Summoning the Holy Sword - Chapter 612

Bab 612: Dia & amp; Dia (I)

Penerjemah: Atlas Studios Editor: Atlas Studios

Marlene berdiri di dekat jendela dan memandangi kota yang indah yang bercahaya emas. Namun, pikirannya telah melayang ke pantai jauh di selatan. Dia ingat bagaimana matahari bersinar di laut biru jernih dan bau amis yang menyerang lubang hidungnya. Tidak ada jejak awan di langit ketika armada sihir besar berlayar dan mencuri pertunjukan dari matahari perlahan. Gelombang asap melayang-layang di atas kota pelabuhan dan jeritan dan duka tak jelas bisa terdengar dari kejauhan.

Pertempuran telah berakhir.

Lelucon kemerdekaan Partai Reformasi yang berlangsung hampir setengah tahun akhirnya akan berakhir pada akhir musim gugur ini. Ketika musim dingin mendekat, musim gugur akan berakhir sepenuhnya seperti daun layu yang jatuh ke tanah. Setelah Ketua Parlemen Selatan melakukan bunuh diri dengan mengonsumsi racun, Partai Reformasi hancur total ketika mereka kehilangan tulang punggung utama mereka dan berubah menjadi berantakan total. Bukan hanya itu, tetapi kekacauan internal juga muncul di antara mereka. Setelah Armada Kerajaan menutup Pelabuhan Selatan, seluruh wilayah Selatan lumpuh dan Parlemen Selatan juga menghadapi ketakutan dan tekanan yang belum pernah terjadi sebelumnya. Ketua melakukannya dengan mudah karena, tidak peduli apa, dia aman dari nasib lehernya digantung di Golden City. Namun, yang lain tidak seberuntung itu. Pelabuhan Selatan telah ditutup dan tidak ada kapal yang bisa masuk atau keluar. Pertempuran saat ini di garis depan sangat intens sementara bagian belakang yang tidak stabil dipenuhi dengan orang-orang Barbar yang menembus ke pedalaman Selatan. Anggota inti Partai Reformasi menjadi ketakutan dan kemunculan armada sihir juga berarti peluang Parlemen Negara Cahaya mengirimkan bantuan telah menjadi nol. Oleh karena itu, satu-satunya pilihan mereka yang tersisa adalah menyerah, lari ke wilayah Barbarian dengan seluruh hidup mereka, atau melewati perbatasan untuk memasuki Negara Kegelapan. Anggota inti Partai Reformasi menjadi ketakutan dan kemunculan armada sihir juga berarti peluang Parlemen Negara Cahaya mengirimkan bantuan telah menjadi nol. Oleh karena itu, satu-satunya pilihan mereka yang tersisa adalah menyerah, lari ke wilayah Barbarian dengan seluruh hidup mereka, atau melewati perbatasan untuk memasuki Negara Kegelapan. Anggota inti Partai Reformasi menjadi ketakutan dan kemunculan armada sihir juga berarti peluang Parlemen Negara Cahaya mengirimkan bantuan telah menjadi nol. Oleh karena itu, satu-satunya pilihan mereka yang tersisa adalah menyerah, lari ke wilayah Barbarian dengan seluruh hidup mereka, atau melewati perbatasan untuk memasuki Negara Kegelapan.

Namun, ketiga pilihan itu menyebabkan kematian bagi anggota Partai Reformasi.

Mereka tahu betapa kejamnya Lydia dan tidak ada yang akan percaya bahwa dia adalah Malaikat Tertinggi yang baik dan baik hati. Bahkan, ada banyak kali di mana banyak orang menilai dia akurat dan itu adalah sifatnya yang ‘tiranik’. Dia mencari kekayaan, kesenangan, dan mencintai jamuan makan besar. Dia akan dengan kejam menjatuhkan orang-orang yang menentangnya dan mungkin bahkan Manusia tidak bisa seberani ini. Tapi dia bisa.

Inilah sebabnya mengapa Partai Reformis lebih suka mengertakkan gigi untuk berjuang daripada menyerah. Mereka tahu bahwa owa akan menunggu mereka di ujung jalan begitu mereka menyerah. Tentu saja. Lydia tidak akan mengeksekusi seluruh keluarga mereka sampai generasi ketiga, seperti penguasa kuno. Namun, dia juga tidak akan menangkap pelaku utama dan membiarkan yang lain pergi – tidak ada yang akan selamat.

Karena pemahaman Lydia inilah anggota inti Partai Reformasi tidak akan menyerah bagaimanapun juga.

Namun, dua pilihan lainnya juga tidak memberi harapan.

Limbah orang Barbar tidak diselimuti di Order Forcefield dan orang-orang di sana barbar, kasar, dan hanya dikenali kekuatannya. Tidak masalah seberapa tinggi posisi seseorang di Kerajaan Munn atau jumlah kekayaan yang dimiliki seseorang karena mereka tidak ada artinya. Selain itu, itu terletak di dekat Jiwa Naga di mana Order Forcefield telah menjadi tidak stabil dengan dan hari dan malam dari berbagai panjang. Area yang tidak diselimuti Orderfield Field jauh lebih menakutkan dan pada dasarnya mustahil bagi manusia biasa untuk bertahan hidup.

Negara Kegelapan juga bukan pilihan yang bagus.

Semua orang tahu bahwa Negeri Kegelapan adalah bangsa Undead dan Manusia memiliki status rendah di sana. Meskipun status Manusia telah meningkat karena keberadaan salah satu dari Empat Jenderal Legendaris, ‘Sang Penakluk’, Garcia, itu hanya memengaruhi beberapa Manusia. Di Negeri Kegelapan, sebagian besar Manusia adalah budak atau makanan untuk para Vampir. Karena itu, bahkan jika mereka melewati perbatasan dengan aman, mereka tidak akan menghadapi akhir yang lebih baik.

Apa yang membuat Partai Reformasi putus asa adalah bahwa meskipun Negara Kegelapan dan Negara Terang memiliki hubungan yang mengerikan, hubungan mereka dengan Kerajaan Munn agak baik. Jika Lydia meminta Negara Kegelapan untuk menyerahkan anggota inti Partai Reformasi, tidak ada jaminan bahwa mereka tidak akan mengirim mereka kembali!

Mereka bisa berubah menjadi mayat secara instan atau menjadi budak sebelum akhirnya berubah menjadi mayat. Hanya perbedaan antara hukuman mati dan hukuman mati yang ditangguhkan, yang bukan perbedaan besar bagi mereka karena tidak ada kemungkinan bagi mereka untuk mengajukan banding atas kasus mereka.

Sampai sekarang, mereka hanya bisa menyeretnya hari demi hari dan selama mungkin.

Namun, mereka lupa bahwa sifat manusia itu egois, di mana orang bisa mengabaikan kematian orang lain selama kita bisa bertahan hidup.

Bagaimanapun, anggota inti Partai Reformasi adalah minoritas. Sebagian besar anggota lain tidak mau mati bersama mereka. Sebelumnya, mereka tidak berani mendatangkan malapetaka saat Ketua masih hidup. Tetapi sekarang, mereka telah tegar dan percaya bahwa bunuh diri Ketua berarti bahwa semuanya telah berakhir sepenuhnya dan mereka tidak memiliki peluang untuk menang! Jika mereka tidak menyerah, hanya kematian yang akan menunggu mereka!

Karena inilah departemen internal Partai Reformasi meletus ke dalam kekacauan.

‘Molekul inti kecil yang membandel’ gagal berlaku di ‘samudera luas manusia’. Tidak hanya itu, tetapi ‘pengkhianat’ juga mengambil inisiatif dan melepaskan mantan komandan Legiun Selatan yang ditangkap oleh Partai Reformasi. Dan ini menandai akhir dari apa yang disebut kemerdekaan Selatan dari Partai Reformis.

Apa yang terjadi selanjutnya tidak layak disebut. Legiun Selatan yang ditempatkan di Kota Callenbach pecah menjadi kekacauan setelah mereka mengetahui bahwa Ketua telah bunuh diri. Partai Raja mengambil kesempatan ini dan mengepung Kota Callenbach dari belakang dan memotong sumber pasokan mereka, yang sepenuhnya menjebak Legiun Selatan. Setelah tiga upaya gagal terus menerus untuk menerobos, para pembela di Kota Callenbach menyerah tanpa perlawanan.

Semua yang dilihat Marlene saat memasuki Southern Port telah terukir dalam ingatannya. Dia pernah ke Pelabuhan Selatan di masa lalu dan itu dulunya kota yang tertib dan indah. Para pejalan kaki di jalanan mengenakan pakaian berwarna cerah dan berbicara dengan sopan dengan kepala terangkat tinggi seolah masa depan mereka dipenuhi dengan harapan yang berkilauan. Bisa dikatakan, orang-orang Selatan itu memang memiliki kualifikasi untuk memandang rendah orang-orang Utara yang selalu berperilaku kasar dan mengenakan pakaian yang diproduksi secara kasar.

Tapi kali ini, sama sekali berbeda.

Mayat dan bangkai berdarah telah menodai jalanan yang bersih dan bau busuk menyebar ke seluruh kota. Beberapa mayat kembung juga terlihat di teluk biru yang indah. Penduduk yang tampak kekurangan gizi dan bersembunyi sakit-sakitan di rumah mereka dengan pakaian lusuh, mengintip dari jendela ketika tentara Partai Raja memasuki kota mereka. Tidak ada yang memelihara rumah yang tertata rapi dan kerusuhan baru-baru ini telah menghancurkan kota yang megah itu ke dalam lubang bagi para pengemis.

Benar-benar bencana.

Marlene menutup matanya dan mencoba melupakan adegan-adegan yang tidak menyenangkan di benaknya. Jika itu Lize, mungkin dia akan mengasihani orang-orang yang malang. Namun, Marlene tidak akan melakukannya karena dia tidak merasa bahwa mereka layak mendapatkan simpati. Ini adalah pilihan mereka dan mereka membayar harganya. Adapun apakah harga itu agak terlalu tinggi, itu bukan urusannya.

Hanya dalam dua hari, Lydia telah mengambil tindakan tegas terhadap mereka. Dia menangkap setiap anggota inti dan melemparkan mereka ke penjara. Hukumannya untuk mereka sangat berat: dia menyita semua harta dan kekayaan mereka dan mengembalikan mereka ke status sipil biasa. Selain dari mereka yang dipastikan akan digantung, yang lain akan menerima tingkat hukuman yang berbeda.

Bagi Partai Reformasi, tindakan Lydia sangat kejam karena hampir semua orang yang berpartisipasi dalam pemberontakan bersenjata adalah bangsawan atau pedagang. Mereka memegang properti besar di bawah nama mereka, itulah sebabnya mereka berani bertarung melawan Partai Raja.

Hampir semua asosiasi dagang dan bangsawan di Selatan telah dihancurkan oleh Lydia dan dapat dianggap menarik karpet dari bawah kaki Partai Reformasi. Ini juga berarti bahwa mereka tidak akan memiliki kekuatan yang cukup untuk melawan Partai Raja di masa depan.

Tindakan Lydia tentu akan menimbulkan protes dari para pekerja sipil karena tindakannya tidak hanya tentang memusnahkan fondasi Partai Reformasi. Semua asosiasi perdagangan dikelola oleh pekerja sipil dan sekarang asosiasi dagang tersebut telah direbut oleh Partai Raja, itu berarti bahwa penghidupan semua pekerja sipil akan terpengaruh. Mungkin kerusuhan akan terjadi di masa damai.

Tetapi sekarang, para southern yang tinggi dan perkasa menerima pengaturan ini tanpa mengucapkan sepatah kata pun. Itu seperti bunga rumah kaca yang indah dan Lydia telah menghancurkan gelas pelindung dan benar-benar membasahi mereka di bawah badai dahsyat. Setelah pembersihan badai, bunga-bunga mekar sepenuhnya layu secara menyeluruh. Realitas kejam menghancurkan imajinasi mereka dan mendidik mereka bahwa perang bukan hanya tentang kemuliaan dan sorak-sorai. Sebaliknya, perang adalah jalan yang mengarah ke kehancuran dan kematian dan mereka memilih jalan ini dengan bodoh.

“Miss Marlene.”

Marlene berbalik dan melihat pelayan pribadinya memandangnya dengan hormat.

“Jamuan akan segera dimulai …”

“Mengerti. Saya akan berubah sekarang. ”

Marlene mencuri pandangan terakhir pada pemandangan tenang Kota Emas. Kemudian, dia berbalik tanpa ragu-ragu dan memasuki ruangan.

***

Rhode melangkah keluar dari kereta dan menatap kastil yang megah dan megah yang berseri-seri dalam cahaya keemasan. Dia tidak bisa membantu tetapi bersiul kagum.

Setelah membangunkan Gracier dan Madaras, Rhode tidak segera kembali ke Tanah Penebusan. Ini karena Gillian telah memberitahunya tentang surat undangan dari Pesta Raja untuk berpartisipasi dalam perjamuan akbar yang diselenggarakan di Golden City. Meskipun waktu Rhode telah ditempati oleh belati kembar dan dia mengabaikan pertempuran antara Partai Raja dan Partai Reformasi, dia telah mengkonfirmasi bahwa Partai Reformasi dilakukan untuk itu. Sebenarnya, itu seperti yang diharapkan Rhode.

Lydia memusnahkan seluruh pangkalan Selatan, di mana itu adalah rumah bagi ratusan bangsawan dan asosiasi perdagangan. Setelah pertempuran, Legiun Selatan dan armada mereka harus dibersihkan dan dibangun kembali dalam skala besar. Mustahil bagi siapa pun untuk tidak tertarik pada sepotong besar kue yang diletakkan di depan mereka. Rhode juga jelas bahwa meskipun Lydia mengatur perjamuan besar ini untuk merayakan kemenangan melawan Partai Reformasi, dia tidak punya niat untuk berbagi kue.

Karena itulah Rhode meninggalkan Hutan Peri dan membawa Anne dan Lize ke Kota Emas. Tapi kali ini, dia punya tamu tak diundang dengannya.

“Jadi … Ini Kota Emas …”

Corina melangkah keluar dari kereta dan menatap dengan kagum pada kastil yang megah.

Rhode berbalik dan mencuri pandang padanya.

Rhode terkejut bahwa Corina bergabung dengannya di sini. Sebenarnya, dia tidak mengharapkan Ratu Elf untuk meminta mengirim Corina ke Tanah Penebusan bersamanya ketika dia pergi.

Tentu saja. Rhode tahu bahwa Peri muda akan sering bepergian sambil melakukan beberapa kewajiban. Saat itu, Corina telah melakukan perjalanan ke Gunung Soraka sebagai wakil untuk Negara Hukum dan tugasnya secara alami dipenuhi sekarang karena Gunung Soraka tidak ada lagi. Namun, Rhode tidak berharap bahwa Ratu Elf akan mengirim Corina ke Negeri Penebusan!

Ratu Elf menjelaskan bahwa dia ingin memeriksa dengan cermat akibat yang ditinggalkan Duke Fiend. Namun, Rhode tahu bahwa ini adalah kebohongan yang hanya akan berhasil pada anak-anak. Jika dia benar-benar ingin mengamati, mengapa dia tidak mengirim Corina dan meminta Rhode pergi ke Hutan Peri? Rhode tidak yakin mengapa Ratu Elf membuat keputusan ini. Namun, dia menyetujui keputusannya karena dia tahu bahwa Negara Cahaya dan Negara Kegelapan akan segera pecah menjadi perang dan Tanah Pendamaiannya pasti akan menjadi salah satu garis depan. Ketika itu terjadi, dengan Corina membantu di Benteng, mungkin dia bisa menyeret Negara Hukum ke dalam situasi dan memperkuat pasukannya. Jadi, bagaimana Rhode akan membiarkan kesempatan ini tergelincir? Selain itu, Rhode jelas tentang bakat Corina dan dengan bantuannya,

Sebenarnya, itu bukan hal yang baik untuk membiarkan Corina berada di sisinya. Rhode tahu bahwa metode kerjanya akan ditolak oleh Peri berdasarkan pemahaman budaya manusia. Namun, dia tidak peduli. Perang akan dimulai sekitar satu tahun dan selama dia tidak mengambilnya terlalu jauh dan membuat Corina kesal, semuanya akan baik-baik saja. Ngomong-ngomong, Rhode ahli dalam penyamaran dan itu tidak akan sulit baginya.

Tapi sekarang, Rhode memusatkan perhatiannya pada kastil emas. Pikirannya memikirkan orang lain yang sudah lama tidak dilihatnya: Marlene.

Sebenarnya, Marlene adalah wanita pertama yang dimiliki Rhode setelah dia datang ke dunia ini (tentu saja Canary tidak dihitung.). Cinta pertama akan selalu terukir dalam ingatan seseorang, belum lagi pertemuan seksual pertama seseorang. Meskipun dia sudah lama tidak mengikutinya, kontribusinya dalam mengembangkan Starlight tidak kalah penting dari miliknya. Bisa juga dikatakan bahwa Starlight mungkin tidak akan tumbuh setinggi ini jika dia tidak ada.

Namun, Rhode jelas bahwa Marlene tidak mungkin tinggal di Starlight sebagai ajudannya selamanya. Dia adalah satu-satunya pewaris Keluarga Senia. Selain itu, dibandingkan dengan karakter yang kurang penting seperti Rhode yang hanya menyerang musuh dari belakang dan tidak melakukan apa pun, penampilannya sangat mencolok. Dia tidak hanya memimpin tim Penyihir dan melawan Partai Reformasi terus menerus, tetapi dia juga mengoordinasikan pengepungan di sekitar Kota Callenbach. Tentu saja, ini bukan karena bakat alaminya dalam taktik militer. Setelah melakukan petualangan yang tak terhitung jumlahnya dengan Rhode, dia memiliki pertumbuhan yang luar biasa dalam pemahaman dan penguasaan sihirnya.

Karena hal inilah Marlene tampil sangat baik dalam pertempuran. Dia melepas gelar ‘jenius magis langka yang hanya muncul sekali dalam seratus tahun’ dan secara resmi diakui sebagai ‘Mage muda dan tangguh’. Dapat dikatakan bahwa kerja kerasnya telah diakui.

Dalam perjalanan ke Golden City, Rhode telah mendengar beberapa desas-desus tentang Marlene yang luar biasa. Beberapa juga menyebutkan bahwa dia mungkin bergabung dengan Pengawal Mage Pengadilan dan menjadi asisten Grand Mage Amund atau mungkin Grand Mage Pengadilan berikutnya. Ada beberapa rumor yang menyebutkan bahwa dia mungkin menerima wilayah baru dan gelar terhormat.

Rhode tahu bahwa Marlene lebih dari memenuhi syarat untuk menerima hadiah ini. Tidak seperti dia, dia dilahirkan dalam keluarga yang bergengsi dan selalu menjadi pusat perhatian. Inilah mengapa hasil seperti itu tidak mengejutkan sama sekali. Semua orang tahu bahwa dia adalah pewaris Keluarga Senia dan seorang jenius magis langka dan dia pasti akan berhasil jika dia bekerja keras untuk itu. Namun, situasinya berbeda untuk Rhode. Tidak peduli seberapa luar biasa penampilannya, dia hanya muncul di hadapan semua orang dalam waktu singkat. Akibatnya, para bangsawan jauh lebih meragukannya dibandingkan dengan Marlene. Ini terlihat sejak Lydia memberinya pangkat feodal. Dia pasti mempertimbangkan faktor ini dan karenanya, memberinya peringkat Baron terendah. Sebaliknya, mungkin Marlene mungkin dianugerahi pangkat Earl jika dia ada di tempatnya.

Rhode merasa agak enggan berpisah dengannya.

Mungkin perasaan Marlene terhadapnya tidak akan berubah, tetapi siapa yang tahu? Mereka akan saling bertemu jauh lebih sedikit setelah dia meninggalkan Persekutuan dan jarak selalu menjadi musuh terbesar bagi hubungan cinta. Berdasarkan pengalaman Rhode, dia tahu bahwa perasaan mereka akan menjadi tumpul jika mereka tidak dapat bertemu karena berbagai alasan. Apalagi, Rhode tidak kekurangan wanita di sekitarnya. Jika semuanya tidak berhasil, Keluarga Senia mungkin akan mencari keluarga lain yang cocok untuk melanjutkan garis keturunan keluarga atau Marlene tidak akan mempertimbangkan menikahi orang lain sama sekali. Tidak peduli apa, itu tidak ada hubungannya dengan Rhode.

Rhode merasa kesal memikirkan kemungkinan masa depan ini. Dia selalu merebut wanita dari orang lain dan tidak pernah kehilangan … Apakah ini ritme yang mengarah pada kegagalan?

Rhode tidak tahu harus bagaimana. Dia senang bahwa pertumbuhan Marlene telah dikenali, tetapi pikirannya akan meninggalkan Starlight membuatnya merasa tidak nyaman.

Tapi…

Rhode menghela napas tak berdaya dan melemparkan masalah ini ke belakang kepalanya.

Paling tidak, dia akan segera bertemu Marlene.

> Baca Novel Selengkapnya di Novelku.id <<<