The Anarchic Consort - The Anarchic Consort Chapter 1320

Bab 1320: Malam Pertama Mereka

Penerjemah: Nyoi-Bo Studio Editor: Nyoi-Bo Studio

Old Chen tercengang.

Belum pernah dia melihat tuan muda tersenyum seperti ini sebelumnya.

Entah itu masa muda dulu atau setelah dia menjadi seorang pria, mata dan alisnya selalu jernih, seperti orang dalam lukisan.

Tapi sekarang, melihat dia membujuk orang di pelukannya, sudut mulut dan alisnya dipenuhi dengan senyuman cerah.

Dia sangat senang, yang berbeda dengan pria pendiam dan pendiam beberapa tahun yang lalu.

“Tuan Muda, ini pasti nona Anda.” Chen tua pintar dan membuat tebakan yang cerdas.

Saat Bai Zhun mengangkat tangan Ajiu, dia meletakkannya di antara bibirnya dan menciumnya sebelum berkata, “Sekarang dia adalah istriku.”

Old Chen tidak bisa membantu tetapi terkejut. Matanya bergetar beberapa kali sebelum dia berkata, “Selamat, Selamat! Tuan Muda, saya akan pergi dan meminta dapur untuk menambahkan beberapa hidangan! Mari kita rayakan bersama! ”

Dia benar-benar tidak terlalu banyak berpikir.

Chen tua juga tidak menanyakan umur Ajiu.

Dia selalu merasa tidak mudah bagi Tuan Muda untuk bersama dengan gadis yang dia cintai.

Meskipun gadis itu sepertinya tidak tahu apa-apa, ini benar-benar sesuatu yang membuat kita bahagia, bukan?

Bai Zhun tidak menolak. Sebaliknya, dia tersenyum dan berkata, “Pergi, kurasa dia belum makan sampai kenyang.”

“Baik!”

Chen tua sangat senang.

Orang-orang di sisi lain masih melihat meja Bai Zhun, tetapi tidak ada yang berani datang.

Karena seluruh aura Bai Zhun sepertinya memberi kesan bahwa dia tidak ingin diganggu.

Ajiu sedang duduk di sampingnya. Dia makan apapun yang Bai Zhun berikan padanya.

Chen Tua mengira bahwa Ajiu tidak tahu apa-apa.

Faktanya, begitu Old Chen Gang mengatakan bahwa Bai Zhun adalah pemilik toko ini, Ajiu mengerti segalanya.

Kenapa dia memberi gadis dengan nama ‘Jiu’ makanan gratis?

Itu semua karena adik laki-lakinya telah memikirkannya dari awal hingga akhir.

Ajiu mengangkat matanya dan membenamkan kepalanya di pelukan Bai Zhun.

“Apa yang salah?”

Sungguh suara yang lembut.

Mengapa ada orang yang begitu lembut padanya sejak dia masih muda?

Orang itu jelas hanya beberapa tahun lebih tua darinya.

Namun, dia ingin menjadi ayah sekaligus ibunya.

Ketika dia menderita cacar air ketika dia masih muda, dia bahkan tidak takut terinfeksi dan selalu menggendongnya.

Tuan Tua Bai tidak ada di rumah. Meskipun tidak ada seorang pun di kompleks militer yang berani memprovokasi Keluarga Bai, beberapa kerabat jauh Keluarga Bai yang memiliki hubungan darah sering datang dan mengganggunya.

Mereka akan mengatakan bahwa dia bukan keturunan keluarga Bai dan tidak layak tinggal di keluarga Bai.

Beberapa orang bahkan memberi tahu adik laki-laki itu bahwa ketika dia dewasa, dia pasti akan mendambakan aset Keluarga Bai dan memintanya untuk mengejarnya sesegera mungkin.

Beberapa orang bahkan mengatakan bahwa adik laki-laki itu tidak mampu berada di keluarga ini. Dia masih muda dan tidak terlalu memikirkannya. Bagaimana dia bisa dengan santai mengadopsi seorang anak.

Saat itu, si adik menggendongnya dan duduk di kursi yang biasa diduduki Kakek Bai. Ia menunduk memandang sekelompok orang, meski tidak ada yang mendukungnya dari belakang.

Padahal dia masih anak-anak.

Tapi dia seperti seorang raja. Dia hanya berkata kepada orang-orang itu, “Kalian semua, keluar. Aku adalah kepala Keluarga Bai, bukan kamu. ”

Saat itu, dia tahu bahwa adik laki-lakinya akan melindunginya selama sisa hidupnya.

Ajiu mengulurkan tangan dan meraih sudut kemeja Bai Zhun.

Bai Zhun tidak menanyakan apapun padanya. Dia mengusap kepalanya dan menciumnya di atas rambutnya.

Kemudian, saat Ajiu senang, dia makan semangkuk mie pasta kedelai lagi.

Saat dia masuk ke mobil, perutnya sedikit membuncit. Dia menundukkan kepalanya dan menyentuhnya dengan tangannya. Dengan suara rendah, dia berkata, “Aku bertahan.”

Dia tidak berharap Bai Zhun mendengarnya. Alih-alih mengemudi secara langsung, dia mengulurkan tangannya dan dengan lembut menggosoknya untuknya. Dengan senyuman tipis, itu sangat menyenangkan untuk didengar. “Ya, saya bertahan.”

Ajiu merasa bahwa cara dia dan adik laki-lakinya sangat akrab.

Dia memiringkan kepalanya dan berpikir sejenak sebelum menarik video.

Itu adalah selebritas yang merekam penampilan adik laki-lakinya setelah makan.

Adik laki-lakinya sangat manis. Bulu matanya panjang saat dia menepuk perut kecilnya.

Suara selebritis itu sangat lembut. “Aku bertahan, aku datang untuk melihat adikku …”

Seperti yang diharapkan, itu sangat mirip!

Ajiu menyodok wajahnya sendiri.

Bai Zhun tidak tahu apa yang dia pikirkan.

Masih ada pelatihan di sore hari, jadi mobil diparkir di sekolah.

Itu adalah putaran pelatihan militer yang lain.

Saat istirahat, orang-orang di kelas dengan cepat menarik Ajiu ke samping.

“Ajiu, kenapa kamu hanya datang ke sekolah sekarang? Para suster menunggumu dengan cemas. ”

Saat dia menyentuh kepalanya, dia menjawab, “Ada yang harus saya lakukan di pagi hari.”

“Oh, lalu apakah Anda mengajukan pertanyaan yang kami ingin Anda tanyakan?” Mata semua orang dipenuhi dengan antisipasi.

Dengan senyum cerah, dia berkata, “Ya, saya punya.”

“Lalu, apa yang disukai instruktur Bai?” Orang-orang itu bertanya lagi.

Ajiu menunjuk dengan satu jari. “Saya.”

Ketika dia mengatakan ini, itu segera menarik gelombang ejekan.

“Kumohon, Ajiu, kau mengatakan itu terakhir kali!”

“Sepertinya dia tidak mendapatkan jawabannya.”

“Instruktur Bai mungkin tidak memberitahunya.”

“Anak malang, aku masih akan menggunakan kecantikannya untuk merayu Instruktur Bai.”

“Instruktur Bai telah mengenal Ajiu lebih lama dari yang kami ketahui satu sama lain. Mungkin dia telah mengembangkan ketahanan terhadap kecantikannya. ”

“Kamu benar!”

Sekelompok orang mulai berkumpul dan bergumam.

Hanya beberapa orang di asrama yang menarik Ajiu dan membawanya ke samping.

“Apakah Anda benar-benar bertanya kepada Instruktur Bai kemarin?”

Ajiu mengangguk. “Aku melakukannya.”

“Apa yang dikatakan instruktur Bai?”

Ajiu menjawab, “Dia bilang dia menyukaiku.”

“Bagaimana denganmu? Apa yang dia katakan?”

Ajiu memiringkan kepalanya. “Kubilang aku juga menyukai adik laki-laki.”

“Lalu!”

Itu adalah poin utamanya!

Menurut kepribadian Instruktur Bai, dia pasti akan menerkam mereka setelah memastikan bahwa mereka berdua telah mencapai kesepakatan!

Mereka ingin mendengarkan siaran langsung!

Siaran langsung lisan!

“Apa ‘dan kemudian’?” Ajiu membuat suara ‘oh’ sebelum dia melanjutkan, “Dan kemudian kita berkumpul. Kami sekarang adalah pacar. ”

Teman sekamarnya membenturkan bahunya dan berkata dengan sangat serius, “Ajiu, karena kami adalah teman dekat, tolong katakan yang sebenarnya kepada kami. Jangan bertele-tele dengan kami, oke? ”

“Apa yang ingin kamu ketahui?” Ajiu berkedip. Mungkinkah mereka sudah tahu bahwa dia dan adik laki-lakinya sudah menikah?

Saat itu, teman sekamarnya menjawab, “Tentu saja, beritahu kami bagaimana kalian menghabiskan malam tadi. Saya mendengar bahwa tentara sangat kuat dan tahan lama. Apakah karena mereka terlalu lelah kemarin? ”

Ketika dia mendengar ini, dia akhirnya menyadari apa yang mereka bicarakan. Wajah putih gioknya memerah pada awalnya, lalu dia berkata, “Kami tidak melakukannya.”

“Tidak?” Teman sekamarnya tercengang. “Bukankah kamu mengatakan bahwa kamu pindah untuk tinggal dengan instruktur Bai? Kamu bahkan tidak tinggal bersama? ”

Saat dia mendengus, dia memasang ekspresi galak dan berkata dengan sangat serius, “Sebenarnya, aku juga berpikir bahwa aku harus menekan adik kecil. Ayo lakukan malam ini. Kebetulan itu adalah malam pernikahan… ”

Itu membuat teman sekamarnya tidak bisa berkata-kata.

Tunggu sebentar, mereka tidak berniat mengirim Ajiu ke mulut harimau!

–> Baca Novel di novelku.id <–