The Anarchic Consort - The Anarchic Consort Chapter 276

Bab 276: Yang Mulia Udang Kupas

Penerjemah: Larbre Studio Editor: Larbre Studio

“Oh well, kamu makan udang?” Helian Wei Wei dengan bijak mengubah topik pembicaraan mereka.

Baili Jia Jue mengangguk dengan acuh tak acuh karena dia tidak peduli tentang apa yang dia makan.

Mulut Helian Wei Wei sedikit berkedut, “Bagaimana dengan terong?”

Baili Jia Jue sedikit terpana sejenak. Meskipun wajahnya tanpa emosi, dia sedikit mengerutkan alisnya yang gelap. Dia tampaknya menahan sedikit ketidaknyamanan sebelum menganggukkan kepalanya.

Helian Wei Wei akhirnya tahu bagaimana membedakan makanan yang dia mau atau tidak mau makan. Mengernyit berarti dia tidak menyukai makanan itu.

Bibir Helian Wei Wei melengkung tersenyum dan terus memasak daging kambing. Aroma daging menyebar melalui atmosfer, membuatnya kelaparan parah.

Rak domba digantung di halaman. Ada semangkuk besar udang pedas di atas meja kayu, cabai merah dan lauk hijau dilengkapi dengan baik, memuaskan selera makan seseorang.

Kasim Sun belum pernah melihat hidangan seperti itu, jadi, dia tidak bisa menahan diri untuk tidak melihat sekilas karena penasaran.

Helian Wei Wei menggunakan sepasang sumpit bambu untuk mengisi semangkuk besar hidangan. Dia tidak memintanya untuk duduk bersama mereka karena dia pikir Kasim Sun akan merasa canggung tentang hal itu.

Kasim Sun dengan cerdas membagi piring menjadi dua dan memberikannya kepada petugas lainnya. Dia mengatakan kepada mereka bahwa itu adalah hadiah dari Helian Wei Wei untuk mengingatkan mereka tentang kebaikan Permaisuri Putri.

Helian Wei Wei tersenyum dan memerintahkan mereka untuk mundur untuk makan malam mereka. Yang Mulia sudah mulai mengupas udang ketika dia kembali.

Dilihat dari emosinya, dia pikir dia tidak akan pernah menyentuh udang sendiri. Makan udang merupakan tantangan besar bagi mysophobe. Dia berpikir untuk mengupas udang untuknya, lagipula, itu adalah keterampilan unik bagi seorang presiden yang suka memerintah untuk merawat orang lain.

Tapi sekarang … sepertinya dia tidak membutuhkan bantuan sama sekali.

Mengapa Pangeran Ketiga begitu sulit untuk dihadapi?

Helian Wei Wei sedikit putus asa.

Gerakannya lambat, tapi dia benar-benar bisa mengupas kulit udang dalam sekejap mata. Ekor itu masih melekat pada udang yang sudah dikupas itu, terlihat halus. Cara dia memegang udang dengan tangannya yang berkulit putih menggambarkan rasa seni.

Tidak seperti Helian Wei Wei, meskipun dia biasanya bisa menyelesaikan sesuatu dengan cepat, dia tidak akan mengupas udang kecuali dia tidak punya pilihan lain. Dia akan langsung melepas kepala dan memasukkannya ke mulut.

Pria itu mengerutkan kening, terutama karena dia tidak tahan dengan cara wanita itu makan. Maka, dia meninggalkan udang yang sudah dikupas di piringnya dan kemudian terus mengupas udang yang lain.

Helian Wei Wei menyipitkan matanya, tersenyum dan berterima kasih padanya. Setelah selesai makan lebih dari 10 udang, ia memperhatikan bahwa ada enam atau tujuh udang yang dikupas secara estetis di atas piring di depan Yang Mulia.

Tepat pada saat itu, ia membersihkan tangannya yang ramping dan mengambil udang menggunakan sumpit bambu. Lalu, dia memasukkannya ke mulutnya satu per satu.

Dia sangat elegan. Helian Wei Wei memegang lengan Kasim Sun dan bertanya dengan nada rendah, “Kebiasaan apa itu?”

“Hmm?” Kasim Sun memandang tuannya dan terkekeh seperti Maitreya. “Oh, ini adalah kebiasaan Yang Mulia. Dia menyukai hal-hal estetika, jadi dia akan menghias makanannya sebelum makan. ”

Helian Wei Wei terdiam.

Tidak heran dia akan membeli tempat tidur yang aneh.

Yang Mulia memang memiliki banyak kekhasan yang tidak diketahui.

Namun, dia memperhatikan bahwa dia menyukai udang.

Dia belum mengambil makanan lain sejak tadi. Dia bahkan tidak menyentuh potongan domba yang dia layani.

Helian Wei Wei mengambil udang lain dan mengupasnya sebelum menaruhnya di piringnya.

Hmm, aku akhirnya berada di jalur yang benar untuk menjadi presiden yang suka memerintah.

Wajah Kasim Sun langsung pucat ketika dia melihat apa yang dia lakukan. Oh tidak, Yang Mulia pasti akan menggulingkan meja dengan marah! Bagaimana Permaisuri Putri mengambil makanan dengan sumpitnya sendiri dan memberikannya kepada Yang Mulia?

Namun, yang mengejutkan Kasim Sun, tuannya benar-benar memakan udang dan dia tampaknya cukup puas.

Di sisi lain, Helian Wei Wei merasa bahwa Pangeran Ketiga cukup taat ketika dia memberinya makan, maka dia mengupas udang lain dan meletakkannya di depannya.

Sigh, jika bukan karena identitas istimewanya sebagai Yang Mulia, itu akan menjadi ide yang baik untuk menawan pria tampan tersebut.

“Mari kita bicara tentang tugas kita sebagai pasangan menikah setelah menghabiskan makanan kita.” Baili Jia Jue menyeka mulutnya dengan serbet dengan santai. Nada santai yang ia gunakan dalam kata-katanya sama sekali tidak cocok dengan pokok bahasan kata-katanya!

Helian Wei Wei mengangkat alisnya saat dia mengupas udang itu, tampak penuh minat. “Baik.”

Apakah saya satu-satunya yang berpikir bahwa topik pembicaraannya agak aneh? Kasim Sun berpikir dalam benaknya.

Baili Jia Jue menjawab sambil tersenyum, dia memandang Helian Wei Wei dengan cara menggoda.

Namun, pada akhirnya, mereka gagal membicarakannya.

Itu terutama karena Pensiunan Kaisar telah mengirim seseorang untuk meminta kehadiran mereka. Dia mendengar bahwa Helian Wei Wei telah menyiapkan makanan yang belum pernah dia makan sebelumnya di istana sehingga dia ingin mencobanya.

Helian Wei Wei tahu bahwa itu hanya alasan. Pensiunan Kaisar mungkin ingin tahu bagaimana dia bergaul dengan Pangeran Ketiga. Lagi pula, mereka baru saja mengalami perselisihan besar di pagi hari.

Pensiunan Kaisar jauh lebih ramah secara pribadi. Dia mengungkapkan sedikit senyum di wajahnya ketika melihat mereka berjalan ke arahnya. Pensiunan Kaisar memperlakukan Helian Wei Wei dengan cukup baik, mengecewakan mereka yang ingin mengejeknya.

Setelah mendengar berita dari istana, Helian Jiao Er menggertakkan giginya karena marah.

Nyonya Su memiliki ekspresi yang tidak menyenangkan di wajahnya, tetapi dia lebih tenang daripada Helian Jiao Er. Karena kenyataan bahwa dia telah menerima berita dari Permaisuri Murong bahwa pelayan saat itu telah kembali dan akan memasuki Akademi Putih dalam beberapa hari.

Dia telah mendengar dari Permaisuri Murong bahwa kecantikannya sebanding dengan kecantikan Jiao Er, ditambah dengan fakta bahwa dia dulu adalah seorang ksatria kematian, jadi, bela diri Qi-nya luar biasa. Apalagi dia sudah lama memasuki Liga Emas.

Helian Wei Wei benar-benar tak tertandingi dengannya.

Namun dia bermimpi untuk mengalahkannya?

Saya rasa posisi Helian Wei Wei sebagai Permaisuri Ketiga akan ditarik dalam beberapa hari.

Langkah selanjutnya adalah menemukan cara bagi pelayan untuk bertemu dengan Pangeran Ketiga.

Jika bukan karena pemeriksaan ketat oleh Pensiunan Kaisar, itu bukan masalah besar untuk mengirim seseorang ke istana.

Tanpa diduga, Pensiunan Kaisar waspada terhadap pelayan ini. Saya sama sekali tidak tahu apa yang dia pikirkan!

Atau yang lain, Helian Wei Wei tidak akan memiliki kesempatan untuk menjalani kehidupan yang nyaman!

“Jangan khawatir, Jiao Er. Apa yang dimaksudkan untuk menjadi milik Anda akan menjadi milik Anda. Jangan lupa bahwa Anda adalah reinkarnasi dari Phoenix Girl. ” Nyonya Su menarik napas dalam-dalam sebelum meletakkan tangannya di kepala Helian Jiao Er. “Keempat penatua akan mendukungmu dan mendorongmu ke posisi paling berharga di dunia, bahkan tanpa aku.”

Helian Jiao Er berhenti menangis dan berkata dengan nada ngeri, “Tetapi pemilihan patriark keluarga sudah dekat. Saya mendengar bahwa Ayah ingin membawa pulang. Ibu, jangan biarkan dia kembali ke keluarga Helian dan mendapatkan kembali kekuatannya, atau kata-kata bhikkhu tua itu akan terkabul satu per satu. Aku takut keempat tetua akan mencurigai identitasku sebagai Gadis Phoenix. ”

“Jangan khawatir, bajingan itu tidak akan pernah memiliki kesempatan untuk kembali,” Nyonya Su menepuk tangannya dan berkata dengan kejam, “Dia tidak memenuhi kualifikasi paling penting untuk lolos seleksi.”

“Apa kualifikasinya?” Helian Jiao Er bertanya-tanya.

–> Baca Novel di novelku.id <–