The Anarchic Consort - The Anarchic Consort Chapter 1297

Bab 1297: Kompetisi Menembak

Penerjemah: Nyoi-Bo Studio Editor: Nyoi-Bo Studio

Di aula, suasana masih mencekam.

Li Yanfeng dan Bai Zhun saling pandang. Baru setelah itu mereka merasa bahwa mata hitam yang panjang dan sempit itu tampak agak familiar.

Namun, dia sejenak lupa di mana dia pernah melihat wajah itu sebelumnya.

Di mana tepatnya itu?

Bai Zhun juga tidak memberinya waktu untuk melihat dengan jelas. Dia hanya duduk kembali, memegang sumpit kayu di tangannya. Dia tampak seolah-olah masalah barusan tidak pernah terjadi.

Wakil Komandan Zhang berpikir bahwa tidak apa-apa jika orang ini biasanya sombong, tetapi dia masih sangat percaya diri di depan Kapten Li, yang merupakan tindakan yang bodoh.

Untunglah Bai Zhun memilih untuk tidak mengubah timnya.

Kelas yang diikuti Liu Zitong tidak akan memberikan hasil yang buruk.

Yang terpenting, mereka akan mendapat perhatian dari para petinggi.

Wakil Komandan Zhang sedang memikirkan banyak hal, dan dia tidak bisa menyembunyikan rasa malu di dalam hatinya.

Masalah yang dibicarakan Kapten Li barusan adalah penghinaan baginya.

Dia sekarang bisa tinggal di kelas ini karena Bai Zhun.

Logika apa ini?

Bagaimana dia bisa diganggu oleh tentara anonim?

Semakin Wakil Komandan Zhang memikirkannya, semakin suram ekspresinya saat dia memelototi Bai Zhun.

Bagaimana mungkin Li Yanfeng tidak merasakan kekacauan itu? Saat dia dengan cepat mengumpulkan pikirannya, dia tertawa dan berkata, “Saya dengar akan ada kompetisi menembak di sore hari. Presiden Liu dan saya tidak akan pergi hari ini. Kalian harus tampil bagus. Jangan mempermalukan tentara kita. ”

“Iya!” Ketika Wakil Komandan Zhang mengucapkan kata ini dengan menggunakan seluruh kekuatannya.

Di sisi tentara, ada beberapa orang yang tidak menyukai Bai Zhun dan yang lainnya. Saat ini, mereka semua melihat mereka. Tanpa alasan, ada rasa provokasi.

Korps masalah tidak terlalu memikirkannya. Ini bukan kompetisi tim.

Untuk pemotretan individu, selama Master Bai ada di sana, semua orang tidak perlu berpartisipasi sama sekali.

Itu karena nama kodenya adalah Viper.

Stealth; menyerang; setiap tembakan akurat!

“Wakil Komandan, makan lebih banyak. Mari kita tunjukkan kekuatan mereka nanti. ” Seseorang menaruh beberapa sayuran ke dalam mangkuknya. Sepertinya mereka sudah menang.

Dengan sikap sombong, dia mencibir, “Sudah waktunya bagi mereka untuk mengetahui apa yang mereka mampu.”

Mereka menikmati makanan itu dengan perlahan. Toh masih ada petinggi, terutama Prof. Liang. Tidak dapat dipungkiri bahwa mereka perlu bertukar beberapa kata.

Istirahat makan siang di Universitas A bukanlah waktu yang singkat.

Begitu Liu Zitong memasuki asrama, seseorang bertanya, “Zitong, bagaimana situasinya? Apakah instruktur kami berubah? ”

Paman Li tidak setuju. Setelah Liu Zitong mengatakan ini, dia menambahkan, “Dia berkata bahwa Wakil Komandan Zhang adalah prajurit yang baik di pasukan mereka. Dengan dia memimpin kita, kita bisa mendapatkan nilai tinggi saat kita bekerja sama. Apalagi ada lomba tembak di sore hari. Para siswa dan instruktur harus mengambil bagian. Sudah berapa lama kita memegang senjata kita? Berapa poin yang kita dapatkan? Kunci untuk menang atau kalah tergantung pada instrukturnya. Penembakan Wakil Komandan Zhang terkenal di ketentaraan. Dengan dia di sekitar, kami pasti akan menang. Setelah saya mendengarnya, saya memutuskan untuk tidak mengganti instruktur. Jika saya mengganti Wakil Komandan Zhang ke Departemen Arkeologi, mereka pasti akan menang. ”

Setelah mendengarkan penjelasan Liu Zitong, teman sekamar juga merasa itu logis. Namun, beberapa dari mereka berkata, “Saya benar-benar ingin melihat lebih dekat instruktur Bai. Saya terus merasa bahwa dia sangat tampan ketika dia lewat. ”

“Baiklah, sekarang bukan waktunya untuk tergila-gila. Kita harus memenangkan Jurusan Arkeologi kali ini, ”kata seseorang. “Lihat, mereka memiliki orang yang tampan di sana sekarang, dan mereka mulai pamer. Forum tersebut bahkan mengklaim bahwa siswa yang membolos lebih cantik dari Zitong. SAYA…”

Pada titik ini, orang tersebut juga memperhatikan bahwa Liu Zitong ada di sana dan segera mengubah nadanya, “Bagaimana dia bisa dibandingkan dengan Zitong dengan penampilannya, kan?”

“Ya, itu hanya karena instruktur Bai mendapatkan perhatian.” Teman sekamar lainnya kemudian langsung berkata, “Tunggu saja. Kali ini, kami akan menekan Departemen Arkeologi dan tidak ada yang akan mengatakan apa-apa lagi. ”

Liu Zitong jelas sudah tidak senang. Ini tidak akan menjadi masalah besar jika dia tidak bisa mendapatkan perhatian dari Master Bai.

Dia akan menjadi superstar di masa depan. Saat ini, dia harus populer dalam segala aspek. Meskipun jarang melihat Bai Zhun di industri hiburan, dia tahu apa yang harus dia lakukan.

Tidak apa-apa jika Instruktur Bai mengabaikannya, tetapi dia masih menunjukkan lebih banyak perhatian terhadap siswa yang melewatkan kelas itu.

Perbedaan perlakuan ini tidak hanya mencuri perhatiannya, tetapi juga membuat Liu Zitong cemburu.

Karena Instruktur Bai tidak ingin ke Departemen Penjabat, dia mengutuk bahwa dia dan Departemen Arkeologi akan kehilangan muka bersama.

Dengan adanya Paman Li, poin bonus untuk kompetisi menembak ini pasti akan menjadi milik mereka!

Pada saat itu, akan ada topik trending Weibo baru, dan tidak ada yang akan mengingat siswa yang melewatkan kelas tersebut.

Meski demikian, Ajiu tidak terlalu menganggap serius kompetisi sore itu.

Dengan adik laki-laki di sekitar, apakah mereka masih akan kalah?

Tentu saja tidak.

Dan sejujurnya, bahkan tanpa adik laki-laki, mereka tetap tidak akan kalah.

Dia melihat tangannya yang cukup kuat untuk membawa barang bawaannya ke kamar sekaligus.

Alaska awalnya heboh saat mendengar suara gembok dan mengira itu pemiliknya. Namun begitu melihat bayangan Ajiu, ia langsung meledak dan langsung masuk ke kandangnya. Kecepatan itu seperti peluru yang ditembakkan dari pistol.

Ajiu mengangkat alisnya dan membawa kotak itu. Saat dia merapikan barang-barangnya, dia menerima pesan WeChat Bai Zhun.

‘Apakah kita sudah sampai di tempat itu?’

Dia merasa tidak nyaman baginya untuk berbicara sekarang, atau dia tidak akan mengiriminya pesan teks.

Sebagai tanggapan, dia mengirim sms, ‘Saya telah mencapai tempat itu. Ketika Little Ala melihat saya, ia membenamkan kepalanya di kandang. Tidak peduli bagaimana saya menyebutnya, dia tidak mau keluar. ”

Saat itu, Bai Zhun hampir selesai makan. Setelah melihat WeChat, dia langsung berpikir kenapa anjing kesayangannya seperti ini.

Dia kemudian bertanya dengan serius, ‘Apakah tidak seperti saya tinggal di sini? Bagaimanapun, anjing dan kucing adalah teritorial. ‘

Bai Zhun melihat kalimat terakhir dan dengan tenang menjawab, ‘Itu pemalu.’

Pemalu? Ketika Ajiu melihat jawaban ini, dia tersenyum bahagia dan menyeret anjing itu keluar dan mengusap kepalanya dengan keras. “Jadi kamu pemalu. Aku tidak akan tahu jika Adik kecil tidak memberitahuku. Jangan malu, aku akan tinggal di sini mulai sekarang. ”

Itu mengejutkan Little Ala.

Ia bertanya-tanya mengapa Bai Zhun tidak bisa mengerti mengapa ia begitu takut pada Ajiu.

Bagaimana dia bisa membiarkan Hercules tinggal di sini?

“Guk, guk, guk…” Itu benar-benar tanpa harapan.

Setelah berpikir sejenak, dia menggunakan tangannya yang bebas untuk mengambil foto dirinya dan anjing itu. Kemudian, dia langsung mengirimkannya ke Bai Zhun. “Itu diseret oleh saya. Seharusnya tidak malu lagi, kan? ”

Dia melirik anjing kesayangannya, yang sepertinya telah menghabiskan seluruh kekuatannya. Saat bibirnya membentuk senyuman, lalu dia menundukkan kepalanya untuk menjawab …

–> Baca Novel di novelku.id <–