Summoning the Holy Sword - Chapter 725

Bab 725: Protes

Penerjemah: Editor Atlas Studios: Atlas Studios

Ledakan!

Lilian membanting meja dengan marah dan telapak tangannya menggeliat. Tapi dia tidak berminat untuk memikirkan detail sekecil itu. Dia menatap semua anggota parlemen dengan keras.

“Apa yang Anda maksud dengan ini!?”

“Kami tidak berniat menyinggung Anda, Yang Mulia.”

Seorang pria paruh baya berdiri, melirik ketua parlemen tua yang menutup matanya untuk beristirahat, dan berkata sambil tersenyum.

“Kami meminta atas nama orang-orang. Ini adalah kekhawatiran dan ketidakpastian mereka. Tentu saja, kami menolak untuk percaya. Tapi, mungkin Anda tidak sadar, Yang Mulia, desas-desus serupa telah menyebar ke seluruh Negara Cahaya, jadi tidak mengejutkan melihat orang-orang kami panik. Serangan Negara Kegelapan datang begitu tiba-tiba sehingga pasukan kita di perbatasan telah runtuh. Tapi, Munn Kingdom menderita minimal. Pasukan Undead bahkan gagal untuk memecah garis pertahanan pertama mereka. Bukankah ini aneh, Yang Mulia? Mengapa Munn Kingdom, yang sama sekali tidak terkait dengan Country of Darkness, mampu mempertahankan serangan? Menurut intelijen yang kami terima, Kerajaan Munn mengerahkan pertahanan mereka sebelum Negara Kegelapan menyerang. Tetapi mereka tidak memberi tahu kami tentang itu. Begitu…”

“Jadi kamu berpikir bahwa Kerajaan Munn dan Negara Kegelapan berkolusi ?!”

“Tidak, Yang Mulia. Kami tidak melihatnya seperti ini. Tapi ini yang orang katakan. ”

“…”

Lilian mengertakkan gigi dan memelototi pria itu. Namun, yang terakhir tersenyum dan menunduk dengan hormat, tampaknya benar-benar yakin. Namun, meski begitu, Lilian merasakan niat jahat dalam dirinya, yang membuatnya marah. Dia memaksa murka turun dan berkata.

“Lydia adalah salah satu dari tiga Malaikat Tertinggi. Tidak mungkin baginya untuk terjerat dengan Makhluk Undead. Saya pikir ini hanya omong kosong dari beberapa orang. Sekarang, kita harus fokus pada masalah di garis depan. Setelah serangan sebelumnya, banyak wilayah telah jatuh dan diduduki oleh Negara Kegelapan, bukan? Saya pikir ini lebih penting daripada spekulasi oleh beberapa orang. ”

“Tentu saja, Yang Mulia. Ini tentu saja yang paling penting untuk kita diskusikan. ”

Anggota parlemen lainnya berdiri, sedikit membungkuk, dan berkata.

“Tapi, orang-orang paling khawatir tentang ikatan antara Kerajaan Munn dan Negara Kegelapan. Tentu saja, kami percaya penilaian Anda sebagai Jiwa Naga Cahaya, tetapi orang-orang kami membutuhkan ketenangan pikiran. Sejujurnya, rumor tidak hanya mempengaruhi masyarakat, tetapi juga mempengaruhi pasukan garis depan. Mereka tidak bisa menghadapi Tentara Undead dengan ketenangan pikiran, yang menghasilkan kekalahan telak yang berulang-ulang. Inilah mengapa kita harus bertindak untuk menenangkan rakyat kita. ”

Lilian mengepalkan tinjunya, menggigit bibir, dan menatap para anggota parlemen dengan ketidakpuasan. Mereka terus menggunakan nama orang-orang untuk menekannya, yang sulit baginya untuk ditangkis. Meskipun dia campur tangan dengan masalah politik setelah Upacara Naga Jiwa, dia melihat sedikit keberhasilan karena Parlemen Cahaya sering menggunakan orang-orang untuk mendorong berat badan mereka. Lagipula Lilian masih muda, dan meskipun dia pintar, dia tidak bisa hanya mengandalkan kebijaksanaan dan pengetahuan dalam hal konfrontasi politik. Bahkan jika dia memiliki tekad untuk mengubah keadaan negara ini, pada level terdalam, dia ingin memberi orang-orangnya kehidupan yang baik. Inilah sebabnya dia selalu ragu kapan pun Parlemen Cahaya menyebutkan tentang orang-orang yang menderita. Bukan hanya itu, tapi dia juga marah dan pemikiran seperti itu bahkan muncul di kepalanya.

Orang-orang bodoh itu …

“Hah?”

Lilian tertegun. Pikiran itu tidak jelas, tetapi dia secara naluriah merasa takut. Dia kembali sadar dan mengepalkan tinjunya. Rasa sakit menyengat menyebar dari telapak tangannya menangkal pikiran kabur di kepalanya. Kemudian, dia menyadari bahwa dia bermandikan keringat dingin.

Pada saat ini, salah satu suara anggota parlemen terdengar di telinganya.

“Yang Mulia, tolong buat keputusan.”

“… Apa sebenarnya yang kalian inginkan?”

Lilian menggantung lengannya di atas lutut, berdiri, dan menatap semua orang dengan tegas. Tangannya sedingin es dan dipenuhi keringat. Dia buru-buru menyesuaikan emosinya.

“Sederhana, Yang Mulia. Kami berharap bahwa Yang Mulia Lydia dapat datang ke Casabianca dan membantu dalam penyelidikan kami. Setelah kami membuktikan dia tidak bersalah di hadapan orang-orang kami, kami tidak akan lagi memiliki rumor dan kekhawatiran yang tidak berdasar. ”

“Apa yang kalian lakukan tidak benar. Lidia adalah penguasa Kerajaan Munn dan salah satu dari tiga Malaikat Tertinggi. K-Kamu tidak bisa melakukan ini berdasarkan beberapa rumor. Selain itu, situasi di garis depan sangat penting. Keselamatan sangat penting dengan Kerajaan Munn sebagai penghalang pelindung kami. Siapa yang akan menangani masalah ini jika Lydia pergi meninggalkan Munn Kingdom? ”

“Yang Mulia. Kami memahami keprihatinan Anda. ”

Anggota parlemen lain berdiri. Dia hanya mengangguk sebagai salam. Yang pada dasarnya setara dengan asal-asalan.

“Tapi, jika ini terus berlanjut, tidak ada yang tahu apa yang akan terjadi dengan rumor rakyat. Mereka telah mempengaruhi pasukan kami dan kami berpikir bahwa orang-orang memiliki hak untuk mengetahui kebenaran. Selama kita bisa membuat mereka memahami hal ini, mereka akan meletakkan beban dalam pikiran mereka dan kita bisa mengalahkan Pasukan Undead! Sedangkan untuk masalah di garis depan … ”

Anggota parlemen tersenyum dan Lilian membencinya.

“Bukankah Tentara Undead berhenti menyerang? Kerajaan Munn menghentikan serangan mereka, sehingga mereka tidak akan meluncurkan serangan lain dalam waktu dekat. Saya pikir kita harus menggunakan kesempatan ini untuk mengundang Yang Mulia Lydia ke Casabianca untuk penyelidikan, Yang Mulia. Jika kita dapat membuktikan bahwa Yang Mulia Lydia dan Kerajaan Munn tidak bersalah, akan menguntungkan bagi kita untuk bekerja sama dalam menyingkirkan Pasukan Undead. ”

“…”

Lilian mengerutkan alisnya saat dia tahu mengapa Negara Cahaya dialihkan. Itu karena pasukan mereka tidak melawan sama sekali. Selain itu, sebagian besar dari mereka langsung hancur begitu mereka melihat Tentara Undead tiba di depan pintu mereka. Akibatnya, mereka melakukan perlawanan singkat dan segera hancur. Lilian sangat tidak puas karena dia berpikir bahwa para prajurit tidak memenuhi tugas mereka dan dia tidak berharap bahwa Parlemen Cahaya akan mendorong menyalahkan kegagalan tentara mereka ke Kerajaan Munn …

Lilian mengamati sekeliling sambil berharap ada seseorang yang berbicara untuknya. Tetapi, dia tidak dapat menemukan apapun. Dua Malaikat lainnya telah pergi ke garis depan untuk menstabilkan situasi. Berbicara secara logis, mereka tidak harus mengambil tindakan ke tangan mereka sendiri. Tapi tidak ada yang berharap Negara Cahaya hancur dengan cepat. Mereka tidak mungkin membiarkan Pasukan Undead menyerbu jalan mereka ke Casabianca.

Tapi jauh di lubuk hati, Lilian juga tahu bahwa bahkan kedua Malaikat Agung ada di sekitar, mungkin mereka tidak akan berbicara untuknya karena mereka biasanya tidak berkomunikasi satu sama lain. Kecuali itu adalah acara formal, Archangel Boulder tidak akan ada di dekatnya dan Lilian takut pada Archangel yang tidak pernah tersenyum. Meskipun Archangel Serene banyak mengajarinya, dia tahu bahwa ini hanya hubungan antara guru dan siswa dan terlepas dari itu Archangel Serene tidak terlalu khawatir tentang dia. Lilian selalu merasa kesepian. Dia tidak dapat menemukan siapa pun untuk diajak bicara di istana kekaisaran ini dan bahkan jika dia ingin berteman dengan Pertempuran Malaikat, Pertempuran Malaikat khawatir tentang perbedaan dalam identitas mereka.

Sampai Lydia muncul.

Lilian ingat adegan ketika Lydia diangkat sebagai Malaikat Agung dan itu adalah pertemuan pertama mereka. Saat itu, Lilian penasaran seperti kucing dan dia menatap wanita muda itu untuk mengantisipasi. Lydia tampak lebih tua darinya beberapa tahun, tetapi Lilian tidak merasakan getaran yang terlepas dan acuh tak acuh darinya. Sebaliknya, Lydia penuh dengan kehidupan dan semangat dan tidak takut pada Lilian.

Ketika Lilian memandang Lydia, yang terakhir bahkan mengedipkan mata bermain-main dan saat itulah Lilian tahu bahwa dia akhirnya punya teman dekat. Setelah itu, seperti yang diharapkan Lilian, Lydia tidak menjaga jarak darinya seperti dua Malaikat Tertinggi lainnya. Lilian dan Lydia sesekali mengobrol dan menghabiskan waktu secara intim dan bahkan tanpa membahayakan melebihi hubungan tuan dan pelayan mereka. Meskipun interaksi ini kecil, itu membuat Lilian senang. Sejak dia dilahirkan, dia tidak pernah merasakan hal ini. Karena inilah Upacara Jiwa Naga tahunan menjadi satu-satunya festival Lilian, di mana dia tidak mengabaikan otoritas dan posisi politik karena hanya selama upacara itulah dia dapat dibenarkan baginya untuk bertemu Lydia.

Tetapi untuk alasan yang tidak diketahui, orang yang datang ke pikirannya bukanlah Lydia. Sebaliknya, itu adalah pemuda lain dengan rambut hitam panjang, dan mata berwarna gelap. Pada saat ini, salah satu anggota parlemen mengganggu pikirannya.

“Ada orang lain yang layak diselidiki.”

“WHO?”

Lilian menahan ketidakpuasannya. Lalu, nama itu mengguncangnya.

“Rhode Alander.”

“Mengapa?”

“Menurut intelijen kami yang berkumpul, beberapa daerah di Kerajaan Munn runtuh ke Pasukan Undead, tetapi tidak hanya Grenbell, dalam kedaulatan tuan muda ini, menentang serangan, tetapi mereka juga melakukannya dua kali. Dia tampaknya menyadari serangan ini dan siap secara mental untuk mereka. Kami pikir ini bermasalah. Jika dia memegang informasi dalam hal ini, mengapa dia tidak memberikannya kepada kami? Selain itu, ia menjadi penguasa Grenbell hanya selama setengah tahun dan itu awalnya merupakan wilayah yang tidak berpenghuni. Namun, dia bertahan melawan musuh-musuh yang bahkan tidak bisa dilakukan oleh dua pasukan terbesar Kerajaan Munn dan Plains Timur. Kami percaya bahwa ada kemungkinan besar bahwa pria ini adalah orang kunci untuk seluruh insiden ini. ”

“Aku sudah mendengar tentang ini juga.”

Lilian mencengkeram tangannya, mengangkat kepalanya dengan kuat dan menatap semua orang.

“Paphield-Grenbell adalah garis depan utama Munn Kingdom. Jika bukan karena kerja keras mereka dalam bertahan melawan Tentara Undead, mungkin Kerajaan Munn berantakan total sekarang … ”

Tidak mungkin Lilian tidak memiliki keraguan tentang ini. Disebutkan sebelumnya bahwa meskipun Lilian naif, itu hanya masalah kepribadian dan bukan kecerdasan. Bahkan kelompok idiot di Parlemen Cahaya telah menimbulkan keraguan seperti itu, jadi bagaimana mungkin dia tidak menyadarinya? Namun, juga karena kepribadiannya, dia tidak memikirkan situasinya secara negatif. Meskipun dia juga berharap bahwa Lydia dapat memberi mereka penjelasan, dia ingin secara pribadi mengomel, berkomunikasi, dan memahami situasi darinya sebagai teman, daripada menyelidiki dan menyelidiki di pengadilan yang khidmat.

“Kami menduga bahwa ia memiliki koneksi rahasia dengan Country of Darkness. Faktanya, kami memiliki bukti untuk membuktikan maksud kami. ”

“Hah?!”

Lilian bingung. Dia menggigit bibirnya dan mengerutkan kening.

“Bukti?”

“Ya yang Mulia. Menurut kecerdasan kami, tuan ini pernah muncul di Gunung Soraka dan berinteraksi dengan bangsawan Vampir dari Negeri Kegelapan. Selain itu, wilayahnya paling tidak rusak dalam pertempuran itu. Sulit bagi siapa pun untuk tidak menghubungkannya dengan Makhluk Undead. ”

“…”

“Yang Mulia!”

Para anggota parlemen yang tersisa berdiri dan Lilian menyusut dengan cara yang mengesankan. Tapi dia berdiri dengan kuat dan menatap mereka dengan ekspresi yang tak tergoyahkan.

“Musuh mendekat. Kami tidak punya banyak waktu untuk ragu. Kami dengan tulus meminta izin Anda. Orang-orang mengharapkan jawaban. Wilayah dan negara tetangga kita sedang menunggu kita untuk mencari keadilan, kebebasan, dan kebenaran. Kita harus memastikan bahwa orang-orang kita tidak ternoda dan tergoda oleh kegelapan sebelum kita berurusan dengan musuh-musuh eksternal kita! ”

“…”

Lilian menarik napas dalam-dalam. Dia tanpa sadar mengalihkan pandangannya ke ketua lansia yang pendiam seolah dia adalah harapan terakhirnya.

“Ketua, bagaimana menurutmu tentang ini?”

Lilian bertanya. Ketua tua mengangkat kepalanya. Dia tampak kuyu seperti pria berusia 90 tahun dan nyala api berkelap-kelip di lampu yang akan padam. Dia berdiri dengan tenang, mengalihkan pandangannya antara Lilian dan yang lainnya. Lalu, dia menggelengkan kepalanya dan mendesah panjang.

“Maaf, Yang Mulia. Aku … aku tidak punya pemikiran tentang ini. Karena semua orang telah membuat keputusan, saya pikir … pendirian mereka teguh. ”

Lilian merasakan anggota tubuhnya membeku seolah-olah seseorang telah melemparkannya ke gua es. Dia menatap ketua tua sementara yang terakhir menatap tanah kosong.

Setelah beberapa saat, Lilian memecah kesunyian.

“Aku … aku mengerti. Tapi … Ini masalah besar. A-Aku harus mempertimbangkannya dengan cermat. ”

“Tolong buat keputusan awal. Ini untuk kehidupan semua manusia di Daratan Cahaya. Anda harus tahu ini, Yang Mulia. ”

“SAYA…!”

Lilian mengangkat kepalanya dalam aksi refleks dan menatap tajam pada pria yang mengatakan itu. Tetapi setelah beberapa saat, dia melihat ke bawah lagi.

“Saya mengerti. Saya akan mempertimbangkannya. ”

Bel berbunyi dan mengumumkan akhir pertemuan ini. Anggota parlemen berdiri, membungkuk, dan pergi. Tak lama setelah itu, ruangan yang penuh sesak itu langsung menjadi dingin dan ceria. Ketua tua menatap Lilian dalam diam sebelum meninggalkan kursinya.

Ledakan…

Pintu yang berat tertutup dan Lilian sendirian di kamar yang luas.

“Grr … Grr …”

Dia mengepalkan tangan mungilnya. Air mata mengalir di pipinya dan jatuh di punggung tangannya. Dia bahkan tidak menyadari bahwa dia telah menggigit bibirnya dengan erat dan matanya merah dan merah. Dia menundukkan kepalanya dan membiarkan kesedihan dan rasa sakit yang membuncah membanjiri dirinya. Setelah beberapa saat, dia menyeka air matanya dan terisak ketika dia mengambil pena di sampingnya. Dia terdiam, tetapi akhirnya menempelkan kertas putih tanpa noda itu sementara air mata sebening kristal menetes dari dagunya.

Jika Anda menemukan kesalahan (tautan rusak, konten non-standar, dll.), Harap beri tahu kami sehingga kami dapat memperbaikinya sesegera mungkin.

> Baca Novel Selengkapnya di Novelku.id <<<