Summoning the Holy Sword - Chapter 472

Bab 472: Menyelinap

Penerjemah: AtlasStudios Editor: AtlasStudios

Viktor terus menjelaskan. “Saya mendengar dari penjual keliling di pintu masuk kota bahwa seluruh kota telah diblokir sejak dua hari yang lalu. Alasannya adalah bahwa Gunung Soraka telah kacau baru-baru ini dan untuk menjaga ketertiban di kota untuk pertemuan parlemen, seluruh kota perlu diblokir seluruhnya. Tidak seorang pun diizinkan berkeliaran dengan bebas. Dengan kata lain, bahkan jika kita berhasil menyelinap ke kota, kita cenderung terlihat oleh penjaga. Ini akan mengekspos keberadaan kita sepenuhnya dan semuanya akan dilakukan untuk. ”

Meskipun mungkin ada pendukung Ketua di antara para penjaga, ini perlu bergantung pada keberuntungan mereka. Pada titik ini, mereka tidak mampu berjudi, tetapi mereka harus memasuki kota terlebih dahulu.

Pintu masuk kota diblokir dan penjaga memenuhi tembok kota di atas. Suasana seluruh kota sama tegangnya dengan pengepungan. Dalam situasi ini, mereka bisa menyerah dengan mudah untuk menyelinap masuk ke kota. Belum lagi, mereka harus menghadapi patroli berkeliaran di jalan-jalan bahkan jika mereka berhasil memasuki kota. Selain itu, keamanan yang lebih ketat di sekitar Mithril Hall pasti akan membuat mereka semakin kesulitan. Tapi, tidak ada banyak waktu tersisa sebelum dimulainya pertemuan parlemen!

“Kami memiliki setengah hari lagi,” Viktor berbicara dengan cemas. Tidak peduli seberapa kerennya dia, dia tidak bisa lagi mempertahankan ketenangannya pada saat ini. Mereka akhirnya memiliki kesempatan untuk membalikkan keadaan, tetapi mereka akan selesai jika mereka gagal pada rintangan terakhir ini. Dia menatap dinding yang menjulang tanpa daya. Jika pintu masuk kota terbuka, dia bisa menyelinap masuk ke grup Rhode dan Ketua dengan membuat kekacauan. Namun, gerbang pintu masuk kota tertutup rapat dan tidak bergeming sama sekali. Selain itu, tenaga langka mereka saat ini tidak cukup untuk memicu mereka membuka gerbang … Apa yang harus saya lakukan?

“Pak. Ketua, apakah tidak ada jalan rahasia ke kota? ”Tanya Viktor dengan cemas.

“Di sana …” Ketua mengerutkan alisnya dan merenung selama beberapa saat. “Memang ada satu. Mungkin kita bisa mencobanya! ”

“Apakah musuhmu mengetahui jalan rahasia ini?” Secercah harapan bersinar di mata Viktor.

“Hanya anggota parlemen yang mengetahui jalan rahasia ini. Tapi … “Ketua berhenti. Tanpa ragu, dia tahu mengapa Viktor menanyakan pertanyaan ini kepadanya. Jika musuh mereka tahu tentang jalan rahasia ini, mereka pasti akan siap. Tapi mereka tidak punya pilihan lain sekarang. Karena itu, Viktor hanya bisa mencobanya walaupun jawaban yang diberikan Ketua tidak sesuai harapannya.

Menurut Ketua, jalur rahasia yang signifikan terletak di hutan lebat di belakang Gunung Soraka. Itu tidak di dekat perbatasan Negara Kegelapan atau Negara Cahaya. Sebaliknya, itu terletak di seberang sungai dari Kerajaan Munn. Ini mencerminkan sikap Gunung Soraka terhadap negara-negara tetangga mereka. Karena Gunung Soraka memiliki lingkungan yang tidak biasa dengan satu kota besar dan banyak tambang, itu berarti Kota Gunung Soraka akan mati jika ada kebutuhan bagi anggota parlemen untuk melarikan diri melalui jalan rahasia. Tidak akan ada kesempatan bagi mereka untuk membalas dan mereka akan dilahap sepenuhnya.

Jalan rahasia itu terletak jauh dari Negeri Kegelapan dan Negeri Terang, yang menunjukkan betapa tidak amannya Kota Gunung Soraka dengan mereka. Sebaliknya, mereka merasa lebih dekat dengan Kerajaan Munn.

“Ini …” Pada akhirnya, firasat Viktor menjadi kenyataan. Ketua memimpin kelompok ke pintu masuk gua biasa yang tersembunyi di hutan dan mereka tercengang. Gua yang dalam dan gelap telah diblokir oleh batu-batu besar.

“Ini benar-benar bermasalah …” Viktor menarik napas dalam-dalam, dingin. Dia mengepalkan tinjunya sambil menatap batu itu. Meskipun mungkin bagi mereka untuk membersihkan batu-batu yang tinggi dan bertumpuk, itu akan membutuhkan waktu yang berharga, yang paling tidak mereka miliki sekarang. Pada saat mereka memindahkan mereka dan berhasil menyelinap ke kota melalui jalan rahasia, pertemuan itu akan lama berakhir.

Tapi pilihan apa lagi yang ada?

Waktu hampir habis.

Ujung-ujung mulut Rhode berkedut dan dia memberi isyarat kepada semua orang sebelum mendekati Viktor. “Pak. Viktor, apakah ada cara lain? ”

“Tidak,” jawab Viktor dengan tatapan pahit. Dia berada di ujung akal dan wajahnya yang biasanya tersenyum digantikan dengan kesengsaraan. Viktor merentangkan kedua lengannya dan mengangkat bahu. Meskipun secara tegas, Viktor memiliki rencana berisiko lain, ia tidak akan menggunakan mereka kecuali jika perlu karena rencana ini mengandalkan keberuntungan dan mereka hanya boleh dipilih dalam menghadapi kematian.

Tetapi situasi saat ini tampaknya hampir sama sekarang.

Rhode memindai Viktor dari ujung kepala sampai ujung sebelum mengalihkan pandangannya ke arah kelompok Ketua. Kebahagiaan lolos dari kematian tidak lagi hadir di wajah mereka. Sebaliknya, itu diganti dengan keputusasaan dan kelelahan. Bahkan lelaki tua itu terengah-engah dan tubuhnya yang bungkuk seolah-olah seperti api lemah dalam badai salju yang bisa padam kapan saja. Bahkan jika Ketua menerima perawatan dari Ulama, itu masih tugas yang sulit untuk terburu-buru dalam cuaca yang berbahaya. Pada titik waktu ini, cukup hebat bahwa dia berhasil sejauh ini.

“Aku akan mengambil alih dari sini,” Rhode mengumumkan.

“Eh?” Viktor menganga dan membelalakkan matanya. “Mungkinkah … Anda punya solusi, Mr. Rhode?”

“Pertemuan akan diadakan di Mithril Hall, kan? Jika itu masalahnya, saya tahu cara yang dapat membawa kita ke sana. Tolong siapkan anak buahmu. Sementara itu, saya perlu memberi penjelasan kepada saya, ”jelas Rhode.

“Ah … Oke,” Viktor menatap topeng hitam pekat itu dengan bodoh dan menjawab beberapa detik kemudian. Meskipun dia bertanya-tanya bagaimana Rhode belajar tentang situasi Gunung Soraka, ini bukan masalah utama yang dia khawatirkan sekarang. Akan lebih dari cukup bagi Viktor jika Rhode benar-benar tahu cara untuk membawa mereka ke Mithril Hall.

Viktor mengangguk dan berbalik dengan cepat. Sementara itu, Rhode mendekati anak buahnya.

“Pemimpin, kapan Anne bisa menghilangkan topeng menjengkelkan ini? Sangat tidak nyaman, ”gerutu Anne sambil melompat dari samping. Bisa dikatakan, topeng hitam pekat ini tidak cocok dengan suara Anne yang penuh semangat dan dering. Untuk menyembunyikan identitas mereka setelah tiba di Gunung Soraka, Rhode telah melarang mereka berinteraksi dengan Ketua dan kelompok Viktor. Meskipun Lize dan Marlene tidak punya keraguan tentang pengaturan ini, itu menyiksa bagi Anne. Belum lagi, Rhode bahkan melarang Anne berbicara setiap kali ada orang luar di sekitar karena kebiasaan berbicara yang unik. Anne patuh dan dia tidak berbicara sepatah kata pun di depan orang luar. Sangat sulit baginya untuk menjadi pasien ini.

“Bertahanlah sedikit lagi, Anne, kita hampir selesai dengan misi ini segera. Setelah ini, saya akan mentraktir Anda untuk beberapa makanan lezat. Bagaimana dengan itu? ”Rhode menepuk kepala Anne.

Anne berseru dengan bersemangat. “Benarkah? Jika Anne mendukungnya, Pemimpin akan memperlakukan Anne dengan makanan enak? ”

“Uh …” Untuk alasan yang tidak diketahui, Rhode merasakan hawa dingin di punggungnya begitu dia mendengar kata ‘apa saja’. Tapi, dia akhirnya mengangguk dengan paksa. Anne bersorak lembut dan melompat menjauh dari Rhode. Pada saat ini, Rhode mengangkat bahu sebelum memberi isyarat kepada anak buahnya.

“Randolf, aku punya misi penting untukmu. Mulai sekarang, tim Anda akan menyiapkan penyergapan dan mengamati jalan yang kami ambil. Saya khawatir orang-orang itu akan mengirim orang untuk menyisir gunung untuk kelompok Ketua lagi. Jika mereka menerima berita apa pun, mereka pasti akan melaporkannya kembali ke kota dan jika Anda menemukan orang yang menuju kota dengan arah yang sama dengan kita … “Rhode mengayunkan lengan kanannya ke bawah. “Bunuh mereka di tempat dengan bersih. Jika Anda menemukan intel di mayat mereka, segera beri tahu saya. Tim Anda kemudian dapat kembali ke Benteng setelah menerima konfirmasi saya. Semuanya baik-baik saja? ”

“Ya, Sir,” Randolf mengangguk dengan keras sebelum menyesuaikan busurnya dan mundur. Ranger memberi isyarat kepada timnya dan segera, selusin tentara bayaran yang sepenuhnya lapis baja menghilang ke hutan lebat.

Rhode berbalik setelah kelompok Randolf pergi sepenuhnya. “Joey, mungkin akan segera berbahaya, jadi suruh orangmu tetap waspada. Juga, jaga orang-orang di sekitar Ketua karena saya tidak ingin melihat mereka mengacaukan selama titik penting. Saya telah membahas hal ini dengan Viktor dan kalian hanya perlu mengamati secara diam-diam. Memahami?”

“Tidak masalah, Bos. Serahkan pada saya, ”jawab Joey dengan rajin.

“Marlene, Anne, dan Lize,” Rhode menoleh ke tiga wanita muda yang sedang menunggu perintahnya. “Kalian bertiga memiliki peran yang jauh lebih penting. Marlene, Anda harus berhati-hati. Lize, saya harap Anda bisa memusatkan semua perhatian pada Ketua tua dan melindunginya jika ada bahaya. Anne, kamu bertugas melindungi Marlene dan Lize. Yang terpenting, jangan bicara dan jangan ungkapkan identitas Anda. Kalian semua harus tahu betapa pentingnya hal ini. ”

“…” Mereka bertiga mengangguk pelan. Lize dan Marlene sadar akan identitas unik mereka dan siap secara mental untuk ini. Adapun Anne … Janji Rhode kepadanya tampaknya efektif.

Viktor memimpin Ketua ke arah Rhode dan lelaki tua itu tampak agak tak berdaya.

Tampaknya segalanya tidak berjalan baik.

Rhode mengerutkan alisnya dan memberi isyarat agar semua orang bersiap-siap. Kemudian, dia mendekati Viktor dan Ketua. “Pak. Ketua memiliki beberapa pertanyaan untuk Anda, ”kata Viktor.

“…” Rhode menatap Ketua dengan tenang. Meskipun pria tua itu tampak kurus dan lemah, dia mengangkat kepalanya ke arah Rhode dengan tekad. Di matanya, ada semacam sifat keras kepala dan keuletan yang hanya dimiliki oleh orang gunung. “Aku dengar … Kamu punya cara untuk membiarkan kita memasuki Mithril Hall?”

“…” Rhode terus diam dan mengangguk. Pria tua itu mengerutkan alisnya sedikit. Rhode memahami keraguan dan keragu-raguannya, tetapi ini juga sesuai harapannya. Dia tidak khawatir dicurigai karena dia menyembunyikan identitasnya. “Bisakah kamu memberitahuku di mana tempat itu?”

“…” Rhode menunjuk ke depan dan berhenti memperhatikan pria tua itu ketika dia berjalan maju. Meskipun Viktor melongo dan mencoba memberikan penjelasan kepada Ketua, lelaki tua itu menunjuk sambil menatap sosok hitam itu. Setelah beberapa saat, dia berbalik dan mengikuti Rhode.

Rhode berjalan melewati jalan rahasia yang diblokir dan berhenti di dekat aliran gunung yang tinggi. Ada celah yang terkikis oleh pelapukan alami. Di luar, tampaknya cukup lebar untuk satu atau dua orang. Lebih jauh, celah itu dalam dan dinding gunung yang curam mudah terlihat. Semua orang berkumpul di sekitar Rhode dengan rasa ingin tahu.

Rhode mengabaikan tatapan ingin tahu di belakangnya. Dia mengangkat kepalanya dan memindai celah itu. Dia mulai mengingat informasi misi yang telah dia baca di forum mengenai ‘Penelitian Sejarah Gunung Soraka’. Itu adalah misi arkeologis dan para pemain melakukan pencarian di bawah tanah untuk membuktikan bahwa Gunung Soraka asli dibentuk oleh para Dwarf yang bermigrasi dari Silver Mountain … Menurut dokumen, bagian yang menghubungkan reruntuhan Dwarf kuno bawah tanah dan Mithril Hall seharusnya sini…

Rhode memasuki celah dan menyesuaikan tubuhnya ke samping.

“Ah!” Semua orang memekik takjub. Rhode memasuki celah sempit dan menghilang dalam tampilan penuh!

Apa yang sedang terjadi?

Viktor bergegas maju dengan cepat dan membelalakkan matanya begitu dia berdiri di posisi di mana Rhode berada. Di sisinya, pintu masuk gua yang lebar muncul dengan tenang. Dari depan, itu tampak seperti lubang biasa, tetapi ketika seseorang melihat ke dalam dari pintu masuk celah, orang bisa melihat dinding yang menjulang di kedua sisi tanpa bayangan di gua.

Ini hanyalah manifestasi dari kecerdikan alam. Atau mungkin, itu tidak sesederhana itu.

Viktor menatap gua gelap gulita di depannya dan ragu-ragu. Namun, dia memberi isyarat dengan cepat dan memasuki gua.

Itu lima jam sebelum dimulainya pertemuan parlemen.

> Baca Novel Selengkapnya di Novelku.id <<<