sebabnya vila-vila modern ini memiliki nama seperti itu meskipun cukup mewah. Salah satu alasannya adalah bahwa gaya ini awalnya lahir di desa dan kota kecil.

Tentu saja, seperti sekarang, pondok-pondok dibangun melawan lereng bukit, karena kota-kota dan desa-desa dibangun di atas dan di sekitar bukit untuk perlindungan.

Pondok belum sepenuhnya dibangun dari batu, tetapi lantai dan dindingnya. Lantai di aula terbuat dari batu bendera, dan semacam batu hitam digunakan di sekitar pintu untuk membedakan daerah tersebut.

Lu Guan memandang batu itu dan bertanya, “Apakah benda ini radioaktif? Apakah itu akan menyebabkan kematian? ”

“Membuat ilusi bahwa kamu melihat hantu dan mati?” tanya Petasan.

Lu Guan mengangguk. “Ya, mungkinkah ada hal seperti itu? Namun, hantu itu tidak ada hubungannya dengan batu itu. Peternak dari Montana tidak mati di sini. ”

Li Du, yang sedang belajar batu hitam, tertegun. “Dia tidak mati di sini? Lalu bagaimana dia mati? ”

Lu Guan berkata bahwa dia ditabrak mobil, truk, tepatnya.

Mendengar jawaban ini, Li Du terdiam, “Mengapa orang menghubungkan kematiannya dengan rumah ini?”

Lu Guan menjelaskan, “Seharusnya, hantu rumah mengganggunya. Bagaimanapun, dia mengemudi dengan baik, tetapi tiba-tiba berbelok dan menabrak truk yang melaju. Siapa yang waras mereka akan melakukan itu? ”

“Itu bisa menjadi kutukan.” Young Markelov menambahkan. “Ada legenda di rumah …”

Big Markelov memberinya tendangan besar. “Jangan membawa cerita bodoh itu dari kota asal. Apakah Anda merasa bahwa suasana di sini tidak cukup suram? Ingin menambahkan lagi rasa takut? ”

“Apa sebenarnya batu hitam ini?” Li Du bertanya.

Dia mengulurkan tangan untuk menyentuh batu itu, dan perasaan renyah muncul dari jari-jarinya di sepanjang lengannya, membuatnya menggigil beberapa kali.

Lu Guan panik. “Ah, ini adalah saluran Roh Jahat! Di mana air suci yang saya bawa? Cepat dan berikan ke bos … ”

“Diam!” Li Du mengambil kembali lengannya dan menggigil lagi. Dia menunjuk batu itu dan berkata, “Ada arus listrik pada benda ini. Itu bisa menghantarkan listrik! ”

Yang lain mencoba, dan tentu saja, seluruh kelompok mulai bergetar.

Godzilla menjabat tangannya yang kebas dan berkata, “Sial, arus ini terlalu kuat.”

“Tidak heran anak-anak kecil takut melangkahi itu. Pasti karena listrik, ”kata Big Markelov.

Lu Guan berkata dengan bingung, “Bagaimana ini bisa terjadi? Dari mana datangnya arus? Batu-batu itu sendiri adalah isolator. Mereka tidak kondusif. ”

“Silikon dioksida adalah isolator,” kata Big Markelov. “Dalam keadaan alami, batu itu terutama terbuat dari silikon dioksida, sehingga tidak menghantarkan listrik, tidak seperti bijih besi.”

Bijih besi akan menghantarkan listrik. Ini adalah akal sehat.

Li Du ingat kata-kata petugas kebersihan. Seseorang berkata bahwa anak-anak kecil telah memasuki rumah tepat sebelum pintu terbuka.

Pembersih itu mengira mereka membangunkan orang mati dan menarik hantu, tetapi Li Du ingat bahwa ketika mereka pertama kali masuk, tidak ada listrik di rumah dan mereka menyalakan sirkuit setelah mereka membersihkan.

Bisa dikatakan, listrik dari batu hitam ini tidak datang dari dirinya sendiri, tetapi kemungkinan besar dari sirkuit.

Dia menyuruh Young Markelov untuk menarik saklar, dan kemudian dia memberi isyarat kepada anak-anak kecil itu lagi. Mereka bisa masuk dan keluar dari pintu.

Tentu, tidak ada listrik di batu hitam ketika mereka menyentuhnya sekarang.

“Sial, aku bilang tidak ada hantu!” Li Du tidak bisa membantu tetapi berseru.

Lu Guan berkata dengan ragu, “Tapi ini juga tidak masuk akal. Jika Anda memiliki kabel listrik yang menyentuh tanah untuk menyebabkan arus mengalir keluar, sakelar listrik itu akan menutup secara otomatis. Kalau tidak, itu akan mengalami hubungan pendek. Seharusnya tidak ada arus. ”

“Itu masalah listrik,” kata Li Du.

Ketika sakelar dinyalakan, batu hitam kembali mendapatkan kualitas yang menggembirakan.

Koneksi sekarang dibuat. Li Du dan yang lainnya bukan tukang listrik dan tentu saja bukan ahli dalam hal ini. Yang bisa mereka lakukan hanyalah meletakkan balok kayu di atas batu dan memanggil tukang listrik untuk melihatnya.

Mereka baru saja menutupi batu hitam ketika Ah Ow tiba-tiba melihat ke pintu dan kemudian bergegas keluar.

Sebuah suara di luar berkata, “Halo, siapa saja? Apa ada orang di sini? Wow, itu seekor anjing besar! ”

Li Du bersiul, dan Ah Ow berlari kembali dengan cepat. Dia keluar dan melihat seorang pemuda yang agak dekaden berdiri di pintu.

Pria muda itu bertipe indoorsy, dengan rambut berantakan seperti sarang burung, mata lesu, kulit pucat, tubuh gemuk, dan kaki lemah, yang semuanya merupakan ciri khas kentang sofa Amerika.

“Kamu adalah?” tanya Li Du ragu-ragu.

Pria muda itu menunjuk ke arah rumah sebelah dan berkata, “Oh, nama saya Benedict Allen dan saya tinggal di sana. Kamu siapa? Apakah Anda seorang polisi yang menyamar? Bagaimana rumah pembunuhan ini bisa dibuka lagi? ”

Li Du ingat Toyota yang dilihatnya pagi itu, “Tidak, saya pemilik baru di sini dan tetangga baru Anda. Senang bertemu denganmu.”

Pria muda itu terkesiap. “Kamu membeli rumah? Kenapa ada orang yang membeli tempat sialan itu? ”

Dia mengucapkan beberapa kata bersumpah lagi dan kemudian menambahkan, “Ini rumah berhantu, man. Apakah Anda seorang imigran? Anda pasti dibawa masuk. Tidak ada yang bisa tinggal di rumah ini! ”

Li Du tersenyum dan berkata, “Aku tahu, tapi aku tidak percaya pada hantu.”

“Yah, aku juga tidak percaya pada mereka,” gumam Benedict dengan senyum masam. “Tapi begitulah adanya. Dengarkan aku, teman, lebih baik kamu keluar dari sini, jual rumah ini atau apalah. Apa pun itu, sesuatu terjadi di sini, lima orang terbunuh di rumah ini … ”

Kalimat terakhir mengejutkan Li Du. “Lima orang? Bukankah ini empat? ”

“Percaya,” kata Benedict, sambil mencibir. “Aku tinggal di sini, dan aku tahu yang terbaik ada lima, tapi tidak terlalu banyak yang tahu tentang korban terakhir ini.”

Jika Anda menemukan kesalahan (tautan rusak, konten non-standar, dll.), Harap beri tahu kami sehingga kami dapat memperbaikinya sesegera mungkin.

–> Baca Novel di novelku.id <–