The Legendary Mechanic - Chapter 15

Penerjemah: MJ_ Editor: Millman97

“Siapa tahu, mungkin itu tak terhindarkan. Perselisihan sosial ditakdirkan untuk mencapai titik didih. Mungkin rasa sakit jangka pendek lebih baik daripada penderitaan jangka panjang. ”Han Xiao mengangkat bahu.

The Battle of Andrea mengatur lanskap pasca-unifikasi planet ini menjadi batu.

Andrea adalah nama sebuah benua, yang pernah menjadi rumah bagi beberapa negara. Ketika perang berkembang, Andrea, untuk beberapa alasan, menjadi wakil dari konflik. Seolah-olah semua negara telah sepakat untuk menyelesaikan hal-hal di sana sekali dan untuk semua, seolah-olah mereka berusaha untuk menahan skala kerusakan yang ditimbulkan ke planet ini. Namun, milyaran nyawa hilang sebagai akibatnya.

Pada saat perang berakhir, semua yang tersisa dari Andrea adalah tanah tandus dari tanah hangus dan pohon-pohon layu. Sungai-sungainya dibiarkan suram, dan bentang alam subur yang tadinya subur tidak ada lagi. Enam Negara hanya berkemas dan pergi begitu pertempuran berakhir, mengabaikan kehancuran yang mereka sebabkan.

Han Xiao melihat lepuh tua di telapak tangan Hu Xuan Jun.

“Kamu dulu seorang prajurit?” Tanyanya.

“Ya, selama lebih dari sepuluh tahun.”

“Kupikir sisa-sisa sepertimu akan memilih untuk bergabung dengan Organisasi Germinal.”

Hu Xuan Jun menggelengkan kepalanya.

“Negara asal saya dianeksasi secara damai oleh Stardragon. Tentara seperti saya tidak punya suara. Kami hanya mengikuti keputusan yang dibuat para pemimpin kami. Saya membenci Enam Negara, tetapi Organisasi Germinal tidak lebih baik. Mereka muncul entah dari mana untuk mengambil keuntungan dari kebencian kita terhadap Enam Bangsa. Sigh… aku pria yang sederhana. Yang saya inginkan adalah melarikan diri dari perang. ”

“Perang itu kejam. Mata saya dibutakan oleh granat kilat. Suami saya dan saya melarikan diri tanpa lelah sebelum menetap di sini. Meskipun hidup sebagai pengembara tidak mudah, itu lebih baik daripada perang, ”An menimpali.

Saat dia selesai berbicara, bau daging memenuhi tenda, menyebabkan mulut Han Xiao berair.

“Bagaimana kamu memasak tanpa bisa melihat?” Dia bertanya.

Pipinya membengkak.

“Jangan meremehkanku! Saya mungkin buta, tetapi saya masih bisa mencium, mendengar, dan merasakan! Bukannya aku tidak punya anggota badan. ”

Hu Xuan Jun tersenyum.

“Dia memiliki karakter yang kuat. Bahkan tidak akan membiarkan saya merawatnya. ”

“Saya tidak ingin menjadi barang bawaan Anda,” jawab An dengan lemah lembut, mendorong Hu Xuan Jun untuk menggaruk kepalanya karena malu. Dia buru-buru mengganti topik pembicaraan.

“Oh, benar, aku akan membiarkanmu melihat bayiku.”

Hu Xuan Jun membuka kotak penyimpanan di sampingnya untuk mengambil pistol kuno.

“Mari kita lihat apakah Anda tahu senjata Anda,” katanya dengan bangga.

_____________________

Bayonet Musket (Era Lama)

Nilai: Rata-rata

Statistik Dasar:

Kerusakan: 38-40

Tingkat Kebakaran: 0,9 / dtk

Kapasitas Majalah: 20

Kisaran: Kisaran 200m

Output Daya: 25

Daya tahan: 5/300

Stat Stat: +1 Dexterity

Panjangnya: 0,77m

Berat: 7.1kg

Efek Tambahan: Akurat

Keterangan: Senjata ini telah menemani tuannya melalui pertempuran yang tak terhitung jumlahnya.

_____________________

“Ini adalah senjata yang bagus,” puji Han Xiao. “Meskipun sudah digunakan begitu lama, kamu masih menyimpannya dengan baik. Larasnya sempurna. Benar-benar senjata yang dibuat dengan baik. ”

“Pistol ini adalah rekanku. Dia sudah bersama saya selama hampir sepuluh tahun, “tertawa Hu Xuan Jun.” Itu hanya terlihat baru karena saya sering mengolesinya. Yang benar adalah bahwa cara kerjanya telah menua. Itu tidak bisa digunakan lagi. ”

Pasangan itu terus mengobrol sampai langit gelap dan An selesai memasak.

An telah memasak panci raksasa berisi sup krim yang diisi dengan daging empuk dan sayuran liar. Tidak hanya itu sangat harum dan beraroma, itu juga selera visual, dan Han Xiao tidak bisa menahan air liur.

Han Xiao menelan ludah saat melihat daging itu. Dia tidak punya makanan enak selama tujuh hari terakhir! Kedekatannya dengan Hu Jun Xuan meroket di tempat. +1! +1! +1!

Setelah makan malam, Hu Xuan Jun meminta Han Xiao untuk menginap.

Han Xiao memutuskan untuk tetap tinggal karena dia tidak berniat bepergian di malam hari. Mereka meletakkan kasur untuknya dan membuat partisi.

“Tasmu terlalu besar. Saya akan letakkan di luar, ”kata An.

“Aku akan melakukannya sendiri.”

Sebelum mengeluarkan tasnya, Han Xiao membongkar semua senjata di tasnya untuk mengambil pemicu mereka. Dia membungkus mereka dengan kulit binatang yang dia dapatkan dari Hu Jun Xuan dan mengatur paket di sudut.

Han Xiao juga memuat 73-WASP-nya dan meletakkannya di bawah bantal. Tentu saja, dia tidak bosan dengan tuan rumah yang hangat atau semacamnya. Penting sekali untuk selalu siap dan waspada.

Begitu kepala Han Xiao menabrak bantal, dia langsung tertidur.

Mendengkurnya terdengar dari tirai. Hu Xuan Jun tertawa saat dia menggelengkan kepalanya.

“Sepertinya dia sudah kalah. Jangan ganggu dia. ”

An mengangguk dan mulai mengambil peralatan makan di luar untuk dicuci.

“Paman, paman! Saya lapar! ”

Tiba-tiba, seorang pemuda yang berantakan memasuki tenda. Seluruh wajahnya ditutupi lumpur, dan ada benjolan bengkak di kepalanya. Itu tidak lain adalah pemuda yang ditemui Han Xiao siang ini.

Dia adalah keponakan Hu Xuan Jun, Hu Fei.

“Kemana saja kamu sepanjang hari? Saya tidak melihat Anda sama sekali, ”tanya Hu Xuan Jun.

“Aku – aku pergi berburu,” gagap Hu Fei.

Hu Xuan Jun tahu bahwa keponakannya berbohong. Dia menarik telinga Hu Fei dan mulai memarahinya dengan suara yang keras tapi lembut, “Apakah kamu siap dengan pranksmu lagi‽ Aku sudah bilang bahwa aku akan memotongnya jika kamu mengambil senapan yang rusak untuk menakut-nakuti orang lagi, tidak SAYA?”

Air mata mulai mengalir keluar dari mata Hu Fei saat ia dipenuhi dengan kemarahan dan rasa sakit. “Keponakanmu tidak hanya diintimidasi hari ini, dia bahkan diikat ke pohon sepanjang hari! Saya sangat lelah dan lapar, paman, beri saya istirahat, ”pikirnya.

“Tolong, paman, jangan potong mereka,” dia menangis.

“Kaki mana yang kamu ingin aku potong?”

“B-hanya jangan memenggal kemaluanku …”

“…”

“Kamu dan pikiran kotormu! Jangan khawatir, aku akan memotongnya untukmu karena itu yang kamu inginkan! ”

Hu Xuan Jun akan mengangkat tangan untuk menampar Hu Fei ketika dia ingat bahwa Han Xiao sedang tidur. Dia membiarkan Hu Fei pergi dengan sebuah peringatan.

Melihat ada orang lain di tenda, Hu Fei mengintip dari balik partisi untuk melihat siapa itu. Ketika dia melihat Han Xiao, rahangnya jatuh.

“Bukankah itu iblis sejak siang ini—”

“Apa yang kamu lihat? Malam ini, kamu tidur di luar, ”Hu Xuan Jun tiba-tiba berbisik dari sisinya.

Hu Fei memberi awal dan jatuh ke belakang. Dia dengan cepat merangkak keluar dari tenda dengan merangkak, membuat Hu Xuan Jun bingung.

“Apakah wajahku seram itu?”

…

“Mengapa saya melarikan diri dari rumah saya sendiri? Ini adalah kesempatan yang sempurna untuk membalas dendam saya! ”Menyadari Hu Fei saat dia berhenti di jalurnya.

Dia melanjutkan untuk kembali ke tenda, langsung berubah pikiran saat memikirkan wajah menakutkan Han Xiao.

“Hu Fei, ah, Hu Fei, tunjukkan keberanian!”

Ketika dia mulai merumuskan sebuah rencana, dia ingat bahwa ada sebuah paket di tenda yang belum pernah dilihatnya sebelumnya.

“Itu pasti miliknya!”

…

Hu Fei menunggu sampai tengah malam, ketika semua orang pergi tidur. Dia berjingkat-jingkat ke rumahnya sendiri dan mengambil paket itu.

“Hehe. Apa yang kita miliki di sini? ”

Ketika Hu Fei membuka paket itu, matanya membelalak tak percaya.

Senjata!

Senjata berkualitas tinggi!

“Aku tidak bisa mengambil semuanya …”

Hu Fei memilih dua 73-WASP.

“Lupakan. Karena pamanku menjadi tuan rumah untukmu, aku hanya akan mengambil dua sebagai kompensasi! ”

Dia membungkus sisa senjata dan mengembalikan paket ke posisi semula.

“Itu hanya dua senjata. Dia mungkin tidak akan memperhatikan. ”

> Baca Novel Selengkapnya di Novelku.id <<<