Treasure Hunt Tycoon - Chapter 1266

Bab 1266: Pulau Danau

Penerjemah: Nyoi-Bo Studio Editor: Nyoi-Bo Studio

Pergerakan serigala liar lebih lambat dan lebih lambat, tetapi sikapnya yang seram dan mengancam seperti sebelumnya, dan sorot matanya masih penuh dengan agresi. Itu bertindak seperti itu akan memberikan Ah Ow gigitan fatal kapan pun dia mau.

Namun, itu menghadapi banyak kerugian ketika bertemu Ah Ow. Pada awalnya, ini ditunjukkan dalam kekuatan dan fisik, dan secara bertahap, perbedaan kecerdasan antara kedua belah pihak ditunjukkan. Serigala liar ditinggalkan dalam situasi di mana ia tidak bisa mempertahankan dirinya lagi.

Ah Ow menemukan serigala liar terus menyerang bagian-bagiannya yang paling rentan, jadi dia terus membuat leher dan perutnya terlihat oleh lawannya dengan sengaja.

Ini umpan, tentu saja.

Ketika serigala liar mencoba menggigit lehernya, ia juga harus membuka lehernya sendiri. Ah Ow menggaruknya dengan cakarnya.

Ketika Serigala liar menerkamnya dan ingin menggigit perutnya, Ah Ow menggunakan anggota tubuhnya untuk menendangnya seperti kelinci, dan kemudian dengan cepat menggigitnya lagi.

Akhirnya, setelah sekitar sepuluh menit lebih, serigala liar kelelahan dan hanya bisa berbaring di tanah dan terengah-engah.

Bahkan sekarang, matanya masih sekuat sebelumnya!

Ah Ow menatapnya dan mengibaskan ekornya. Setelah memastikan bahwa itu tidak memiliki pengalaman dan kemampuan untuk memenangkannya, dia mengambil langkah kecil ke arah itu.

Ketika dia mendekat, serigala liar, yang berlumuran darah dan gemetaran di seluruh, tampak kehabisan nafas. Tiba-tiba, itu melompat, lagi penuh semangat juang, menunjukkan giginya dan mengarah ke leher Ah Ow.

Kedua belah pihak sangat dekat, dan serigala liar itu sangat cepat. Kali ini, Ah Ow masih berusaha menghindarinya, tetapi dia tidak bisa melakukannya.

Ah Ow merasakan sakitnya, menggelengkan kepalanya dan mendorong serigala liar dengan cakarnya pada saat bersamaan. Itu tidak melepaskan apa pun yang terjadi!

Cengkeraman rahangnya tak henti-hentinya .. Li Du menemukan serigala liar mati ketika dia melihat lebih dekat. Serangan itu adalah langkah putus asa terakhirnya sebelum menghembuskan nafas terakhir.

Serigala liar sudah mati dan tubuhnya menjadi kaku dengan sangat cepat. Ah Ow berlari berkeliling, tetapi meskipun sudah mati, dia masih tidak bisa menyingkirkan giginya yang tenggelam di lehernya. Dia mulai putus asa.

Li Du memberi isyarat, “Ah Ow, kembali, kembali. Aku akan membantumu. ”

Setelah pertempuran berdarah, hati Ah Ow jelas terganggu.

Ah Ow, yang selalu patuh, tidak datang ke Li Du. Dia terus berlari melintasi taiga, terus mengayunkan leher dan kepalanya dan mengeluarkan lolongan yang panjang, keras dan melengking dari waktu ke waktu.

Melihat situasinya tidak baik, Li Du dengan cepat menemukan Sophie. Pada saat ini, Ah Meow berlari ke Ah Ow. Ah Ow melihatnya mendekat dan berbalik untuk menggigit.

Ah Meow bereaksi jauh lebih cepat daripada yang dia lakukan dan dengan mudah mundur dari mulut Ah Ow.

Ah Ow menatapnya, membuka mulutnya dan menggeram pelan. Matanya menjadi seagresif serigala liar.

Li Du terkejut ketika melihat ini. Apakah keliaran Ah Ow terbangun? Itu tidak mungkin, bukan? Apakah dia menjadi serigala liar yang nyata?

Pikiran Ah Meow sederhana. Dia berpikir bahwa Ah Ow ingin menyerangnya dan dia tidak tahan. Oleh karena itu, dia naik dan memberinya cakaran.

Pada saat ini, Ah Ow memiliki berat serigala mati yang menempel padanya dan tidak bisa bergerak dengan mudah. Dia tidak cukup cepat untuk Ah Meow, dan dalam situasi saat ini, dia tidak bisa menghindari cakar sama sekali.

Ah Meow diserang dengan strategi. Dia menerkam sekali, lalu lari dan menyerang lagi. Ah Ow tergores di wajahnya, lukanya lebih banyak daripada ketika dia bertarung dengan serigala liar.

Setelah beberapa serangan, Ah Ow akhirnya menyerah dan berlari ke Li Du dengan teriakan nyaring, menyeret tubuh serigala yang mati di belakangnya.

Namun, Ah Meow tidak akan membiarkannya pergi. Dia mengejarnya dan menggaruknya sepanjang jalan, yang membuat wajah Ah Ow dan pantatnya penuh darah.

Li Du merangkul Ah Ow dan menghiburnya untuk sementara waktu sehingga dia pulih kembali. Dia menjulurkan kepalanya ke lengan Li Du dan menjilatnya.

Sophie datang membawa kotak obat. Ketika dia melihat Ah Ow, dia hampir menangis. “Ya Tuhan, bagaimana si kecil mendapatkan begitu banyak luka?”

Ah Ow menatap Ah Meow dengan marah, seolah dia mengatakan itu semua salahnya!

Ah Meow menjilat cakarnya dan menatapnya dengan acuh sesekali.

Prioritas utama adalah untuk membuka rahang serigala liar. Gigitannya sangat kuat, sehingga bahkan orang kuat seperti Brother Wolf dan Godzilla tidak bisa membukanya. Mereka kehabisan ide dan akhirnya, mereka menemukan gergaji kecil untuk memotong mulut serigala liar untuk melepaskan Ah Ow.

Ini adalah keganasan serigala. Itu tidak akan melepaskan bahkan dalam kematian!

Ada juga serigala yang terluka parah di hutan belantara. Hankway mengatakan bahwa mereka tidak perlu peduli, itu bukan urusan mereka. Hewan-hewan akan mati karena kehilangan banyak darah atau kedinginan sebelum fajar.

Sesekali, lolongan serigala membuat orang tidak bisa tidur, tetapi lolongan itu memiliki suara peringatan, dan malam itu, tidak ada lagi binatang yang datang mengganggu mereka, bahkan nyamuk.

Serigala tidak membubarkan diri. Keesokan harinya, ketika mereka keluar di jalan, serigala mengikuti mereka dari waktu ke waktu.

Itu masih paket serigala dari hari sebelumnya. Mereka tidak menyerah, mereka terus mengejar pesta itu, dan penampilan mereka yang galak masih menakutkan.

Namun, pengejaran mereka sia-sia, dan mereka tidak bisa lagi mengancam kelompok itu.

Li Du dan yang lainnya bertemu iring-iringan mobil lain di jalan. Serigala kemudian menghilang, apakah karena mereka akhirnya menyadari kesia-siaan upaya mereka atau karena mereka mengikuti iring-iringan mobil lainnya.

Setelah satu hari yang lain, mereka tiba di hulu Sungai Podkamennaya Tunguska, sebuah danau luas tempat asal air Sungai Tunguska.

Mereka berada di tengah-tengah Siberia, dan ada banyak sungai, danau, dan rawa, dan kemudian ada sungai besar, Yenisei, sungai, yang dikelilingi oleh cagar alam Yenisei.

Li Du mempelajari peta dan melihat bahwa salah satu harta karun gading raksasa berada di tengah danau.

Penemuan ini membuatnya sedikit depresi. Apakah harta gading itu ada di dasar danau? Atau apakah topografi lokal berubah selama bertahun-tahun, dan harta karun membanjiri?

Either way, itu tidak akan mungkin untuk menggali gading mamut dari dasar danau dalam suhu dan kondisi saat ini.

Setelah beberapa kebingungan, Li Du memutuskan untuk melihatnya di danau, karena lokasi yang tertera di peta tepat di tengah danau. Terbatas oleh proporsi peta, tidak ada penjelasan khusus.

Orang-orang yang tinggal di sekitar danau adalah pengembara atau orang yang berburu dan memancing. Mereka datang ke sana bertahun-tahun yang lalu, dan mereka hidup di tepi air, hidup dengan mencari ikan dan memelihara kambing.

Li Du menyewa dua perahu motor kecil, yang berlayar ke danau disertai dengan suara motor.

Airnya jernih, memantulkan kotoran langit, dan ketika angin bertiup melewatinya, permukaan danau beriak, ombaknya sama jernih dan bersih.

Airnya ditumbuhi rumput liar, dan kadang-kadang ikan terlihat berenang di antara mereka.

Namun, dia tidak bisa menikmati keindahan danau. Ada juga nyamuk di sana. Mereka bertelur di dalam air, yang merupakan tempat pembibitan sempurna bagi larva. Danau ini sepertinya menjadi sarang nyamuk raksasa.

Peluncuran itu mengingatkan kawanan nyamuk, dan beberapa di antara mereka bersatu, menghancurkan langit dengan lapisan kabut hitam.

Li Du menutupi kepalanya dengan pakaiannya dan hanya membiarkan matanya terbuka. Dia mengambil teropong dan melihat sekeliling. Kemudian dia menemukan sebuah pulau di sebuah danau. Dia meminta Brother Wolf untuk membawa kapal lebih dekat.

Perahu motor itu melaju cepat dan membuka jalan dengan melesat melintasi kabut nyamuk. Nyamuk-nyamuk itu sepertinya mencium bau darah manusia yang manis dan dengan erat mengikuti di belakang.

Jika Anda menemukan kesalahan (tautan rusak, konten non-standar, dll.), Harap beri tahu kami sehingga kami dapat memperbaikinya sesegera mungkin.

–> Baca Novel di novelku.id <–