The Anarchic Consort - The Anarchic Consort Chapter 1316

Bab 1316: Beri Tahu Semua Orang Tentang Pernikahan

Penerjemah: Nyoi-Bo Studio Editor: Nyoi-Bo Studio

Namun, ada satu hal lagi.

Setelah mengangkat kepalanya, Ajiu berkata, “Haruskah aku memberi tahu orang tuaku bahwa aku akan menikah?”

Namun, jawabannya agak tidak terduga.

“Saya berbicara dengan ibu mertua saya di telepon tadi malam.” Bai Zhun memutar setir dan menoleh untuk melihat Ajiu. “Dia sudah setuju.”

Mata harimau bundar Ajiu tertegun sebelum dia melanjutkan, “Karena dia telah setuju, maka aku tidak akan menelepon.”

“Baik.” Bai Zhun berhenti dan mengusap kepalanya.

Ajiu menyadari bahwa adik laki-lakinya suka menepuk kepalanya, jadi dia mendekat dan membiarkan Bai Zhun menepuk kepalanya.

Bai Zhun benar-benar merasa sulit untuk mengontrol dirinya sendiri. Dia selalu ingin mencium dan memeluknya. Tapi dia jelas masih mengemudi, jadi bagaimana dia bisa begitu tidak bermoral?

Namun, dia benar-benar tidak memiliki prinsip untuk dibicarakan di depannya.

Bai Zhun tidak berbohong. Dia memang berbicara di telepon dengan Helian Weiwei tadi malam.

Tidak peduli seberapa besar keinginannya untuk menculik Ajiu-nya, dia tetap harus melalui orang tuanya. Ini adalah tanggung jawab dasar yang perlu dia ingat.

Selama panggilan telepon, Helian Weiwei bertanya sambil tersenyum, “Bagaimana jika saya tidak setuju? Pernahkah kamu memikirkan tentang itu? ”

“Ya, saya telah memikirkannya.” Bai Zhun menjawab. “Tapi aku masih harus melakukan panggilan ini.”

Helian Weiwei mengangkat alisnya, senyum di sudut mulutnya menjadi lebih lebar. “Senang mendengarnya. Saya senang membiarkan Anda mengurus Ajiu. Namun, Anda juga tahu tentang kedua anak laki-laki saya. Jika mereka mengetahui bahwa Anda telah membawa Ajiu pergi, Anda akan mendapat masalah. ”

Tentu saja Bai Zhun tahu betapa sulitnya berurusan dengan kedua kakak iparnya, terutama dalam hal-hal yang berkaitan dengan Ajiu.

Namun, dia bahkan tidak memberi tahu Ajiu tentang kondisi Helian Weiwei.

Gadisnya hanya perlu bahagia dan menjadi pengantinnya. Adapun hal-hal lain, dia tidak membutuhkannya untuk khawatir.

Bai Zhun juga sangat jelas mengatakan bahwa lebih baik merahasiakan pernikahan itu.

Meski demikian, ia juga tahu bahwa Ajiu-nya ingin berbagi kegembiraan dengan orang lain ..

“Kamu bisa menelepon Kakek.” Bai Zhun menyerahkan teleponnya.

Ajiu tidak mengambilnya. Sebaliknya, dia tersenyum dan mengeluarkan ponselnya. “Saya memiliki nomor Kakek Bai. Gunakan punyaku untuk memanggilnya. ”

“Baik.”

Saat Ajiu menelepon, rambut di kepalanya masih berdiri. Itu terlihat sangat lucu tidak peduli bagaimana dia melihatnya.

Tuan Tua Bai, yang baru saja menyelesaikan pertemuannya, melihat panggilan di teleponnya. Geli, dia bertanya, “Ajiu, kenapa kamu menelepon saya?”

Ajiu tertawa pada awalnya, dan suaranya sangat jelas. “Kakek Bai, saya menikah dengan adik laki-laki, dan saya bahkan sudah mendapat sertifikat. Aku akan menjadi anggota Keluarga Bai lagi di masa depan! ”

“A-Apa katamu ?!”

Tuan Tua Bai curiga ada yang salah dengan telinganya!

Pernikahan? Menikah?

Itu tidak benar!

Kapan cucunya kembali? Kenapa dia tidak tahu?

Ajiu tercengang saat mendengar raungan Tuan Tua Bai. “Kakek, apa kau tidak senang aku menikah dengan Adik laki-laki?”

“Bagaimana itu bisa terjadi!” Tuan Tua Bai segera menyangkalnya, dia dengan cepat menyesuaikan nadanya. “Ajiu, Kakek mengharapkan bintang dan bulan setiap hari. Saya berharap kalian berdua akan segera bersama! Anda selalu menjadi menantu perempuan saya. Aku bahkan tidak membiarkan Bai Zhun bertemu dengan gadis-gadis lain yang dia perkenalkan padanya! Cucu saya hanya milik Ajiu kami. ”

Ajiu sangat gembira saat mendengar ini. “Saya juga milik Kakek.”

“Tidak bisakah kau menjualku seperti ini?” Bai Zhun datang sambil tertawa kecil dan memberi saran pada Ajiu. “Biarkan dia memberimu hadiah. Seorang menantu perempuan harus memiliki hadiah pernikahan. ”

Tuan Tua Bai telah lama mendengar suara cucunya di ujung telepon. Sekarang setelah dia cukup dekat, dia tidak bisa menahan diri untuk tidak bertanya, “Kapan kamu kembali? Apa yang Ajiu katakan itu benar? Apakah kalian berdua sudah menikah? Apakah kau sudah menikah?”

Ketika dia mengucapkan kata ‘menikah’, suara tuan tua Bai bergetar.

Kapan bajingan ini menikah?

Ajiu masih muda. Bisakah dia menikah di usia muda?

Tapi setelah dipikir-pikir, cucunya pasti menggunakan suatu metode.

Tuan Tua Bai adalah orang yang tangguh dan telah menjadi prajurit yang baik sepanjang hidupnya. Tetapi pada saat ini, dia memilih untuk menutup mata karena dia tahu lebih baik dari orang lain berapa banyak yang telah dikorbankan oleh cucunya untuk menikahi Ajiu.

Setelah beberapa tulang dingin dan penuh luka, dia kembali. Bahkan ketika dia mengambil peluru dari ranjang rumah sakit, dia masih menyebut nama orang itu.

Sudah waktunya memberinya kompensasi.

Cucunya ini telah mendukung Keluarga Bai dan melindungi wilayah mereka ketika orang lain seharusnya jatuh cinta.

Sekarang, dia akan melakukan apa yang dia mau!

“Lupakan, Kakek tidak akan bertanya lagi padamu. Anda tidak memiliki kebenaran apa pun di mulut Anda. ”

–> Baca Novel di novelku.id <–