Summoning the Holy Sword - Chapter 454

Bab 454: Malaikat Mati

Penerjemah: AtlasStudios Editor: AtlasStudios

“I-Ini …!” Lich membelalakkan matanya karena terkejut ketika api merah tua meletus di tangan kanan Rhode dan merentangkan pedang seperti ular beludak ke lengannya. Lich segera mundur. Pada saat yang sama, permata kusamnya berkilauan dalam cahaya magis yang misterius dan membentuk segitiga terbalik ketika Lich berubah menjadi ilusi. Dalam sekejap, tubuhnya terdistorsi aneh sementara api yang berkilau menyelimutinya.

Ledakan! Bersamaan dengan ledakan yang memekakkan telinga, Lich telah diselimuti sepenuhnya oleh api. Namun, ini tampaknya tidak dapat mengakhiri hidup Lich karena ia keluar dari api hampir secara instan dan menyedihkan. Lich tidak lagi tenang; alih-alih, ia merasakan emosi yang tidak pernah dialaminya — ketakutan, panik, dan takjub.

“Bagaimana ini mungkin?” Meskipun tubuh Lich terbakar dengan api, itu melebarkan matanya di tanah dengan tidak percaya bukannya memadamkannya langsung. Seorang wanita muda yang diselimuti api dari kepala sampai kaki mengangkat kepalanya dan dengan tersenyum tersenyum ke arahnya.

“Huhu … Tidak mudah menangkap ekormu. Sejujurnya, saya sebenarnya tidak pernah berharap Guru akan berhasil … Namun, ini bukan berita buruk bagi saya. “Gillian berpikir keras ketika dia menunjuk jarinya pada Lich yang goyah yang dibungkus api seperti hantu dalam karnaval yang bergoyang dan melayani pemilik kekal mereka. Sementara itu, dua tentara bayaran mayat hidup berhenti menyerang dan menggigil ketika mereka mundur ke samping.

Namun, tentara bayaran mayat hidup bukan satu-satunya yang mundur.

Bahkan Anne dan Delno mundur ke sisi dengan tergesa-gesa karena Gillian, yang telah memulihkan kekuatan Elemental Lord Api setelah membuka segelnya, telah menjadi makhluk yang terkait dengan Fire Plane of Existence. Gelombang api yang menyesakkan dan tak tertahankan menghantam semua orang di wajah mereka.

Delno menggosok matanya dengan ragu-ragu sebelum memindai sosok yang telah menyatu dengan api. Namun, dia berbalik dengan cepat. Makhluk ini sangat panas sehingga makhluk hidup yang menatapnya akan merasakan mata mereka terbakar. Jika mereka tidak memalingkan pandangan mereka, mungkin mata mereka akan meleleh sepenuhnya.

Hanya orang mati yang bisa menghindari mata mereka meleleh, tetapi Lich berharap itu tidak seberuntung ini.

“Bagaimana ini mungkin …” Lich menganga dan api murni menyelinap ke dalam tubuhnya bersama dengan napas yang dihirup. Kemudian, nyala api meledak di dalam tubuh Lich dan sepertinya lentera langit sedang dinyalakan di dalam. Namun, pada kenyataannya, ini tidak menimbulkan terlalu banyak kerusakan karena itu bukan manusia yang hidup.

Lich menatap sosok yang mencolok dan terbakar itu dengan bodoh karena tidak bisa mengetahui apa yang sebenarnya terjadi. Meskipun gaya serangan Lich bukanlah ortodoks, itu masih sangat percaya diri dengan indranya. Sudah pasti bahwa wanita muda ini tidak sekuat ini beberapa menit yang lalu. Meskipun Lich benar-benar merasakan kekuatan elemen api murni di Gillian, ia memilih untuk mengabaikannya karena tidak penting. Pada titik ini, telinga dan ekor rubah wanita muda itu menjadi kamuflase terbaiknya. Mungkin seseorang akan curiga jika manusia memiliki kekuatan elemen api murni seperti itu, tapi itu tidak aneh untuk setengah binatang sama sekali.

Tetapi sekarang, Lich menyadari bahwa pikirannya benar-benar salah.

“Ini akhir bagimu, nona kecil.” Gillian memperlihatkan telapak tangannya di Lich sambil menyeringai bangga. Lich mengangkat lengannya sebagai tanggapan; Namun, itu tidak mencoba untuk melarikan diri atau melawan serangan Gillian. Lingkungan telah sepenuhnya ditumpangkan oleh Api Elemental Plane of Existence di bawah manipulasi Elemental Lord Api. Udara mulai berputar dan menyegel dirinya sendiri dan mustahil bagi siapa pun untuk melarikan diri. Jika Lich mencoba peruntungannya, itu pasti akan menemukan dirinya dalam Api Elemental Plane of Existence dan menghilang dalam kepulan asap segera.

Namun meski begitu, Lich terus mengangkat lengannya secara alami dalam menghadapi kematian dan kehancuran. Itu mencoba meninggalkan setidaknya jejak dirinya di dunia ini.

Gillian mengepalkan tangan kanannya dengan tiba-tiba.

Lich langsung dimakan oleh api. Dalam sekejap mata, lengannya yang keriput seolah-olah sepotong kayu bakar yang layu menyala dalam api yang mengamuk. Sebelum itu menyadarinya, lengan Lich telah menghilang menjadi kepulan asap sementara api yang menyala berputar dan berputar di udara seolah-olah jantung yang berdenyut dan membengkak.

Meskipun Liches masih bisa menghidupkan kembali diri mereka sendiri menggunakan bakteri mereka, Lich yang menyedihkan ini tidak seberuntung ini karena Gillian telah menyegel makhluk ini sepenuhnya dalam kobaran api. Roh Lich melolong marah saat berjuang dalam api. Gambar wajahnya menampakkan dirinya di permukaan api selama sepersekian detik sebelum menghilang seketika, seperti batu menembus permukaan air.

Nyala api tiba-tiba menyusut sebelum membengkak dan meledak.

Segalanya telah berakhir.

“Fiuh …” Nyala api yang mengelilingi Gillian berangsur-angsur menghilang dan reruntuhan kota yang diselimuti merah sepenuhnya kembali ke keadaan biasa dan tenang mereka. Lentera-lentera di atas trestle logam yang dinyalakan dengan api spiritual yang sebelumnya telah digantikan dengan nyala api yang benar dan agung, membawa warna kembali ke kota yang dingin dan tak bernyawa ini.

“Oh, tuan …” Clack. Pedang Metzel jatuh ke tanah saat dia berdiri dengan bodoh sambil melongo ke kota yang telah berubah tanpa bisa dikenali. Teman-teman tentara bayarannya yang malang berdiri di depannya menghilang ke udara tipis dan tidak ada yang tersisa dari mereka selain dari bayangan hangus mereka. Sementara itu, Shirley sama-sama tercengang ketika dia membeku di tempat. Lagi pula, pertempuran yang melibatkan Komandan Level Lord tidak terbayangkan untuk kedua makhluk fana ini.

Abu kelabu, seperti salju turun dari langit perlahan dan meletakkan lapisan debu tipis. Anne berdiri dan mengamati sekeliling sebelum mengambil perisainya. Meskipun Rhode telah menjelaskan kepada Anne tentang rencana pertempuran sebelum mereka memasuki reruntuhan, wanita muda itu tidak sepenuhnya puas. Sepertinya pertarungannya dengan tentara bayaran mayat hidup tidak cukup menarik baginya. “Itu saja? Anne masih ingin bermain sedikit lagi … ”

“Kamu akan memiliki lebih banyak kesempatan lain kali.” Rhode menyimpan kartu merah tua dan menghela nafas panjang. Meskipun semuanya tampak berhasil, Rhode menderita beberapa kerugian. Dia tidak menerima EXP tunggal dari membunuh Lich. Lebih jauh lagi, Rhode membayar ‘biaya masuk’ Gillian dengan dua pertiga dari EXP saat ini dan hampir mendekati level yang hampir turun.

Sakit kepala.

Gillian mirip dengan senjata nuklir terkutuk itu. Meskipun senjata nuklir yang kuat itu bisa menghancurkan dunia dalam satu serangan, efek sampingnya yang mengerikan membatasi penggunaannya. Pada titik ini, Rhode berharap bahwa hadiah EXP untuk menyelesaikan Misi Castel Plateau Ruins masih tersedia. Jika tidak, dia tidak bisa membenarkan penderitaan begitu banyak kerugian tanpa mendapatkan satu level pun.

Namun, ini adalah masalah untuk masa depan. Segera, Rhode berbalik dan memberi isyarat kepada kelompok. “Ayo pergi.”

Setelah Lich sepenuhnya dimusnahkan, kelompok itu melakukan perjalanan berlayar sederhana. Dinding setinggi empat meter dan patung yang tidak lengkap namun megah menyambut mereka di sepanjang koridor.

Rhode tidak mencari di abu Lich karena dia tahu tidak ada yang tersisa darinya. Tidak ada yang bisa selamat dari api murni Lord Elemental Api, yang juga merupakan sesuatu yang membuat Rhode tertekan. Dari sudut pandang manusia yang hidup, kemenangan besar ini sangat menggembirakan. Namun, dari sudut pandang pemain, kehilangan dua pertiga dari EXP-nya dan menghadapi ancaman menjatuhkan satu level sementara tidak dapat memperoleh peralatan apa pun dari BOSS adalah tragedi total.

Hal terburuk adalah bahwa, di masa depan, dia akan kehilangan lebih banyak jika dia ingin memanggil Elemental Lord Api lagi karena dia telah menggunakan dua hak istimewa yang diberikan kepadanya. Namun, dia senang bahwa pertempuran dengan Negara Kegelapan hanya akan terjadi tahun depan dan dia memiliki lebih banyak waktu untuk mengatur ulang cooldown pemanggilan. Jika tidak, dia akan sangat sedih sekarang.

Rombongan melewati koridor di area tengah dan tiba di istana yang terletak di area terdalam reruntuhan kota. Istana yang dulunya mulia ini telah kehilangan kemegahan dan ketenangannya, tetapi kemudian didekorasi ulang dengan rasa keindahan aneh dari Lich. Untungnya, hampir semua perabotan aneh telah tersapu oleh nyala api Gillian.

Celia dan Celestina telah kembali ke kartu mereka. Yang pertama memulihkan diri setelah menderita pukulan fatal dari Lich sementara yang terakhir kembali ke kartunya segera setelah pertempuran berakhir karena dia sangat tidak puas dengan tindakan kasar Rhode. Dia terus mengabaikannya, tidak peduli seberapa keras dia memanggilnya.

Misi belum selesai.

Rhode memasuki istana dan menyaksikan koridor kotor di bawah nyala api yang terang. Ada tulang-belulang, anggota badan busuk yang bobrok, dan makhluk-makhluk buruk yang menjijikkan yang direndam dalam botol-botol kristal berserakan di semua tempat seperti film horor sci-fi kelas tiga yang bertarif rendah. Setiap Lich memiliki bidang penelitian di mana mereka ahli, dan tampaknya Lich ini tertarik pada manipulasi makhluk. Jika ia lahir di dunia manusia Rhode, mungkin itu akan menjadi orang gila yang menjanjikan dalam penelitian ilmiah modifikasi genetika.

Rhode mengalihkan pandangannya ke antarmuka detail misi di depannya dan Misi Reruntuhan Castel Plateau masih belum lengkap, tidak mengejutkan. Misi 5 Bintang ini akan membutuhkan item untuk membuktikan kelengkapan 100% nya. Rhode membutuhkan tengkorak dan gigi Necromancer; Namun, karena BOSS telah menjadi Lich yang akhirnya terbakar menjadi abu, tidak ada yang bisa diperoleh Rhode. Dalam hal ini, Rhode harus mendapatkan sesuatu yang lain: filogeni.

Phylactery adalah suatu keharusan bagi seekor Lich dalam sebuah perjalanan karena ia akan mempertahankan jiwa Lich dengan kuat di dunia ini bahkan jika Lich dimusnahkan. Diberi cukup waktu untuk memulihkan jiwanya, Lich dapat bangkit dan membalas dendam pada para pembunuhnya.

Namun, Lich ini tidak seberuntung itu karena jiwanya telah lenyap dalam nyala api Gillian yang sepenuhnya sebelum ia memiliki kesempatan untuk direklamasi oleh bakteri itu. Phylactery ini sekarang hanya artefak yang tidak berarti dan mungkin masih akan memiliki kesempatan untuk digunakan dalam menjelaskan mantra makhluk mayat hidup.

Tapi…

“Hmm?” Anne berhenti berjalan dan menusuk telinganya dengan kerutan bingung. “Pemimpin, Anne mendengar sesuatu.”

“Dari?” Tanya Rhode.

Semua orang berhenti bergerak begitu mereka mendengar laporan Anne. Meskipun Anne biasanya tidak peduli dengan banyak hal, pendengarannya jauh lebih sensitif daripada yang dilakukan Rhode dan Gillian. Gillian menggerakkan mulutnya dengan ekspresi tidak setuju sebelum mendapatkan kembali ekspresinya yang biasa.

Rhode berbalik ke arah yang ditunjuk Anne.

Itu adalah sebuah ruangan dengan pintu kayu tertutup yang diolesi dengan pola-pola keji dan profan. Bau busuk menyerang lubang hidung mereka melalui celah-celah pintu yang rusak dan kotor. Rhode merenung sejenak sebelum mendekati pintu kayu dan mendorongnya terbuka.

Lalu, Rhode mengerutkan alisnya.

Seperti yang diharapkan.

Malaikat Pertempuran telanjang yang dilucuti dari semua keagungannya menampilkan dirinya di hadapan mereka dalam posisi memalukan dengan empat anggota tubuhnya diikat dan digantung oleh rantai baja. Sepasang tulang keriput mengembang di tempat yang sempurna, sayap berbulu dan kulit pucatnya memperjelas bahwa dia tidak lagi hidup. Namun, napasnya yang samar tampaknya membantah spekulasi ini.

Rhode memindai Battle Angel dan menghentikan pandangannya ke perutnya.

Perutnya yang halus melotot seolah dia hamil. Meninggalkan pertanyaan tentang bagaimana Malaikat hamil nantinya, garis-garis aneh yang merayap di bawah permukaan kulit yang membengkak ini membuktikan bahwa itu jelas bukan bayi yang menggemaskan yang tersembunyi di dalam.

“Tuan, apa yang kamu temukan?” Anne mengintip kepalanya dari belakang lengan Rhode dan berseru ketika dia menyaksikan Malaikat. “Wow! Apa itu?”

“I-itu …” Kelompok Metzel terperangah begitu mereka mengenali Battle Angel yang mereka kenal. Rhode melangkah maju dan membelai perut yang menggembung yang terasa sedingin es saat disentuh dan memiliki gerakan ‘janin’ yang aneh.

“Ini adalah filogeni Lich,” jelas Rhode.

Rhode akhirnya mengerti bagaimana Lich memiliki kekuatan Malaikat meskipun menjadi makhluk mayat hidup. Meskipun benar bahwa Malaikat memiliki kekuatan yang cukup untuk memenuhi persyaratan untuk evolusi Lich, konflik antara energi negatif dan positif mereka jelas tidak dapat dihindari.

Namun, Lich ini datang dengan langkah jenius. Itu tidak murni meminjam kekuatan Malaikat. Sebaliknya, itu muncul dengan metode yang tidak diketahui untuk membuat embrio yang hidup antara hidup dan mati dan memaksanya masuk ke dalam tubuh Malaikat. Dengan cara ini, karena embrio bukanlah makhluk mayat hidup murni, kekuatan suci yang dimiliki Malaikat tidak dapat menyebabkan cukup banyak bahaya untuk menghilangkannya. Kemudian, Lich dapat menerima kekuatan yang disaring melalui embrio untuk menjalankan evolusinya. Namun, ada cacat dalam skema yang hampir sempurna ini: kekuatan undead Lich yang paling kuat telah melemah setelah bercampur dengan atribut suci tambahan. Namun, pada saat yang sama, Lich menerima sejumlah perlawanan terhadap serangan atribut suci. Mungkin Lich ini akan menjadi monster yang berbahaya jika berhasil bereinkarnasi.

Namun, kesempatan ini telah hilang selamanya.

> Baca Novel Selengkapnya di Novelku.id <<<