Summoning the Holy Sword - Chapter 538

Bab 538: Sebuah Rumor Aneh

Penerjemah: AtlasStudios Editor: AtlasStudios

Pagi berikutnya, Rhode mengikuti jejak Emily dengan kereta menuju tambang bijih perak yang dioperasikan oleh Edward Trade Association. Tentu saja, Rhode telah mendengar dari Emily bahwa ayahnya, Ketua Asosiasi Perdagangan Edward, akan menerimanya secara pribadi dan mendiskusikan perdagangan bisnis dengannya. Rhode tidak terkejut dengan pengaturan ini. Meskipun penyamarannya luar biasa dan identitasnya berasal dari Negara Cahaya adalah kedok yang hebat, pedagang akan selalu menjadi pedagang, dan tidak peduli seberapa profan, menghasilkan uang adalah prioritas utama mereka. Jika Rhode tidak menunjukkan cukup ketulusan dan sikap, Asosiasi Perdagangan Edward tidak akan dibohongi secara membabi buta olehnya.

“Itu tambang penggalian yang dikendalikan oleh Asosiasi Perdagangan Edward kami, Miss Seren.” Emily menunjuk dengan senang dan Rhode mengangguk setuju. Dia menyipitkan matanya dan berbalik ke arah yang ditunjuknya. Gambar itu tampak persis sama dengan di ingatannya. Tidak ada yang berubah.

“Sayang sekali bahwa Miss Celestina merasa tidak sehat dan dia tidak bisa ikut dalam perjalanan ini bersama kita …”

Kata-kata Emily menyeret Rhode keluar dari lamunannya. Dia hanya tersenyum dan Celia, yang duduk di sebelah mereka, memiringkan kepalanya dengan rasa ingin tahu dan menatap Tuannya. Jelas bahwa Battle Angel ini tidak yakin dengan alasan Rhode tentang Celestina yang tidak menyesuaikan diri dengan lingkungan. Lagipula, Celia lebih tahu dari siapa pun apa yang dilakukan kakak perempuannya.

Namun, dia agak ingin tahu tentang kejadian yang tepat tadi malam.

Meskipun Celestina adalah kehadiran yang tangguh di matanya, Rhode bukanlah seorang Master yang mudah ditangani. Dia cerdas, tegas, licik, dan terkadang jahat. Terlebih lagi, dia tidak pernah memperhatikan kesombongan atau penampilannya. Sebagai Kartu Roh Pedang Suci, Celia mempertahankan kesadarannya bahkan ketika dia tidak dalam bentuk manusia. Tapi dia lebih seperti penonton daripada peserta ketika dia dalam bentuk senjatanya.

Karena alasan ini, Celia telah mengamati gaya bertarung Rhode berkali-kali dan terus terang, dia tidak bisa menerima kekejamannya. Ada banyak kali ketika dia tampil tanpa malu-malu dan tidak bisa menerima setelah seluruh kejadian. Yang membuatnya mengerutkan alisnya adalah bahwa Rhode berbeda dari manusia yang pernah ia temui sebelumnya. Manusia akan menemukan alasan untuk diri mereka sendiri setelah melakukan perbuatan buruk, tetapi Rhode akan berperilaku seolah-olah dia suka melakukannya. Keliaran gila ini agak tak tertahankan untuk Pertempuran Malaikat yang baik hati dan teratur. Tetapi dia akhirnya mentolerir hal ini karena ini adalah misinya dan dia mengerti situasinya. Tidak peduli apa, setidaknya dia mengalami kemajuan dalam situasi dan dia mengakui bahwa memang ada banyak situasi yang tidak dapat diselesaikan dengan berteriak slogan keadilan.

Inilah sebabnya mengapa Celia tidak percaya bahwa Celestina bisa membuat Rhode kesulitan. Tetapi dia juga tidak merasa bahwa Rhode akan melakukan apa pun pada Celestina. Setelah semua, mereka dipanggil roh yang memiliki hubungan Tuan-Budak, di mana tidak hanya roh perlu menghormati Tuan mereka, tetapi Guru juga harus mengembalikan rasa hormat kembali tingkat tertentu. Celia mengamati bahwa Rhode selalu menghargai roh pemanggilnya, itulah sebabnya dia merasa bahwa meskipun Celestina dimanfaatkan, dia hanya akan berteriak dengan gugup dan putus asa dan semuanya akan kembali seperti biasanya.

Tetapi kali ini, situasinya ternyata berbeda.

Celestina menutup diri di kamarnya dan menolak untuk keluar, menyatakan bahwa ia perlu lebih banyak istirahat karena ia tidak terbiasa dengan lingkungan. Alasan ini masih masuk akal bagi orang luar seperti Emily, tapi itu terdengar sangat seperti alasan untuk roh pemanggil lain seperti Celia. Meskipun Celia memang melakukan check-in dengan Celestina secara spiritual, Celestina berpegang teguh pada pernyataan bahwa dia hanya perlu lebih banyak istirahat dan Celia tidak punya pilihan selain menerima penjelasan itu.

Namun, meskipun Celia tidak menyadari apa yang sebenarnya terjadi, ada sesuatu yang dia yakini. Tuan pasti telah menyiksa Celestina dengan cukup buruk. Dia telah bersama Celestina selama bertahun-tahun dan ini adalah pertama kalinya dia melihatnya seburuk itu. Jika itu di masa lalu, sifat arogan Celestina akan memaksanya untuk menonjol, tidak peduli apa pun kegagalan yang dia hadapi. Celestina dan Rhode serupa dalam aspek tertentu. Mereka bertekad untuk melakukan apa yang mereka inginkan dan mereka tidak akan mengajukan alasan setelah melakukannya, tidak peduli apakah konsekuensinya baik atau buruk. Karena itu, jika itu adalah konflik normal, Celestina tidak mungkin berperilaku seperti burung unta. Ini membuktikan bahwa dia takut pada Rhode …

Tetapi … Apa sebenarnya yang Guru lakukan terhadap Kakak?

Pertanyaan ini masih melekat di benaknya. Mitra Battle Angel yang murni ini memeras otaknya dan dia tidak tahu metode apa yang digunakan Rhode untuk mendisiplinkan kakak perempuannya. Mungkinkah keduanya bertarung? Dan Tuan mengalahkan Kakak? Itu tidak mungkin … Meskipun kekuatan Kakak berkurang karena segel, pertarungan mereka tidak akan berakhir dengan mudah jika mereka bertarung dengan serius dan aku pasti akan mendeteksi beberapa tanda kegiatan.

Faktanya, tebakan Celia tidak sepenuhnya salah. Tadi malam, Rhode dan Celestina benar-benar pergi ke ‘pertempuran besar’, dan Celestina menyerah pada ‘benturan keras’ Rhode …

Kereta memasuki tambang.

Berbeda dengan tambang yang sibuk di Kota Batu Dalam, tambang ini tampaknya relatif tidak beralasan dan suasananya agak tegang. Rhode tahu penyebabnya. Begitu dia keluar dari kereta, dia melihat selusin tentara bersenjata lengkap di sekitar tambang, memegang busur dan pedang, membelakangi kelompok itu. Tampaknya mereka tidak mencegah para penambang melarikan diri, tetapi untuk berjaga-jaga dari para penyusup.

“Anda pasti merasa terkejut, Miss Seren,” Emily menunjukkan senyum pahit. “Ini adalah prajurit pribadi Edward Trade Association kami. Mereka ada di sini untuk berjaga-jaga terhadap orang luar yang mencari masalah di tambang kami … Lagipula … Ini ada di pegunungan yang dalam dan terkadang akan ada … ”

Emily berhenti sementara Rhode memahami tujuan mereka.

Tampak jelas bahwa prajurit swasta berjaga-jaga melawan anggota Keluarga Howard. Di Fiat, pertarungan rahasia antara kedua keluarga diketahui publik. Tetapi ini adalah berita bagus bagi Rhode karena dia sedang memikirkan skema untuk menghasut Asosiasi Perdagangan Edward dan sekarang, sepertinya deklarasi kemerdekaan Partai Reformasi telah menambah ketegangan di sini. Udara di sekitarnya seakan dipenuhi bubuk mesiu dan akan meledak begitu dia menyalakan api.

Emily memimpin kelompok itu ke tambang dan Rhode melihat Ketua Asosiasi Perdagangan Edward, Phillip Edward: seorang lelaki jangkung dan ramping dengan dua kumis artistik di atas bibirnya. Dia mengenakan pakaian merah tua, pakaian ketat dan topi bulu merak. Edward terkejut melihat bahwa wanita yang datang untuk membicarakan bisnis dengannya begitu cantik. Dia benar-benar menengadah ketika pertama kali mendengar dari bawahannya tentang Rhode dan dua pelayannya. Inilah yang dipikirkan kebanyakan pria normal. Wanita cantik tidak lebih dari vas bunga. Secara visual mereka menarik tetapi tidak berguna. Selain itu, sifat seorang pedagang adalah menjual barang biasa. Inilah sebabnya Edward menolak untuk menganggap serius kata-kata bawahannya. Tapi sekarang, murid pedagang yang berpengalaman dan berpengetahuan ini menyusut seketika. Dia menatap wanita muda berambut hitam luar biasa seperti seluruh dunia telah menjadi hitam dan putih terpisah darinya. “Salam, Nona Seren.”

Tentu saja, sebagai Ketua, Edward tidak ngiler seperti para pekerja desa. Alih-alih, dia tersenyum dan mendekatinya dengan tangan terulur. Rhode tersenyum dan memegang tangannya. “Salam, Ketua Edward. Saya Miranda Seren … Saya pikir Anda mengetahui tujuan saya untuk datang ke Fiat. Sebagai Asosiasi Perdagangan terkemuka di wilayah Fiat, saya yakin Anda tidak akan mengecewakan kami. ”

“Itu sudah pasti, Nona Seren,” Edward mengangguk cepat-cepat. Jika dia memiliki keraguan tentang identitas Rhode, kata-kata dari Rhode ini sudah cukup baginya untuk menghilangkan keraguannya. Meskipun Rhode merespons biasanya, Edward merasakan aura dari ‘dia’. Itu bukan arogansi sombong kaum muda, dan juga bukan godaan ‘vas bunga’ yang tak berdaya. Sebaliknya, itu adalah tekanan yang luar biasa seperti gunung besar yang berdiri di hadapan para pelancong yang harus menundukkan kepala dan melakukan perjalanan di sekitarnya.

Meskipun pengetahuan, penampilan, dan gaya percakapan bisa disamarkan, temperamen alami seseorang tidak bisa. Edward yakin akan kejelian dan intuisinya. Itu akan lebih cocok dengan identitas Rhode dengan sikap arogan dan tekad karena Negara Cahaya jauh lebih kuat dari Kerajaan Munn dan rakyat mereka selalu memandang rendah mereka yang ada di Kerajaan Munn. Selain itu, meskipun ‘Nona Seren’ ini adalah orang yang memprakarsai perdagangan bisnis, Edward tahu dengan jelas bahwa orang yang ingin mengambil kesempatan ini adalah dirinya sendiri. Pihak lain jelas menyadari hal ini, dan inilah sebabnya dia mengambil sikap ini.

Edward berbicara dengan Rhode untuk sementara waktu dan kedua belah pihak berakhir dengan hasil yang memuaskan. Rhode memberi tahu Edward bahwa selain mewakili Asosiasi Perdagangan Seren untuk tujuan bisnis, ada juga bentuk dukungan terselubung dari Negara Cahaya kepada Partai Reformis Selatan, yang secara alami merupakan berita surgawi untuk Asosiasi Perdagangan Edward, yang merupakan milik kubu Partai Reformasi. Setelah mendengarkan petunjuk Rhode, Edward menyesuaikan sikapnya dengan cepat. Dia tahu bahwa Asosiasi Perdagangannya adalah kekuatan kecil yang diabaikan oleh Partai Reformis. Inilah sebabnya mengapa di Fiat, Asosiasi Perdagangan Edward tidak dapat sepenuhnya menghapus Asosiasi Perdagangan Howard, yang menyambar bisnisnya. Jika saya menerima dukungan dari Partai Reformis, seluruh wilayah Fiat pasti sudah menjadi milik Asosiasi Perdagangan Edward!

Berpikir seperti itu, Edward berperilaku sangat bersemangat karena dia tahu bahwa jika dia dapat dikaitkan dengan kelompok-kelompok keuangan di Negara Cahaya melalui Asosiasi Perdagangan Seren, posisinya dalam Partai Reformasi akan berkembang pesat. Tentu saja, Rhode menyadari rencananya dan beradaptasi dengan seleranya. Rhode tidak di sini untuk ngobrol tanpa tujuan. Setelah beberapa saat, dia memberitahukan bahwa dia ingin memasuki tambang untuk menyelidiki situasi.

Tetapi Edward mengungkapkan tanda-tanda keengganan. “Tentu saja, Nona Seren. Tapi tambang itu agak berbahaya dan ada debu di mana-mana. Apakah kamu yakin … ”

“Saya juga seorang pedagang, Ketua Edward. Sebagai pedagang, bukankah hanya benar untuk menyelidiki komoditas kita? ”

“Itu … itu benar, Miss Seren,” Edward mengangguk tak berdaya, yang menimbulkan beberapa keraguan. Rhode sedikit mengaitkan alisnya dan menatap Edward sebelum berbalik ke Emily. “Apakah ada yang salah dengan Ketua Edward?”

“Eh? Nona Seren? ”

Pertanyaan mendadak Rhode membuat Edward bingung. Meskipun hanya sesaat, Edward dengan cepat mendapatkan kembali kedinginannya. Tapi sepertinya hal itu tidak sesederhana itu bagi Rhode.

“Bagaimana mungkin ada masalah, Nona Seren. Hanya saja tambang yang kotor akan menodai pakaian seorang wanita cantik sepertimu. Selain itu, Anda juga menyadari bahwa para penambang adalah sekelompok orang barbar yang tidak tahu sopan santun. Aku takut mereka akan menyinggungmu … ”

“Apakah benar-benar tidak ada masalah sama sekali?” Rhode menatap tajam ke mata Edward.

Edward menyusut tubuhnya tanpa sadar. Dia merasa tatapannya seakan pisau tajam menusuk jantungnya. Dia tertawa canggung dan mengambil sapu tangan dari sakunya untuk menyeka keringat di dahinya. “Itu … sebenarnya, aku mendengar dari mandor bahwa mereka menemukan beberapa gerakan di tambang yang dalam dua hari terakhir. Meskipun itu tidak mengganggu operasi kami sehari-hari, semua orang agak khawatir. Itu sebabnya … Nona Seren, Anda sebaiknya tidak pergi demi keselamatan. ”

“Oh?” Rhode menjawab dengan terkejut. Dia tahu bahwa tidak ada makhluk di tambang ini sebelum segel makhluk Elemen Bumi dibuka. Tapi sekarang, segel itu masih utuh dan seharusnya tidak ada makhluk di bawah sana.

Mungkinkah…

Sebuah pemikiran muncul di benaknya. “Seharusnya tidak ada bahaya karena itu tidak mempengaruhi operasi sehari-hari, Mr. Edward. Saya ingin melihat secara pribadi jika mungkin, untuk memahami situasi yang sebenarnya. Jika tidak … “Rhode berhenti dengan sengaja dan dia tersenyum pada Edward yang meneteskan keringat. “Aku khawatir kecepatan ekstraksi Asosiasi Perdaganganmu tidak akan memenuhi tuntutan kami.”

“… Baiklah kalau begitu …” Edward menghela nafas tanpa harapan.

Lagi pula, dia tahu bahwa ‘Nona Seren’ telah menemukan bahwa ada sesuatu yang salah dengan tambang itu, dan Asosiasi Perdagangannya akan berada di ujung tongkat jika dia terus menghentikannya masuk. Selain itu … Itu tidak lebih dari sekadar rumor, jadi itu seharusnya tidak menjadi masalah …

Edward menghela nafas panjang.

> Baca Novel Selengkapnya di Novelku.id <<<