The Legendary Mechanic - Chapter 80
Penerjemah: chickenpau Editor: Millman97
Alis Han Xiao berkerut.
“Apakah Anda memiliki bukti untuk mendukung klaim Anda?” Qi Bai Jia dengan cepat memberikan solusi saat ia mempercayai Han Xiao. Namun, Hesla memiliki posisi berbeda. Kedua belah pihak saling tidak percaya satu sama lain.
Han Xiao berhenti dan berkata, “Aku punya dua tawanan bersamaku. Anda dapat mengujinya dengan pendeteksi kebohongan untuk memastikan bahwa saya tidak berbohong. ”
Kolonel Carl memicingkan matanya. “Kalau begitu, kamu bisa membawa mereka.”
Qi Bai Jia menghela nafas lega. Meskipun dia ragu bagaimana Han Xiao berhasil menyusup ke markas, dia memilih untuk percaya bahwa Han Xiao memiliki caranya sendiri.
Untungnya, dia memiliki tawanan untuk membuktikan kepada mereka bahwa apa yang dia katakan itu benar.
Namun, setelah koneksi radio terputus, Kolonel Carl mengatakan kepada wakilnya, “Memerintahkan pasukan untuk pindah. Target kita adalah Lembah Gelap Gagak. ”
Qi Bai Jia tertegun — itu adalah kebalikan dari apa yang dijanjikan sebelumnya.
Kolonel Carl enggan menjelaskan alasannya. Butuh waktu beberapa jam bagi Han Xiao untuk membawa apa yang disebut sebagai tawanan, dan jika Han Xiao memainkan trik dan menunda lebih jauh, musuh dari pangkalan Dark Crow Valley mungkin mengambil kesempatan untuk mengungsi sepenuhnya sebelum pasukannya bisa mencapai target. Sebagai komandan, ia tidak akan mengubah keputusannya berdasarkan intel tertentu yang tidak diverifikasi.
Dia lebih cenderung mempercayai intel Ye Fan; itu memiliki saksi, bukti, dan berasal dari sumber yang dapat dipercaya.
Kolonel Carl percaya bahwa dia tidak akan mengambil risiko kerusakan karena pindah lebih awal bahkan jika Han Xiao benar. Han Xiao masih bisa membawa tawanan kepadanya. Satu-satunya perbedaan adalah bahwa pangkalan akan waspada sebelumnya, dan itu akan membahayakan tim Han Xiao.
Tapi, dia tidak peduli dengan kehidupan sekelompok agen Stardragon. Bahkan jika mereka terbunuh, para perwira tingkat tinggi Hesla tidak akan memeriksanya. Seseorang dari Hesla secara alami akan memblokir protes dari Divisi 13.
Selain itu, Han Xiao sudah memberikan informasi tentang pangkalan dalam. Kolonel Carl tidak berseru apakah Han Xiao bisa membuktikan ceritanya. Dia bisa memverifikasi informasi ini sendiri setelah dia menurunkan markas.
“Orang-orangku masih ditempatkan di dekat pangkalan. Serangan ruam Anda akan menempatkan mereka dalam bahaya besar! ” Qi Bai Jia jelas marah.
“Kesempatan besar seperti itu dapat lewat kapan saja. Kami tidak dapat mengambil risiko penundaan karena satu atau dua agen. Karena mereka sendiri agen, saya yakin mereka bisa memahami gambaran yang lebih besar, ”jawab Carl dengan tenang.
“Keberatan!”
Wajah Qi Bai Jia dipenuhi dengan kemarahan.
“Ini bukan tempatmu untuk tidak setuju.” Carl menekan bel listrik untuk memanggil bagian pasukan; mereka mengarahkan senapan mereka ke Qi Bai Jia. “Kirim ‘teman’ kami dari Stardragon ke kendaraan. Kami akan pindah bersama nanti. Saya tidak ingin mereka berkomunikasi dengan orang lain karena itu mungkin membocorkan rencana kami, jadi lepaskan semua perangkat komunikasi mereka. ”
Carl menekankan kata ‘teman’ untuk menekankan maksudnya.
Qi Bai Jia sangat marah sehingga tubuhnya mulai gemetar kuat.
“Mendesah. Bagaimana hal-hal sampai pada tahap ini? “Ye Fan kehilangan kata-kata. Han Xiao telah menyarankan metode konservatif, sementara Carl lebih radikal. Tidak ada yang salah, tetapi Carl adalah komandan, dan Han Xiao hanya seorang bawahan. Selain itu, mereka bukan dari Hesla.
Winna memperhatikan dengan dingin dari samping.
…
Setelah koneksi terputus, wajah Han Xiao menghitam.
Dia punya firasat; Carl adalah seorang komandan radikal, jadi dia kemungkinan besar akan menyerang terlebih dahulu.
Orang ini ingin sukses cepat. Han Xiao jelas kesal. Sepertinya dia harus menyelesaikan misinya sendiri karena waktu hampir habis.
Namun, dia hanya tahu tentang keberadaan markas dalam tetapi bukan rute dan waktu evakuasi musuh. Dia perlu menyusup lagi untuk mengumpulkan lebih banyak informasi.
Kali ini, Han Xiao tidak berencana untuk menyelesaikannya sendiri. Untuk mencapai rencananya, menyusup sendiri bukanlah pilihan yang optimal.
Pilihan terbaik untuk seorang pasangan sebenarnya adalah Lin Yao, seorang peretas yang bisa ditanam di dalam markas. Seperti virus komputer, ia dapat memotong jaringan komunikasi musuh di persimpangan-persimpangan kritis, menjadikannya buta dan tuli.
Karena itu, ia harus membuat dua topeng wajah berdasarkan kedua tawanan itu. Ada cetakan dan alat make-up di penyimpanan truk. Dengan demikian, dia bisa membuat topeng dalam satu jam atau lebih.
Han Xiao memaksa pikirannya untuk fokus dan menggunakan energi yang tersisa untuk menyeret kedua tawanan ke pangkalan rahasia mereka. Dia mencapainya di sore hari, dan rekan satu timnya keluar untuk menyambutnya.
“Apakah kamu baik-baik saja?” Lin Yao dengan cepat maju ke depan untuk mendukung Han Xiao yang kelelahan.
Han Xiao menggelengkan kepalanya dan berkata, “Tidak ada banyak waktu tersisa. Kita perlu membuat dua topeng wajah berdasarkan tawanan. Lin Yao dan Lambert akan menggunakan kartu identitas mereka untuk menyusup ke markas dalam. Saya akan menjelaskan detailnya nanti. ”
“Kakak Xiao … Kakak Xiao, aku tidak punya pengalaman dalam memata-matai. Bisakah Anda memberikan pekerjaan itu kepada orang lain? “Wajah Lin Yao menjadi pucat karena ketakutan yang luar biasa.
“Kamu satu-satunya peretas kami, jadi itu pasti kamu.”
Lin Yao tampak ketakutan.
“Saya akan mengambil slot lainnya.” Li Ya Lin mengajukan diri.
Han Xiao mengintip ke arahnya dan menggelengkan kepalanya tanpa ragu-ragu.
“Apa yang kamu maksudkan? Apakah Anda memandang rendah saya? ”Li Ya Lin marah.
“Benda-benda ini terlalu besar, membuatnya sulit disembunyikan.” Han Xiao menunjuk payudaranya.
Li Ya Lin terdiam.
Lin Yao dengan cemas meraih lengan Han Xiao dan berkata dengan suara penuh harapan, “Kakak Xiao, apakah kamu akan ikut denganku?”
“Tidak. Saya tidak akan. Misi ini terlalu dange … batuk … terlalu sederhana untukku. Itu tidak cukup menantang bagi saya! ”
Anda pasti mengatakan sesuatu yang mencurigakan di sana! Lin Yao dan Li Ya Lin berteriak di hati mereka.
“Aku akan melakukannya,” kata Zhang Wei.
Han Xiao menggelengkan kepalanya lagi. “Tidak, kamu tidak bisa. Tidak ada orang lain yang bisa mengoperasikan baju lapis baja. Dan, Anda adalah pemimpin tim. ”
“Oh, jadi Anda masih tahu bahwa saya adalah pemimpin tim?” Zhang Wei tersenyum pahit. Sejak kemunculan Han Xiao, dia telah menjadi boneka belaka.
Hanya ada satu kandidat yang tersisa.
“Sudah diputuskan bahwa itu akan menjadi kamu!” Han Xiao menunjuk Lambert.
“…” Lambert.
“Ya Tuhan. Saya pasti akan mati. “Lin Yao jengkel.
Lambert menampar bagian belakang kepala Lin Yao dengan ekspresi tanpa ekspresi saat dia tidak senang dengan sikap Lin Yao pada keputusan itu; dia membuatnya tampak jauh lebih buruk daripada memilih Han Xiao.
…
Salah satu anggota tim mengendarai truk lebih dekat ke Dark Crow Valley sehingga mereka tidak perlu berjalan sejauh ini, sementara yang lain sibuk mengenakan make-up untuk menyamarkan dua jiwa yang tidak beruntung. Mereka memarkir truk tepat di luar zona waspada.
Setelah lebih dari satu jam, penyamaran Lambert dan Lin Yao selesai. Mereka tampak persis seperti dua tawanan itu. Setelah memakai earphone mikro, mereka memegang kartu akses dan memasuki pangkalan Dark Crow Valley dari gerbang samping.
“Saudara Xiao, seberapa konkret rencana ini?” Lin Yao bertanya pada Han Xiao dengan lembut.
“Jika Anda memimpikan keberhasilannya dengan tulus, Anda akan berhasil.”
Lin Yao merasakan gumpalan darah tersangkut di tenggorokannya saat dia dibuat terdiam oleh jawaban itu. Dia menoleh ke Lambert untuk jaminan lebih.
“Apakah kamu tidak takut?” Lin Yao bertanya pada Lambert dengan suara pelan.
“Untuk mencapai misi, kita harus mencoba walaupun hanya ada sedikit kemungkinan keberhasilan,” kata Lambert dengan tenang.
“Kata baik. Anda tampaknya sangat berdedikasi pada misi. ”
“…” Lambert.
Segera, mereka berdua tiba di gerbang. Lin Yao sangat gugup sehingga rahangnya gemetar.
“Akankah kita diekspos?”
“Semakin Anda gugup, semakin mudah bagi Anda untuk diekspos.” Lambert menepuk bahu Lin Yao dan meyakinkannya.
Lin Yao mengeluarkan kartu aksesnya setelah ia mengumpulkan akal sehatnya.
Petugas keamanan memeriksa kartu akses, dan tak lama kemudian, mereka membuka gerbang untuk mereka.
Mereka kemudian berjalan ke ruang penyimpanan di bawah instruksi Han Xiao. Mereka menemukan pembaca kartu akses dan berhasil membuka pintu rahasia menggunakan kartu akses kedua tawanan. Sebuah jalur logam muncul di depan mereka.
Jalurnya panjang; mereka butuh sepuluh menit untuk mencapai pangkalan dalam.
Pertahanan jauh lebih ketat di bagian dalam, dan banyak layar komputer terlihat tergantung di dinding. Personil musuh sibuk memindahkan persediaan dan data.
Lambert dan Lin Yao saling memandang.
Sekarang, mereka benar-benar jauh di dalam markas musuh!
Tiba-tiba, alarm melengking terdengar di pangkalan, dan lampu berubah merah.
Lin Yao takut setengah mati saat dia mengira mereka telah ditemukan. Lambert sedikit mengernyit dan berpegangan pada Lin Yao.
“Tenang. Alarm itu tidak dipicu oleh kami, ”katanya lembut.
Personil di pangkalan saling berbisik.
“Apa yang terjadi?”
“Apakah musuh menyerang kita?”
Ji Jie berjalan keluar dengan tenang dan memberi tahu semua orang, “Diam. Pasukan perbatasan Hesla maju ke pangkalan. Personel militer di pangkalan luar telah menyiapkan pertahanan yang diperlukan. Mereka akan dapat menahan musuh kita cukup lama sehingga kita siap untuk mengungsi.
Ekspresi Lin Yao berubah, dan dia berbisik cemas di radio, “Kalian harus pergi sekarang!”
> Baca Novel Selengkapnya di Novelku.id <<<