The Anarchic Consort - The Anarchic Consort Chapter 1074

Bab 1074: Seseorang Menyembunyikan Rahasia

Penerjemah: Nyoi-Bo Studio Editor: Nyoi-Bo Studio

Rekaman suara wanita itu mulai berbicara lagi.

“Sepertinya sampai saat ini, Anda masih belum tahu kejahatan apa yang telah Anda lakukan. Tidak masalah, saya akan memberikan satu kesempatan terakhir. Ini satu-satunya jalan keluar dari sini. Selama Anda menemukan jawabannya, saya akan memaafkan Anda. ”

Helian Weiwei dengan cermat mendengarkan rekaman itu.

Kata ‘memaafkan’ sangatlah penting.

Ini semakin membuktikan bahwa alur pemikirannya benar.

Dia berjalan menuju penyangga yang muncul dari langit-langit dan mengulurkan tangannya untuk meluruskannya.

Itu adalah tangga sederhana yang terbuat dari pegas, tapi cukup kokoh. Jelas sekali bahwa mereka harus mendaki sebelum dapat melanjutkan ke tingkat berikutnya.

“Ayo naik,” kata Helian Weiwei.

Tapi mahasiswi pascasarjana yang pemalu itu menggelengkan kepalanya dengan putus asa dan berkata, “Saya tidak ingin melangkah lebih jauh, ini terlalu menakutkan. Anda tidak mengerti! Semakin jauh kita melangkah, semakin menakutkan jadinya. Saya benar-benar tidak ingin menghidupkan kembali ketakutan yang saya alami saat itu. Bisakah saya menunggu kalian di sini? ”

Helian Weiwei berbalik dan menatapnya. “Apakah kamu yakin ingin menunggu di sini? Apa kau tidak menyadarinya? ”

“Perhatikan apa?” Mahasiswa pascasarjana perempuan tidak mengerti mengapa Helian Weiwei menanyakan hal ini padanya.

Helian Weiwei menggunakan senternya untuk menerangi pintu yang mereka masuki. “Ini adalah desain dari tiga kunci. Saat tangga ini keluar, pintu yang kita lewati akan mengunci sendiri secara otomatis. Kunci ini dikunci dari dalam ruangan. Jadi, kecuali kita membuka semua mekanisme, kita tidak punya yang lain. Apakah kamu tidak takut menunggu di sini? ”

Tentu saja, mahasiswi pascasarjana itu takut. Setiap langkah yang diambilnya sekarang membuatnya merasa ada sesuatu yang akan keluar dari ruangan itu.

Dan tentu saja, ada masalah dengan Dong Sichun.

Dia merasa bahwa wanita itulah yang telah kembali dan ingin membunuh mereka semua!

“Baiklah, naik sesuai urutan yang kita masuki.” Helian Weiwei melirik mahasiswa pascasarjana perempuan itu lagi. “Aku akan menggantikan Zhang Heng di belakang. Ayo pergi.”

Tidak peduli betapa takutnya gadis itu, dia masih harus terus maju. Dia tidak bisa kembali dengan cara yang sama saat mereka masuk, dan tidak ada yang tahu apa yang ada di kamar sebelah. Jika dia tinggal di sini sendirian, apa yang akan terjadi? Hanya memikirkannya saja sudah menakutkan.

Setelah mereka naik, ada terowongan gelap. Terowongan itu sangat mirip dengan pemandangan yang mereka lihat di film Resident Evil.

Saat bahaya datang dari belakang mereka…

… Mereka yang selamat harus melarikan diri melalui terowongan secepat mungkin.

Tidak ada yang tahu apa yang akan mereka temui di terowongan.

Dikatakan bahwa yang tidak diketahui adalah yang paling menakutkan.

Namun, Baili Jiajue memimpin dan sepertinya tidak memiliki kekhawatiran ini sama sekali.

Mereka menyaksikan tanpa daya saat Baili Jiajue meluncur ke dalam kegelapan. Punggungnya lurus dan tampan, sementara sarung tangan hitamnya bahkan tidak sedikit pun debu yang ada di sisi terowongan.

Mahasiswa pascasarjana perempuan itu berbalik dan bertanya pada Helian Weiwei, “Dia seharusnya lebih muda dari kita, kan? Apa dia tidak takut? ”

“Dia lebih berani,” Helian Weiwei dengan tenang berbohong. Lagipula, jika dia mengatakan yang sebenarnya tentang usianya, mereka akan ketakutan sampai mati.

Setelah Baili Jiajue meluncur ke bawah terowongan, kelima orang itu bergabung bersama dan membentuk Formasi Yang Murni lagi.

Helian Weiwei adalah orang terakhir yang naik. Tidak ada yang terjadi di sepanjang jalan.

Setelah meluncur ke bawah terowongan, tempat itu menjadi cerah dan mereka sampai di ruangan lain.

Ini jelas merupakan atap sekolah.

Tidak ada informasi lain yang terungkap.

Tetapi mengapa sebuah kamar di rumah tua tiba-tiba menjadi atap sekolah?

Ini membuat Helian Weiwei sangat bingung.

Mungkinkah…

“Apakah Dong Sichun bunuh diri dengan melompat dari atap sekolahmu?” Helian Weiwei mengajukan pertanyaan.

Empat lainnya agak lengah dan berdiri di sana karena terkejut.

Tiga lainnya mengalami perubahan ekspresi hanya setelah Chen Feiyang menjawab dengan ‘ya’ dengan suara yang dalam.

Helian Weiwei menggunakan senternya untuk menerangi pemandangan sekitarnya. “Dia melompat dari gedung pada malam hari, kan?”

“Bagaimana Anda tahu?” Bahkan wajah tangguh Chen Feiyang mengungkapkan keterkejutan, belum lagi reaksi yang lain.

Helian Weiwei mengangkat dagunya. “Ada bintang dan bulan yang ditempel di wallpaper, jadi itu menunjukkan waktu terjadinya.”

“Tapi apa hubungannya ini dengan kematian Dong Sichun?” Mahasiswa pascasarjana perempuan itu sudah bingung. Dia tidak mengerti bagaimana Helian Weiwei bisa menyimpulkan bahwa wanita itu melompat di malam hari dari atap sekolah.

Helian Weiwei tidak menjawab pertanyaan ini.

Xiao Jingtian menatapnya. “Apakah kamu sudah menemukan sesuatu?”

“Saya telah menemukan beberapa hal, tetapi saya harus menunggu sampai akhir untuk mencapai kesimpulan.” Jari Helian Weiwei mengetuk dinding. “Ayo masuk ke tahap selanjutnya. Ada kunci di sini, itu angka empat digit. Apakah kamu masih ingat hari saat Dong Sichun melompat dari gedung? ”

Chen Feiyang berkata, “17 April 2015.”

Tepatnya, saat itu pagi hari tanggal 17 April 2015. Anak laki-laki yang memegang walkie-talkie menaikkan kacamatanya. “Setelah tengah malam, seseorang mendengar suara sesuatu jatuh dari atap. Belakangan, polisi juga memanggil kami untuk diinterogasi. Mereka mengatakan bahwa Sichun meninggal antara jam 1:00 dan 1:30 pagi dan bertanya apakah kami tahu sesuatu. ”

“Memang itu masalahnya.” Chen Feiyang mengerutkan alisnya yang tebal. “Saat itu, polisi menanyakan banyak hal kepada kami, termasuk apakah kami tahu jika Sichun punya pikiran untuk bunuh diri. Saat itu, saya pikir sangat aneh bagi mereka untuk menanyakan pertanyaan seperti itu. Belakangan, dipastikan bahwa dia telah bunuh diri, tetapi tidak ada alasan untuk itu. Sekolah juga menutupi masalah ini demi reputasi mereka, dan kasusnya ditutup dengan sangat cepat. ”

Helian Weiwei mengangkat alisnya. “Jadi kamu merasa tindakan sekolah itu sangat tidak manusiawi, kan?”

“Bukankah itu?” Chen Feiyang mencibir.

Helian Weiwei meringkuk di bibir tipisnya. “Itu memang tidak manusiawi. Bagaimana dengan siswa lainnya? Jika seperti yang dikatakan polisi, seseorang tahu sebelumnya bahwa Dong Sichun memiliki pikiran untuk bunuh diri, tetapi mereka tidak menghentikannya, bukankah menurutmu orang-orang seperti itu bahkan lebih tidak manusiawi? ”

“Dia tidak pernah berpikir untuk melompat dari gedung,” kata Chen Feiyang mengucapkan kata-kata ini dengan kepastian mutlak.

Mata Helian Weiwei bersinar dan kata-katanya sangat tajam, “Bagaimana Anda bisa begitu yakin bahwa dia tidak memiliki pikiran untuk bunuh diri?”

“Aku …” Chen Feiyang tiba-tiba berhenti, dan kemudian melanjutkan, “Aku baru tahu. Berdasarkan pemahaman saya tentang dia, saya tidak percaya bahwa dia akan memilih untuk hanya memutuskan untuk mengakhiri hidupnya dengan melakukan bunuh diri. ”

“Jadi maksudmu kau mengandalkan intuisi untuk menyimpulkan bahwa Dong Sichun tidak bunuh diri, kan?” Helian Weiwei tertawa ringan dan menyingkirkan senter. Tatapannya serius saat dia berkata, “Kamu bohong.”

Ekspresi Chen Feiyang segera berubah.

Suara Helian Weiwei masih sangat lamban dan tidak tergesa-gesa, “Ada alasan bagi siapa pun untuk memiliki intuisi tertentu tentang berbagai hal, tetapi Anda baru saja berhenti sejenak. Ini membuktikan bahwa Anda menyembunyikan sesuatu. ”

–> Baca Novel di novelku.id <–