The Legendary Mechanic - Chapter 16

Penerjemah: MJ_ Editor: Millman97

Han Xiao bangun keesokan paginya pulih sepenuhnya.

“Saudara Han, Anda sudah bangun,” sapa Hu Xuan Jun, yang sedang melakukan latihan pagi di luar tenda.

Meskipun Han Xiao agak tidak bersedia untuk mengucapkan selamat tinggal kepada pasangan yang baik hati, dia tahu bahwa dia harus pergi.

“Aku berhutang budi padamu. Sayangnya, saya harus pergi sekarang. Saya akan membalas Anda di masa depan. ”

“Aku sudah membuat beberapa pancake; kamu bisa memakannya saat bepergian, ”kata An sambil menyerahkan paket kecil ke Han Xiao.

Kehangatan dari pancake mengalir ke tangan Han Xiao, beresonansi dengan hatinya.

“Aku tidur nyenyak semalam. Terimakasih untuk semuanya.”

“Ha ha. Jangan katakan itu. Hanya membantu seorang saudara yang membutuhkan, ”jawab Hu Xuan Jun dengan tulus.

Han Xiao pergi untuk mengumpulkan barang-barangnya. Ketika dia pergi untuk mengambil seikat senjata, dia memperhatikan bahwa daun yang dia tempatkan pada malam sebelumnya telah jatuh.

“Seseorang telah menyentuh barang-barangku.”

“Itu tidak mungkin!” Hu Xuan Jun khawatir. “An dan aku tidak — tunggu! Hu Fei! Bawa pantatmu ke sini sekarang! ”

Hu Fei, yang telah menguping dari belakang tenda, berjalan keluar.

“Anda lagi?”

Hu Fei mengalihkan matanya ke tanah.

Hu Xuan Jun menendang keponakannya di pantat.

“Apakah kamu mencuri lagi? Serahkan kembali sekarang! ”

Hu Fei menggigit bibirnya dan dengan enggan mengeluarkan pistol 73-WASP dari pakaiannya.

“Kakak Han, lakukan apa yang menurutmu pas! Anak ini pantas dipukuli. ”

“Tidak masalah. Semuanya baik-baik saja selama saya mendapatkan pistolnya kembali. Senjataku akan membawamu kemalangan, ” Han Xiao menghela nafas lega.

“Semoga kita ditakdirkan untuk bertemu lagi. Perpisahan, ”tawaran Han Xiao.

“Hati-hati,” mengangguk Hu Xuan Jun.

Han Xiao mengambil ranselnya dan pergi.

“Aku tidak akan pernah melupakan kebaikan ini,” pikirnya dalam hati.

“Bajingan akhirnya hilang,” bersukacitalah Hu Fei. “Hehe, dia tidak menyadari bahwa aku mencuri dua senjata.”

Dia menyelinap ke bagian belakang tenda tempat dia menyembunyikan pistol lain dalam sebuah kotak.

“Bahkan jika dia kembali, aku hanya harus menyangkal bahwa aku memilikinya.”

“Tapi … mengapa pistol ini tidak memiliki pelatuk?”

…

Peta yang diperoleh Han Xiao diambil dengan kasar. Namun, Han Xiao bisa mengetahui posisinya saat ini dari itu dan itu sudah cukup.

Dia saat ini berada di negara Stardragon, dan menurut perkiraannya, hanya perlu tiga hari lagi untuk mencapai jalan utama. Di sana, dia bisa mencari tumpangan ke kota.

Pada sore hari, Han Xiao menemukan tempat untuk makan dan mengisi kembali staminanya.

Ketika dia membongkar senjatanya untuk mengembalikannya ke ranselnya, dia tiba-tiba menemukan ada sesuatu yang salah.

Tampaknya ada senjata yang hilang.

Han Xiao menceritakan kembali untuk mengkonfirmasi kecurigaannya. Dia segera menghilangkan pikiran makan siang dan buru-buru berkemas untuk mengambilnya.

…

Nomor 1 dan orang-orangnya tiba di perkemahan tepat setelah Han Xiao pergi. Mereka mengumpulkan para pengembara dan menahan mereka di bawah todongan senjata.

“Adakah yang melihat pria ini?”

No. 1 memproyeksikan wajah holografik di udara menggunakan perangkat di pergelangan tangannya.

Itu tidak lain adalah Han Xiao.

“Tidak.”

“Belum pernah melihatnya sebelumnya.”

Semua orang membantah melihatnya.

Mereka tahu bahwa Organisasi Germinal tidak akan berani melakukan apa pun pada mereka.

Pengembara adalah faksi netral, dan baik Enam Bangsa dan Organisasi Germinal selalu berusaha untuk mendapatkan dukungan mereka.

Hanya satu pengembara yang gemetar tak terkendali untuk beberapa alasan.

Nomor 1 sedang dalam suasana hati yang buruk, setelah mengejar Han Xiao selama 7 hari sebelum tiba di perkemahan ini. Jika orang-orang di sini tidak melihat Han Xiao, itu berarti dia telah pergi ke arah yang sepenuhnya salah.

“Penarikan!” Memesan No. 1. Namun, saat dia hendak naik mobil, dia melihat Hu Fei yang bergetar.

“Bawa anak itu ke sini!”

Hu Fei diseret ke No. 1.

Nomor 1 menyipit padanya dan bertanya, “Apakah Anda kenal orang ini?”

“Tidak, saya tidak.” Hu Fei menggelengkan kepalanya berulang kali.

No. 1 memperhatikan garis luar yang tidak pada tempatnya dalam pakaiannya dan memerintahkan, “Cari tubuhnya!”

Hu Fei ditekan ke tanah dan menyaksikan dengan ngeri saat 73-WASP diambil darinya.

“Ini salah satu senjata kami!” Seru No. 1. Dia mengangkat pistol ke arah kerumunan dan berteriak, “Nol sudah jelas ada di sini. Beraninya kalian mencoba dan berbohong! Kamu mau mati‽”

“Berbicara! Kemana dia pergi! ”

Para pengembara yang ketakutan mulai mengalihkan pandangan mereka kepada orang yang pertama kali berbicara dengan Han Xiao, Kai Luo.

Kai Luo berjongkok di sudut seperti burung unta.

“Apa yang kalian lihat padaku? Yang saya lakukan adalah menjual kepadanya beberapa barang. Tanyakan Hu Xuan Jun! Dia pasti tahu! ”

Hu Xuan Jun berdiri perlahan di tengah orang banyak.

“Aku tidak tahu,” katanya.

Kai Luo, ingin menghilangkan kecurigaan padanya, balas, “Bagaimana kamu tidak tahu? Anda membiarkan dia menghabiskan malam di rumah Anda! ”

Wajah No. 1 menjadi gelap.

Para pengembara lainnya mulai mendesak Hu Xuan Jun untuk mengatakan yang sebenarnya.

“Cepat dan katakan apa yang kamu tahu!”

“Apakah kamu ingin kita mati karena orang luar?”

Hu Xuan Jun mengutuk Kai Luo sebelum mengambil nafas panjang untuk menenangkan diri.

“Orang itu pergi ke arah itu,” katanya, menunjuk kebalikan dari tempat Han Xiao pergi.

“Kamu sangat bagus, kamu.”

Bang!

Sebuah lubang muncul di dahi Hu Xuan Jun. Dia jatuh kembali dan mendarat di tanah dengan suara keras.

Hu Fei memekik saat melihat tubuhnya yang tak bernyawa.

Hanya … begitu saja—

Nomor 1 menatap mayat Hu Xuan Jun. Dia tidak akan ragu untuk membunuh siapa pun yang membantu Han Xiao.

“Hu Tua?” An tidak bisa melihat, tetapi dia bisa mendengar dengan tepat apa yang terjadi. Dia berdiri dari kerumunan dan berusaha menemukan suaminya.

Bang!

Kepalanya meledak.

Tubuh An meringkuk ke tanah, mendaratkan satu lengan jauh dari suaminya.

Nomor 1 mencibir.

“Diminta untuk itu.”

Hu Fei tercabik-cabik dengan penyesalan.

Satu-satunya keserakahannya telah menyebabkan semua ini.

Semua pengembara tercengang, tidak mampu memahami apa yang baru saja terjadi.

Tiba-tiba, pemancar No. 1 menyala, memproyeksikan holograf dari wajah bos.

“Apa sih yang kamu lakukan? Siapa yang memberimu izin untuk membunuh? ”

Nomor 1 langsung menyusut ketakutan. Dia buru-buru mulai menjelaskan, “Para pengembara ini berbohong kepada kami, jadi saya hanya mencoba untuk memberi mereka pelajaran. Kami akan berangkat sekarang. ”

“Lupakan. Karena Anda sudah memulainya, akhiri dengan benar. Jangan biarkan berita ini keluar. ”

Nomor 1 mengangguk dan memberi sinyal.

…

Senja telah jatuh.

Han Xiao akhirnya mencapai perkemahan. Tiba-tiba, bau darah memenuhi hidungnya, menyebabkan jantungnya tenggelam.

“Aku terlambat.”

Han Xiao memasuki perkemahan untuk melihat pemandangan yang mengerikan. Itu adalah akibat dari pertumpahan darah.

Dia melihat Hu Xuan Jun dan tubuh An tak bernyawa, menyebabkan dia gemetar karena marah.

Tiba-tiba, sebuah sosok mulai bangkit dari tanah. Pedagang berjanggut besar yang berusaha menipu Han Xiao.

Kai Luo pingsan pada awal pembantaian, dan akhirnya menyelamatkan hidupnya. Namun, sebelum dia bisa bersukacita, dia memperhatikan bahwa ada seseorang yang memandangnya. Ketika dia melihat bahwa itu adalah Han Xiao, dia mulai gemetar ketakutan.

Han Xiao berjalan mendekatinya dan meraih kerahnya.

“Katakan padaku apa yang terjadi di sini!”

“Itu adalah Organisasi Germinal! Organisasi Germinal! Mereka membunuh kami karena kami tidak akan memberi tahu mereka di mana Anda pergi! Ah! Mereka membantai kita! Anda harus membalas dendam untuk kami, untuk Hu Xuan Jun! ”

> Baca Novel Selengkapnya di Novelku.id <<<