The Anarchic Consort - The Anarchic Consort Chapter 464

Bab 464: Wei Wei Mendominasi Yang Mulia

Penerjemah: Larbre Studio Editor: Larbre Studio

Dia hanya ingin meningkatkan pernikahannya dengan Murong Changfeng karena dia ingin menutupi rasa sakit.

Perlahan-lahan, seiring waktu berlalu, dia secara selektif melupakan pria yang menghasut rasa sakit yang luar biasa padanya setiap kali dia memikirkannya, sama seperti dia sengaja melupakan kebenaran tentang kematian ibunya …

Ketika ingatannya mulai muncul kembali, dia gagal memperhatikan sosok yang mendekatinya dari dekat.

Namun, banyak orang lain yang memperhatikan keributan itu, dan ketika mereka berbalik untuk melihat, mata mereka dipenuhi dengan kekaguman dan keheranan.

Dengan hanya ekspresi kosong, Baili Jia Jue yang menawan memegang buket mawar di tangannya, sosok kesepian dengan pandangan tertuju pada pria yang berdiri di seberang Helian Wei Wei. Dengan sangat cepat, matanya yang tajam menjadi gelap.

Tungkai Helian Wei Wei mulai menegang seolah-olah tubuhnya bukan lagi miliknya untuk diperintahkan. Dengan kepalan tangan yang terkepal, dia mencoba menahan beban luar biasa yang dia rasakan.

“Wei Wei.”

Setiap kali Helian Wei Wei mengunjungi kembali masa lalu, dia tidak bisa tidak merasa terbawa olehnya. Jika bukan karena suara yang dikenalnya yang memanggilnya, dia pasti sudah pergi.

Dengan cepat, dia sadar dan membumi dirinya dengan kuat di tubuhnya sendiri, berbalik ke arah sumber suara.

Warna merah mawar yang menempel pada latar belakang Yang Mulia yang memeganginya mengungkapkan semacam pesona yang tak dapat dijelaskan yang indah di luar kata-kata.

Namun…

Mengapa Baili Jia Jue membawa mawar?

Apalagi ekspresi wajahnya nampak tidak senang?

Sebelum Helian Wei Wei dapat mengucapkan sepatah kata pun, seseorang telah melingkarkan tangannya di pinggangnya dan meletakkan mawar itu ke tangannya dengan sesuatu yang menyerupai senyum tetapi tidak sepenuhnya.

Bingung, Helian Wei Wei mengangkat alisnya. Yang Mulia adalah yang paling sulit dibaca ketika dia berada dalam suasana hati seperti ini. Batuk! Mungkin sudah waktunya untuk mengatakan sesuatu.

“Apakah ini untukku?”

“Mmhmm.”

“Mawar itu indah, aku suka mereka.” Apa pun itu, dia akan memanjakannya terlebih dahulu.

Baili Jia Jue melirik Wei Wei sambil membungkuk lebih dekat untuk dengan lembut menyelipkan beberapa helai rambut di belakang telinganya dengan jari-jarinya yang panjang dan ramping. Dengan suara yang dalam dan licik, dia berbisik, “Kalau begitu kamu bisa memikirkan bagaimana kamu akan menebusnya nanti.”

Tangan Helian Wei Wei bergerak-gerak gelisah di atas mawar dan ujung telinganya memerah.

Melihatnya seperti ini, es di mata Baili Jia Jue sedikit meleleh, “Pertemuan Klan seharusnya sudah berakhir sekarang, kapan kamu akan pergi?”

“Apakah kamu di sini untuk menjemputku?” Helian Wei Wei mencoba menyembunyikan kegembiraannya saat senyum bersinar di wajahnya. “Yah, kita bisa pergi sekarang. Aku punya beberapa masalah untuk didiskusikan dengan Kakek Kekaisaran. ” Sambil berbicara, Helian Wei Wei menoleh dan memandang Chi Yan, “Terima kasih, Jenderal Chi, karena menyelamatkan saya di masa lalu. Kata-kata ofensif apa pun yang Wei Wei mungkin katakan sekali waktu, saya harap Anda membiarkannya meluncur. Saat itu, saya masih muda dan saya memiliki imajinasi yang terlalu aktif. ”

Chi Yan menatapnya dengan mata penuh arti dan menjawab perlahan, “Aku tidak pernah menganggapnya sebagai ofensif.”

Uh … Apa artinya itu?

Bagaimana dia seharusnya membalas itu?

Secara intuitif, Helian Wei Wei menoleh ke arah Baili Jia Jue dan mendapati dirinya terpesona oleh profil sampingnya yang tampan saat senyum menawan di wajahnya melebar.

Namun, Helian Wei Wei tidak yakin senyumnya keluar dari sukacita. Seseorang seperti Yang Mulia tidak akan pernah tersenyum seperti itu ketika dia benar-benar gembira.

Seperti yang diharapkan.

Baili Jia Jue memeluknya lebih dekat saat dia menatap Chi Yan dengan penuh perhatian dan dengan geli dalam suaranya, dia berkata, “Di masa depan, akan lebih baik untuk menghentikan pikiran acak itu, kalau tidak ada yang menganggapnya serius. Bayangkan betapa buruknya itu untuk menyelesaikan, bukankah Anda setuju, Tuan Chi? ”

Pangeran Ketujuh Kecil, yang kebetulan mendengarkan dari samping, dengan jujur mengira bahwa lidah tajam Kakak Ketiganya telah membaik. Dia harus taat di masa depan, jika tidak, dia akan menjadi korban lidah tajam berikutnya.

Tidak mengherankan, Chi Yan tetap diam ketika dia melihat Baili Jia Jue dengan matanya yang gelap seperti malam, tidak bergerak dan tidak diganggu.

Untuk beberapa alasan, Helian Wei Wei bisa merasakan udara berubah menjadi eksplosif dan terus melihat ke sana ke mari di antara mereka.

Baili Jia Jue tidak memberinya kesempatan untuk memikirkannya saat suaranya yang dalam bergema lagi, “Apakah Anda tidak ingin membahas masalah dengan Kakek Kekaisaran? Kita harus segera kembali, pria tua itu perlu istirahat sebentar lagi. ”

“Baik.” Helian Wei Wei tidak pernah secara emosional tanggap secara alami, dan dengan ketidakstabilan jiwanya beberapa waktu lalu, dia pikir yang terbaik baginya adalah mencerna semuanya dengan membantu dirinya sendiri dengan sepotong kue Osmanthus. Dia kemudian bertanya, “Kereta kuda manakah yang kamu datangi?”

Baili Jia Jue mengangkat alisnya, bingung dengan tujuan permintaannya, “Aku datang untuk yang itu.”

“Oh, bagus kalau begitu. Karena kamu memiliki kereta kuda yang lebih besar, itu akan cocok dengan semua kotak makanan kecilku sehingga Pangeran Ketujuh Kecil dan aku akan dapat memakannya kemudian. ” Helian Wei Wei hanya mengatakan apa pun yang mengalir dalam benaknya.

Sudut bibir Chi Yan berkedut beberapa kali. Apakah ini satu-satunya tanggapannya setelah mendengar seluruh percakapan?

Di sisi lain, Baili Jia Jue tampaknya sangat puas dengan lambatnya mangsanya di daerah-daerah tertentu di hati dan tertawa kecil, “Aku sudah mengatur agar kotak makanan kecilmu diisi kembali dengan minuman dan buah-buahan yang diawetkan. Ada juga teh baru di kapal, Anda dapat memiliki beberapa nanti selama perjalanan. ”

“Oke,” jawab Helian Wei Wei dengan gembira, benar-benar memanjakan diri dengan hak istimewa yang dimanjakan dengannya.

Pangeran Ketujuh Kecil merasa kasihan pada Chi Yan, dengan ketipak derai, ia melangkah dengan langkah kecil bersama Kakak Ketiga dan Bibi Ketiga.

Saat dikawal pergi oleh Baili Jia Jue, Helian Wei Wei memutar kepalanya tanpa sadar untuk melihat Chi Yan.

Tuan yang terus-menerus dicap sebagai orang yang sama kerennya dengan batu giok dengan sikap yang tidak berubah terhadap segala sesuatu telah menundukkan kepalanya, memancarkan perasaan kesepian …

“Apa masalahnya? Tidak merasa ingin pergi? ” Tangan Baili Jia Jue yang lain mengepal, tapi senyumnya tidak mencapai matanya yang membara dengan kegelapan.

Helian Wei Wei dengan cepat menepis perasaan aneh saat matanya berkaca-kaca, “Aku ingin pergi.”

“Kalau begitu jangan melihat ke belakang.” Baili Jia Jue tidak akan pernah memberitahunya tentang betapa terancam dan paniknya dia rasakan ketika dia melihat sorot matanya ketika dia berbalik untuk melihat Chi Yan.

Betul.

Terancam dan panik.

Dia tidak bisa membayangkannya.

Dia tidak bisa membayangkan jika mangsanya tidak lagi menatapnya suatu hari, tetapi pada orang lain.

Apa yang bisa dia lakukan?

Mungkin dia secara pribadi akan mematahkan anggota tubuhnya sehingga dia bisa pergi ke mana-mana.

Atau mungkin, dia akan membunuh semua orang.

Apa pun yang diperlukan untuk tidak kehilangannya, dia akan rela melakukannya.

Bahkan jika itu berarti berubah menjadi iblis!

Tiba-tiba, Helian Wei Wei melihat massa awan hitam mengepul dari barat. Dia tidak bisa mengerti mengapa cuaca berubah begitu tiba-tiba, tetapi dia memperhatikan bahwa sepasang tangan yang menggenggam tangannya terasa sangat dingin. Tanpa ragu-ragu, dia menangkupkannya ke bibirnya dan menghembuskan udara hangat ke sana. Dia kemudian melihat ke atas dan bersikeras, “Ingatlah untuk mengenakan lebih banyak lapisan setiap kali Anda pergi di masa depan. Perbedaan suhu saat ini terlalu drastis. Mereka yang melayani Anda harus tahu lebih baik dan menyiapkan jubah luar untuk Anda. ”

Kehangatan dari jari-jarinya menyebar ke sudut-sudut gelap hatinya, menghilangkan kegelapan dari matanya. Tanpa sadar, bibir Baili Jia Jue tersenyum. “Baiklah, aku mengerti. Sejak kapan kamu menjadi sangat bertele-tele seperti Kasim Sun. ”

“Tunggu sebentar!” Helian Wei Wei berpikir bahwa ini adalah waktu yang tepat untuk mengungkapkan rasa sayang yang mesra. Maka, dia mulai membalik-balik manual ‘Court Your Wife’. Akhirnya, dia tertawa kecil dan membalas dengan sangat lembut, “Bahkan jika aku bertele-tele, aku hanya bertele-tele untukmu.”

Betul! Presiden yang suka memerintah dalam novel akan selalu menggunakan frasa seperti ini untuk mendominasi orang yang mereka inginkan!

Pangeran Ketujuh Kecil tidak bisa berkata-kata.

Dia tidak tahan melihat itu. Benar-benar sulit bagi Kakak Ketiga ketika orang yang bersama-sama dengannya adalah seseorang seperti Bibi Ketiga …

Jika Anda menemukan kesalahan (tautan rusak, konten non-standar, dll.), Harap beri tahu kami sehingga kami dapat memperbaikinya sesegera mungkin.

–> Baca Novel di novelku.id <–