Summoning the Holy Sword - Chapter 414

Bab 414: 3 Pekerjaan pria (3/3)

Penerjemah: AtlasStudios Editor: AtlasStudios

Rhode menatap dingin pada Anne yang menggosok tangannya dengan gelisah. Pada saat ini, wanita muda itu berantakan. Rambut dan pipinya tertutup debu kotor dan memar terlihat di tubuhnya. Meskipun insiden ini tidak berubah secara drastis seperti insiden ‘pembunuhan kereta terus-menerus yang populer’, situasi saat ini bukanlah sesuatu yang pantas untuk dirayakan di mata Rhode.

“Kamu mengalami kesulitan, Anne. Bagaimana rasanya? ”

Rhode bertanya dengan sinis ketika dia menatap wanita muda di depannya. Sebagai tanggapan, Anne menunjukkan senyum canggung.

“A-Ini masih baik-baik saja, Pemimpin … Lebih baik dari yang diharapkan …”

“Baiklah, aku tidak akan mengobrol denganmu sekarang.”

Rhode mengerutkan kening dan mengetuk meja ketika nadanya berubah lebih dingin dan keras.

“Aku ingat dengan jelas bahwa aku memerintahkanmu untuk tinggal di benteng. Jadi mengapa Anda tidak mematuhi perintah saya? ”

“Karena itu…”

Anne berusaha mendapatkan jawaban. Tapi, dia akhirnya mengakui semuanya setelah menyerah pada interogasi ketat Rhode. Meskipun Rhode telah melarangnya meninggalkan benteng, Anne tidak mau mengambil tugas yang merepotkan dan sepele. Pada akhirnya, dia menyelinap ke bagasi kereta dan bepergian bersama mereka.

Keputusan Anne ini membutuhkan banyak keberanian. Meskipun kereta ini dirancang khusus, kopernya dirancang dengan ruang kecil. Selain itu, dipenuhi dengan pakaian bepergian, kotak, alat perbaikan, dan berbagai jung, dan bau berminyak dan debu kotor tidak tertahankan bagi siapa pun. Sangat menyiksa bagi Anne dengan perawakan tinggi, karena dia harus meringkuk untuk masuk ke dalam bagasi.

Harus dikatakan, perjalanan ini pasti menyakitkan bagi Anne. Selain itu, Rhode tidak menghentikan kereta untuk beristirahat karena dia bergegas untuk waktu. Bantal yang nyaman tidak bisa menyerap semua dampak dari jalan bergelombang, belum lagi Anne, yang berada di batang yang keras dan kaku. Liku-liku telah meninggalkan wanita muda itu dalam memar. Jika bukan karena Wind Elemental Awakeningnya, dia mungkin sudah setengah mati sekarang.

“Bagaimana dengan tentara bayaran itu?”

“Anne meninggalkan mereka bersama Paman Marfa. Karena Paman Marfa sangat bisa diandalkan, seharusnya tidak ada masalah. ”

“Apakah Anda berbicara dengannya secara pribadi?”

Rhode sedikit terkejut setelah mendengarkan jawaban percaya diri Anne. Meskipun Rhode tidak banyak berinteraksi dengan Marfa, tentara bayaran setengah baya ini selalu gigih dan tidak akan menyetujui permintaan aneh oleh Anne. Jika Marfa setuju, maka Rhode curiga bahwa dia mungkin telah membuat kesalahan dalam penilaiannya. Atau, mungkin, Anne melarikan diri menggunakan perangkap madu?

“Ya.”

Anne mengangguk seolah tidak ada yang salah.

“Anne memberi tahu Paman bahwa Anne tidak bisa melakukan pekerjaan dengan baik merawat tentara bayaran dan menyerahkannya kepadanya. Anne akan mencari Pemimpin tetapi Paman memberi Anne ceramah yang keras … ”

“Kemudian?”

“Lalu Anne meninggalkan pesan untuk Paman sebelum menyelinap keluar!”

Anne meluruskan tubuhnya dan membusungkan dadanya dengan bangga seolah-olah dia mengharapkan penghargaan untuk rencana pelariannya yang sukses. Sementara itu, Rhode tidak bisa menemukan kekuatan untuk mendesah. Apakah dia berharap saya menyanyikan pujian karena melalaikan tugasnya …?

“Kamu sekali lagi melanggar perintahku. Anne, apakah kamu tidak takut bahwa aku akan mengeluarkanmu dari guild? ”

Rhode mempertanyakan dengan tegas ketika dia menatap wanita muda yang sombong di depannya. Setelah mendengar kata-katanya, wanita muda yang bangga, Anne, menundukkan kepalanya dengan sedih.

“Ya, Anne takut kalau Pemimpin akan mengusirku.”

“Jadi, mengapa kamu melakukan itu?”

“Tapi Anne merasa lebih nyaman berada bersama Leader. Terlalu membosankan untuk tinggal di benteng dan melatih tentara bayaran! ”

Meskipun niat pertama Rhode adalah untuk mengirim Anne kembali ke benteng di sini, saat ini, dia dengan cepat menyadari bahwa pemikiran ini sama sekali tidak bisa dilakukan. Dari tindakannya ini, dia tahu bahwa dia akan melakukan apa saja yang menguntungkannya. Dia bisa menjamin bahwa jika dia tidak mengirim Anne kembali ke benteng, dia sekali lagi akan menyelinap kembali, yang sangat mungkin. Di sisi lain, Rhode tidak ingin membuang waktu lagi untuk hal-hal yang tidak perlu ini karena waktu tidak ada di sisinya sekarang. Selain itu, dia tidak ingin menderita dua atau tiga perjalanan lagi di jalan bergelombang ini.

Dia memandang Anne di depannya, tetapi tidak tahu harus berkata apa.

Dia mengerti bahwa tidak ada gunanya menceramahinya pada saat ini. Proses berpikir wanita muda ini sangat berbeda dari manusia normal. Dia tidak menghormati tradisi dan aturan. Meskipun dia memiliki kekuatan yang kuat, dia lebih mengandalkan intuisinya untuk membuat penilaian. Sebelum Rhode datang ke dunia ini, ia telah melihat manusia dengan pengalaman hidup yang serupa di televisi. Orang-orang itu ditinggalkan sejak muda dan dibesarkan oleh binatang buas. Setelah mereka kembali ke masyarakat manusia, kebanyakan dari mereka tidak dapat beradaptasi.

Perilaku Anne termasuk dalam kategori ini. Pandangannya tentang tanggung jawab, kesetiaan, dan perasaan berbeda dari manusia normal. Dibandingkan dengan proses pemikiran dan logika, Anne lebih suka menangani hal-hal menggunakan intuisinya. Misalnya, Anne mengakui bahwa dia takut dikeluarkan dari guild. Namun, pemikiran rasionalnya tidak mampu menghentikan tindakan nalurinya. Anne merasa lebih nyaman bersama Rhode dan dia mengikuti tanpa pikir panjang. Dia tidak sadar jika Rhode akan membencinya karena itu atau mengeluarkannya dari guild. Kalau dipikir-pikir, ini juga sejalan dengan cara hidup Anne. Rhode telah merencanakan untuk menumbuhkan kesadaran dan tanggung jawab Anne terhadap komunitas dengan meninggalkannya di benteng. Namun, tampaknya percobaan ini gagal total.

“Haa …”

Rhode kehilangan kata-kata untuk menegur Anne dan dia hanya bisa menghela nafas tanpa harapan. Karena eksperimennya gagal, dia tidak punya pilihan selain membawa Anne. Namun, dia menganggap dirinya beruntung bahwa kekuatan Anne akan bermanfaat. Menurut perbedaan level mereka, Anne paling banyak tiga level darinya. Selain itu, gaya pelatihan di benteng tidak bisa mengikuti persyaratan yang dia butuhkan. Pertempuran mendatang di Reruntuhan Castel akan benar-benar meningkatkan kekuatannya. Rhode telah mempertimbangkan untuk membawanya, tetapi dia menyerah setelah mempertimbangkan situasi keseluruhan.

Meskipun Rhode telah memikirkan situasi keseluruhan, Anne yang benar-benar menyerah. Atau, dia mungkin mengabaikan situasi keseluruhan.

“L … Pemimpin?”

Anne mengangkat kepalanya dan menatap Rhode dengan ekspresi tidak pasti dan tidak aman.

“Jika aku memintamu untuk kembali ke benteng, aku yakin kamu tidak akan mendengarkan, kan?”

“Itu sudah pasti, Pemimpin. Anne pasti akan memilih untuk tinggal bersamamu! ”

Anne mengangkat dagunya dengan bangga. Namun, dalam sepersekian detik, dia menyadari bahwa reaksinya terlalu tidak pantas. Wanita muda yang bertikai itu sekali lagi menundukkan kepalanya.

“Maaf, Pemimpin. Tapi, Anne … ”

“Baiklah, lupakan saja.”

Perilaku Anne menggelikan pada saat ini. Meskipun dia tahu dia salah, dia masih bertindak benar … Wanita muda ini benar-benar … Rhode memberi isyarat dengan tangannya tanpa daya pada pemikiran ini.

“Kamu bisa tetap di sini kali ini, Anne. Tetapi begitu Anda bergabung dengan kami, saya ingin Anda bertindak sesuai dengan perintah saya mulai hari ini dan seterusnya. Jika Anda tidak mematuhi perintah saya, saya akan segera mengeluarkan Anda dari guild dan saya tidak ingin melihat Anda lagi. Apakah Anda mengerti saya?”

“Dimengerti, Pemimpin! Anne berjanji bahwa Anne pasti, pasti akan mendengarkan kata-kata Pemimpin! Tidak akan ada masalah! ”

Anne tersenyum ceria ketika dia melemparkan dirinya ke Rhode. Dia memeluknya erat sebelum membuat janji. Rhode curiga bahwa Anne mungkin hanya mendengar bagian pertama dari kata-katanya …

Rhode dengan tenang mendorong wanita muda itu pergi dan memberi isyarat.

“Baiklah, mandilah dan bersihkan dirimu. Anda pasti lelah setelah tinggal di bagasi begitu lama. Beristirahatlah lebih awal. ”

“Oke, Pemimpin. Anne pergi sekarang! ”

Anne dengan bersemangat mengangkat lengan kanannya dan menjawab ketika dia meninggalkan jejak debu ketika dia berlari keluar ruangan.

Rhode memegang dahinya ketika dia melihat pintu yang bergetar. Sementara itu, Gillian akhirnya berdiri dan mendekati Rhode.

“Hu hu hu. Saya tidak berharap bahwa akan ada seseorang yang bisa membuat Guru sakit kepala yang sangat besar. ”

“Aku hanya merasa sedikit putus asa. Itu tidak bisa dianggap sebagai sakit kepala. ”

Rhode menukas ke arah ejekan Gillian. Namun, wanita muda itu tidak sadar ketika dia terkekeh dan melihat keluar pintu dengan pemikiran yang mendalam.

“Jadi, Tuan. Jika Nona Anne tidak mematuhi perintah Anda, apakah Anda benar-benar akan mengusirnya dari guild? ”

Rhode merenung dan berdiri di depan jendela.

“Saya pikir Anda harus tahu jawaban saya, kan?” Jawab Rhode.

> Baca Novel Selengkapnya di Novelku.id <<<