Trash of the Count’s Family - Chapter 327

Bab 327: Bersinar (2)

Penggoda

Semua orang menatap kosong pada pemandangan itu.

Pow! Poow! Pow!

“Dia memukulinya dengan seksama.

Cukup menyeluruh. ‘

Pow!

Sarung pedang itu dengan terampil memukul tempat yang sudah dipukulnya.

“Ugh!”

Tubuhnya kejang setelah dipukuli sementara sarung pedang sekali lagi menarik lengkungan yang halus karena dengan cekatan menghantam tempat yang sama dalam waktu dua detik.

Pow, pow!

Bahkan memukul dua kali berturut-turut.

Dua pukulan kuat segera membuat semua orang sadar.

Ada banyak suara di mana-mana sekaligus.

H, manusia! Choi Han benar-benar pandai memberikan pemukulan! Mengawasinya melakukannya sangat menyegarkan, menyegarkan! Choi Han benar-benar hebat, hebat!

Raon Miru yang berusia enam tahun berseru terus menerus pada pengetahuan baru ini.

“Y, y, y- Yang Mulia!”

“Pwahaha, pukul dia! Bunuh dia! ”

Wajah orang-orang di sisi Kekaisaran menjadi pucat sementara Peri Elf tertawa keras dan bersorak untuk Choi Han.

“Ugh, batuk! Y, kamu- “

Adin tampaknya telah memanggil keputusasaan hitam itu lagi ketika dia mengayunkan tangannya yang kusut yang terbungkus asap hitam pada Choi Han.

Mengambil.

Namun, tangan Choi Han menangkap tinju Adin.

Choi Han mempererat genggamannya.

“K, kuaaaah!”

Adin menjerit mengerikan.

Choi Han tidak peduli saat dia mematahkan tulang di tangan Adin. Dia kemudian melanjutkan pemukulan dengan ekspresi segar di wajahnya.

“…Seperti yang saya pikirkan-”

‘Choi Han juga tidak normal.’

Cale menggelengkan kepalanya ketika dia menyaksikan Choi Han memukuli seseorang sambil menunjukkan ekspresi polos di wajahnya. Namun, dia memberi Choi Han jempol sekali lagi ketika mata mereka bertemu.

Apa yang Choi Han lakukan sekarang adalah favorit Cale dari semua yang telah dilakukan Choi Han sejauh ini.

Choi Han tampaknya entah bagaimana mengerti tatapan penuh pujian Cale dan menganggukkan kepalanya.

“Hm?”

Choi Han memegang sarung pedang ke arah yang berbeda saat kepala Cale sedikit miring ke satu sisi karena anggukan Choi Han.

Oooong-

Aura hitam terbentuk pada sarung pedang dan menarik garis.

Mengiris.

Kaki kanan Pangeran Kekaisaran yang terbuat dari mana yang mati terputus.

Craaack!

Tidak, itu pecah berkeping-keping begitu cahaya hitam yang indah menyentuhnya. Adin tampak seolah-olah tidak bisa mempercayai apa yang baru saja disaksikannya, sementara Choi Han mulai berbisik dengan suara rendah sehingga hanya Adin yang bisa mendengar suaranya dengan senyum di wajahnya ketika mata mereka bertemu.

“Aku tidak hanya putus asa.”

“Aku juga memiliki kebahagiaan. Saya merasa sedikit lebih bebas dari sebelumnya. ‘

Namun, Choi Han tidak bisa mengatakan bagian terakhir dengan keras.

“Kita harus menyelamatkan Yang Mulia!”

“Semuanya, menerobos! Serang dan serang lagi! ”

Ksatria dan penyihir Kekaisaran mencoba menerobos para Elf Kegelapan dengan kekuatan yang berbeda dari sebelumnya. Wajah para kesatria Kekaisaran penuh dengan keputusasaan karena mereka bertekad untuk menyelamatkan Pangeran Kekaisaran Adin dengan segala cara.

“Oh, tidak, jangan.”

“Tepat.”

Namun, para Elf Kegelapan merespons dengan baik ketika pasukan Kekaisaran berlari liar. Pasukan Kekaisaran tidak bisa dengan mudah menerobos tidak peduli seberapa superior mereka dalam jumlah.

Faktanya, sisi Dark Elf ‘sekuat, jika tidak lebih kuat, dari pasukan Kekaisaran meskipun jumlahnya kurang menguntungkan.

Itu tak terhindarkan sejak Elf Kegelapan berteriak keras kapan pun pedang, sihir, atau sihir hitam Kekaisaran mendekat.

“Pangeran Kekaisaran akan dipukuli lebih banyak jika aku terluka!”

“Pangeran Kekaisaran akan memiliki satu patah tulang untuk setiap cedera di lenganku kalian bajingan!”

‘Apa apaan.’

Cale merasa bingung dan tidak yakin tentang apa yang harus dilakukan terhadap pasukan Kekaisaran sambil melihat para Peri Elf.

Cale tidak bisa memahami niat para Dark Elf yang berlari liar dan bertindak sebagai sampah seperti dirinya sendiri.

Namun, dia puas.

Itu adalah gaya Cale untuk membuat orang lain merasa ditipu dan kesal.

Elf Kegelapan dipenuhi amarah setelah menyerap sejumlah besar mana yang mati di daerah itu dan mendengar jeritan orang-orang yang terbunuh secara tidak adil dari dalam keputusasaan hitam.

Jadi Choi Han memukuli orang yang bertanggung jawab untuk itu membuat mereka sangat bersemangat.

Ada juga alasan bahwa mereka adalah pejuang.

Para Dark Elf yang suka berkelahi adalah para Dark Elf yang menjadi prajurit.

Cale, yang menyaksikan mereka berlari liar dan menggunakan taktik murah melawan pasukan Kekaisaran, menoleh setelah mendengar suara.

Choi Han mendekat.

Draag, seret, draag.

Dia mendekati sambil menyeret kerah kerah Adin.

“Bajingan menakutkan ini!”

Cale mengerutkan kening pada Choi Han yang menampilkan penampilan haus darah untuk pertama kalinya dalam waktu yang lama, tetapi tidak punya pilihan selain untuk menyambutnya karena dia mendekat dengan ekspresi segar di wajahnya.

“Apakah kamu mendapatkan apa yang kamu inginkan?”

“Ya, Cale-nim.”

Choi Han berhenti sekitar dua langkah dari perisai perak Cale dan perisai Raon yang ada di depannya dan menghadap Cale. Cale dengan santai menganggukkan kepalanya dengan ekspresi kosong di wajahnya.

“Selamat.”

“Ya, terima kasih.”

Itu hanya percakapan singkat, tapi Choi Han akhirnya merasa sangat nyaman. Cale kosong melihat ekspresi Choi Han sebelum berbalik.

Shaaa-

Perisai perak perlahan memudar. Saat itulah perisai perak Raon menghilang juga.

Saya akan terus melakukannya tanpa terlihat!

Raon memasang perisai transparan tiga lapis alih-alih perisai perak.

“Seberapa pintar.”

Cale berjalan keluar dari perisai sambil berpikir bahwa Raon adalah Naga yang pandai dan berjongkok. Saat itulah ia sejajar dengan Adin.

“Haa, haa, ugh, terkesiap.”

Adin terengah-engah.

Dia terus-menerus mencoba memancarkan asap aura hitam, tetapi asap aura ahli tingkat tertinggi sia-sia pecah pada gelombang tangan pedang master Choi Han.

Cale mengajukan pertanyaan kepada Adin yang sedang berjuang.

“Hei, aku agak terburu-buru, jadi izinkan aku mengajukan satu pertanyaan padamu. Bagaimana perasaanmu?”

“Bagaimana perasaanku sekarang?”

Mata Adin yang berkerut menoleh ke arah Cale. Choi Han telah mengalahkan segalanya kecuali wajah Adin, jadi wajahnya dibiarkan tanpa cedera.

Cale menertawakan keadaan Adin dan mulai berbicara.

“Penyihir hitam sangat menarik. Mereka tidak merasakan sakit ketika mati, kan? ”

Penyihir hitam tidak merasakan sakit selain ketika mereka pertama kali menyerap mana yang mati, tidak seperti ahli nujum. Mereka dapat menyerap mana yang mati tanpa rasa sakit setelah penyerapan awal yang menyakitkan.

Selain itu, mereka bahkan tidak merasakan sakit ketika mati.

Itulah sebabnya satu-satunya cara untuk membuat mage hitam menderita adalah membuatnya tetap hidup dan menyebabkan mereka sakit.

Adin mulai berbicara dengan Cale meskipun darah mengalir dari mulutnya.

“Kamu benar-benar berbeda dari saya. Saya tidak bisa mengerti. ”

Adin mulai berbicara dengan ekspresi yang benar-benar mengatakan bahwa dia tidak bisa mengerti.

“Cale Henituse, apa yang kamu dapatkan dari menyingkirkan ilmu hitam? Bukankah kamu akan mendapatkan lebih banyak jika kamu memihak Kekaisaran dan memperluas kekuatannya dengan sihir hitam? ”

Cale tersenyum dan menggelengkan kepalanya.

“Seperti yang kupikirkan, tidak perlu berbicara dengan orang gila ini.”

Cale berdiri dan berbalik.

“Mengapa kamu menjalani kehidupan yang begitu sulit dan bodoh? Saya benar-benar tidak bisa mengerti. ”

Adin bertanya, tetapi Cale tidak menjawab. Orang lain yang menjawab sebagai gantinya.

“Kamu, yang hanya melihat ke bawah ke mana yang mati dan tumpukan tulang yang tertumpuk di aula bawah tanah ini, tidak akan bisa mengerti. Apa yang mungkin diketahui oleh bajingan sepertimu yang hanya tahu cara mencuri dari orang lain? ”

Itu adalah Choi Han.

Ekspresi segar telah menghilang dari wajah Choi Han dan matanya yang tenang menatap Adin. Suara Cale mencapai Choi Han pada saat itu.

“Choi Han,”

“Ya, Cale-nim.”

“Kedua-”

Namun, Cale harus berhenti bicara.

“Keuhuhuhu.”

Adin tertawa.

Itu tidak masalah. Namun, Cale menoleh pada pernyataan berikut.

“Kau pikir semua mana yang mati ini milikku?”

Cale memiliki ekspresi bingung ketika dia memandang Adin yang sedang menatapnya.

Adin, yang sekali lagi menunjukkan ekspresi yang baik sehingga tidak ada yang bisa membedakan niat sebenarnya, tertawa meskipun muntah darah dan tidak dapat mengendalikan dan menggerakkan tangannya karena tulang yang patah.

Cale membungkuk lagi dan bertemu mata Adin.

“Lalu apakah itu milik para penyihir hitam? Apakah Master Menara memilikinya? ”

” Ha! ”

Adin mencibir dan mulai berbicara.

“Tidak, ini sebuah penghargaan. Itu adalah sesuatu yang ditawarkan oleh keluarga kekaisaran dan Master Menara. ”

Upeti.

Cale mulai berbicara.

“Ke Bintang Putih?”

Sorot mata Adin berkata, ‘mengapa bertanya sesuatu yang jelas-jelas sudah Anda ketahui?’

Mata Cale beralih ke aula bawah tanah yang besar.

Mana mati.

Itu adalah penghargaan untuk Bintang Putih.

‘Apakah itu berarti bahwa White Star juga memiliki atribut kegelapan?

Namun, dia jelas mengatakan bahwa White Star adalah ‘orang.’

Atau apakah itu makhluk yang meniru menjadi seseorang? ‘

“… Apakah dia seekor Lich?”

Cale bertanya pada Adin sambil memikirkan tentang Tower Master.

“Kamu pikir White Star itu seekor Lich? Pwaha, hahaha! ”

Adin tertawa terbahak-bahak tetapi segera mulai berbicara dengan Cale dengan ekspresi lembut.

“Tidak, Dia adalah seseorang.”

Adin menambahkan pernyataannya.

“Seperti saya.”

Segalanya mulai rumit di kepala Cale.

“The White Star adalah orang seperti Adin?”

Setengah darah Naga juga mengatakan bahwa Bintang Putih adalah manusia. Namun, Bintang Putih menyimpan setengah darah Naga di gua selama hampir seribu tahun dan kadang-kadang membawanya jantung Naga.

“Tapi apakah dia benar-benar orang? Apakah itu mungkin?’

Cale ingat bahwa setengah darah Naga mengatakan bahwa Bintang Putih memiliki rambut merah yang mirip dengan rambut Cale. Pikirannya menjadi semakin rumit semakin dia memikirkannya.

Suara Adin terdengar lagi pada saat itu.

“Menyenangkan, bukan? Fakta bahwa orang yang menaruh, ‘Lengan,’ dan ‘Menara Lonceng’ Alkemis ‘di bawah kakinya adalah manusia seperti kita. ”

” Huu. ”

Adin mendesah samar dan terus terang menambahkan.

“Dia tidak bisa dikalahkan.”

‘Apa?’

“Tidak ada bentuk kehidupan, tidak ada yang bisa mengalahkannya.”

Adin mengangkat kepalanya.

Mata yang hanya cokelat karena tidak ada sinar matahari memandang langit-langit aula bawah tanah.

“SAYA-”

Wajah Cale dan Choi Han berubah aneh.

Itu pertama kalinya.

Itu adalah pertama kalinya mereka melihat emosi selain kemarahan atau tawa di mata Adin.

“Aku tidak takut denganmu atau bahkan para Naga.”

Itu ketakutan.

“Namun, aku takut dengan White Star.”

Adin ketakutan.

“Dia adalah kehidupan itu sendiri.”

Cale yakin.

“Pangeran Kekaisaran tahu siapa White Star itu dan seperti apa dia.”

“Adin, siapa Bintang Putih?”

Itu terjadi pada saat itu. Cale segera memanggil Choi Han.

“Choi Han!”

“Ya, Cale-nim!”

Choi Han buru-buru meraih pundak Adin.

Tubuh Adin tiba-tiba mulai bergetar dan wajahnya memucat. Dia tidak dalam kondisi normal. Sepertinya dia tidak bisa mengendalikan diri. Itu bukan hanya tindakan.

Namun, mata Adin dingin dan tenang meskipun dia gemetaran.

Adin melihat sekelilingnya.

Dia bisa melihat bawahannya jatuh satu per satu di tangan Dark Elf.

Mungkin ada situasi serupa yang terjadi di dalam Menara Bel Alchemist sementara ibukota mungkin berantakan berantakan.

“Apa yang akan menguntungkanku?”

Mata Adin memandang sekelilingnya dan segera berbalik ke satu tempat.

“Berhentilah tanpa tujuan melihat sekeliling seperti itu.”

Adin menatap Cale dan mulai berbicara. Suaranya bergetar sama seperti tubuhnya yang gemetaran.

“Kehehe, aku cenderung puas hanya ketika aku mengendalikan semuanya. Itu hanya menyenangkan ketika semuanya ada dalam genggaman saya. Apa kamu tahu kenapa?”

“Karena kau bajingan gila.”

Cale menghentikan kata-kata yang ingin dimuntahkannya. Dia kemudian mendengar cerita yang tidak terduga.

“Mata emas kita adalah simbol bahwa kita menerima perlindungan dewa matahari.”

Mata yang menyinari emas di bawah matahari telah menjadi simbol keluarga Kekaisaran Mogoru di beberapa titik.

“Ugh.”

Darah mengalir keluar dari mulut Adin.

Adin terlahir dengan tubuh yang sangat sehat dan bakat untuk ilmu pedang meskipun seluruh keluarga kekaisaran semuanya dilahirkan dengan tubuh yang lemah selama beberapa generasi. Itulah sebabnya dia menerima semua perhatian dan berpikir bahwa dia bisa menangkap apa saja di tangannya.

Namun, dia menyadari kebenaran saat dia memasuki Menara Bel Alkemis lima belas tahun yang lalu dan menghadapi kenyataan.

“Aku tidak bisa mengubah apa pun tentang tubuhku, itu di luar kendali saya.”

Itu sebabnya dia memutuskan untuk meletakkan segala sesuatu selain itu di bawah kendalinya. Dia adalah Pangeran Kekaisaran dari Kekaisaran yang memiliki segalanya di tangannya. Dia juga memiliki mata emas yang merupakan simbol dari posisi itu.

“Namun, itu sebenarnya adalah simbol subordinasi, ugh.”

Segenggam darah mengalir keluar dari mulut Adin.

Matanya melihat sekeliling sekelilingnya saat itu terjadi. Dia kemudian mendengar suara Cale.

“Apakah Anda mengatakan bahwa keluarga kekaisaran telah ditaklukkan oleh Bintang Putih?”

Dia kemudian mendengar Choi Han yang berbicara dengan cukup serius.

“Cale-nim, aku merasa seolah ada sesuatu yang menekan tubuhnya setiap kali White Star disebutkan.”

Choi Han berusaha menenangkan tubuh Adin seolah dia berusaha memastikan bahwa Adin tidak akan mati. Sikapnya menunjukkan bahwa ia tidak ingin ketinggalan informasi berharga mengenai White Star.

Dia mendengar suara santai Cale pada saat itu.

“Ya, itu benar juga.”

Itu benar, ‘juga.’

Mata Adin yang melihat sekeliling tersentak setelah mendengar kata itu. Matanya beralih ke Cale, yang mulai tersenyum.

Ini reaksi abnormal tubuh Adin yang gemetaran.

Fakta bahwa mata emas yang terkait dengan subordinasi bisa jadi benar di satu sisi, tetapi ada sesuatu yang dipelajari Cale sepanjang hidupnya.

Ragukan kata-kata musuh Anda dan kemudian ragukan lagi.

Karena itulah Cale bertanya dengan lembut kepada Adin, yang memutar matanya.

“Kau mencoba menghabiskan waktu sambil berbicara denganku sekarang, kan? Setidaknya sampai Master Menara datang, kan? Anda berpikir bahwa Anda akan menang dan hidup seperti itu, bukan begitu? ”

Mata Adin yang tenang tidak seperti tubuhnya yang bergetar gemetar.

“Dia menemukan jawabannya.”

Dia mendengar Cale berbisik di telinganya.

“Tapi kamu tahu apa? Saya sedang menunggu Master Menara dan Bintang Putih juga. ”

‘Apa?’

Cale berdiri dan mulai berbicara dengan Choi Han ketika celah sesaat muncul di ekspresi Adin.

“Seret dia.”

“Ugh!”

Choi Han menjambak Adin dengan rambutnya dan mulai menyeretnya lebih kasar dari sebelumnya. Senyum Cale tercetak di mata Adin.

“Jangan khawatir, Adin. Saya bermaksud mencari tahu apa yang perlu saya ketahui dari Anda, apa pun yang harus saya lakukan. ”

‘Ah.’

Adin menyadari sesuatu sekali lagi.

“Bajingan ini tidak jauh berbeda denganku.”

“Sudah kubilang, kan? Saya mirip dengan Anda. ”

Cale tidak berhenti berjalan saat dia menyeringai. Dia kemudian berteriak keras.

“Kita naik!”

The Dark Elf mengocok darah dari senjata mereka saat Cale berteriak. Tidak ada satu orang pun dari sisi Kekaisaran yang berdiri.

Itu sebabnya tidak ada yang menghalangi Cale Henituse saat dia berjalan.

Masih bising di atas di ibukota.

“Melarikan diri! Ini berbahaya di sini! ”

” Pergi ke luar kota! Kami akan membimbing Anda! ”

Orang-orang dari daerah kumuh berteriak-teriak di atas paru-paru mereka, sementara orang-orang Kekaisaran yang dengan tergesa-gesa berusaha keluar dari ibukota mengikuti di belakang mereka.

Tembok kota yang runtuh yang awalnya dianggap orang sebagai pagar yang aman sekarang menjadi hambatan di mata mereka. Beberapa orang sudah melarikan diri ke luar tembok kota.

Semakin banyak orang yang melewati tembok.

“Setiap orang yang pergi akan dianggap sebagai kaki tangan para teroris ini!”

Namun, itu juga tidak mudah.

Banyak prajurit dan ksatria keluar melalui berbagai gerbang istana dan menghalangi orang-orang untuk melewati dinding.

“… Rex! Apakah Anda menghentikan kami lagi ?! ”

Namun, ada orang yang melawan ksatria dan tentara itu.

Rex mengayunkan perisainya untuk mencegah ksatria mendekat. Dia melihat sekelilingnya pada saat yang bersamaan.

Cukup banyak orang yang berhasil melewati tembok.

Namun, belum semuanya pergi.

Itu karena keduanya kacau bahkan dengan Rex dan para penyihir di kapal udara membantu dan karena para ksatria Kekaisaran telah masuk ke posisi untuk mencegah mereka lebih awal dari yang diharapkan.

“Aku masih percaya pada Yang Mulia!”

“Kau ingin aku meninggalkan rumah dan pergi? Kenapa aku harus percaya padamu? ”

Ada juga yang belum percaya atau menolak meninggalkan rumah.

Rex mengerti perasaan mereka.

Siapa yang ingin meninggalkan rumah mereka di tengah malam dan pergi melewati tembok kota?

Lebih jauh lagi, bagaimana mereka bisa memercayai Rex saat tidak ada penyihir hitam atau golem di sekitar mereka saat ini?

Itulah sebabnya Rex mengangkat suaranya sekali lagi dan suaranya yang serak bergema di sekelilingnya.

“Serangan sihir hitam akan segera dimulai! Lari! ”

“ Rex! Apakah itu yang bisa dikatakan teroris? ”

” Penjahat sepertimu harus tutup mulut! ”

Suara Rex terkubur di bawah suara para ksatria.

“Sial!”

Rex menggigit bibirnya.

Itu pada saat itu.

Creeeaaak-

Gerbang pusat istana kekaisaran dibuka.

Itu adalah gerbang besar yang hanya dibuka ketika Kaisar atau Pangeran Kekaisaran keluar untuk menghiasi publik dengan kehadiran mereka atau ketika ada peristiwa penting.

Ledakan!

Gerbang itu terbuka sepenuhnya dan sekelompok orang pertama keluar.

“…Sial.”

Murid Rex mulai gemetar.

Dia mengalihkan perhatiannya ke pemimpin kelompok dan tubuhnya menjadi sedikit kaku.

Namun, pasukan Kekaisaran agak senang dan mulai mengangkat suara mereka untuk berteriak.

“Master Menara telah datang dengan kehendak Yang Mulia Kaisar!”

Ada seseorang yang mengenakan jubah Bell Tower milik Alkemis dan membawa meterai Kaisar. Wajahnya ditutupi oleh tudung, tetapi jubahnya memiliki pola yang unik untuk Master Menara Bell Tower.

Rex kemudian mendengar suara mendesak temannya.

“Rex! Mengapa Tower Master keluar dari istana? Ini bukan sesuatu yang kami harapkan! ”

Rex mulai mengerutkan kening.

Dia tidak tahu.

Rex tahu bahwa Master Menara mungkin datang lebih awal dari benua Timur, tetapi dia tidak berharap dia muncul dari istana kekaisaran.

Ada seorang alkemis di sebelah kiri Master Menara dan seorang ksatria di sebelah kanan Master Menara.

Mereka bertiga memimpin sekelompok ksatria dan alkemis mengenakan baju besi bertuliskan lambang Kekaisaran saat mereka menuju ke alun-alun dari istana.

Mereka tampak keras dan tidak jahat sama sekali.

“… Bukankah ini agak aneh?”

Salah satu orang Kekaisaran yang melarikan diri berhenti bergerak.

“Apakah aku benar-benar harus melarikan diri?”

Ekspresi wajahnya menunjukkan keraguan. Yang lain mulai bereaksi dengan cara yang serupa.

Rex mulai mengerutkan kening setelah melihat itu.

“Tidak!”

“Suasana seperti ini tidak baik!”

Dia merasa seolah arus akan berubah.

Dia tidak bisa membiarkan itu terjadi.

Akan menjadi buruk jika orang yang ragu memperlambat evakuasi lebih dari yang sudah ada dan menyebabkan orang terluka atau menjadi sandera dan terbunuh dalam proses tersebut.

Kecepatan evakuasi ini sudah sangat lambat. Ini akan menjadi kesulitan yang mengerikan jika semakin lambat.

Rex menguatkan cengkeramannya pada tamengnya sambil tahu bahwa itulah yang terjadi, tetapi matanya masih bergetar. Dia mengalihkan perhatiannya ke pesawat.

“Haruskah aku pergi ke Eruhaben atau Rosalyn? Apa yang harus saya lakukan dalam situasi seperti ini? ‘

“Rex, apa yang harus kita lakukan?”

Rex bisa mendengar suara mendesak temannya.

Dia bisa melihat Master Menara dan para ksatria mendekat dari kejauhan.

“Bagaimana cara mengubah alurnya?”

Itu pada saat itu.

Ring- Ring- Ring-

Itu adalah suara bel.

Bel berbunyi di tengah malam.

Tatapan semua orang beralih ke satu tempat.

Para ksatria dan tentara.

Orang-orang yang melarikan diri dari Kekaisaran.

Orang-orang yang tetap tinggal di rumah mereka.

Tower Master dan kelompok kesatria.

Bahkan Sir Rex.

Semua orang melihat satu tempat.

Hanya ada satu tempat di Kekaisaran tempat bel akan berbunyi. Suara bel berdering berasal dari titik tertinggi di benua Barat.

Ring- Ring- Ring-

Menara Lonceng Alkemis.

Bel berbunyi dari atas menara itu.

Seorang pria berjubah putih bertuliskan matahari keemasan terlihat berdiri dengan asal suara deringan yang indah.

Sosok yang mengenakan jubah tampak suci meskipun wajahnya ditutupi oleh kerudung rendah.

Selanjutnya, matahari keemasan pada jubah itu menarik perhatian orang.

“Hah? Hah?”

Mata rakyat Kekaisaran melebar pada saat itu.

Ketuk, ketuk!

Orang-orang yang mengenakan jubah putih tiba-tiba muncul dari segala arah sambil melintasi atap di pinggiran ibukota.

Mereka adalah Freesia dan bawahannya.

Jaringan informasi Cale semuanya memiliki matahari keemasan bertuliskan di belakang jubah putih mereka ketika mereka berlari menuju Bell Tower. Sesuatu terjadi ketika perhatian semua orang ditangkap oleh orang-orang berpakaian putih yang menyeberang atap.

Ring- Ring- Ring-

Cale berdiri di atas Menara Lonceng dan melihat ke bawah sambil mendengarkan suara lonceng yang terbangun di malam hari. Dia bisa melihat orang dengan lambang Master Menara tertulis di jubahnya, serta orang-orang yang berdiri di sampingnya.

Cale bisa mendengar suara Raon di benaknya.

Manusia! Bukan itu!

‘Aku tahu.’

Cale menyeringai lebar di wajahnya yang tak bisa dilihat siapa pun karena tudungnya.

Bab Sebelumnya Bab

Selanjutnya

Pikiran miraclerifle

Diterjemahkan oleh: Anrya