The World Online - Chapter 1174

Bab 1174: Motif Perang Negara

Penerjemah: Kisah Keluaran Editor: Exodus Tales

Bab 1174 – Motif Perang Negara

Bulan ke-6, hari pertama, 700 ribu pasukan kuat Dinasti Peacock berkumpul di perbatasan Provinsi Hetao Xia Besar, tampak sangat agresif. Bersama mereka ada 100 ribu pemain pendudukan tempur.

Pada saat yang sama, Dinasti Gupta menggunakan rute laut. Di bawah perlindungan skuadron mereka, mereka akan turun di selatan Provinsi Hetao atau barat daya Provinsi Hanoi.

Rencana Gupta Dynasty adalah jika mereka menahan korps legiun Heluo, mereka akan dapat menciptakan peluang bagi Jawa. Pada saat yang sama, itu bisa membantu membagi beberapa tekanan yang dihadapi Dinasti Peacock di medan perang utama.

Membunuh dua burung dengan satu batu.

Reaksi Great Xia muncul sedikit ‘masam’.

Korps Legiun Nanjing dan korps Legiun Heluo membela berbagai pulau untuk menangkis Jawa. Sementara itu, korps legiun Hanoi bertanggung jawab atas pertahanan gua binatang buas di Provinsi Hanoi dan Provinsi Hetao. Akibatnya, mereka pada dasarnya tidak bisa berpartisipasi dalam pertempuran.

Pasukan Pengawal Legiun menyiapkan pertahanan di sepanjang pantai, memamerkan keunggulan mobilitas kavaleri. Pada saat yang sama, mereka bersiap untuk melawan pasukan Dinasti Gupta yang turun.

Korps Legiun Naga diatur di perbatasan Provinsi Hetao untuk menghadapi pasukan Dinasti Peacock. Adapun pemain gamemode petualangan yang muncul di Provinsi Hetao, penghitungan akhir berjumlah 50 ribu.

Pada dasarnya, Tentara Xia Besar berperang satu lawan dua, yang membuat orang khawatir.

Korps Legiun Perlindungan Kota menyiapkan pasukan sebagai pasukan cadangan untuk memperkuat garis depan setiap saat. Selain itu, Korps Legiun Macan Tutul, Macan, dan Elang tidak akan dipindahkan.

Dalam pertempuran sebelumnya, mereka telah menggunakan sumber daya Negara Piao, yang merupakan Provinsi Hetao saat ini. Sumber daya perang Provinsi Hanoi berada di atas tali, dan mereka tidak dapat mendukung penggunaan sumber daya sejuta pasukan.

Ouyang Shuo bertekad untuk ini bukan perang besar.

Sejak pembaruan sistem ke-6, tentara tidak lagi terbuat dari besi. Bukannya mereka hanya perlu mengisi kekalahan perang dan tentara akan hidup dan sehat kembali … para prajurit membutuhkan masa istirahat.

Dia memobilisasi Korps Legiun Naga dan Pengawal karena dia terpaksa.

Dalam situasi seperti itu, Great Xia hanya bisa bertahan. Namun, mempertahankan dengan baik bukanlah hal yang sederhana. Mari kita bicara tentang Provinsi Hetao dulu. Dalam perang sebelumnya, pertahanan perbatasan hancur, dan dalam waktu singkat, itu tidak cukup untuk membangun garis pertahanan baru.

Akibatnya, Baiqi hanya bisa mengandalkan lima kota perbatasan untuk membentuk rantai pertahanan kota. Jika Peacock Dynasty tidak serakah, desa-desa tetangga pasti akan jatuh.

Itu juga tidak mudah untuk Pasukan Pengawal Legiun.

Huo Qubing mengatur infanteri di kota-kota di sekitar pantai yang memiliki pelabuhan. Adapun kavaleri yang tersisa, mereka berpisah untuk bergerak secara fleksibel. Begitu pasukan Dinasti Gupta turun, mereka akan membuat rencana lebih lanjut.

Pada saat yang sama, untuk mengurangi tekanan pertahanan pada Pasukan Pengawal Legiun, divisi ke-2 dan ke-5 dari Skuadron Samudra Hindia meningkatkan patroli mereka di wilayah samudra yang berdekatan.

Meskipun mereka tidak bisa saling berhadapan melawan angkatan laut dari Dinasti Gupta, mereka dapat mengurangi area di mana mereka bisa turun.

Jika tidak, Korps Legiun Pengawal akan terlalu sibuk mempertahankan garis pantai sebesar itu.

Divisi 1 Skuadron Samudra Hindia bertempat di Lion City dan juga divisi 4 di prefektur Auckland bertugas mengunci Jawa.

Skuadron Samudra Hindia bisa dikatakan berputar dengan sibuk.

…

6 bulan, hari ke-2, Kota Pangbin.

Pangbin adalah sebuah kota kecil di sisi barat Provinsi Hetao dan berjarak 100 mil dari perbatasan. Karena Kota Pangbin terletak di dekat pusat garis perbatasan, Baiqi memilih tempat ini sebagai pusat komando.

350 ribu pasukan Dragon Legion Corp menggunakan lima kota perbatasan ini sebagai intinya, bergema satu sama lain.

Baru kemarin, pengintai dari kedua belah pihak terlibat ratusan kali di perbatasan untuk mencari lebih banyak informasi. Beberapa pemain gamemode petualangan yang berani benar-benar bersemangat dan melompat langsung ke pertempuran di perbatasan.

Pembunuhan dimulai tepat ketika perang negara dimulai.

Sebagai hasil dari pembaruan sistem ke-6, buff yang dibawa oleh poin kehormatan negara serta buff senjata negara semuanya dihapus.

Ini sama sekali tidak adil bagi Tiongkok.

Terhadap masalah ini, Gaia memberikan proposal kompensasi, yaitu bahwa selain dari 5% penjaga kota kekaisaran dia bisa memanggil, dia bisa memanggil 100 ribu penjaga tambahan.

Setelah pembaruan sistem, penjaga kota kekaisaran berkurang setengahnya. Seiring dengan kehancuran Dali, rasio 5% hanya bisa memungkinkannya untuk memanggil 220 ribu penjaga.

Karena India hanya memiliki satu kota kekaisaran, para penjaga tidak menderita kerugian. Sebagai pemimpin perang negara, Raja Durava dari Dinasti Peacock bisa memanggil 250 ribu penjaga.

Tentu saja, dengan tambahan 100 ribu, situasinya menjadi agak berbeda. Selain itu, dinasti NPC wilayah Cina memiliki sejarah yang lebih panjang, dan jumlah penjaga lebih tinggi dari India.

Pasukan harimau dan serigala Great Qin, kavaleri besi Great Han, dan sejenisnya; semua ini adalah pasukan tingkat pertama yang terkenal.

Ouyang Shuo siap membuka diri pada Great Han.

Kaisar Hanwu sedang duduk di dataran tengah Cina. Ketika utusannya datang tahun lalu, mereka bahkan tidak repot menyebutkan kuali, yang mengganggu Ouyang Shuo. Jika dia punya kesempatan, dia tentu ingin memberi pelajaran pada Han Agung.

Karena Ouyang Shuo memulai pencarian Sembilan Kuali, ia hanya menerima kuali dari Dali, Quanzhou, Xiangyang, dan Jianye. Tidak ada pergerakan dari lima kota kekaisaran lainnya.

Dia mengajar Han Agung pelajaran kali ini adalah untuk memberikan contoh untuk membuatnya lebih mudah untuk menyelesaikan pencarian Sembilan Kuali. Dia ingin membersihkan hambatan bagi Great Xia untuk menjadi dinasti kaisar pertama di dunia.

Adapun Shu Han dan Sui Besar, metode lain dapat digunakan untuk melemahkan mereka. Ouyang Shuo telah memindahkan 100 ribu dari 500 pasukan dari kota kekaisaran Shu Han, dan hanya ada 400 ribu yang tersisa.

Dengan kekuatan zona perang barat laut, bahkan jika mereka terus maju, mereka akan dapat memusnahkan kota kekaisaran Shu Han. Tidak perlu menyia-nyiakan kesempatan pemanggilan yang berharga ini.

Adapun Great Sui, itu tidak memiliki ambisi.

Coba pikirkan, jika Great Han memindahkan 320 ribu penjaga sekaligus dan hanya memiliki 180 ribu, bagaimana Great Han akan bersaing dengan Great Xia?

Sebelum perang negara dimulai, Dewan Agung telah mulai merencanakan operasi militer untuk menyerang Great Han. Setelah berakhirnya perang negara, Great Xia akan secara resmi menyatakan perang terhadap Great Han.

Kelompok yang bertanggung jawab atas pertempuran ini adalah zona perang tenggara yang telah dibentuk belum lama ini.

Satu-satunya kesulitan adalah Great Han tidak terhubung ke Great Xia. Sebaliknya, itu benar-benar terhubung dengan Great Zhou. Cara cepat menjatuhkan Great Han sementara tidak membiarkan Great Zhou membunuh mencuri akan menjadi ujian sejati bagi zona perang tenggara.

Kembali ke topik.

Kota Pangbin, Manor Kota Tuan Kota.

Baiqi mengadakan pertemuan militer untuk memberikan instruksi terakhir untuk pertempuran itu. Namun, bagian yang berbeda adalah bahwa dia tidak mengumpulkan mereka semua untuk berdiskusi. Sebaliknya, ia menggunakan kompas komunikasi.

Lima kota, masing-masing pasukan bertanggung jawab atas satu.

Jika mereka membuat Legiun Jenderal berlari jauh ke kota Pangbin untuk pertemuan, tidak hanya itu tidak aman, tetapi juga akan sangat tidak efisien. Dengan kompas komunikasi, segalanya menjadi lebih mudah.

Alat baru yang dirilis Gaia ini tidak nyaman untuk Baiqi dan para jenderal bersejarah lainnya pada awalnya. Itu seperti semua rencana dan strategi mereka yang akan diekspos secara instan.

Banyak strategi efektif terbukti tidak berguna sekarang. Jika seseorang tidak melakukan perubahan, hal-hal akan berantakan di medan perang, dan musuh akan memiliki kesempatan untuk mengambil keuntungan.

Untuk ini, Tentara Xia Besar telah membodohi diri mereka sendiri beberapa kali di medan perang.

Sebagai contoh, dalam Pertempuran Piao yang telah berakhir belum lama ini, pasukan legiun Hanoi ditugaskan memasuki utara Piao dan menyapu sekeliling kota kekaisaran untuk memotong pasokan logistik kota kekaisaran. Legiun 1 yang dipimpin oleh Pei Xingyan bertindak sebagai pasukan pelopor.

Kecerobohannya dalam melupakan keberadaan kompas komunikasi mengakibatkan dia masih ingin menggunakan taktik serangan menyelinap kavaleri Great Xia yang umum. Siapa yang tahu bahwa jejak mereka sudah ditemukan oleh pemain country Piao yang lama?

Hasilnya seperti yang diharapkan.

Serangan menyelinap awalnya penuh harapan tiba-tiba menjadi serangan musuh. Jika bukan karena kekeraskepalaan dari pasukan legiun Hanoi dan kekuatan utama mengejar waktu, mereka akan menderita kerugian besar.

Meski begitu, mereka kehilangan 10 ribu elit.

Pertempuran itu digunakan sebagai bagian dari bahan pengajaran konter untuk mengajar para jenderal tentang pengaruh kompas komunikasi dalam pertempuran, menjaga mereka tetap hidup.

Apa yang disebut serangan diam-diam itu sulit untuk diberlakukan jika pemain tersebar di seluruh negeri, dan ini khususnya terjadi ketika seseorang tidak bertarung di tanah air. Pada saat seperti itu, medan perang dipenuhi dengan mata musuh, dan jejak militer tidak bisa disembunyikan.

Tentu saja, Gaia telah mendorong kompas komunikasi untuk mempermudah. Setelah para jenderal sejarah menjadi terbiasa dan tahu betapa nyaman dan efektifnya itu, itu jauh lebih baik daripada ribuan pasukan.

Jika digunakan dengan baik, ada lebih banyak pro daripada kontra.

Seperti pertemuan saat ini di mana Zhao Ponu, Lai Hu’er, Zhang Liao, Luo Shixin, dan Xiao Chaogui dll. Lima jenderal digunakan untuk itu.

Meskipun lima legiun dibagi menjadi lima kota, mereka dapat tetap berhubungan dengan markas setiap saat untuk menerima pesanan pada waktu yang hampir bersamaan. Selain itu, mereka dapat melaporkan situasi mereka sendiri.

Ini adalah impian para komandan.

Sebagai Jenderal Dewa, Baiqi secara alami adalah orang pertama yang memahami kehebatan kompas dan dengan cepat belajar bagaimana menggunakannya sebaik mungkin. Sekarang, dia tidak hanya bisa memimpin medan perang Hetao, tetapi dia juga bisa memimpin pasukan legiun Hanoi, Nanjiang, dan Heluo tanpa meninggalkan Pangbin City, menangani semua urusan zona perang barat daya.

Jika ini di masa lalu, masalah seperti itu akan sangat mustahil.

“Bulan perang negara hanya berlangsung selama satu bulan. Sebagai orang yang menyerang, musuh tidak akan bersabar. Selama kita tenang, kita akan dapat menemukan kesempatan untuk meluncurkan serangan balik. ”

Baiqi menyimpulkan dengan pengingat, “Sebelum raja mencapai garis depan, kalian semua harus mempertahankan kota-kota kamu. Tidak peduli bagaimana musuh memprovokasi kami, Anda tidak dapat keluar kota untuk berperang. Itu akan memengaruhi gambaran besar, apakah Anda mengerti? ”

“Ya, umum!”

Melalui layar, lima Legiun Umum semua melakukan busur militer.

> Baca Novel Selengkapnya di Novelku.id <<<