Treasure Hunt Tycoon - Chapter 1182

Bab 1182: Perhotelan

Penerjemah: Nyoi-Bo Studio Editor: Nyoi-Bo Studio

Sebelum Natal, Li Du dan rombongannya dalam penerbangan kembali mereka.

Awalnya, ia berencana untuk kembali ke Amerika segera setelah terbang kembali dari Antartika.

Namun, Ivana menjalani operasi kedua dan Sophie khawatir dengan Saudara Wolf

mungkin tidak bisa menanganinya sendiri.

Karena mereka tidak tinggal terlalu lama di Australia dan tidak ada yang mendesak kembali

di rumah, mereka tetap di Sydney selama seminggu.

Lima hari setelah operasi Ivana, semuanya dinyatakan baik-baik saja. Kemudian, mereka mulai

dalam perjalanan pulang mereka dengan senang hati.

Li Du harus bekerja ketika dia kembali dan lima pengawal lainnya yaitu Brother Wolf

telah dikontrak siap bergabung dengan mereka. Mereka berlima telah berhenti dari pekerjaan mereka di Jerman

dan baru saja tiba di Phoenix.

Ivan Besar telah pergi sebelum mereka, satu minggu sebelumnya. Dia telah kembali untuk merawat mereka

pria elit baru yang telah tiba dari Jerman.

Saudara Wolf memiliki dua jenis kawan. Satu tipe terdiri dari mereka yang diam

bertugas di militer. Karena ada semua pria elit, militer akan sangat bersedia melakukannya

mengubahnya menjadi tentara profesional.

Tipe kedua adalah mereka yang telah meninggalkan militer dan menemukan pekerjaan baru. Mereka

Mereka juga elit dan memutuskan untuk meninggalkan tentara karena mereka menderita

cedera, atau memiliki keluarga untuk diberi makan dan gaji militer tidak mencukupi.

Tipe pertama kebanyakan perwira atau tentara dengan potensi besar. Tipe kedua adalah

laki-laki militer veteran yang telah mencapai pangkat letnan dan tidak memiliki tinggi

gaji.

Beruntung Li Du tidak membutuhkan petugas. Yang dia butuhkan adalah militer tua itu

laki-laki. Dia memiliki Saudara Wolf sebagai petugas dan semuanya akan baik-baik saja dengannya

mengelola yang lain.

Orang-orang baru itu juga terlibat dalam peran pengawal di Jerman. Itu milik mereka

Pilihan terbaik untuk menaikkan gaji mereka. Tentu saja, mereka layak dibayar tinggi.

Li Du menggandakan atau melipattigakan gaji mereka sebelumnya. Selain itu, masing-masing akan memilikinya

empat puluh lima hari cuti yang dibayar. Karenanya, orang-orang itu tidak keberatan untuk berhenti

pekerjaan mereka untuk bergabung dengan tim Li Du.

Selain itu, mereka bersedia datang karena mereka percaya pada Brother Wolf. Menjadi

pengawal, mereka harus selalu siap untuk melindungi bos mereka dari tembakan. Itu merupakan

pekerjaan berbahaya.

Karena itu, menjadi seorang prajurit mirip dengan menjadi seorang pengawal. Mereka perlu didukung

oleh rekan setim yang bisa dipercaya.

Saudara Wolf telah mengumpulkan teman-teman lamanya dan mereka semua bisa mendapatkan gaji tinggi sementara

bekerja dengan pasangan lama mereka. Karenanya, mereka semua senang bergabung.

Pesawat mendarat di Los Angeles lagi kali ini. Karena kebiasaan, Li Du pergi ke

menghadiri lelang gudang dan berhasil menemukan acara berskala besar.

Namun, dia tidak seberuntung sebelumnya. Tidak ada yang sangat berharga di sini

tujuh belas gudang. Oleh karena itu, ia melelang gudang yang memiliki set lengkap

Peralatan rumah tangga Siemens. Dia memperkirakan bahwa dia akan bisa mendapat untung sepuluh

ribu.

Karena Hans tidak ada, Lu Guan dan Big Quinn harus membereskan gudang. Itu

dua dari mereka akan bertanggung jawab untuk berurusan dengan perusahaan gudang.

Li Du melaju kembali ke Phoenix dan ketika dia kembali ke villa, ada beberapa yang besar

laki-laki berdiri di luar rumah.

Sebagian besar dari mereka sedikit lebih tua dari Brother Wolf, berusia sekitar empat puluh tahun. Mereka

dalam kondisi baik dan semuanya tingginya setidaknya 1,85 meter. Tinggi rata-rata mereka mendekati 1,9

meter.

Brigade Perbatasan G9 memiliki persyaratan ketat untuk tinggi dan berat

tentara. Mereka menganggap tinggi ideal adalah 1,9 meter.

“Black Bull Adolf Arthur, Madman Bart Bex, Vampire Bob Bin, Charles Lesus

Bradley, Feminine Amanda Engels, ”Brother Wolf menunjuk kepada para pria untuk memperkenalkan mereka

untuk Li Du saat mereka mengemudi. “Mereka semua adalah orang baik.”

Bingung, Li Du bertanya, “Orang itu bernama Adolf? Apakah masih ada orang bernama Adolf?

Jerman? Bukankah mereka lebih suka menghindari pergaulan dengan Hitler? ”

Saudara Wolf berkata, “Dalam bahasa Jerman, arti Adolf adalah ‘serigala mulia’. Banyak orang memberi

nama anak-anak mereka. ”

Li Du turun dari mobil dan, di bawah pimpinan Big Ivan, barisan pria membungkuk untuk menyambutnya.

Dari penampilan luar, Li Du senang dengan mereka. Dia mempercayai Saudara Wolf

informasi tentang mereka dan mengatur agar dia memimpin mereka dan mengenal mereka lebih baik.

Saudara Wolf bukan orang yang memadukan urusan bisnis dan pribadi. Jika orang-orang itu

masalah, dia tidak akan ragu untuk memberitahu Li Du.

Baru saja bertemu lima bawahan barunya dan baru kembali selama dua hari, Li Du

menerima panggilan telepon lain. Dia terkejut dengan identitas si penelepon. Itu salah satunya

teman sekelasnya dari perguruan tinggi, sekretaris dari komite saat itu, Su Nan.

Teman sekelas sering mengobrol satu sama lain di grup obrolan. Namun, karena

perbedaan waktu, Li Du hampir tidak berpartisipasi dalam obrolan grup dan jadi dia terpisah

dari teman-teman sekelasnya.

Selain itu, sebagian besar teman kuliahnya tinggal di Cina dan bekerja di kota yang sama.

Setiap tahun, mereka memiliki setidaknya satu atau dua peluang untuk saling bertemu. Untuk

dia, dia berada di ujung dunia, di Amerika. Dia tidak punya kesempatan untuk berkumpul

dengan teman-teman sekelasnya dan itu adalah alasan lain mengapa dia terpisah dari mereka.

Adapun Su Nan, meskipun dia berada di Amerika, Li Du jarang berbicara dengannya melalui telepon

atau mengirim sms padanya. Karenanya, hubungan mereka tidak terlalu dekat.

Begitu Li Du mengangkat telepon, suara lemah Su Nan terdengar. “Hei, penyair, ada apa

kamu sibuk dengan Sudah lama, apakah Anda merindukan kakak tangguh dan kasar Anda Nan? ”

Li Du menghela nafas. “Merindukanmu sampai mati. Semua pria tangguh ini ada di sekitar saya. Setiap kali saya pergi ke

toilet, saya membawa begitu banyak dari mereka, mereka mengingatkan saya pada Anda, tusuk gigi kecil. ”

Su Nan pura-pura memarahinya. “D * mn kamu, mari kita bicara tentang sesuatu yang serius …”

“Kamu punya sesuatu yang serius?” Li Du terkejut.

Su Nan berkata, “Baiklah, sobat. Anda sekarang adalah orang yang berpengalaman di Amerika. Baiklah baiklah,

Anda lebih pintar dan kuat. Kamu menang, oke? ”

Li Du bingung. Su Nan tidak bertingkah seperti dirinya yang dulu.

Sebagai sekretaris komite, Su Nan adalah salah satu dari mereka yang berbicara dengan penuh bunga

bahasa. Dia licik, fasih, dan tidak pernah kalah dalam perdebatan.

Li Du berkata, penasaran, “Apakah Anda benar-benar Su Nan, terompet? Tidak mungkin seseorang itu

mencoba meniru suaranya, kan? ”

Su Nan berkata dengan getir, “Siapa yang mau meniru saya? Selain itu, Anda bisa bertemu saya jika

kamu curiga. ”

Li Du bertanya, “Di mana kamu? Masih di Philadelphia? ”

Berbeda dengan dia, yang hanya diterima di universitas yang buruk, hasil Su Nan punya

jauh lebih baik. Untuk membuatnya lebih akurat, Su Nan adalah murid top. Saat Su Nan

telah melamar menjadi mahasiswa riset di Universitas Philadelphia, dia telah

diterima sekaligus.

Universitas Philadelphia dulu dikenal sebagai Sekolah Tekstil Philadelphia.

Meskipun nama itu sangat kuno, itu adalah sekolah yang kuat. Itu terkenal

universitas swasta di Pennsylvania.

Su Nan berkata, “Tidak, aku di Phoenix. Itu sebabnya saya hanya mengatakan bahwa kita bisa bertemu. Anda masuk

Phoenix sekarang, kan? ”

Mendengar bahwa dia ada di Phoenix, Li Du bersemangat.

Su Nan selalu melakukan penelitian di Philadelphia dan tidak punya banyak cadangan

waktu. Li Du juga sibuk karena pekerjaan dan karenanya, mereka tidak punya kesempatan untuk itu

bertemu.

Mendengar bahwa Su Nan ada di Phoenix, Li Du berkata, “Beri aku alamatmu dan tunggu

saya. Saya akan tiba segera. ”

Su Nan berkata, “Jangan terburu-buru, aku bebas sekarang. Saya bisa menunggu beberapa hari, tidak masalah. ”

Li Du sampai pada suatu realisasi. “Oh, kamu sudah lulus? Selamat, bagus sekali! ”

Su Nan berkata dengan nada pahit, “Untuk apa aku memberi selamat? Lupakan saja, kamu bisa

datang dulu. Ayo ngobrol, aku butuh seseorang untuk diajak bicara. ”

Jika Anda menemukan kesalahan (tautan rusak, konten non-standar, dll.), Harap beri tahu kami sehingga kami dapat memperbaikinya sesegera mungkin.

–> Baca Novel di novelku.id <–