Treasure Hunt Tycoon - Chapter 1173

Bab 1173: Kapal Es

Penerjemah: Nyoi-Bo Studio Editor: Nyoi-Bo Studio

Batu yang dipegang Li Du memiliki massa yang tidak cocok dengan tampilannya. Batu itu

ukuran bola voli atau sedikit lebih kecil. Jika itu adalah granit, itu akan menimbang setidaknya sepuluh

kilogram.

Namun, batu itu hanya berbobot beberapa kilogram. Li Du bisa mengangkatnya hanya dengan satu

tangan. Salah satu alasan yang mungkin untuk itu adalah bahwa batu itu menyerupai sarang lebah

dan memiliki banyak lubang kecil di permukaannya.

Steve sangat gembira dan berseru, “Berikan di sini, cepat, biarkan aku melihatnya.”

Steve menyelinap masuk lagi, menabrak penguin lebih banyak dari sebelumnya.

Karena itu, ia juga memprovokasi lebih banyak penguin, dan sekitar selusin burung yang marah mulai

untuk mengeroyok untuk menyerangnya.

Salah satu pengawal bergegas maju untuk melindungi Steve, tetapi mereka berdua hanya bisa

mundur ketika penguin menusuk mereka dengan keras.

Membawa batu di satu tangan dan menarik Ah Meng dengan yang lain, Li Du meremas

melalui penguin. Dia berjalan dengan hati-hati dan tidak menabrak penguin Kaisar,

karenanya dia tidak diserang.

Begitu Li Du keluar dari kerumunan penguin, Steve mengulurkan tangan dan

merebut batu besar darinya.

Dengan sulit melihat kedua, Steve berkata dengan gembira, “Ya Tuhan, ini benar! Tidak diragukan lagi,

ini adalah meteorit Wilkes! ”

Elson memandang Li Du dengan aneh dan berkata, “Siapa pendeta yang membaptismu? Dia

harus memiliki kekuatan tertinggi untuk memberkati Anda dengan keberuntungan yang luar biasa! ”

Sophie tersenyum. “Li Du adalah seorang Taois, dia belum pernah dibaptis.”

Li Du terkejut juga. Apakah itu benar-benar sebuah meteorit? Dia benar-benar pesona yang beruntung. Dulu

hanya hari kedua di Antartika dan dia sudah menemukan sepotong meteorit.

Dia berkata, “Sophie telah dibaptis. Pada kenyataannya, Sophie yang beruntung. Batu ini

tepat di samping mobil salju. Hewan peliharaan saya menabrak saya … ”

Ah Meng masih menggaruk tanah. Tampaknya bertekad untuk membalas dendam.

Elson mengangguk. “Sophie, aku harus mengenal pendeta yang membantu membaptismu.”

Memegang batu itu, Steve tampak seperti tidak akan pernah membiarkannya pergi.

Melihat antusiasme Steve untuk itu, Li Du melambaikan tangannya dan berkata, “Aku akan menghadiahkannya padamu.”

Terkejut, Steve memandangnya dan berkata, “Apakah Anda benar-benar? Ha, kamu tahu caranya

Berapa harga batu ini? ”

“Saya bisa tebak. Lima puluh ribu … seratus ribu? ”

Steve tersenyum nakal dan berkata, “Tidak, setidaknya lima juta!”

Li Du tersentak. “Apakah itu mahal sekali ?!”

Steve mengangguk. “Sangat sedikit meteorit Wilkes yang ditemukan. Anda telah melihat cuacanya

sini. Hanya cocok bagi manusia untuk tinggal selama musim hangat. Di lain waktu, itu

mustahil untuk datang ke sini. ”

“Bahkan jika seseorang berhasil membuat jalan mereka di sini, ada lapisan es dan tumpukan

salju di atas mereka. Salju memblokir semua tampilan. Tidak ada peralatan untuk mendeteksi batu,

tidak ada sensor. Bagaimanapun, Anda hanya bisa mengandalkan keberuntungan untuk menemukan pecahan meteorit! ”

“Aku sudah berada di Antartika sejak aku menghadiri upacara pertunanganmu. saya

belum menemukan satu pun meteorit. Beberapa teman saya yang sudah ada di sini selama enam

bulan belum menemukan satu pun! ”

Li Du bertanya, “Tapi apa sebenarnya penggunaannya?”

“Itu bisa mengungkap rahasia meteorit Wilkes …” kata Steve dengan serius.

Li Du mengangguk dan berkata, “Saya tidak tertarik pada itu. Batu ini milikmu sekarang. ”

Li Du dalam hati memperdebatkan apakah dia harus menghabiskan sisa waktunya di Antartika

mencari meteorit itu. Dia tidak tertarik pada Dimensi Kelima Steve, tetapi dia sangat

tertarik pada uang.

Sekarang Li memiliki keluarga besar dan bisnis besar. Dia memiliki tambang untuk dikembangkan, sebuah pulau untuk

membangun dan seorang pejabat pemerintah untuk mendukung. Semua itu membutuhkan uang!

Steve berkata, “Saya benar-benar berterima kasih kepada Anda, Li. kamu adalah bintang keberuntunganku. Saya menemukan apa yang sebenarnya saya

ingin sekali Anda tiba di sini. Saya memperkirakan bahwa batu ini bernilai sekitar lima juta, Anda

dapat memeriksa pasar … ”

Li Du memotongnya, “Tidak perlu. Ini milikmu sekarang. ”

Li Du butuh uang, uang besar. Dia tidak peduli dengan hanya lima juta. Ia akan

lebih baik membelanjakan uang itu untuk mendapatkan bantuan seseorang. Steve memiliki kemampuan hebat

bahwa Li Du dihormati.

Steve menatapnya dan berkata, “Anda telah menyelamatkan saya dua kali. Sekarang Anda memberi saya hadiah seperti itu.

Sejujurnya, aku terlalu banyak berutang budi padamu. ”

“Kamu akan berutang lebih banyak pada akhirnya,” Li Du tersenyum.

Steve mengangkat bahu dan berkata, “Bawa itu. Saya punya perasaan bahwa saya akan mendapatkan

banyak hal terima kasih kepada Anda selama perjalanan ke Antartika ini. Aku akan berutang budi padamu sekali

lebih.”

Dia menyimpan batu itu di tasnya dan membawanya sendiri.

Sepotong batu itu bernilai jauh lebih dari sekadar lima juta baginya. Ada beberapa hal

tak ternilai, dan jika dia kehilangan itu, dia tidak akan mampu membeli yang lain bahkan untuk lima puluh juta

dolar.

Setelah menyembunyikan batu berharga itu, mereka mulai bersiap-siap pergi ke laut.

Steve tidak lagi membuat mereka tegang dan berkata, sambil menunjuk ke es yang mengapung,

“Ini kapal kita, kapal es.”

Meskipun air lautnya biru, ada banyak partikel es kecil di dalamnya. Oleh karena itu, untuk

mata telanjang, airnya tidak terlihat murni dan bersih.

Samudra Antartika berbeda dari es yang mencair di darat. Air lautnya sangat

dingin. Itu seperti musim semi es yang Li Du lihat dalam novel seni bela diri. Orang bisa merasakan

dingin saat mendekati itu.

Lautan luas dan biru dan menyerupai cermin es. Itu tenang dan dalam. Menghadapi

laut, seseorang merasa seolah-olah jiwa seseorang bisa ditelan.

Yang disebut kapal es itu adalah gunung es terapung yang telah dipahat. Ada banyak

gunung es serupa di laut. Depresi pada es mengambang dibuat dengan menggunakan a

palu pahat dan gergaji untuk membentuk permukaan cekung. Depresi bisa

mengakomodasi orang dan dengan demikian sebuah kapal dibentuk.

Setelah mendengar penjelasan Steve, Li Du bertanya, “Tidak semua es di Antartika tahan terhadap

dihancurkan karena telah dibekukan selama ratusan ribu tahun? Bukan mereka

menjadi inti es? ”

Steve tersenyum. “Itu berlaku untuk es yang berada beberapa meter di bawah kita. Permukaan es dan

es mengambang di laut tidak sulit. Mereka bahkan mungkin meleleh selama musim panas.

Karena itu, Ah Meng bisa memecahkan es semacam itu. ”

Mengatakan itu, Steve tidak bisa membantu tetapi mengacungkan jempolnya sebagai tanda pujian. “Bahkan

jadi, cakar badger madu Anda sangat tajam. Ini pertama kalinya aku melihat es

menggali tanpa menggunakan peralatan apa pun. ”

Ada beberapa gunung es terapung yang telah diukir oleh laut. Mereka bahkan

lebih aman daripada kapal. Gunung es itu keras dan bisa melayang lebih baik. Itu bisa muncul seolah-olah hanya a

sepotong kecil es mengambang, tetapi pada kenyataannya, itu hanya akan menjadi ujung humongous

gunung es.

Semua orang terbelah melintasi dua kapal es.

Meskipun itu adalah musim yang hangat, Antartika masih sangat dingin. Begitu kapal es

Mendekati gunung es, itu akan membeku dan menempel dalam sehari.

Setelah menghancurkan bagian-bagian yang telah dibekukan dengan gunung es, mereka naik

kapal. Ada beberapa lubang di dalamnya untuk menempatkan tiang-tiang logam dan menggantung layar. Menggunakan

arus angin dan dayung, kapal bisa dipindahkan.

Kapal es itu sangat aman. Namun, sulit untuk memulai. Bagaimanapun, itu sangat berat.

Untungnya, layar dan aliran air bisa membantu mendorongnya. Menambahkan ke

kekuatan dayung, mereka mampu perlahan-lahan memindahkan kapal es.

“Di mana kita akan melemparkan jaring dan menangkap beberapa krill?” Li Du bertanya.

Steve tersenyum gagah. “Kamu akan tahu kalau begitu. Lautan akan memberi Anda jawabannya. ”

Jika Anda menemukan kesalahan (tautan rusak, konten non-standar, dll.), Harap beri tahu kami sehingga kami dapat memperbaikinya sesegera mungkin.

–> Baca Novel di novelku.id <–