The Magus Era - Chapter 1226

Bab 1226: Semua yang Ada di Kota Adalah Budak

Penerjemah: Editor Hukum: Hitesh

Di bawah bel Pan Gu, dikelilingi oleh aliran kekuatan Chaos. Ji Hao bergegas ke Kota Air Fei dengan tangan kosong.

Melalui kota, dua jalan berbentuk ‘Z’ dimulai sebelum istana Ji Wu, membentang dari puncak gunung ke kaki gunung. Dua jalan ini terhubung dengan semua jalan di kota.

Pada saat ini, di dua jalan, kelompok besar prajurit Kota Air Fei mengenakan baju kulit buaya, berbaris menuruni gunung, dipasang di antelop tanduk giok. Jejak kaki yang jelas bahkan mengguncang gunung.

Gunung Dai Yue adalah inti dari wilayah Air Fei. Gunung itu tinggi dan kasar. Karenanya, tunggangan umum tidak dapat digunakan di area ini. Antelope tanduk giok adalah jenis khusus gunung di daerah ini. Antelop tanduk giok berbentuk raksasa, memiliki kemampuan melompat yang unggul, dan sangat pandai memanjat tebing dan berlari di daerah pegunungan. Oleh karena itu, tunggangan semua pejuang Kota Air Fei adalah antelop tanduk giok. Sejumlah besar buaya purba yang sangat besar hidup oleh Air Fei. Buaya purba ini kejam dan brutal, bahkan cukup kuat untuk memburu naga banjir. Orang-orang Ji Wu membuat kulit buaya ini menjadi pelindung. Armor semacam ini lembut namun kuat, dengan kekuatan pertahanan yang luar biasa, tapi hampir tanpa bobot, hampir sebagus armor kulit naga.

Ratusan ribu prajurit yang ditempatkan di kota ini dipimpin oleh beberapa orang Majus Ilahi. Tentara berbaris dengan cara yang luar biasa. Jauh dari Ji Hao, para prajurit ini mengangkat tombak panjang berkilau dan kapak berat dan melemparkan mereka ke arah Ji Hao.

Ji Hao bergegas dengan langkah besar. Gelombang tombak terbang dan kapak berayun ke bawah, menabrak kekuatan Chaos di sekitarnya. Boom yang teredam bisa terdengar tanpa akhir, ketika kapak itu hancur melawan aliran listrik Chaos, pecahan melesat ke mana-mana. Lebih banyak kapak terbang datang dari segala arah. Segera, fragmen logam menumpuk di sekitar kaki Ji Hao, tingginya lebih dari tiga kaki.

“Istirahat!”

Ji Hao menggeram keras. Dia tidak berani melepaskan kekuatannya di kota. Sebaliknya, ia dengan hati-hati memegang tinjunya, menahan kekuatannya, dan meninju udara di sekitarnya. Udara bergetar secara intensif, menyebabkan suara dengung yang melengking. Gelombang ledakan udara meraung ke segala arah.

Setelah suara gemuruh, semua bangunan tujuh sampai delapan mil dalam radius di sekitar Ji Hao dihancurkan.

Batu bata, balok atap kayu, sedotan, semuanya meledak berkeping-keping. Orang-orang yang bersembunyi di gedung-gedung itu digulung, terlempar jauh seperti daun melayang. Di bawah pengaruh pukulan udara Ji Hao, orang-orang ini merasa bahwa hati mereka terguncang, lalu mereka semua pingsan.

Kekuatan Ji Hao mendarat pada warga ini dengan lembut dan mengejutkan mereka, tetapi pada para pejuang itu, yang telah melemparkan tombak dan kapak ke Ji Hao dari kejauhan, kekuatannya keras dan destruktif. Menyusul bunyi gedebuk, kelompok besar prajurit Air Fei dikirim terbang mundur sambil muntah darah. Mereka terlempar ke tanah dengan armor mereka hancur, tidak bisa menahan sama sekali.

Batuk darah, prajurit ini menemukan bahwa mereka hanya sedikit terluka. Organ internal mereka terguncang, anggota badan melunak, tetapi kecuali muntah darah dan ketidakberdayaan sementara, tidak ada yang lebih buruk terjadi pada mereka.

“B * stard! Marquis Yao! Ini bukan tempat bagimu untuk dipusingkan! ”

Tujuh sampai delapan komandan akhirnya mendekati Ji Hao. Kota ini adalah tanah air mereka, dan sedikit kebocoran kekuatan mereka bisa meratakan sebagian besar gunung itu, dan membunuh jutaan orang di kota itu. Tapi mereka mengabaikan semua ini dan melancarkan serangan ke Ji Hao dengan semua kekuatan mereka.

Kekuatan mereka dilepaskan dari kepala mereka, naik lurus ke langit, dan bahkan menciptakan lubang selebar jutaan mil di awan gelap pekat di langit. Hujan deras dan angin kencang berhenti, karena semua tetesan hujan dan aliran air di daerah ini berhenti di bawah kekuatan kuat para Majus Ilahi ini. Tidak setetes air pun bisa jatuh.

Gunung mulai bergetar hebat. Di sungai, air yang mengalir berhenti, lalu ketiga anak sungai mulai bergetar. Riak seperti ikan muncul di permukaan air, tumbuh lebih besar dan lebih besar. Bencana sejati sepertinya terjadi sekarang.

Ji Hao menunjuk jarinya ke atas. Lonceng Pan Gu tiba-tiba memperluas kekuatan Kekacauannya dan menyelimuti beberapa Majus Ilahi. Kekuatan bergelombang mereka menghantam aliran kekuatan Chaos, menghasilkan ledakan teredam, tetapi tidak bisa lagi mempengaruhi bagian luar.

“Kalian semua harus mati!” kata Ji Hao dengan marah, “Membantu yang jahat, mengkhianati umat manusia, kamu masih bisa menyalahkan Ji Wu untuk itu. Tapi mengabaikan kehidupan rakyatmu, menggunakan kekuatanmu di kota tanpa berpikir dua kali? Kamu gila! Kamu harus mati! ”

Ji Hao mengangkat tinjunya dan meluncurkan gerakan gabungan ‘membuka langit’ dan ‘membelah bumi’.

Dengan kekuatannya saat ini, gerakan gabungan itu cukup kuat untuk mengguncang Supreme Magus. Lampu aneh bersinar dari tinjunya, karena kekuatan ruang dan kekuatan waktu dunia Pan Gu keduanya diaktifkan olehnya.

“Mati!” Dengan sembarangan, beberapa Magi Ilahi melangkah maju dan berusaha membunuh Ji Hao bersama sendirian.

Dengan suara gemuruh, tinju Ji Hao mendarat keras di tubuh mereka.

Semua prajurit Air Fei di sekitarnya berteriak ketakutan, beberapa bahkan menjerit ketakutan. Senjata mereka menempel di tanah satu demi satu – Apa yang mereka lihat? Beberapa Magi Ilahi yang paling kuat di kota dibunuh oleh Ji Hao dengan satu pukulan!

Dengan satu pukulan, Ji Hao menghancurkan tubuh mereka, menghancurkan darah mereka, dan bahkan membakar jiwa mereka dengan seuntai api emas. Di antara mereka, satu adalah Divine Magus tingkat tinggi, dan tiga adalah Divine Magi tingkat tinggi. Namun, tidak satupun dari mereka yang berhasil selamat dari satu pukulan dari Ji Hao ?!

“Kami menyerah! Kami menyerah!” Beberapa Magus Kings berteriak putus asa. Mereka tidak berlari, dan sebaliknya, berlutut lurus di tanah, berteriak tentang menyerah.

Mereka sangat memahami bahwa orang-orang yang cukup kuat untuk membunuh Majus Ilahi dengan satu serangan adalah orang-orang Majus yang ilahi, atau makhluk tingkat tertinggi, yang bukan lagi manusia.

Apakah Ji Hao adalah ‘orang aneh’ atau ‘makhluk tingkat tertinggi’, mereka tidak akan pernah bisa melarikan diri di bawah hidungnya, tidak ada yang bisa!

“Berlutut dan berserah, Anda akan hidup; melawan atau mencoba lari, kehendakmu mati, dan keluargamu akan mati karena kamu! ” Menginjak awan yang berapi-api, Ji Hao naik ke udara, memandang kota sambil berteriak, “Kamu mengkhianati jenis manusia, jadi kalian semua harus disalahkan!”

“Banjir itu melemahkan umat manusia. Kota Air Fei Anda sangat kuat, namun Anda tidak pernah mencoba melakukan bagian Anda untuk melawan banjir bersama yang lainnya. Sebaliknya, Anda membantu orang-orang jahat dan menunda rencana pengendalian banjir untuk kepentingan terbaik Anda sendiri! Jika Anda terlalu polos untuk mati, siapa yang tidak? ”

“Bagaimanapun, kita semua adalah manusia. Jadi, aku tidak akan mengambil nyawamu. ” lanjut Ji Hao dengan dingin, “Kalian semua, semua orang dari wilayah Air Fei, mulai hari ini, kamu adalah budak. Anda akan bergabung dengan pasukan pengontrol banjir dan bertarung di garis depan. Ketika banjir dikendalikan, kami akan menentukan nasib Anda sesuai dengan kontribusi Anda! ”

Si Wen Bing bergegas ke kota dengan pasukan besar dan membawa semua komandan di kota terkendali.

–> Baca Novel di novelku.id <–