Treasure Hunt Tycoon - Chapter 1103

Bab 1103: Gempa Bumi

Penerjemah: Nyoi-Bo Studio Editor: Nyoi-Bo Studio

Mundur mundur saat meninggalkan rumah, Luo Qun mengedip pada Sophie dengan nakal.

Itu tidak seperti Luo Qun. Li Du dan Sophie menemukan itu aneh dan merasakan itu

ada sesuatu yang tidak beres.

Selain itu, ekspresi Luo Qun menunjukkan keengganan. Senyumnya sudah melampaui

manis, yang tidak normal, karena Li Du belum pernah melihatnya bertindak seperti itu.

Sophie mendorong Li Du dan berkata, “Kamu pergi, tanyakan padanya apa yang sebenarnya terjadi.”

Li Du berkata, “Dia jelas tidak ingin membicarakannya. Pasti ada hubungannya dengan

kasus pembunuhan orang tua dan saudaranya … ”

Sophie dengan keras kepala memberinya dorongan lagi dan berkata, “Kami tidak menyerang privasinya. saya

Saya yakin semuanya tidak sesederhana itu. Pasti ada sesuatu yang terjadi. Dia membutuhkan

tolong, Li, sungguh, aku tahu dia membutuhkan seseorang untuk membantunya. ”

Mencubit pipi Sophie, Li Du tersenyum. “Anda sangat baik.”

Sophie berkata dengan tatapan serius, “Berhentilah bermain-main. Cepat, tanyakan padanya apa sebenarnya

terjadi.”

Dia tahu bahwa hubungannya dengan Luo Qun tidak cukup intim untuk pertanyaan seperti itu,

jadi dia tidak mengikuti Li Du.

Kelima binatang itu ingin ikut, tetapi Sophie menyeret mereka kembali dan memarahi mereka.

“Kalian sangat penasaran. Mengapa Anda ingin tahu segalanya? ”

Ah Meng menatap kosong ke pakaian polisi Luo Qun. Entah bagaimana rasanya, sesuatu

itu tidak benar, dan ingin membalas dendam untuk dirinya sendiri. Tapi siapa yang harus saya balas dendam

di? Sepertinya seseorang baru saja memprovokasi saya, pikir Ah Meng.

Dengan tekad bulat, ia berlari maju, tetapi sekaleng madu muncul di depannya.

Sama seperti itu, mata Ah Meng berbinar. Mereka terpaku pada kaleng madu, mengikutinya.

Ketika kaleng madu bergerak mundur, Ah Meng juga bergerak mundur.

Sophie meletakkan kaleng di atas meja. Sambil menunjuk ke tanah, dia berkata, “Kemarilah dan

duduk, dan kamu bisa makan madu. ”

Ah Meng duduk di sana dengan patuh, mengeluarkan air liur.

Li Du berjalan ke Luo Qun dan menyadari bahwa dia masih melihat ke dalam rumah.

Berbalik, Li Du melihat bahwa tidak ada yang luar biasa. Sophie menjinakkan

lima hewan peliharaan kecil dan mengajari mereka untuk tidak nakal.

“Jadi, apa yang sebenarnya terjadi padamu?” Li Du bertanya.

Sambil menggelengkan kepalanya, Luo Qun berkata, “Tidak banyak, Li, benar-benar tidak banyak. Anda tahu, saya

selalu merasa aneh bahwa hewan peliharaan Anda sangat cerdas dan jenaka. Mengapa demikian?”

Li Du tertawa datar. “Mungkin mereka semua terlahir cerdas?”

Luo Qun menjawab, “Tidak. Itu karena Sophie merawat mereka dengan baik. Dia sangat bagus

mengajar anak-anak, bukan? Saya sangat iri padanya. Sungguh, dia benar-benar sempurna. ”

Li Du bertanya, “Apa yang sebenarnya terjadi, Luo Qun? Saya merasa ada yang tidak beres dengan itu

kamu.”

Luo Qun menggelengkan kepalanya lagi. “Benar-benar tidak banyak. Saya akan pergi. ”

Li Du menghentikannya. Sambil mengerutkan kening, dia berkata, “Apakah kamu benar-benar memperlakukan aku sebagai temanmu?”

Luo Qun berkata dengan sangat serius, “Tidak.”

Li Du terkejut. Pada saat itu, dia tidak bisa memahami apa yang dia rasakan.

Luo Qun melanjutkan, “Aku memperlakukanmu seperti saudara. Sungguh, aku tahu. Anda telah membantu saya juga

banyak. Sekarang kamu lebih dari sekedar temanku. ”

Li Du tersenyum lebar. “Jika kamu memperlakukanku sebagai saudaramu, berhentilah menyembunyikan sesuatu dariku. Menceritakan

saya, apa sebenarnya yang ingin Anda lakukan? Apa yang akan Anda lakukan setelah mengundurkan diri? ”

“Justru karena aku memperlakukanmu seperti saudara, aku tidak bisa memberitahumu lebih banyak.” Luo Qun

mengambil jaketnya dan mengayunkannya di bahunya. “Sampai jumpa, Li. Saya akan menceritakan semuanya

lain kali kita bertemu. Saya tidak bisa memberi tahu Anda sekarang. Saya tidak bisa menjadi wanita egois, jahat. ”

Li Du ingin menyusulnya tetapi Luo Qun pergi dengan cepat, tanpa berhenti.

Dia memulai mobil tepat setelah masuk. Dalam sedetik dia pergi, tidak meninggalkan apa-apa

di belakang tetapi asap dari knalpot mobilnya.

Melihat mobil menghilang dari pandangannya saat melaju, Li Du hanya bisa merasa tak berdaya.

Sophie keluar dan bertanya, “Kamu tidak mendapat jawaban?”

Li Du tersenyum pahit. “Kamu tidak mengerti karakternya. Gadis ini terlalu keras kepala. Nya

seperti dia terbuat dari baja. ”

Sambil memegang tangannya, Sophie berkata, “Jika dia tidak keras kepala dan seperti baja,

mungkin dia akan hancur karena tekanan sekarang, kan? ”

Mereka bisa menebak alasan pengunduran diri Luo Qun. Kasus itu harus dikaitkan dengan

orang tuanya. Namun, mereka tidak yakin mengapa Luo Qun tidak akan mengatakan apa-apa tentang itu.

Ketika Luo Qun ingin meninggalkan Flagstaff ke Phoenix, dia memberi tahu Li Du. Bahkan, dia

telah memberitahunya lama di muka.

Dengan mengingat hal itu, Li Du dan Sophie menebak bahwa tempat yang dituju Luo Qun

pasti sangat berbahaya.

Ketika mereka berpisah, Luo Qun telah bertindak seolah itu akan menjadi yang terakhir kalinya bagi mereka

memenuhi. Seolah-olah mereka putus selamanya.

Sophie sangat baik hati dan bersimpati pada Luo Qun. Karena itu, dia terus melakukannya

memikirkan solusi bersama dengan Li Du. Mereka mencoba memahami situasinya

bersama-sama, ingin membantu Luo Qun.

Li Qu menggodanya, “Ini pasti sesuatu yang rumit. Kita mungkin terlibat jika kita

mengganggu. Apakah kamu tidak takut masalah? ”

Sophie tersenyum pahit. “Bagaimana menurut anda? Saya bukan Bunda Maria. Namun, jika kita tidak melakukannya

bantu dia, siapa yang mau? Dia wanita yang keras kepala! ”

Li Du belum melaksanakan rencananya ketika sesuatu yang tiba-tiba mengganggu rencana itu.

Itu di sore hari dua hari kemudian ketika mereka makan siang.

Ah Ow, yang sedang mengisap bahu domba, tiba-tiba melompat. Dengan mulutnya yang lebar

buka, itu melolong, “Ah woooo, Ah woooo! Ah wooooooo! ”

Kemudian Ah Meow juga mulai menangis dengan suara keras. Itu melompat ke atas meja, dan dengan satu

Geser, tumbangkan semua mangkuk.

Lu Guan terkejut. Dia berkata, “Apa yang terjadi? Memiliki penyakit sapi gila

kambuh? ”

Ah Meow menggigit pakaian Li Du dan menyeretnya ke pintu depan. Lalu Ah

Meng duduk, menunjuk ke luar dan berteriak dengan keras juga.

Li Du tersentak kembali ke dunia nyata dan berkata, “Cepat, keluar, sesuatu terjadi!”

Saat dia menyelesaikan kalimatnya, ada perasaan langit dan bumi bergerak.

Pertama, lampu yang menggantung di langit-langit dapur bergetar. Lalu jendelanya juga

mulai bergetar, diikuti oleh meja dan furnitur.

Saudara Wolf mengangkat sebuah kursi dan melemparkannya ke jendela untuk memecahnya. Lalu dia mengambil miliknya

Putri dan menarik Li Du, mendorong mereka semua ke pintu. Dia berteriak,

“Gempa bumi! Keluar sekarang!”

“Tuhan!” Li Du dan yang lainnya terkejut.

Saudara Wolf melemparkan putrinya ke luar jendela dan kembali untuk menjemput Victoria.

Dia melolong, “Ini gelombang longitudinal sekarang, cepat, cepat, cepat!”

Godzilla dan Big Quinn mendapatkan kembali ketenangan mereka dan membuang anak-anak lain keluar dari

jendela dengan cepat. Kemudian mereka berdua bertemu Sophie, Rosalind, dan para wanita lainnya

dan membantu mereka sebelum pergi dengan para pria lainnya.

Li Du berdiri di atas rumput, mengamati pemandangan di depannya dengan sangat terkejut. Vila yang solid

gemetar, dan meskipun tidak terlalu dramatis, mereka semua bisa merasakannya. Disana ada

gempa bumi!

Ada mesin pemotong rumput di halaman. Big Quinn baru saja menggunakannya di pagi hari untuk memotong rumput

rumput.

Mesin pemotong rumput berguncang dan jatuh ke tanah, dan kemudian terbalik dengan benar

sisi atas lagi. Gempa bumi semakin ganas!

Tiang-tiang listrik dan pohon-pohon mulai berayun dan rumah mulai menuju Piang-Ping.

Mereka bisa mendengar perabotan dan peralatan jatuh di dalam rumah.

Lingkungan vila tenang, karena ada beberapa penghuni lain di sekitarnya.

Melihat jauh ke depan, mereka melihat orang-orang berlarian di jalan-jalan di luar. Beberapa dari mereka

teriaknya.

Langit mendung, dan awan tampak naik dan turun seperti gelombang. Dengan

segala sesuatu yang terjadi di tanah, Li Du merasa itu adalah akhir dari

dunia.

Syukurlah, vila tidak runtuh pada akhirnya.

Jika Anda menemukan kesalahan (tautan rusak, konten non-standar, dll.), Harap beri tahu kami sehingga kami dapat memperbaikinya sesegera mungkin.

–> Baca Novel di novelku.id <–