The Anarchic Consort - The Anarchic Consort Chapter 414

Bab 414: Apakah Aku Menyukainya?

Penerjemah: Larbre Studio Editor: Larbre Studio

“Kalau begitu, biarkan saja,” Helian Wei Wei berbicara dengan nada yang tidak berubah dan lambat, “Aku selalu benci untuk bertarung dengan orang lain.

Baili Jia Jue menatap Helian Wei Wei sebelum senyum di wajahnya berangsur-angsur menghilang. Tiba-tiba, matanya terbakar karena penistaan yang intens saat dia meraih Helian Wei Wei di dagunya. Dia dengan lembut menyentuh bibir pucat Helian Wei Wei dengan ibu jarinya dan berkata, “Apakah kamu mengatakan pikiran jujurmu sekarang?”

Terkejut dengan tindakan Baili Jia Jue, Helian Wei Wei menelan ludah.

Baili Jia Jue tertawa dengan acuh tak acuh sebelum dia dengan lembut membelai bibir tipis Helian Wei Wei. Lalu, dia memegangi tangannya dan berkata, “Jangan pernah berpikir tentang menyerahkan tempatmu.”

Sekali lagi, Helian Wei Wei diingatkan tentang seberapa kuat cengkeraman Baili Jia Jue. Dia merasa seolah-olah tangannya diborgol dan dia berjuang untuk membebaskan diri.

Baili Jia Jue bertanya, “Apakah Anda lupa hal-hal yang saya sudah memperingatkan Anda tentang?”

Helian Wei Wei menghentikan aksinya, “Apa?”

Baili Jia Jun tersenyum. Meskipun senyumnya agak indah, matanya membawa sedikit gangguan. Dia menjawab, “Saya akan memotong tangan Anda jika Anda pernah berbohong kepada saya.”

“Tidak ada yang bisa kamu lakukan bahkan jika aku tidak mengatakan pikiran jujurku,” Helian Wei Wei mengatakan kebenaran secara naluriah, “Akhirnya, kamu akan menikahi banyak selir dan selir.” Saat itulah dia menyadari bahwa dia seharusnya tidak mengatakan itu.

Dalam sepersekian detik, leher dan pipinya memerah. Bahkan matanya sudah memerah.

Setelah dia menenangkan diri, dia ingin segera meninggalkan tempat kejadian, tidak ingin melihat ekspresi pria itu yang mungkin puas sama sekali.

Namun, Baili Jia Jue selangkah lebih maju. Dia menariknya ke arahnya, mengangkat dagunya dan mencium bibirnya.

“Itu terlalu banyak.”

Menyadari betapa malunya Helian Wei Wei, Baili Jia Jue merasakan lidah lembut Helian Wei Wei untuk terakhir kalinya sebelum ia melepaskan bibirnya dari bibirnya. Kemudian, dia mencium sudut mata merahnya seolah-olah dia sedang berusaha menghiburnya. Dia dengan penuh perhatian membelai telapak tangannya yang halus saat dia perlahan menunggu napas Helian Wei Wei stabil.

Helian Wei Wei merasakan hawa dingin di punggungnya dan bisa merasakan sensasi kesemutan di sekujur tubuhnya. Dia merasa agak malu dengan kenyataan bahwa dia menikmati saat ini.

Baili Jia Jue memasang seringai jahat saat dia meletakkan dahinya di atas miliknya. Dia menatapnya dengan mata yang dalam dan bertanya, “Jadi, apakah Anda ingin memberi tahu saya perasaan Anda yang sebenarnya sekarang?”

Little Seven berjalan ke arah mereka, membawa pancing di punggungnya. Dia mengangkat kepalanya dan menatap mereka berdua. Kemudian, tatapannya mendarat pada Helian Wei Wei dan bertanya, “Bibi Ketiga, apa yang terjadi pada pipimu? Kenapa mereka begitu merah? ”

“Itu karena cuaca yang panas,” Helian Wei Wei menjawab dengan ambigu sementara dia mengerutkan alisnya. Apakah saya harus mengatakan yang sebenarnya sekarang?

Baili Jia Jue tahu bahwa dia seharusnya tidak terlalu mengendalikan Helian Wei Wei. Dia melepaskan cengkeramannya pada perempuan itu dan melirik adik laki-lakinya yang polos dan lugu sebelum dia memerintahkan saudaranya dengan nada acuh tak acuh, “Jaga Bibi Ketiga. Jangan biarkan dia mondar-mandir. ”

“Tentu!” Pangeran Ketujuh Kecil selalu yakin bahwa tidak ada yang lebih kompeten darinya dalam menyelesaikan tugas.

Namun, Helian Wei Wei sedikit memperhatikan pembicaraan di antara anak laki-laki. Dia menatap Baili Jia Jue ketika dia menghilang ke kejauhan sebelum dia menemukan dirinya tempat teduh di lapangan dan berbaring di halaman. Dia mengunyah rumput sambil merenungkan beberapa pertanyaan filosofis.

Pangeran Ketujuh Kecil menganggap dirinya sebagai orang yang bertanggung jawab. Dia tidak cukup percaya pada Bibinya yang ketiga untuk meninggalkannya sendirian. Oleh karena itu, ia memutuskan untuk berhenti makan untuk tetap bersamanya dan mulai berlari di sekelilingnya dengan kaki yang gemuk dan pendek.

Helian Wei Wei bingung tentang hubungannya dengan Baili Jia Jue, tidak tahu bagaimana mereka sampai pada keadaan ini …

Awalnya, rencana mereka adalah saling membantu.

Tapi, sudahkah rencana mereka tidak berjalan terlalu jauh?

Sebelum ini, semua ciuman mereka dilakukan dengan sengaja.

Tapi hari ini…

Memikirkan hal ini, Helian Wei Wei tanpa sadar menutupi mulutnya dengan tangannya saat telinganya memerah.

Dia jelas bisa merasakan kasih sayang yang luar biasa ketika bibir Baili Jia Jue menyentuh bibirnya.

Pada saat ini, hati Helian Wei Wei berdebar kencang. Akibatnya, dadanya terasa sakit dan mati rasa.

Seolah-olah pintu terbuka padanya. Dia mulai melihat banyak adegan dan detail yang sebelumnya dia abaikan. Dia dengan jelas ingat bagaimana dia setengah bercanda menipunya untuk menandatangani perjanjian sementara dia menatapnya dengan mata penuh gairah.

Tapi, bagaimana perasaan saya tentang dia?

Helian Wei Wei tidak pernah terlibat dalam hubungan romantis dalam kehidupan masa lalunya.

Tiba-tiba, dia teringat akan momen tertentu.

Seketika ketika dia mengatakan bahwa dia menyukainya.

Hati Helian Wei Wei bereaksi sebelum dia bisa berpikir. Balapannya begitu kencang, membuatnya merasa tidak nyaman dan pipinya terbakar.

Hmm …

Saya pernah membaca tentang ini sebelumnya.

Ada tanda-tanda ketika seseorang jatuh cinta pada orang lain.

Pertama-tama, ketika seseorang diingatkan tentang naksirnya, hati seseorang akan berdebar.

Selanjutnya, seseorang tidak akan pernah bisa menahan ciuman dari kekasihnya.

Selama ciuman, seseorang akan memerah dan anggota tubuhnya akan merasa lemah.

Sepertinya … semua poin ini akurat.

Dia merasa seolah ada sesuatu yang menyengat hatinya. Dia merasakan rasa mati rasa dan gatal di dadanya.

Helian Wei Wei berguling di halaman dengan tangannya menutupi matanya.

Sesuatu sepertinya … aneh?

Helian Wei Wei terengah-engah saat jantungnya berdebar.

Dia menutupi pipinya dengan tangannya, berharap bisa mengurangi panas. Namun, dia menyadari bahwa seluruh tubuhnya terbakar seolah-olah dia demam tinggi. Matanya penuh dengan air mata karena tidak nyaman.

Rasa sakit dari asal yang tidak dikenal melanda dirinya saat menyengat dan menarik lengannya pada tempo yang tidak teratur.

“Wanita, hampir malam,” suara Yuan Ming bergema di Ruang Fantasi.

Helian Wei Wei berdiri saat dia mencoba menarik napas. “Saya tahu apa yang harus dilakukan. Mulai sekarang, kamu dan Whitey akan tinggal di Ruang Fantasi dan tidak pernah menunjukkan dirimu. ”

“Tunggu. Ada yang ingin saya katakan. Apakah Anda benar-benar tidak ingin mempertimbangkan … ”

Yuan Ming gagal menyelesaikan kalimatnya.

Helian Wei Wei tanpa ampun menutup Ruang Fantasi. Kemudian, dia dengan santai melemparkan sepotong dendeng ke Little Seven dan meninggalkannya untuk bermain dengan dirinya sendiri.

Setelah itu, dia memberi isyarat kepada pelayan dan memerintahkan mereka untuk menjaga di sekitar daerah itu. Sementara itu, dia berjalan menuju sumber air panas yang disembunyikan oleh kabut.

Namun, Helian Wei Wei telah meremehkan efek Yab-Yum terhadap tubuhnya.

Matahari belum terbenam, tetapi dia dibanjiri oleh perasaan itu.

Helian Wei Wei membasahi dirinya di dalam air bahkan tanpa melepas pakaiannya. Suhunya akhirnya sedikit mereda.

Tanpa diketahui olehnya, Yang Mulia telah mengikutinya.

“Apakah kamu ingin memberi jalan untukku? Atau, apakah Anda ingin saya membantu diri sendiri? ” Baili Jia Jue menatap keempat pelayan dengan mata dinginnya.

Para pelayan saling bertukar pandang. Mereka sangat setia kepada Helian Wei Wei.

Baili Jia Jue tersenyum lebar sebelum dia memanggil Api Qilin dan memerintahkan, “Blokir mereka semua, dan kamu juga tidak akan mengikutiku. Apakah kamu mengerti?”

Dia mengatakan kalimat terakhir dengan langkah sangat lambat dan dengan nada dingin.

Fire Qilin, yang awalnya bermaksud mengikuti tuannya, merasakan tulang punggungnya merinding sebelum menjawab dengan hormat, “Ya, tuanku yang terhormat.”

Baili Jia Jue berjalan dengan elegan. Saat dia berjalan, dengan seringai jahat menutupi bibirnya, dia membuka ikatan bajunya dengan jari-jarinya yang panjang.

Ha.

Saya sudah menunggu hari ini terlalu lama …

–> Baca Novel di novelku.id <–