Summoning the Holy Sword - Chapter 711

Bab 711: Apa Ritme Ini?

Penerjemah: Editor Atlas Studios: Atlas Studios

Lydia menepati janjinya.

Tentu saja. Tidak peduli apa, dia tidak mungkin memberikan Rhode dengan 10 juta koin emas. Tidak menyebutkan masalah berapa banyak dada yang dibutuhkan untuk menyimpan koin emas sebanyak itu, jumlah koin emas jumlahnya terlalu besar. Oleh karena itu, Lydia menggunakan koin platinum, di mana satu koin platinum setara dengan 100 koin emas dan koin platinum adalah mata uang tertinggi yang beredar di masyarakat atas. Terlepas dari koin platinum, ada juga koin kristal ajaib. Namun, koin kristal ajaib tidak didistribusikan ke publik dan itu hanya digunakan oleh Gereja untuk transfer dan transportasi, yang tidak ada artinya bagi Rhode. Tapi dia tidak benar-benar peduli jenis koin apa yang dia terima, selama dia mendapatkan nilai yang dia inginkan.

Terlepas dari ini, berbagai permata unsur dan kristal ajaib juga dikirim ke benteng. Bisa dikatakan, Kerajaan Munn memang kaya. Rhode percaya bahwa dia tidak akan mampu mengumpulkan mereka semua bahkan jika dia mencari seluruh Paphield, tetapi dia tidak berharap bahwa Lydia sudah menyiapkan mereka. Dia agak menyesal tentang ini. Dia mengutuk bahwa dia seharusnya lebih rakus dan meminta lebih banyak. 50 kali lebih banyak dari jumlah yang dia minta akan lebih bagus … Tentu saja. Dia tidak akan melakukannya.

Namun, semua barang ini di daftar keinginan Rhode tidak perlu dikirimkan oleh Amund secara pribadi. Tidak peduli apa, dia adalah Mage nomor satu di Kerajaan Munn dan akan merendahkannya untuk menugaskannya sebagai pengawas transportasi. Bahkan, Amund juga tidak datang ke benteng untuk mengobrol.

“Ini adalah permintaan yang telah kamu buat untuk Yang Mulia, Earl Rhode.”

Amund mengulurkan tangan kanannya dan seiring dengan tindakannya, celah hitam muncul di udara di depannya. Kemudian, dua kotak datar muncul dari dalam. Kotak-kotak itu diukir dengan pola-pola misterius dan memancarkan sinar keputihan, keputihan. Munculnya kedua kotak ini secara instan menghasilkan kekuatan mistis dan kuat, yang menunjukkan betapa luar biasanya mereka.

Baju besi ‘Roh Kudus’ dan jubah ‘Doa Ajaib’.

“Saya tidak tahu dari mana Anda mendengarnya, Earl Rhode.”

Amund mengangkat kepalanya dan pandangannya yang dalam seolah-olah melihat melalui Rhode sepenuhnya. Rhode dengan tenang menerima tatapannya tanpa emosi.

“Rahasia selalu beredar dalam bentuk rumor kepada para bangsawan. Tolong jangan khawatir, Sir Amund. Saya tidak bermaksud menyimpan dua harta ini untuk diri saya sendiri. Saya hanya meminjam mereka untuk saat ini dan akan mengembalikannya ketika waktunya tepat. ”

“Oh?”

Amund menatap kosong. Faktanya, hampir semua orang mengira bahwa Rhode berharap bisa menyimpan dua peralatan legendaris itu untuk dirinya sendiri. Namun, sebagian besar dari mereka tidak peduli tentang hal itu. Meskipun kedua peralatan legendaris itu luar biasa, mereka selalu disimpan dengan aman di Kerajaan Munn selama bertahun-tahun. Tapi terus terang, sebagian besar harta ini hanya didengar dan tidak pernah dilihat, yang menjelaskan mengapa tidak ada yang menginginkannya. Alasannya sederhana. Armor sihir tingkat lanjut sebagian besar adalah jubah atau baju besi ringan dan baju besi yang jarang, di mana hanya prajurit yang membutuhkan baju besi seperti itu. Dalam istilah pemain, kelas mereka telah ditentukan sebelumnya bahwa mereka tidak akan membutuhkan dua peralatan legendaris dan sangat sedikit yang memenuhi syarat untuk meminta mereka di Kerajaan Munn. Amund dianggap sebagai salah satu dari mereka, tetapi dia tidak mungkin mengenakan compang-camping, jubah polos dan dijalankan sebagai Mage legendaris di Kerajaan Munn. Faktanya, ‘Pelindung Aturan’ yang dikenakan Amund tidak kalah dengan jubah ‘Ajaib Doa’. Meskipun Clerics memiliki hak untuk meminta baju besi ‘Roh Kudus’, tidak ada manusia yang berani menantang kemampuan casting mantra Malaikat yang kuat di negara yang penuh dengan Malaikat. Di sisi lain, jubah ‘Doa Ajaib’ lebih sering dilihat sebagai sarana dan tujuan untuk memotivasi bakat muda di Sekolah Mage.

Karena ini, meskipun semua orang merasa konyol bagi Rhode untuk mengajukan permintaan seperti itu, mereka tidak mengindahkannya. Tetapi Amund penasaran karena Rhode pasti tidak akan meminta mereka untuk bersenang-senang. Dia berharap Rhode tidak akan secara diam-diam menjualnya juga, jadi kedua peralatan itu pasti dimaksudkan untuk dipakai oleh orang lain. Tapi … kepada siapa dia berniat memberikannya?

Tak lama setelah itu, Amund menerima jawaban atas keraguannya.

“Gelembung, Canary, aku akan menyerahkannya padamu.”

Rhode mengangguk pada dua kotak mengambang dan memberi isyarat kepada dua wanita muda itu. Mini Bubble Gum dan Canary melangkah ke arah Amund.

Jadi itu mereka?

Amund menatap kosong.

Amund menyadari kekuatan Mini Bubble Gum. Dia telah menyaksikan keberaniannya selama pertempuran dengan Mist Sword Saint. Tidak peduli apakah itu aura spiritualnya yang padat atau mantra yang menakutkan, namun misterius, mereka semua membuka mata untuknya. Meskipun dia juga menyaksikan teknik mantra spiritual Lize yang meningkat di Festival Pertengahan Musim Panas, bagaimanapun juga, murid itu tidak akan mengalahkan tuannya. Amund bersumpah bahwa ini adalah pertama kalinya dia menyaksikan seorang Ulama menggunakan gerakan keras seperti itu. Mini Bubble Gum telah menggunakan tinjunya yang kosong dan menghancurkan makhluk kuat lain di Stage Legendary.

Tetapi Amund harus mengakui bahwa meskipun gadis itu masih muda, dia telah jauh melampaui dia dalam eksplorasi kekuatan spiritual yang mendalam. Amund menunjukkan senyum rendah hati kepada Mini Bubble Gum, tetapi yang terakhir mengeluarkan dengusan lembut dan tidak mengatakan apapun sebagai tanggapan. Namun, Amund sama sekali tidak terpengaruh oleh perilaku kasarnya. Dia berbalik ke Canary dan bingung kata-kata.

Tidak seperti Mini Bubble Gum, Canary selalu tidak menonjolkan diri. Saat itu, Amund telah bertemu Canary ketika dia melangkah untuk menghentikan Mini Bubble Gum setelah dia melumpuhkan Mist Sword Saint. Situasinya kacau dan Amund tidak bisa menyelidiki lebih lanjut tentang dia. Hanya sampai saat inilah akhirnya dia merasakan kehadiran kuatnya.

Auranya yang murni dan menakutkan mengejutkannya. Dia menyipitkan matanya dan mengukur wanita muda di depannya. Kemudian, pupil matanya tiba-tiba menyusut!

Ya Tuhan. Apa yang baru saja dia saksikan ?!

Wanita muda berusia 16 hingga 17 tahun ini memancarkan sinar Peraturan yang mencolok yang bahkan lebih terang daripada milik Rhode. Ini berarti bahwa dia telah melampaui Tahap Legendaris dan memiliki kekuatan Legendaris Puncak. Namun, ini bukan yang paling membuatnya terpana. Sebaliknya, itu adalah warna biru dan berapi-api yang berkedip-kedip di dalam cahaya.

Bakat ganda!

Amund menelan ludah. Tidak peduli bagaimana dia menatap wanita muda itu, dia tidak bisa mengerti bagaimana Rhode berhasil merekrut banyak makhluk legendaris muda itu. Sebagai Spellcaster, dia dengan tajam merasakan aura yang keluar darinya. Meskipun aura itu pingsan, itu dipenuhi dengan kekuatan agung dan menindas.

Amund merasa seperti gila karena terlalu tidak masuk akal. Dia mengamati kedua wanita muda itu dan yakin bahwa mereka adalah manusia murni dan bukan ras campuran yang berumur panjang. Selain itu, mereka tidak menggunakan mantra delusi untuk menyembunyikan penampilan mereka. Mereka memang remaja.

Tetapi bagaimana manusia biasa dapat memperoleh kekuatan yang begitu kuat?

Amund menoleh ke Rhode dan yang terakhir mempertahankan ekspresinya yang tenang. Amund tahu bahwa ada desas-desus mengenai pemuda ini bahwa ia memiliki keluarga besar yang misterius sebagai pendukungnya. Namun, tidak ada keluarga yang sekuat ini untuk menunjuk dua makhluk legendaris muda untuk menjadi pengawal. Meskipun Lydia memegang kekuatan legendaris di bawahnya, hanya ada sekitar dua atau tiga dari mereka, termasuk Amund. Tapi sekarang, dia merasakan bahwa dua wanita muda itu jauh lebih kuat daripada dia … Tentang apa ini?

“Tidak heran kau begitu percaya diri, Earl Rhode. Sekarang saya akhirnya mengerti mengapa kerangka yang malang itu gagal meruntuhkan benteng Anda, ”kata Amund.

Bahkan, dia juga tahu mengapa Rhode membutuhkan kedua peralatan itu sekarang. Dia dengan mudah merasakan bahwa baju besi magis pada Mini Bubble Gum dan Canary memiliki tingkat menengah, yang sangat tidak konsisten dengan kekuatan mereka. Dengan dua peralatan legendaris, mereka pasti akan berubah menjadi harimau dengan sayap dewasa. Namun, Amund agak ragu. Makhluk yang kuat kurang lebih akan memiliki beberapa peralatan yang tangguh, jadi mengapa kedua wanita muda itu tidak memilikinya?

Rhode mengangkat bahu sementara Canary mengangguk sambil tersenyum.

“Kau … Nona Canary, kan?”

Amund memandangnya dan bertanya dengan sopan.

“Maafkan kekasaran saya. Saya belum pernah mendengar nama Anda. Apakah Anda lulusan Sekolah Mage? ”

“Maafkan saya, Sir Amund.”

Dibandingkan dengan Mini Bubble Gum, Canary jauh lebih lembut. Dia membungkuk dengan sopan.

“Aku tidak pernah memasuki Sekolah Mage. Sebenarnya, aku adalah Mage yang otodidak. ”

“Mage otodidak … ?!”

Amund terperangah dan menunjukkan ekspresi tidak percaya. Di Benua Jiwa Naga ini, banyak orang memiliki bakat mengeja. Namun, karena mereka tidak melalui pembelajaran sistematis, sulit bagi mereka untuk menempuh perjalanan belajar lebih jauh. Sebagian besar dari mereka akan merosot menjadi seniman vaudeville atau penyihir tingkat rendah yang vulgar dan mereka kebanyakan disebut Penyihir Swa-Belajar. Tentu saja, ini adalah istilah untuk mengejek mereka.

Tapi…

Amund menatap Canary yang memasang senyum tulus dan lembut. Namun, dia merasakan kebanggaan dalam dirinya yang menyangkut identitasnya, dan ini adalah pemikiran seorang pemain.

Pemain sebagian besar biasa-biasa saja, tetapi mereka tidak mau mengakuinya. Mereka memandang rendah mereka yang dengan cepat naik di dunia. Sebaliknya, mereka lebih tertarik pada mereka yang mandiri. Sama seperti dalam novel seni bela diri, orang yang kesatria yang lahir dengan identitas tak seorang pun pasti lebih populer daripada yang dibesarkan dalam keluarga bergengsi. Ini sama dalam permainan. Penyihir yang dibesarkan di Sekolah Mage bangga dan sombong terhadap Penyihir otodidak. Bagi para pemain, Mages yang Belajar Sendiri mewakili melakukan perjalanan yang tidak biasa. Mereka seperti rumput liar: rendah, biasa, dan terlihat di mana-mana. Namun, bahkan api padang rumput tidak bisa menghancurkan rumput. Mereka tidak memiliki pendidikan yang luar biasa seperti bangsawan perapal mantra, mengandalkan diri mereka selangkah demi selangkah, dan menguasai teknik mereka yang luar biasa. Bukankah ini jauh lebih memuaskan? Terutama setelah melihat NPC dengan wajah penuh teriakan kaget: “Apa ?! Makhluk yang begitu kuat sebenarnya adalah Mage otodidak ?! ”

Perasaan puas itu …

“Kamu pasti merasa luar biasa.”

Berdiri di peron tinggi dan menatap pemandangan di kejauhan, Rhode menatap Canary dengan senyum di matanya. Setelah mendengarkan pengenalan diri Canary, ekspresi kagum Amund tampak jelas bagi semua orang. Namun, kejutan ini tampaknya terlalu berat baginya. Dia tinggal sebentar di sana dan akhirnya pergi dengan tergesa-gesa setelah dengan sopan menolak persuasi Rhode untuk tetap tinggal. Tentu saja, Rhode tahu apa yang sedang terjadi dalam benak Amund. Rhode memiliki dua kekuatan hebat di bawahnya dan mustahil Amund tidak khawatir tentang itu sama sekali. Mungkin dia bahkan akan menyelidiki latar belakang Canary. Setelah semua, Spellcaster yang kuat sebenarnya adalah Mage otodidak. Ini adalah berita yang sangat mengejutkan.

“Itu sudah pasti, Rhode.”

Canary berdiri diam di sampingnya. Dia mengenakan jubah ‘Doa Ajaib’. Itu adalah jubah merah tua yang indah dengan dua lembar pita yang tergantung dari selendang yang bertatahkan besi hitam dalam bentuk api yang membakar. Wanita muda itu mengenakan topi Mage yang miring dan berat, serta sepasang sarung tangan kulit hitam yang dijahit dengan benang emas yang menunjukkan pola misterius. Dia tampak begitu menawan dan juga ramping dan mungil di bawah jubah Mage yang tebal. Setelah mendengar kata-kata Rhode, Canary mengernyitkan alisnya dan mengungkapkan senyum bangga.

“Bukankah ini yang dicari oleh semua Penyihir yang Belajar sendiri? Lihat saja wajah Sir Amund. Ini semua sepadan. Hehe…”

“Semua hal baik diambil olehmu, Kakak.”

Mini Bubble Gum menginjak kakinya dan cemberut.

“Sial. Saya juga ingin menunjukkan kekuatan saya kepada Gereja. Ha ha. Orang-orang idiot itu pasti akan berlutut di hadapanku dan menyanyikan pujian tinggi … Hmph. Sayang sekali. Jika bukan karena saya tidak bisa meninggalkan tempat ini, saya pasti akan menyerbu jalan saya ke Gereja di Negara Hukum dan menunjukkan kepada mereka betapa mampunya saya! —Atchoo! ”

Delusi bangga gadis kecil itu hancur dalam bersin ini. Pada saat itu, dia sudah mengenakan armor ‘Roh Kudus’, tapi itu terlihat agak aneh dibandingkan dengan jubah standar Canary. Meskipun mereka terbuat dari kain magis, bagian atas dari set baju besi ‘Roh Kudus’ terbuat dari kombinasi baju besi kulit dan jubah mulia yang menonjolkan tubuh mudanya. Kerah dan manset dihiasi dengan salib perak suci sedangkan bagian bawah set baju besi adalah rok panjang putih murni dengan desain sederhana. Tidak hanya itu, tetapi dia juga mengenakan sabuk rantai perak di pinggangnya dan sepasang sepatu bot kulit putih. Dia lebih mirip Battle Angel daripada Cleric pada saat ini.

Jubah ‘Doa Ajaib’ dan baju besi ‘Roh Kudus’ dianggap sebagai peralatan terbaik untuk level 80, tetapi itu hampir tidak dapat digunakan untuk Canary dan Mini Bubble Gum. Peralatan yang mereka butuhkan adalah standar armor yang dikenakan Lydia. Hanya dengan armor seperti itu mereka akan mengembalikan kekuatan aslinya.

Tapi Rhode tahu kalau baju besi kelas satu tidak akan jatuh begitu saja dari langit. Meskipun kedua armor itu bukan yang terbaik, setidaknya mereka bisa mencegah Canary terluka dari mantra tingkat legendaris lagi.

“Ah … Dingin sekali, Pemimpin. Selesaikan dan kembali untuk tidur kita. ”

Saat itu tengah malam, tetapi tidak seperti masa lalu, seluruh Benteng dalam gelap gulita dan tentara patroli telah ditarik. Rhode telah memberikan perintah tegas untuk mencegah siapa pun keluar. Tentu saja. Ini bukan pertama kalinya bagi penduduk. Selain itu, mereka tahu apa yang akan terjadi setiap kali Rhode memberi perintah seperti itu.

Rhode berdiri di puncak menara dan melihat ke bawah.

Benar-benar hitam pekat di kejauhan. Angin dingin bertiup di wajahnya dan dia mengulurkan tangannya.

Tak lama setelah itu, barisan system prompt muncul di hadapannya.

[Aktifkan Konstruksi Sistem]

Jika Anda menemukan kesalahan (tautan rusak, konten non-standar, dll.), Harap beri tahu kami sehingga kami dapat memperbaikinya sesegera mungkin.

> Baca Novel Selengkapnya di Novelku.id <<<