Treasure Hunt Tycoon - Chapter 1199

Bab 1199: Masyarakat Audubon

Penerjemah: Nyoi-Bo Studio Editor: Nyoi-Bo Studio

Li Du tidak tahu banyak tentang Audubon, yang membuktikan bahwa untuk bekerja di lelang gudang, dia harus terus memperluas pengetahuannya.

Audubon terkenal di Amerika Serikat. Dia telah dianggap sebagai pelukis burung yang hebat selama hidupnya dan bahkan mendapat apresiasi lebih setelah kematiannya. Namanya menjadi simbol penyebab perlindungan hewan.

Didirikan pada tahun 1886, Masyarakat Audubon adalah organisasi dengan sejarah lebih dari 120 tahun. Itu bertanggung jawab untuk mengajar generasi Amerika untuk mencintai alam. Sejak pembentukannya, ia telah menjadi salah satu organisasi daur ulang terbesar di Amerika.

Namun, agak ironis bahwa Audubon biasa membuat lukisannya dengan berburu burung dalam jumlah besar untuk mendapatkan spesimen. Pada saat itu, ia tidak memiliki konsep perlindungan lingkungan atau kesejahteraan hewan, dengan fokus pada hobinya dan mempopulerkan ilmu burung.

Meskipun demikian, ia telah dikenal sebagai pelopor dalam melindungi hewan, burung, dan lingkungan. Li Du bertanya-tanya apa yang dipikirkan burung-burung yang mati di tangan Audubon dulu.

Sekarang dia harus menjamu Bravo Tompsey dan pestanya. Masyarakat Audubon terkenal dan kuat di Amerika, dan ia memperlakukan perwakilannya dengan hormat.

Bravo adalah pria yang sopan santun, dan setelah bertemu Li Du, mereka berbasa-basi.

Tompsey sopan dan perkembangbiakannya yang baik terlihat dalam ucapan dan sikapnya. Cole adalah orang yang telah memberitahunya tentang Li Du, dan dia mungkin tahu sedikit tentang identitas dan pekerjaan Li Du.

Li Du akhirnya mengerti dari mana pembeli datang. Ketika dia mendapatkan buku itu, dia mempostingnya di feed Twitter dan halaman Facebook-nya. Cole pasti melihatnya dan membantunya menemukan pembeli.

“Bisakah kita melihat buku itu lebih dulu?” Bravo bertanya.

Li Du mengangguk. “Tidak masalah,” katanya.

Buku itu besar, dan burung-burung di ilustrasi dilakukan dalam perbandingan satu-ke-satu dengan rekan-rekan mereka di kehidupan nyata.

Ilustrasi pertama menunjukkan tiga burung gemuk dengan tanda kuning dan putih di atasnya. Bravo melihat mereka dan berkata, “Ini adalah hazelnut padang rumput. Dua orang yang bertarung pastinya ayam, dan yang di belakang adalah ayam. Ini adalah dua pria yang bertarung untuk wilayah dan jodoh. ”

Di halaman lain, gambar di atas lebih indah dan kompleks. Ada sarang di pohon dengan empat telur, di sampingnya ada empat burung berdiri di puncak pohon atau terbang di udara. Di cabang, ada ular besar dengan perut putih dan sisik hitam.

“Ini adalah sarang dan telur dari burung mockingbird yang berlekuk cokelat. Mereka adalah burung yang paling keibuan. Ular ini jelas ingin memakan telurnya, dan mereka berjuang yang terbaik untuk melindungi mereka. ”

Dengan cara ini, kelima pria itu berkumpul di sekeliling meja, membalik halaman, dan mulai membaca dan mendiskusikan apa yang mereka lihat.

Di sampul belakang, ada dua burung bersama. Yang satu memiliki bulu biru dan yang lain ungu. Keduanya terlihat sangat cantik.

Melihat gambar ini, kelima orang berseru,

“Oh, lihat di sini. Belum ada prototipe yang ditemukan. Ini seperti burung surga yang telah punah. ”

“Lihat betapa terawatnya sampul itu. Museum lain yang memiliki salinan buku ini tidak dapat menyombongkan apa pun dalam kondisi yang begitu baik. ”

“Ya, sampul belakang Smithsonian’s Birds of America juga usang. Itu adalah pertama kalinya saya melihat gambar dengan sangat jelas. ”

“Ini bukan spesies nyata, bukan? Itu tidak seperti burung yang saya tahu. ”

“Itulah nilai Burung Amerika, man. Audubon tidak akan melukis burung yang belum pernah dilihatnya. Burung yang indah ini pasti ada sekali, tapi sayangnya, mungkin sudah punah sekarang … ”

Kelima orang menelusuri buku selama hampir satu jam, dengan cermat menganalisis pola pada setiap halaman.

Setelah selesai, Bravo membelai buku itu dan berkata, “Ada delapan puluh lima spesies burung di sini. Enam puluh satu sudah punah. Sayang sekali. ”

“Jadi kita harus bekerja sama untuk melindungi lingkungan. Anda melakukan pekerjaan yang baik dalam mengajar orang untuk menghargai dan merawat alam, yang merupakan harta terbesar umat manusia, ”kata Li Du.

Setelah mendengar ini, Bravo tersenyum dan berkata, “Kami merasa terhormat untuk menerima penghargaan ini dari Anda. Ini adalah tugas kami dan kami berharap kami dapat melakukan yang lebih baik. ”

Setelah berbasa-basi lagi, Sophie membawa kopi dan mereka mulai berbicara tentang bisnis.

“Maukah kamu menjual buku ini? Saya ingin tahu berapa harga yang Anda harapkan, ”tanya Bravo.

Li Du mengedip pada Hans. Gilirannya untuk berbicara.

Dengan cepat, Hans mendaftarkan keunggulan buku ini di atas salinan asli Burung Amerika lainnya dan berkata, “Enam belas juta dolar, Tuan-tuan. Itu harga yang wajar, bukan? Ini harta nasional! ”

Sisi Bravo telah menyatakan keinginan untuk membeli buku itu, tetapi mereka tidak dapat menghasilkan lebih dari sepuluh juta.

Tawaran mereka menunjukkan kekuatan Masyarakat Audubon, sebuah organisasi lingkungan nirlaba yang dapat menghabiskan sepuluh juta dolar untuk sebuah buku!

Namun, mengingat bahwa organisasi tersebut berusia seratus dua puluh tahun dan telah melakukan banyak investasi di sektor keuangan, serta menerima sumbangan nasional, dapat dipahami bahwa Masyarakat Audubon kaya.

Hans tidak akan menerima tawaran itu dan memberikan pesan bahwa buku itu akan terjual lebih dari lima belas juta dolar.

Li Du tidak berharap buku itu terjual sebanyak itu setelah salinan lelang sebelumnya terjual seharga $ 11,5 juta.

Perkiraan harga bukunya sekitar $ 11 juta, dan dengan inflasi dan pertimbangan lain, dia pikir itu adalah angka yang wajar.

Kedua belah pihak memainkan tarik-menarik harga. Sisi Bravo sangat ditentukan dan tidak akan mencapai lebih dari sepuluh juta dolar.

Hans seperti anjing yang mengunyah batu. Meskipun dia pandai membujuk, tampaknya semua usahanya sia-sia.

Namun, ia tidak terburu-buru untuk menjual buku itu kepada masyarakat Audubon. Akan ada banyak museum yang tertarik pada buku ini.

Li Du mendengarkan argumennya. Kemudian dia berpikir sejenak, bertepuk tangan dan berkata, “Diam, teman-teman. Harap diam sebentar dan dengarkan aku. ”

Kerumunan berhenti berdebat dan menatapnya seketika.

“Jelas, cinta Masyarakat Audubon untuk buku itu jelas,” lanjutnya. “Kami tahu nilai bukunya, dan harga sepuluh juta terlalu rendah.”

“Bagaimana kalau kita semua mundur dan menjual buku ini seharga $ 14 juta.”

Bravo dan yang lainnya menggelengkan kepala ketika mendengar ini.

Li Du berkata, “Harganya empat belas juta dolar. Ketika kesepakatan selesai, kami akan menyumbangkan empat juta dolar kepada asosiasi Anda. Bagaimana tentang itu?”

Para pejabat Masyarakat Audubon dipindahkan. Mereka berkerumun dan mendiskusikan hal ini, dan kemudian Bravo masuk, tersenyum dan berkata. “Terima kasih, Tuan Li, atas dukungan Anda terhadap penyebab lingkungan global.”

Jika Anda menemukan kesalahan (tautan rusak, konten non-standar, dll.), Harap beri tahu kami sehingga kami dapat memperbaikinya sesegera mungkin.

–> Baca Novel di novelku.id <–