The Anarchic Consort - The Anarchic Consort Chapter 130

Bab 130: Yang Mulia Bahaya

Penerjemah: Misty Cloud Editor: Misty Cloud

“Dia pergi lebih awal.” Paman Zhang memukul sempoa di tangannya. “Perjalanan ini menghasilkan tidak sedikit pengeluaran. Semuanya telah dipertanggungjawabkan dan dilaporkan kepada saya. ”

Ekspresi pelayan bocah itu kembali normal. “Aku belum pernah melihat penampilan bos sebelumnya.”

“Dari saat kamu mulai memasuki Surga Yang Sangat Besar, aku sudah mengatakan kepadamu bahwa rasa ingin tahu tidak diperlukan untuk pekerjaan itu.” Paman Zhang menyingkirkan sempoa dan sepertinya dia memikirkan sesuatu saat dia menoleh dan berkata. “Oh, itu benar, instruksikan yang lain bahwa bos mengatakan bahwa di masa depan, jika orang-orang dari Departemen Pertahanan datang untuk membeli persenjataan kita, katakan dengan jelas kepada mereka bahwa mereka harus membayar sepuluh kali lipat dari harga biasanya agar kita dapat jual kepada mereka. ”

“Sepuluh kali!” Sudut-sudut mata pelayan kecil itu sedikit menurun. “Bagaimana orang-orang dari Divisi Pertahanan memprovokasi bos besar.” Bahkan jika dia ingin menipu uang orang lain, dia bahkan dengan jelas memberi tahu pihak lain. Ini hanya membunuh orang tanpa memberi ketenangan pada orang lain. Setelah orang-orang dari Divisi Pertahanan mendengar berita ini, mereka seharusnya cukup marah untuk mati.

Paman Zhang tersenyum ketika dia menggelengkan kepalanya. “Itu sebabnya dikatakan siapa pun yang kamu mungkin menyinggung, jangan menyinggung bos kami. Bahkan saat dia menghadiri kelas, dia masih bisa membuat persenjataan di bawah tatapan waspada dari guru, apalagi berurusan dengan anak perempuan dan laki-laki muda ini yang masih berbau susu ibu. ”

Hanya dalam waktu satu bulan, dia sudah menyaingi aula famers dunia persenjataan, hanya berdasarkan berapa banyak persenjataan yang dia buat menjadi tidak berguna, hanya bergantung pada otaknya.

Ketika semuanya dikatakan dan dilakukan, orang-orang inilah yang masih meremehkan bosnya.

Terlebih lagi, bosnya, sekali lagi, memiliki identitas itu sebagai ‘gadis manja’ paling terkenal di ibukota.

Dia adalah orang yang semua orang ingin bisa melangkah di bawah kaki mereka, sedemikian rupa sehingga bahkan orang-orang dari keluarga Helian yang bergengsi memukul namanya dari daftar keluarga.

Orang seperti ini, yang bisa percaya bahwa dia bisa menjadi bos Surgawi Yang Hebat, penguasa persenjataan yang mengguncang dunia persenjataan dengan tangannya yang telanjang …

Setelah selesai berbicara, Paman Zhang memasuki kereta kuda. Dia tidak tahu sama sekali bahwa ketika dia pergi, seberkas cahaya melesat menembus kedalaman mata pelayan kecil itu, diikuti oleh suara batuk ringan. Pelayan kecil itu berjalan perlahan ke tengah-tengah gang panjang yang sunyi. Jari-jarinya yang ramping dan pucat bergerak melintasi sisi wajahnya ketika lapisan tipis kulit yang tak terlihat dengan lembut memisahkan dirinya dari apa yang awalnya merupakan wajah dengan corak yang sehat. Akhirnya, yang tersisa adalah wajah pucat dan tampan yang tidak normal.

“Tuan muda!”

Seorang pria berpakaian hitam terbang dengan cepat tetapi mendarat dengan satu lutut ditekuk di tanah dan mendongak dengan ekspresi setia dan berbakti. “Di masa depan tolong serahkan masalah semacam ini untuk dijaga bawahanmu. Kesehatanmu…”

“Tidak ada salahnya dilakukan.” Orang itu terbatuk dengan lembut dua kali ketika aroma obat keluar dari lengannya yang melayang. Suara bicaranya sebenarnya sangat lembut dan sama sekali berbeda dari barusan. Cahaya bulan menyinari wajah yang jelas itu. Jika orang ini bukan tuan muda dari keluarga bergengsi, Jing Wu Shuang, siapa lagi yang bisa melakukannya.

Tidak ada yang tahu bahwa alasan mengapa dia datang ke Kota Persenjataan kali ini, selain mencari pemilik untuk persenjataannya yang cocok untuk seorang wanita, yang lebih penting adalah bahwa dia ingin bertemu bos Mendalam Surga, yang desas-desusnya menyebar seperti api.

Hasilnya adalah orang itu bahkan lebih tertutup tentang gerakannya daripada dirinya. Dia hanya bisa berpura-pura menjadi pelayan kecil untuk Surga Yang Hebat untuk mendekatinya.

Namun, dia sudah menunggu di Armament City selama dua hari, tapi dia masih belum melihat bos yang disebut itu.

Namun, itu masih bisa dianggap telah memberikan penghargaan.

Meskipun Paman Zhang bijaksana dalam perilakunya, masih sulit untuk menghindari mengungkapkan informasi tentang seseorang saat berbicara.

Misalnya ‘dia masih bisa membuat persenjataan di kelas di bawah tatapan waspada guru’.

Ini dengan jelas menunjukkan bahwa orang ini bukan master tua seperti yang dipikirkan semua orang.

Sebaliknya, dia seorang siswa.

Di dalam Kekaisaran Naga Perang, hanya ada satu sekolah yang berlokasi di ibukota. Itu adalah Akademi Putih yang semua orang ingin hadiri.

Jing Wu Shuang menurunkan matanya. Tersembunyi di dalam adalah setitik cahaya terpisah ketika dia menginstruksikan orang itu di tanah. “Pergi, beritahu orang-orang di White Academy bahwa aku menerima undangan mereka.”

“Hah? Orang berpakaian hitam sangat jarang memperlihatkan ekspresi kagum semacam ini. “Tuan Muda, apakah Anda benar-benar pergi ke akademi itu dan menjadi guru untuk mengajar di sana?”

“Tidak untuk mengajar.” Jing Wu Shuang dengan lembut batuk dua kali. Ekspresi tersenyum seperti sebelumnya, lembut dan halus, berada di sudut mulutnya. “Aku pergi ke sana sebagai siswa.”

Orang berpakaian hitam membuka matanya lebar-lebar. Apa?

Tuan Muda pergi sebagai siswa?

Lelucon macam apa itu. Bahkan kemampuan Grandmaster Zi Zun dalam membuat persenjataan mungkin tidak dapat dibandingkan dengan tuan muda.

Jika dia pergi sebagai siswa, siapa yang berani menjadi gurunya …

Orang berpakaian hitam memiliki firasat. Di masa depan, White Academy tidak akan terus memiliki hari yang damai lagi….

“Aku tidak bisa masuk seperti ini. Saya harus memberi diri saya identitas lain. ”

Jing Wu Shuang memikirkannya dengan sangat hati-hati. Jarinya bersandar di dahinya saat dia tersenyum ringan. “Saya tentu belum memikirkan bagaimana pada saat itu saya akan dikelilingi oleh orang-orang setiap hari meminta saya untuk membantu mereka membuat persenjataan.”

Mata orang berpakaian hitam itu tenggelam dalam pikirannya. “Selain Grandmaster Zi Zun, para guru di Akademi Putih belum melihat Tuan Muda sebelumnya. Anda seharusnya tidak dikenali saat Anda masuk. ”

“Kali ini, mereka yang berpartisipasi dalam konvensi persenjataan termasuk siswa White Academy.” Jing Wu Shuang batuk. Sepasang matanya yang sangat halus seperti dari lukisan tinta sangat tersembunyi dalam pikirannya. Orang yang memenangkan persenjataannya adalah satu di antara mereka.

Alis orang berpakaian hitam itu turun. “Jangan khawatir, Tuan Muda, saya akan mengurus tiga siswa yang muncul hari ini. Selain itu Wei Wei, yang saya tidak kenal, dua orang lainnya tidak akan berbicara tentang identitas Tuan Muda. ”

“Dia juga tidak mau.” Nada suara Jing Wu Shuang lembut saat dia mengambil kembali tatapannya.

Orang berpakaian hitam itu tercengang. “Bagaimana Tuan Muda tahu?”

“Dia bukan tipe yang suka masalah.” Jing Wu Shuang batuk dua kali dan sepertinya dia memikirkan sesuatu. Tidak biasanya, sudut mulutnya benar-benar memperlihatkan lengkungan samar.

Itu jenis yang asli, tidak seperti ekspresi senyum yang diletakkan di depan orang lain.

Orang berpakaian hitam itu menjadi bisu saat dia menyaksikan. Situasi apa ini? Seharusnya dia tidak bertanya pada Paman Liang apa yang terjadi padahal dia belum ada selama dua hari ini.

Tuan Muda melangkah lebih jauh untuk berbicara atas nama wanita muda yang terlalu terkenal dan terlantar dari ibukota?

Bukankah ini agak terlalu aneh …

“Lanjutkan.” Jing Wu Shuang berbalik. Ketampanan yang tidak normal itu membuatnya tampak seperti pria muda yang hangat dan mulia dari sebuah gulungan foto kuno. Dia tidak berbicara dengan tidak sabar atau cemas. “Rapikan sedikit dan bersiap untuk memasuki akademi dalam beberapa hari.”

Orang berpakaian hitam menundukkan kepalanya dengan hormat dan merespons. “Iya! Tapi…”

“Apakah ada sesuatu yang lain?” Jing Wu Shuang melihatnya ingin mengatakan sesuatu tetapi ragu dan berbalik ke arah orang berpakaian hitam untuk melihat.

Orang berpakaian hitam menundukkan kepalanya lebih jauh. “Ketika bawahan ini memasuki kota, saya telah menemukan banyak ahli. Mereka semua tampaknya berasal dari ibukota dan harus menjadi pembunuh bunuh diri dari empat klan besar. Hanya saja, bawahan tidak mengerti mengapa mereka datang ke Kota Persenjataan. ”

Jari-jari Jing Wu Shuang berhenti saat dia menatap bulan sabit yang cerah. “Hari-hari di ibukota telah berubah. Seseorang tidak lagi bisa terus bertahan … ”

“Makna Tuan Muda adalah bahwa tujuan mereka adalah Pangeran Ketiga? ! ” Kelopak mata orang berpakaian hitam itu melompat kaget, tetapi tahu bahwa keluarga Jing selalu bersikap netral dan tidak pernah berpartisipasi dalam masalah di antara mereka, tetapi dia tidak bisa membantu tetapi mengatakan lagi bahwa orang-orang tua itu terlalu berani. Mereka pergi sejauh untuk berani dan datang membunuh Pangeran Ketiga.

Namun, ia juga mendapat kabar bahwa kabarnya, Pangeran Ketiga datang sendirian, tanpa membawa satu orang di sisinya.

Tidak heran Tuan Muda berkata bahwa hari-hari di ibukota telah berubah.

Kali ini, dia takut Pangeran Ketiga benar-benar akan menghadapi bencana …

–> Baca Novel di novelku.id <–