The Anarchic Consort - The Anarchic Consort Chapter 1152
Bab 1152: Pernikahan Anak
Penerjemah: Nyoi-Bo Studio Editor: Nyoi-Bo Studio
Bai Zhun mendengarkan Xiao Lin dan yang lainnya, dan merasa bahwa hanya ada satu pilihan yang layak. Namun, dia berkata, βTidak pernah ada sinyal apapun di gunung. Sangat sulit untuk menghubungi master. β
βKembali sebentar?β Little Gangster Li menggigit sayap ayam di mulutnya. βApakah kamu akan mengirim Ajiu Kecil pergi?β
Mendengar bahwa dia akan dikirim, Little Baldy berhenti mengejar ekor kucingnya dan melarikan diri. Dia menatap Bai Zhun dengan mata besarnya.
βJangan bicara omong kosong. Aku tidak akan mengirim Nine pergi. β Bai Zhun membiarkan anak itu terus bermain. Dia makan lebih banyak dengan lebih elegan. βSelain itu, tidak ada cara untuk kembali.β
βMaksud kamu apa?β Little Gangster Li memandang Bai Zhun dengan bingung. Dia merendahkan suaranya dan berkata, βBukankah Ajiu Kecil berkata bahwa dia ingin kembali dan menjadi seorang kepala biara di masa depan? Mengapa dia tidak bisa kembali? β
Bai Zhun melirik Little Baldy. Ketika dia melihat bahwa anak itu sedang fokus makan, dia berbisik kepada Gangster Kecil Li, βSetiap orang yang akan meninggalkan kuil akan tersesat di gunung. Kecuali jika tuan yang memimpin mereka sendiri, atauβ¦ β
βAtau apa?β Little Gangster Li belum pernah melihat kuil ajaib seperti itu.
Bai Zhun berhenti sejenak, dan matanya dalam. βAtau jika Anda berada di antara para Buddha.β
ββ¦β Li Gangster Kecil merasa bahwa dunia ini hampir seperti fantasi. βMaka Little Baldy tidak akan bisa kembali.β
Bai Zhun mengusap jari-jarinya seolah sedang berpikir keras. βSaya selalu merasa bahwa Sembilan berbeda.β
βApa bedanya dia?β Gangster Kecil Li masih merasa pikirannya tidak bisa mengikuti tuan Bai.
Bai Zhun menyipitkan matanya. βKuil tidak pernah menerima wanita. Ini adalah gambar yang najis bagi agama Buddha. Guru bukanlah seseorang yang tidak mengetahui batasannya. Selanjutnya, Ajiu Kecil memasuki kuil terlalu dini. Dia satu-satunya yang berada di kuil sejak lahir. β
βJadi, apa sebenarnya yang Anda maksud?β Jelas bahwa kapasitas otak Little Gangster Li tidak cukup untuk menangani ini.
Bai Zhun tidak melanjutkan berbicara. Dia hanya menatapnya dengan dingin. βDengan IQ-mu, kamu tidak akan mengerti.β
βF * ck!β Little Ganster Li menggigit sayap ayam karena frustrasi.
Xiao Lin menyesap coke. βMungkin ada satu hal yang bisa kita coba.β
βApa itu?β
βSekolah akan segera dimulai, dan Ajiu Kecil sudah berumur empat tahun. Temukan seseorang untuk mengajaknya pergi ke sekolah bersama kita dulu. β
βAnda ingin anak berusia empat tahun pergi ke kelas empat bersama kami?β
βBiarkan dia lebih banyak berinteraksi dengan perempuan. Bukankah kita punya banyak gadis di kelas kita? β
βTapi kita masih bisa membiarkannya masuk taman kanak-kanak, kan?β
βSekelompok anak nakal di taman kanak-kanak tidak akan mengajari dia perbedaan antara pria dan wanita. Lagipula, Ajiu Kecil sangat pintar. Seharusnya tidak menjadi masalah baginya untuk pergi hanya untuk satu semester. β
βItu hanya mungkin jika keluarga setuju.β
Pada saat ini, tuan muda bai berkata, βSaya setuju.β
βEh?β Lixiao Bawang ragu-ragu. βApakah kamu tidak membutuhkan izin Kakek Bai?β
Bai Zhun menyeka sudut mulut anak itu. βSaya orang tua Nine. Akulah yang mengadopsinya. Kakek sibuk mempertahankan perbatasan, jadi dia tidak perlu datang untuk masalah seperti itu. Xiao Lin, kami masih membutuhkan bantuan bibi Xiao untuk urusan sekolah. β
βTidak masalah.β
Sisi kakek dari pihak ibu keluarga Xiao dipenuhi dengan master sastra dari generasi ke generasi. Bibi Xiao juga kepala sekolah, dan dia memimpin kelas mereka selama ini.
Terlebih lagi, sekolah dasar yang mereka ikuti awalnya dari wilayah militer, jadi berbeda dari yang biasa.
Mendapatkan Ajiu seharusnya tidak terlalu sulit.
Tuan Muda Bai akhirnya menyelesaikan kekhawatiran yang mendalam di hatinya.
Little Baldy masih mengubur kepalanya dengan kentang goreng. Tak lama kemudian, dia selesai makan dan mulai makan sekantong kecap lagi.
Tuan Bai tahu bahwa anak itu belum cukup makan. Dia berdiri dan pergi ke jendela untuk memesan dua kentang goreng lagi untuk anak itu.
Little Baldy sangat senang kali ini. Dia mengulurkan cakar kecilnya dan memeluk kaki Bai Zhun, dan wajah kecilnya berwarna merah jambu. βKakak masih yang terbaik. Little Gangster Li hanya mengizinkan aku makan sedikit. Meskipun Buddha Wuli mengatakan bahwa orang harus bersyukur ketika mereka diberi sesuatu, kentang goreng ini tidak cukup untuk Sembilan. β
Little Gangster Li, yang telah dipukul berkali-kali, tidak bisa berkata-kata.
Namun, si kecil masih sangat baik pada Gangster Kecil Li. Dia sangat berterima kasih dan memberikan setengah dari kentang goreng yang dipesan Bai Zhun untuk saudara laki-lakinya. Dia juga memberi Little Gangster Li sekantong saus tomat.
Little Gangster Li sangat tersentuh sehingga dia ingin memeluk Little Baldy dan menciumnya. Tapi dia dengan brutal ditendang oleh Bai Zhun.
Xiao Lin bertugas mengambil foto. Dengan satu klik di teleponnya, dia menyimpan foto Little Gangster Li ke albumnya.
Meskipun banyak dari mereka telah bertengkar dan semuanya memiliki kepribadian yang berbeda, mereka jelas memiliki hubungan yang dekat. Banyak orang iri memiliki masa kecil seperti itu.
Saat makan siang, Xiao Lin mengambil foto bersama untuk semua orang.
Dalam foto tersebut, Xiao Lin sedang mengacungkan dua jarinya sementara seorang anak laki-laki lainnya sedang memeluk leher Little Gangster Lis. Little Baldy yang paling menarik perhatian, yang sedang duduk di pelukan Bai Zhun. Telinga kucingnya terangkat. Dia tidak tahu mereka mengambil foto, dan dia masih memiliki sepotong sayuran di mulutnya, melihat ke kamera dengan cara yang lucu dan konyol.
Setelah foto ini diposting di WeChat, kakek-nenek di halaman mulai menyukai Xiao Lin.
Hanya setelah dia keluar sendirian, Lin Ziwen, yang tidak menemukan Bai Zhun dan yang lainnya, melemparkan ponselnya ke kursi. Dia berbaring di mobil dan menangis. Dia terus menangis sampai dia pulang pada malam hari.
Ibu Lin Ziwen juga sangat protektif. Ketika dia melihat putrinya menangis, hatinya sakit. Dia pertama kali memarahi Ajudan dan kemudian menarik Lin Ziwen untuk menanyakan apa yang sedang terjadi.
Lin Ziwen mengerang sambil menyeka air matanya. βItu semua karena orang kecil desa dari desa itu. Dia berpikir bahwa begitu dia memasuki keluarga Bai, dia akan menjadi anggota. Dia mengganggu saudara Bai Zhun sepanjang hari dan tidak akan membiarkannya pergi. Bu, aku benci orang udik desa kecil. Aku membencinya sampai mati! Semuanya aneh. Dia tidak tahu apa-apa tentang dunia, namun dia tahu bagaimana menggunakan uang keluarga Bai! ββ¦β
βKamu tidak bisa mengatakan itu. βLin meliriknya. βTapi karena dia dari luar, dia harus mengikuti beberapa aturan. Anak ini jelas tidak berpendidikan dan tidak tahu perbedaan antara baik dan buruk. Ketika saya melihat anak ini lain kali, saya akan berbicara untuk Anda. Beraninya orang desa dari gunung mempermalukan putriku? β. ββ¦β
Kata-kata ini menggemakan pikiran Lin Ziwen, dan gadis itu langsung tertawa.
Jangan meremehkan kecemburuan seorang gadis, terutama seorang gadis kecil yang telah berperilaku buruk sejak dia masih muda. Perilakunya tidak kalah terkendali dari orang dewasa.
Mengetahui bahwa ibunya akan membantunya menangani orang udik desa kecil itu, dia merasa nyaman.
βKamu, semua yang kamu bicarakan adalah kakakmu Bai Zhun.β Ibu Lin Ziwen tersenyum dan mengangguk ke hidung Lin Ziwen.
βApa? Saudara Bai Zhun adalah milikku sejak awal. Apa masalah besar tentang udik desa kecil yang muncul entah dari mana? β
βMenurutku, mengapa kamu tidak meminta ayahmu untuk melakukan perjalanan ke keluarga Bai dan membantumu dan saudara laki-laki Bai Zhun mengatur pernikahan anak?β
βBu!β Lin Ziwen menginjak kakinya.
Ketika ibu Lin mengatakan ini, dia benar-benar memikirkan hal ini.
Meskipun keluarga Lin sedikit lebih lemah dari keluarga Bai.
Tapi keluarga mereka juga tidak buruk. Lebih jauh, mereka berada di perbatasan politik yang sama.
Apalagi putri mereka selalu menyukai Bai Zhun.
Masa depan Bai Zhun tidak terbatas. Akan lebih baik jika kedua keluarga bisa menjadi lebih dekat ..
–> Baca Novel di novelku.id <–
YOU MAY ALSO LIKE
