The World Online - Chapter 1222

Bab 1222 – Pasukan legendaris telah tiba

Penerjemah: Kisah Keluaran Editor: Exodus Tales

Bab 1222 – Pasukan Legendaris Telah Tiba

Bulan ke 12, hari ke 10, Provinsi Tanah Shu dekat Xia Barat.

Saat berita tentang pasukan Tolei yang mengalahkan pasukan utama Xia Barat di luar Rumah Xingqing menyebar, marshal korps pasukan beruang Li Mu memerintahkan pasukan 1 untuk merangkak ke Xia Barat.

Li Mu berusaha memanfaatkan selang waktu.

Selain itu, pada saat ini, kaisar Xia Barat Li Yuanhao tidak meminta bantuan dari Great Xia, Ouyang Shuo juga tidak memberikan perintah militer.

…

Li Yuanhao bukanlah seorang kaisar yang mudah menyerah.

Selama beberapa hari berikutnya, Tolei menyerah pada pengepungan dan memimpin pasukan untuk mengejar pasukan Yeli Wangrong; inilah yang paling mahir dikuasai kavaleri Mongol.

Setelah awal yang buruk itu dan dikejar oleh kavaleri musuh sekarang, pasukan Xia Barat yang agresif bahkan tidak punya waktu untuk menarik napas. Mereka memiliki kota, tetapi mereka tidak bisa masuk, mereka punya rumah, tetapi mereka tidak bisa kembali, membuat orang merasa sangat cemberut.

Tolei benar-benar pintar, fleksibel dalam strategi dan penggunaan pasukannya. Setelah menyerang musuh, ia segera mengubah rencana pertempurannya dari pengepungan menjadi memusnahkan pasukan musuh yang tersisa.

Selama tentara Xia Barat utama dihancurkan, bagaimana mereka bisa bertahan?

Setiap hari adalah siksaan besar bagi Rumah Xingqing.

Melihat tentara di luar kota yang dimakan sebagian oleh kavaleri Mongol, Li Yuanhao benar-benar cemas. Dia tidak mau hanya menunggu kematiannya, itulah sebabnya dia memerintahkan Yeli Wangrong untuk memimpin pasukannya kembali ke kota menggunakan malam sebagai penutup pada hari ke-13.

Malam itu, warna bulan seperti darah.

Ketika Yeli Wangrong mencoba menggunakan penyesatan untuk melepaskan diri dari musuh yang mengejar dan dengan cepat melarikan diri ke gerbang kota, kavaleri Mongol seperti sekawanan serigala yang mencium bau darah dan mengejar di belakang.

Ini membuat Yeli Wangrong tercengang. Dia tidak bisa membayangkan bagaimana musuh melihat triknya dalam waktu yang begitu singkat dan menyusul.

Dia tidak tahu bahwa kavaleri Mongol adalah yang terbaik dalam melacak.

Jika mereka bisa menggunakan kesempatan ini untuk menerobos gerbang kota, itu akan menjadi keuntungan besar bagi tentara Mongol.

Bagaimana tentara Xia Barat membiarkan mereka mendapatkan apa yang mereka inginkan?

Untuk memblokir tentara Mongol dan menutupi pasukan utama yang mundur ke kota, 20 ribu tentara Xia Barat mengorbankan diri. Mereka berkumpul di formasi di luar kota untuk bertarung dengan gagah berani, tidak kembali kecuali mereka mati.

Melihat itu, prajurit yang bertahan di tembok kota hancur.

Hanya ketika mati malam tiba tentara Mongol menebas pasukan Xia Barat yang sedang meliput. Mereka tahu bahwa mereka tidak bisa berhasil masuk ke kota, jadi mereka dengan bangga mundur seperti gelombang, menghilang ke langit malam.

Mayat di luar kota adalah maha karya mereka.

…

Pada hari ke-14, situasi pertempuran menjadi semakin jelas.

Tentara Xia Barat seperti kura-kura di Rumah Xingqing, mencoba mengandalkan kota untuk bertahan. Setelah istirahat sebentar, Yeli Wanrong memimpin pasukannya ke tembok kota untuk mempersiapkan pertempuran sengit melawan tentara Mongol pagi-pagi sekali.

Namun, pada akhirnya, pasukan Mongol bahkan tidak mengepung hari itu.

Melihat itu, hati Yeli Wangrong dan Kaisar Xia Barat Li Yuanhao bergetar. Mereka merasakan firasat buruk. Setelah sebulan pertempuran, mereka memiliki pemahaman yang jelas tentang gaya Tolei.

Ini adalah seorang jenderal yang menggunakan metode ortodoks yang tampak mengejutkan dan tidak berguna tetapi menyerang kelemahan musuh.

Tindakan aneh tentara Mongol menandakan perubahan yang pasti.

Yang benar hanyalah itu. Setelah pasukan Xia Barat mundur ke kota, Tolei kehilangan minat untuk mengepung. Dia menyerah pada kota dan memutuskan untuk menurunkan seluruh Xia Barat.

Hari itu, Tolei secara pribadi memimpin 100 ribu pasukan untuk berkemah di luar Rumah Xingqing sementara sisanya menyebar dengan cara yang tidak terkendali melalui tanah Xia Barat. Mereka menjarah dan merampok, tampaknya bertujuan untuk membersihkan seluruh Xia Barat.

Situasi sepertinya telah kembali ke awal.

Satu-satunya perbedaan adalah bahwa setengah dari 500 ribu tentara Xia Barat hilang dan sedang turtling, tidak dapat digunakan.

Sebaliknya, kavaleri Mongol semakin berani.

Pada hari ke 16, Tolei menghubungi Kekaisaran untuk meminta mereka mengirim orang untuk menerima Xia Barat, yang sombong sampai maksimal.

Pada tahap ini, Xia Barat sudah di kaki terakhirnya. Hari itu, Li Yuanhao yang keras kepala akhirnya mengakui kekalahan dan memberi tahu Great Xia bahwa selama mereka mampu melindungi kekayaan Keluarga Li dan membantu Xia Barat, ia akan tunduk pada Xia Besar.

Seperti untuk menyerah pada Kekaisaran Mongol? Itu tidak mungkin.

Setelah beberapa putaran pertempuran, kedua belah pihak adalah musuh berdarah, dan ini tidak akan pernah berubah.

…

Efisiensi hebat Xia benar-benar luar biasa.

Begitu Ouyang Shuo menerima laporan dari Kuil Honglu, ia segera memberi tahu komandan zona perang barat laut Li Jing untuk mengirim pasukan ke Xia Barat. Saat Li Jing mendapatkan pesanan, dia langsung memimpin empat legiun pasukan legiun Elang ke Xia Barat.

Hanya satu hari telah berlalu ketika pertempuran pertama pecah.

Hari itu, pasukan pertama yang telah memasuki Xia Barat sejak lama dengan cepat mengepung pasukan Muqali sebelum mereka bisa bereaksi dan menghancurkan mereka di bawah pimpinan Chen Tang.

Sementara Tolei memimpin pasukan untuk menyerang Rumah Xingqing, pasukan Muqali sedang beristirahat. Bagaimana mereka bisa mengharapkan musuh mengelilinginya tepat setelah mereka menerima berita tentang Great Xia yang masuk?

Dia tidak punya waktu untuk membela dan segera mengambil kerugian.

Jatuhnya pasukan Muqali seperti sambaran kilat yang menembus langit malam Xia Barat. Ini menandakan bahwa pertempuran penghancuran negara ini yang dimulai karena krisis biji-bijian sedang menghadapi titik balik baru.

Ketika Tolei mendapat laporan, ekspresinya tidak bisa membantu tetapi menjadi serius.

Di depannya ada dua pilihan. Salah satunya adalah mengembalikan sejumlah besar keuangan dan sumber daya yang telah mereka rampas dan kembali ke padang rumput, pada dasarnya menyelesaikan target sebelum perang.

Pilihan kedua adalah mengabaikan mereka dan mengalahkan Rumah Xingqing.

Rumah Xingqing adalah ibu kota Xia Barat dan memiliki banyak kekayaan dan banyak biji-bijian disiapkan. Jika mereka bisa menghancurkan kota ini, tentara Mongol bisa makan sampai perut mereka kenyang, dan mereka tidak perlu khawatir.

Begitu mereka menurunkan kota, mereka akan dapat memilih antara mundur atau bertahan.

Godaan seperti itu adalah sesuatu yang tidak bisa ditahan Tolei.

Untuk ekspedisi menaklukkan Barat Xia selatan ini, Jenghis Khan telah menunjuk Muqali sebagai jenderal utama dan dia sebagai wakil. Pada akhirnya, pasukan Muqali kalah hebat, sementara pasukannya mencapai kemenangan beruntun, menghasilkan banyak rampasan perang.

Dia telah mendapatkan jasa besar.

Jika dia bisa mengalahkan Rumah Xingqing, dia akan menyelesaikan krisis biji-bijian Kekaisaran. Rumah berikutnya yang didirikan Kekaisaran adalah rumah Tolei.

Tolei yang muncul di hutan belantara berbeda dari yang ada di sejarah.

Tolei dalam sejarah adalah seorang jenderal murni dan hanya tahu bagaimana cara berperang. Pada akhirnya, dia terbunuh karena kewaspadaan saudaranya, Ogedai.

Untungnya, anak-anaknya berguna dan mengendalikan garis keturunan Dinasti Yuan. Bahkan jika Tolei sendiri tidak mau, dia harus mempertimbangkan untuk anak-anaknya dan mengambil kendali rumah.

“Kirim pesanan saya; suruh semua pasukan berkumpul untuk mengepung! ”Tolei mengambil keputusan.

“Iya nih!”

Dengan perintah militer yang diberikan, Rumah Xingqing jatuh ke dalam pertempuran yang sulit.

…

Mari kita bicara tentang korps legiun Great Xia Eagle.

Setelah pasukan pertama mengalahkan pasukan Muqali, mereka tidak mengejar kemenangan dan tidak bertanggung jawab untuk menyelamatkan Rumah Xingqing. Sebagai gantinya, mereka diperintahkan oleh Li Mu untuk membagi menjadi lima dan menyapu dari selatan ke utara.

Korps legiun Elang jelas tidak melakukan itu untuk membasmi pasukan Xia Barat. Sebaliknya, mereka membersihkan kavaleri Mongol, tidak membiarkan mereka pergi.

Oleh karena itu, pasukan legiun Elang maju dengan aura para raja dengan moral yang sangat tinggi.

Setelah mereka ‘memulihkan’ sebidang tanah, mereka akan menyebarkan nama Raja Xia, “Raja Xia baik dan tidak tahan melihat orang-orang Xia Barat terbunuh, itulah sebabnya ia mengirim bala bantuan.”

Mereka membeli hati orang-orang Xia Barat begitu saja.

Dalam masa kacau, siapa pun yang bisa melindungi keselamatan mereka dan mengembalikan mereka kedamaian akan menjadi penyelamat dan raja mereka.

Xia Barat dan Tanah Shu terhubung, dan Ras Qiang dari kedua wilayah saling berhubungan. Kehidupan mereka menjadi benar-benar makmur setelah tunduk pada Great Xia, banyak yang membuat iri orang-orang dari ras Xia Qiang Barat.

Karena Tentara Xia Besar telah tiba, mereka jelas disambut dengan hangat.

Sebaliknya, kaisar Xia Barat, Li Yuanhao tidak banyak berbuat sejak memasuki hutan belantara. Dia tidak bisa berkembang dan tidak bisa melindungi keselamatan mereka, membuat mereka merasa sangat kecewa.

Terutama ketika ratusan ribu warga sipil dibunuh oleh orang-orang Mongol di Rumah Xingqing belum lama ini. Darah mereka mengalir ke sungai, dan hati orang-orang Xia Barat menjadi dingin.

Meskipun Li Yuanhao tidak berdaya dan tidak bisa berbuat apa-apa, orang-orang tidak bisa memaafkannya dari sudut pandang emosional.

Di bawah latar belakang seperti itu, pasukan legiun Eagle tidak menghadapi perlawanan. Mereka disambut hangat oleh orang-orang di mana pun mereka pergi. Selain itu, Ras Qiang adalah kelompok yang kokoh, dan beberapa bahkan memimpin pasukan untuk mengelilingi kavaleri Mongol yang bersembunyi.

Operasi ini berjalan sangat lancar.

Kavaleri Mongol yang menjarah dan merampok dengan gagah berani segera menjadi seperti tikus di jalanan; semua orang berteriak untuk memukul mereka.

Meskipun Tolei telah memerintahkan pasukan untuk berkumpul, 100 ribu dari mereka telah menyebar; itu tidak mudah untuk dikumpulkan.

Untuk kavaleri Mongol yang keluar menjarah, ini adalah kesempatan besar. Sementara mereka menjarah untuk Kekaisaran, menyimpan beberapa untuk diri mereka sendiri adalah logis dan masuk akal.

Bahkan ada beberapa tentara Mongol yang menetapkan peraturan bahwa pasukan hanya perlu menyerahkan 80% dari kekayaan dan mereka dapat mempertahankan sisanya.

Pasukan yang matanya memerah karena keserakahan karena semua yang merebut tidak begitu mudah diingat hanya dengan satu perintah militer.

Pasukan tidak berani secara terbuka menentang perintah itu, tetapi mereka dapat dengan mudah menemukan alasan seperti hujan tiba-tiba atau jembatan putus sehingga sulit untuk melakukan perjalanan dan mengatakan bahwa mereka harus mengambil jalan lain, mengakibatkan penundaan.

Alasan serupa mudah ditemukan dan berlimpah.

Jika bukan karena disiplin tentara Mongol yang ketat dan Tolei memerintah dengan tangan besi, siapa yang tahu kapan 100 ribu pasukan ini akan dikumpulkan.

Namun, saat pasukan legiun Elang Besar Xia tiba, kavaleri Mongol ini seperti kelinci yang bertemu elang dan berlari lebih cepat daripada siapa pun ke Rumah Xingqing.

Terutama pasukan yang tersebar di seluruh selatan. Mereka takut bahwa pasukan legiun Elang akan mengejar mereka, jadi mereka kadang-kadang harus membuang kekayaan mereka yang telah mereka rampas seperti sampah untuk melarikan diri.

Itu bukan karena kavaleri Mongol lemah atau karena Tentara Great Xia begitu kuat. Itu karena mereka tahu bahwa seiring dengan Pasukan Besar Xia bergerak, seluruh situasi pertempuran akan berubah.

Sebelum ini, orang-orang Qiang Race hanya bisa bersembunyi di pegunungan dan mencoba bertahan, dan mereka tidak berani melawan balik menghadapi serangan kavaleri Mongol.

Sekarang, dengan melibatkan pasukan Xia Besar, situasinya segera berubah.

Bahkan sebelum Pasukan Xia Besar tiba, orang-orang Qiang setempat turun dari gunung untuk menemui mereka. Cara mereka memandang kavaleri Mongol juga menjadi aneh.

Dalam keadaan seperti itu, bagaimana kavaleri Mongol berani untuk tetap sombong?

Jika terjadi kesalahan, bahkan sebelum Pasukan Xia Besar bergegas, mereka akan tercabik-cabik oleh orang-orang Qiang yang kuat.

> Baca Novel Selengkapnya di Novelku.id <<<