Summoning the Holy Sword - Chapter 421

Bab 421: Mengejar dan Kabur

Penerjemah: AtlasStudios Editor: AtlasStudios

Kacha.

Darke mengernyitkan alisnya dan menatap tak percaya pada bola kristal yang retak di depannya. Tampaknya dia tidak bisa mempercayai matanya, tetapi mengabaikannya tidak akan mengubah fakta. Kebenarannya begitu jelas sehingga tidak ada alasan muncul di benaknya.

Hering hilang?

Seperti yang diharapkan Rhode, makhluk mayat hidup memiliki cara mereka untuk mengonfirmasi kematian rekan mereka. Kehidupan Hering hancur di hadapannya dalam bentuk kristal dan membuat Darke cemas, serta dalam ketakutan yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Meskipun makhluk mayat hidup jarang takut, Darke benar-benar ketakutan sekarang karena ini adalah masalah besar baginya. Necromancer yang malang ini mulai bergetar ketika dia membayangkan bagaimana tuannya akan bereaksi jika dia tahu bahwa bukan hanya Daftar Tulang dicuri, tetapi Hering juga telah kehilangan nyawanya karena terlibat dalam hal ini.

Tidak heran kalau Darke sangat gugup. Bagaimanapun, misi ini membutuhkan banyak keberanian. Konflik antara empat keluarga terbesar di Negara Kegelapan telah lama bersaing. Munculnya penerus jiwa Naga Hitam baru telah menyebabkan perubahan yang belum pernah terjadi sebelumnya di negara di mana keluarga kuat baru dan lama berjuang untuk otoritas dan kekuatan.

Darke adalah anggota dari salah satu dari empat keluarga terbesar di Country of Darkness, Keluarga Balende ‘Spirit Chaser’. Keluarga ini dulunya adalah pilar utama dukungan dan Keluarga terkemuka di Negeri Kegelapan, yang sebagian besar terdiri dari Necromancer, Lich, dan Ksatria Undead. Namun, posisi mereka melemah dan meskipun tidak mencapai titik genting, mereka tidak sekuat dulu.

Keluarga Balende berada dalam kekacauan baik di dalam negeri maupun di luar negeri sementara keluarga ‘Countess Darah’ dan ‘Malaikat Kesedihan’ telah mengincar tempat nomor satu mereka. Lebih jauh lagi, untuk alasan yang tidak diketahui, Naga Hitam menyukai orang yang paling lemah dari keempat keluarga, ‘Penakluk’, dan mereka muncul sebagai kekuatan baru yang harus diperhitungkan melawan ‘Pengejar Roh’. Ini adalah konflik internal dari empat keluarga dan di luar, ada juga kekuatan baru yang tak kenal takut yang berusaha untuk melemparkan Keluarga Balende dari singgasana mereka untuk menggantikan mereka.

Balende ‘Spirit Chaser’ mengambil tindakan. Keluarga Balende mengandalkan sejarah, kesetiaan, dan kontribusi mereka yang kuat untuk mencapai status mereka di Negeri Kegelapan. Kontribusi adalah akar Keluarga Balende. Bagaimanapun, di negara kematian, para Ksatria Undead, Lich, dan Necromancer adalah kekuatan utama. Karena hal ini, mereka dapat memahami dasar dari Negara Kegelapan, tidak seperti para Vampir yang tidak berharga yang bersembunyi di kegelapan dan terlibat dalam pengumpulan dan pembunuhan intelijen. Meskipun manusia yang dipimpin ‘Penakluk’ Garcia di Negeri Kegelapan memiliki pendukung terbanyak, makhluk rapuh ini tidak mampu berperang seperti tentara mayat hidup. Di sisi lain, mustahil bagi sekelompok pengkhianat seperti ‘Malaikat Kesedihan’ untuk mengesankan.

Keluarga Balende menikmati kemuliaan untuk waktu yang lama. Tapi sekarang, mereka harus berjuang untuk menunjukkan kemampuan mereka kepada raja baru.

Darke dikirim ke sini untuk membangun prestasi mereka untuk bangkit tiba-tiba ke posisi yang menjulang di Keluarga Balende. Namun, mimpi indah ini sepertinya semakin menjauh darinya.

Karena sensitivitas identitas Kerajaan Munn, selalu ada orang yang ditunjuk untuk tugas ini. Keluarga Balende datang dengan beberapa skema dan berhasil membuat Darke terlibat. Tanggung jawabnya yang sederhana termasuk mengambil alih pekerjaan seniornya dalam mengembangkan mata-mata di Kerajaan Munn untuk mendapatkan intelijen. Tentu saja, Kerajaan Munn tidak bisa mengetahuinya. Di negara yang diperintah oleh Malaikat, ada banyak alasan yang terlibat dan itu bukan hanya karena para Necromancer tidak disambut oleh mereka.

Darke dikirim ke Kerajaan Munn oleh Keluarga Balende karena dia selalu berhati-hati. Di negara di mana kekuatan digunakan sebagai dasar dalam status, kemampuan Darke tidak bisa diremehkan. Mirip dengan Vulture, yang memiliki kekuatan tahap Master, sebagai ahli nujum yang telah mencapai lingkaran dalam, Darke dianggap sebagai ‘bakat’ setia dalam Keluarga Balende.

Namun, seorang jenius memantrai tidak selalu berarti bahwa ia memiliki otak politik. Darke mencapai tahap Master hanya dalam beberapa dekade dan mantra mayat hidup sesederhana pertanyaan matematika sekolah dasar baginya. Namun, dia tidak bisa memahami aspek politik dari pekerjaannya ini. Dalam beberapa kasus, waktu bisa menggantikan kurangnya pengalaman. Tetapi beberapa hal tidak sesederhana itu.

Dalam konflik antara Darke dan mata-matanya ini, itu menunjukkan bahwa dia adalah EQ rendah dan IQ tinggi, tidak mempertimbangkan perasaan orang lain. Belum lagi, dia hanya meninggalkan Negara Kegelapan untuk sementara waktu dan baginya, makhluk rapuh ini hanya sekelompok ‘makhluk rendahan’ yang harus mematuhi instruksinya dan tidak pantas membuang-buang waktu.

Karena ini, setelah Darke menangkap putri pemilik Kota Elang yang berharga, ia meninggalkan mata-mata yang malang itu dengan tegas dan mencoba mengubah Natasha menjadi bawahannya yang loyal. Anak perempuan pemilik kota itu jelas jauh lebih berharga daripada seorang Jenderal Angkatan Darat biasa. Jenderal Angkatan Darat hanyalah makhluk luar biasa bagi Darke dan karena dia telah menemukan makhluk lain yang jauh lebih berharga, tak perlu dikatakan bahwa dia akan membuang yang dia miliki. Mengapa Darke peduli dengan pemikiran Jenderal Angkatan Darat?

Namun, Darke tidak berharap bahwa makhluk ini benar-benar berbalik dan menggigitnya. Lagipula itu sudah diduga; ‘makhluk’ ini juga manusia biasa dengan masa hidup terbatas. Untuk mencapai umur panjang, dia mengkhianati jiwanya meskipun ada risiko bahwa semua ini bisa menjadi penipuan. Setelah menyadari bahwa pilihannya tidak memberikan hasil yang diharapkan, dia secara alami tidak mau membiarkan masalah ini beristirahat.

Sementara Darke terlibat dalam upacara dengan Natasha, Jenderal Angkatan Darat memimpin pasukannya dan menyergapnya. Pada akhirnya, Darke terpaksa menghentikan upacara secara tiba-tiba untuk berurusan dengan bajingan yang menjengkelkan itu. Meskipun Darke berhasil menghentikan tindakan si bodoh itu, dia tidak berharap wanita muda itu mengambil kesempatan ini untuk melarikan diri !!!

Ini adalah kegagalan yang benar-benar tidak dapat diterima untuk Darke. Namun, untungnya baginya, ia kehilangan akal sehat karena dipicu kemarahan karena menjadi seorang Necromancer. Darke menggunakan mantra maut untuk mengendalikan sang jenderal dan memerintahkan anak buahnya untuk menangkap Natasha dan Grendy. Sementara itu, ia mengirim Vulture untuk bergabung dalam pencarian merebut kembali Daftar Tulang.

Rencana ini seharusnya mulus, tetapi dia menyadari bahwa itu benar-benar gagal!

Manusia bodoh itu tidak bisa menyelesaikan misinya dan bahkan Hering dan anak buahnya tidak bisa bertahan hidup. Sayangnya, identitas Vulture tidak sesederhana itu karena dia adalah salah satu Ksatria Undead yang paling dihargai di mata Keluarga Balende. Sebenarnya, Keluarga Balende tahu bahwa Darke tidak memiliki pengalaman, itulah sebabnya mereka mengirim Hering untuk membantunya.

Tapi sekarang … Daftar Tulang dicuri dan Hering dan tim elitnya dihilangkan. Darke menjerit ngeri saat dia tidak bisa membayangkan bagaimana kedua manusia rendahan itu memiliki kekuatan seperti itu. Jika mereka sekuat ini, mereka tidak akan memilih untuk melarikan diri. Jadi bagaimana semua ini terjadi?

Siapa sebenarnya yang mereka temui untuk membantu mereka?

Darke tidak tahu. Bagaimanapun, Life Rock yang dia miliki hanya mampu mencerminkan status kehidupan dan tidak dapat mentransmisikan situasi yang sebenarnya. Mungkinkah tindakan saya ditemukan oleh Kerajaan Munn? Jika itu masalahnya, hari-hariku akan hancur jika Battle Angel menemukanku!

Pikiran Darke bingung. Meskipun secara logis, dia harus melakukan serangan balik dengan tegas untuk merebut kembali Daftar Tulang dan melarikan diri dari tempat ini sesegera mungkin, dia juga jelas bahwa bahkan jika dia merebut kembali Daftar Tulang dan kembali ke keluarga, dia tidak akan selamat dari kematian. Bagaimanapun, kelalaiannya telah menyebabkan kematian Hering dan Ksatria Undead lainnya. Keluarga pasti akan menghukumnya karena itu. Meskipun dia adalah ahli nujum yang berbakat … Bahkan bakatnya tidak akan menyelamatkannya dari konsekuensi seperti itu.

“Sial!”

Darke meninju meja dan menggertakkan giginya. Kepalanya berantakan. Pada saat ini, ini bukan tentang bagaimana dia bisa mencapai tujuan untuk keluarga lagi … Ini tentang bagaimana dia bisa melewati rintangan ini di depan matanya.

Darke mengangkat wajahnya yang merajuk dan menatap fragmentasi bola kristal. Setelah beberapa saat, Necromancer mengayunkan tangannya dan menghilang dengan embusan angin.

Di sisi lain, Rhode dan yang lainnya berhasil mencapai Hobbit Village sebelum matahari terbenam.

Ini adalah satu-satunya daerah dengan penduduk di Lembah Sungai Putih dan juga merupakan tempat peristirahatan bagi banyak pedagang dan pelancong. Desa ini dibangun di lereng bukit dengan sungai yang mengalir ke bawah yang telah memelihara penduduk desa selama bertahun-tahun. Hebatnya, rumah mereka tidak terbuat dari kayu. Sebaliknya, rumah-rumah mereka adalah gua-gua yang digali dari lembah itu sendiri dan sangat cocok untuk tempat tinggal manusia.

Saat ini, Desa Hobbit tidak sering karena bukan musim puncak untuk perdagangan, jadi ada sedikit pengunjung. Itu membuat desa yang ramai itu agak damai. Namun, ini berarti bahwa penduduk desa yang tinggal di sini selama beberapa generasi akhirnya dapat menikmati periode waktu yang langka dan damai.

Namun ketenangan itu segera terganggu.

Bang! Pintu pub terbuka dan mengguncang pemilik pub dari nafasnya. Pemiliknya mengangkat kepalanya secara tidak sadar dan berbalik ke arah pintu masuk di mana lima pelancong yang kelelahan dan cemas, termasuk beberapa wanita muda yang cantik, berdiri. Orang yang berdiri di depan kelompok itu mengenakan pakaian aristokrat hitam, dengan rambut pendek rata sebahu. Meskipun ‘dia’ memiliki penampilan yang cantik, gayanya berpakaian terlalu maskulin, yang membuat pemiliknya menggaruk kepalanya. Selain itu, dia memiliki wajah sedingin patung es yang tidak bisa dia tatap secara langsung.

Di sebelah kirinya berdiri seorang wanita muda dengan kepala penuh warna pink dengan kuncir kuda. Dia tampaknya yang paling santai dari mereka semua ketika matanya berkeliaran dan menatap dengan santai. Sepasang telinganya dan ekor yang berayun dan halus di punggungnya mengungkapkan identitasnya. Namun meski begitu, kecantikannya menyentuh hati pemiliknya.

Seorang wanita muda berambut pirang yang mengenakan baju kulit putih ketat berdiri di belakang wanita bertelinga rubah. Matanya yang besar dan bulat berputar-putar dengan rasa ingin tahu dan meskipun dia memiliki wajah yang menggemaskan, sepasang pahanya yang panjang dan rampinglah yang paling menarik perhatian. Kurva yang indah menampakkan diri mereka dengan sempurna, menarik pelanggan pria lainnya, meninggalkan mereka menelan saat melihat kulitnya yang putih.

Dibandingkan dengan tiga wanita cantik, dua yang tersisa di belakang tampak jauh lebih rendah ketika mereka mengenakan pakaian compang-camping dan ekspresi bingung yang membuat mereka tampak seperti pelarian putus asa.

Kelompok ini memang mencolok. Namun, pemilik pub menahan rasa penasarannya saat ia menenangkan diri. Sejak mereka tiba di pubnya, dia harus tetap melayani mereka sebagai pelanggan normal, tidak peduli siapa mereka. Pemiliknya berdiri dengan cepat dan mendekati mereka berlima.

“Selamat datang di ‘Bumper Harvest’. Apakah yang kamu inginkan? Kami memiliki daging panggang, roti, keju, dan selai anggur kami sendiri. Selain itu, kami memiliki kamar dan kamar mandi yang nyaman untuk menghilangkan kelelahan Anda. Saya dapat menyiapkan kamar untuk Anda semua sekarang, dan saya menjamin bahwa harganya akan sangat masuk akal … ”

Rhode mengulurkan tangannya dan menginterupsi kata-kata pemiliknya.

“Maaf, kami sedang terburu-buru. Silakan menyiapkan makan malam langsung yang tidak memerlukan persiapan terlalu banyak. Adapun kamar, kita tidak membutuhkannya. Juga … “Rhode berhenti, mengerutkan alisnya dan mendesah putus asa setelah berbalik ke arah Anne, yang menarik-narik lengan bajunya dengan ekspresi menyedihkan.

“Beri aku 20 porsi roti dan daging panggang.”

“20?”

Pemilik pub membelalakkan matanya dengan tak percaya dan segera pergi setelah mengangguk sebagai tanda terima kasih. Pada saat ini, Rhode sekali lagi menghentikannya.

“Ngomong-ngomong, apakah ada kereta atau kuda yang bisa disewa? Jika memungkinkan, kami ingin segera berangkat. Tentu saja, uang bukan masalah. ”

“Ini…”

Pemilik pub ragu-ragu dengan ekspresi yang bertentangan. Setelah beberapa saat, dia menjawab tanpa daya.

“Maaf, pelanggan yang baik. Desa kami hanya memiliki gerbong barang … Saya khawatir saya tidak bisa membantu Anda dengan ini … ”

“Gerbong barang baik-baik saja. Saya harap Anda dapat mengaturnya untuk kami. Kami akan pergi setelah makan malam. ”

“Oke, aku akan menyiapkan mereka sekarang.”

Meskipun pemiliknya agak ragu, dia mengangguk dan pergi dengan cepat. Rhode menghela napas dan mengalihkan pandangannya ke pub yang hampir kosong sebelum duduk.

“Iya…!”

Anne melemparkan koper dan perisai ke samping dan menabrak kursi, berbaring rata di atas meja seperti kucing.

“Sangat melelahkan. Anne belum pernah berlari sejauh ini sebelumnya … ”

Meskipun yang lain tidak merespons, ekspresi mereka setuju dengan kata-katanya.

Setelah kereta terbakar berkeping-keping, kelompok Rhode bergegas dengan perjalanan mereka. Untungnya, baik Rhode maupun Anne memiliki fisik yang kuat dan perjalanan jarak jauh ini tidak masalah bagi mereka. Gillian adalah binatang buas, jadi tentu saja, dia juga tidak keberatan. Namun, Natasha dan Grendy tidak memiliki pengalaman seperti itu sebelumnya. Mereka berjuang melalui kesulitan dari perjalanan ini dan pikiran tentang Necromancer yang mungkin menerkam mereka kapan saja memaksa kaki mereka ke depan. Pada saat ini, baik Natasha dan Grendy berbaring di atas meja, mirip dengan Anne.

“MM-Tn. Rhode … Saya pikir, mari kita istirahat malam sebelum melanjutkan … Karena ada penduduk desa dan milisi di sekitar, bahwa Necromancer tidak akan berani mengacaukan kita di sini, saya kira … ”

Natasha sangat lelah sehingga dia tidak bisa mengartikulasikan kata-katanya dengan benar. Seolah-olah kakinya yang mati rasa telah berubah menjadi dua batang kayu. Meskipun Grendy tidak memohon belas kasihan, wajahnya yang pucat mengungkapkan bahwa ia juga berada di batas kemampuannya.

“Tidak.”

Meskipun permintaan Natasha masuk akal, Rhode menolak dengan kejam. Wanita muda ini tidak mengerti betapa mengerikannya si Necromancer. Jika memungkinkan, Rhode lebih memilih berduel dengan Necromancer di padang pasir daripada menghadapinya di tempat yang padat penduduk. Jika Rhode dan yang lainnya memilih untuk menginap, itu bukan hanya Necromancer yang akan mereka hadapi. Musuh mereka bahkan bisa menjadi mayat penduduk desa yang telah dimanipulasi oleh Necromancer … Ini pasti bukan situasi yang menguntungkan bagi Rhode.

Tanpa ragu, Rhode juga manusia. Dia tahu bahwa Natasha dan Grendy berada pada batas mereka. Tapi…

“Kalian berdua bisa beristirahat di kereta sebentar. Setidaknya, Anda tidak perlu berjalan untuk saat ini. ”

“… Baiklah, Mr. Rhode.”

Natasha dan Grendy saling bertukar pandang tanpa harapan dan mengangguk. Meskipun gerobak tidak akan senyaman kereta, setidaknya mereka memiliki tempat untuk mengistirahatkan kaki mereka …

Ketika semua orang memanfaatkan momen untuk mengisi ulang diri mereka, tiba-tiba, pintu pub terbuka. Beberapa tentara bayaran memasuki pub dan setelah melihat teman-teman Rhode, mereka bersiul dengan penuh semangat. Namun, Rhode tidak peduli sama sekali. Bahkan Anne, yang selalu bersemangat, tidak menanggapi tentara bayaran. Di sisi lain, Gillian berbalik dan mengedipkan mata ke arah mereka, menyebabkan keributan sorakan seketika.

Tapi tiba-tiba, suara dingin dan ceria terdengar.

“Eh?”

Kelompok tentara bayaran yang terangsang menutup mulut mereka dengan patuh dan bergegas pergi. Kemudian, seorang wanita dalam topeng muncul di belakang mereka dan mendekati kelompok Rhode.

“Benar-benar kejutan. Saya tidak berharap bertemu dengan Anda di sini, Pak Rhode, ”kata wanita itu.

> Baca Novel Selengkapnya di Novelku.id <<<