The Anarchic Consort - The Anarchic Consort Chapter 270

Bab 270: Pasangan

Penerjemah: Terjemahan Misty Cloud Editor: Terjemahan Misty Cloud

Sejujurnya, dia berpikir bahwa jika dia tidak tahan, dia akan menikam tubuhnya sendiri dengan pisau. Dia tidak bisa membayangkan betapa memalukannya menyerahkan dirinya kepadanya. Dia berharap dia bisa mati hanya dengan berpikir bahwa sesuatu seperti itu akan terjadi.

Jadi suasana hatinya saat itu bukan tanpa rasa takut. Kemudian, saat masih linglung, dia dipeluk, mencium bau yang sudah dikenalnya. Dia bahkan sempat bersyukur: untungnya, itu dia dan bukan orang lain.

Lagipula, dia adalah teman sekamarnya selama beberapa waktu, bukan orang tak dikenal yang acak. Dan dia tidak membuatnya jijik.

Tapi itu tidak berarti apa-apa.

Sebaliknya, ketika dia melemparkannya ke sekitar, itu terlalu sulit baginya untuk membalas dengan benar. Dia tidak menderita kerugian, tetapi itu tidak berarti dia tidak masuk akal. Pangeran Ketiga masih cukup kompeten sebagai penangkal racun. Helian Wei Wei berpikir bahwa dia tidak bisa bertemu dengan siapa pun yang dia sukai di sini. Dia tidak pernah membayangkan siapa pun dalam kehidupan sebelumnya, jadi dia tetap akan melakukannya dengannya.

Sebaliknya, Baili Jia Jue menatapnya dengan minat. Setelah melihat karakter seperti apa dia, dia tidak akan memintanya untuk malu dan gugup tetapi berbicara dengan dia secara terbuka tentang kondisi pernikahan mereka.

Orang-orang yang tidak tahu berpikir bahwa dia benar-benar seorang wanita yang tidak mematuhi aturan kebajikan wanita.

Mungkin hanya dia yang tahu seperti apa bajingan kecil ini di tempat tidur.

Jelas bahwa tidak ada yang tahu sama sekali bahwa dia seperti selembar kertas macan dengan teriakannya.

Mengajari harimau sangat menarik. Terutama mengajarinya.

Baili Jia Jue mengeluarkan jejak kejahatan di matanya dan duduk di sampingnya. Kakinya yang panjang sedikit tumpang tindih satu sama lain dan nadanya lemah, “Kamu benar-benar harus menerima situasimu.”

“Apa yang harus dilakukan jika aku tidak menerimanya, membunuhmu?” Helian Wei Wei menarik tangannya dan menguap dengan acuh tak acuh. Dia berkata dengan malas, “Atau akankah menangis dan menjerit membuatmu bertanggung jawab? Dunia yang mempesona dengan banyak sekali godaan. Apakah ada yang salah? Lagi pula, ambisiku tidak ada di sini. ”

Ambisi, ya. Baili Jia Jue merasa bahwa gadis kecil ini, yang bertindak ceroboh, selalu berbicara berbeda dari yang lain. “Apa ambisi MU? ”

“Aku ingin menjadi orang terkaya di dunia.” Helian Wei Wei berbicara tentang mimpinya dengan penuh semangat. Matanya cerah.

Baili Jia Jue menuangkan air dingin ke ambisinya dengan tenang. “Itu berarti memiliki lebih banyak uang daripada pangeran ini. Apakah Anda yakin bisa melakukannya? ”

Helian Wei Wei tersedak. Tapi kemudian dia terus tersenyum. “Bagaimana kamu tahu kalau kamu tidak mencoba?”

Tanpa diduga, Baili Jia Jue mengabaikan provokasinya. Dia menunjuk kepalanya dengan jari-jarinya yang panjang. Ekspresi dinginnya seperti menatap orang bodoh. “Helian Wei Wei, apakah kamu memiliki ampas tahu dan bukannya otak di dalam kepalamu? Bukankah Anda sekarang putri terkaya di dunia? Apa perbedaan antara itu dan orang terkaya? ”

Helian Wei Wei tertegun, dia tidak memikirkan masalah ini.

Baili Jia Jue menatap ekspresinya. Ironi itu menjadi semakin jelas.

Karena ketika mereka membahas kontrak sebelumnya, salah satu janji Yang Mulia adalah membiarkannya mengambil alih harta warisannya.

Dia telah melupakan semuanya.

Namun, ada perbedaan.

Misalnya, cepat atau lambat dia akan meninggalkan istana. Bukankah dia harus mengembalikan semuanya ketika saatnya tiba?

Dalam hal uang, tidak ada gunanya bergantung pada siapa pun. Dia masih harus bergantung pada dirinya sendiri.

“Adapun sisanya.” Baili Jia Jue mengetuk gulungan kertas di tangannya. “Kenapa kamu tidak membaca kedua dokumen ini sebelum berbicara?”

Helian Wei Wei bertanya-tanya apakah itu layak dibaca. Dia telah meminta dua salinan, satu di antaranya masih di tangannya sendiri, hanya karena dia takut ada beberapa kesalahan di dalamnya.

Tetap saja, dia merapikan gulungan kertas. Mm, tidak ada masalah dengan beberapa poin itu.

“Sini.” Lengan pria itu berbalik dan menunjuk ke kewajiban pernikahan, pada klausul ketujuh. “Perhatikan baik-baik.”

Suami dan istri tidak memiliki kewajiban untuk … berhenti ?!

Ketika dia mengisi formulir, dia jelas tidak menulis kata “berhenti”!

Sekarang dengan satu kata yang ditambahkan di akhir kalimat, konteksnya menjadi sangat berbeda!

Helian Wei Wei meringis dan melihat kembali ke Baili Jia Jue. Dia tidak perlu bertanya-tanya karya siapa itu. “Yang Mulia benar-benar mengubah kesan saya tentang Anda. Tujuan membenarkan cara. ”

Sambil mengatakan itu, dia tertawa, mengambil perjanjian, dan merobek kertas menjadi potongan-potongan. “Kalau begitu, kita tidak punya apa-apa untuk dibicarakan.”

Itu adalah tindakannya yang membuat mata Baili Jia Jue menjadi dingin dalam sekejap.

Dia melihat kertas yang mengikat mereka. Matanya menjadi gelap dan dipenuhi lapisan demi lapisan kemarahan.

“Apakah aku mengatakan bahwa aku orang yang baik?” “Dia perlahan mulai membuka gulungan lengan bajunya. Wajahnya masih seindah patung es, dan bahkan nada suaranya dingin. Namun, tindakannya sepertinya terlalu agresif.

Ini membuat Helian Wei Wei berjaga-jaga. Dia mengambil belati.

Tetapi dia memegang pergelangan tangannya dan mendorongnya di atas lututnya dengan kekuatan itu.

“Sejak awal, pangeran ini telah berpikir tentang bagaimana membuat dua cakram gelisahmu menjadi diam.” Pria itu berbisik dari belakangnya, napasnya yang panas menghantam telinganya. “Akhirnya pangeran ini tahu, cukup bagus begini.”

Helian Wei Wei menggigit bibir bawahnya yang tipis dengan erat. Helian Wei Wei tahu kali ini bahwa Yang Mulia memiliki nafsu makan besar.

Kalau tidak, tidak mungkin mengendalikan orang seperti dia.

Jadi dia kebetulan berada di atas moncong pistol. Dia benar-benar pamer egois!

Sebelum Helian Wei Wei selesai memfitnahnya di dalam hatinya, kelembutan sensitifnya yang ditutupi oleh pakaian tiba-tiba diremas. Kekuatannya tidak ringan atau berat, tapi itu adalah titik fatalnya.

Perasaan mati rasa yang familier membuatnya meluruskan lehernya. Namun, dia tidak mengeluarkan suara. Dia bahkan menggigit bibir tipisnya sampai putih, tetapi dia masih menolak untuk menunjukkan kelemahan.

Baili Jia Jue mengawasinya dengan mata menunduk. Tangannya terasa sedikit lebih berat.

Di luar, para pelayan tidak berani masuk sama sekali, tetapi Helian Wei Wei masih bisa mendengar langkah kaki yang datang dari waktu ke waktu. Itu membuatnya semakin gugup, takut ada orang yang melihatnya dalam situasi saat ini.

Bahkan, pada titik ini, itu benar-benar terlalu dipikirkan oleh Helian Wei Wei. Dengan Yang Mulia Ketiga orang yang kejam, bagaimana dia bisa membiarkan orang lain melihatnya seperti ini?

Dia hanya mengaguminya karena penampilannya kemarin memenuhi pikirannya….

Gaun pengantin yang basah itu menggambarkan lekuk tubuhnya yang nyaris sempurna, mulai dari leher yang halus hingga bahu yang landai. Melanjutkan ke bawah, dia memiliki pinggang dan tungkai yang lentur dan ramping, lalu sepasang kaki yang panjang dan indah …

Semuanya baik-baik saja, kecuali satu cacat kecil. Di kedua sepasang mata berkabut itu, tidak ada rasa hormat padanya.

Seperti bagaimana dia bisa mengobrol tentang kontrak yang acuh tak acuh dengannya saat ini.

Tapi itu juga karena dia tidak pernah menganggapnya serius …

–> Baca Novel di novelku.id <–