Summoning the Holy Sword - Chapter 389

Bab 389: Pertempuran Benteng

Penerjemah: AtlasStudios Editor: AtlasStudios

Cahaya redup menyinari aula kuno basi. Nyala lilin bergetar sedikit di bawah aliran udara; bahkan bayangan di dinding tidak bisa berhenti bergetar. Di bawah cahaya nyala api, sebuah penjara besar yang seluruhnya terbuat dari tulang putih bisa terlihat samar-samar.

Terlepas dari refleksi dari lingkaran ritual pengambilan darah yang mengerikan, lusinan lelaki dan perempuan kurus saling berpegangan erat untuk mendapatkan dukungan di penjara tulang. Wajah mereka berlumuran lumpur dan mata mereka mengungkapkan ketakutan yang tak terkendali. Meskipun mereka adalah pemburu terbaik di hutan, mereka tetap seperti kambing yang menunggu untuk disembelih. Mereka bergidik dalam kegelapan dengan corak pucat dan ekspresi khawatir.

Makhluk yang jelek dan inferior.

Gelk mendengus jijik saat menarik perhatiannya dari para tahanan. Dia menyipitkan matanya ke cermin yang memantulkan wajahnya yang cantik. Jari-jarinya yang terawat dengan baik menjulurkan ke kepalanya dan dengan lembut menyentuh rambutnya, dengan hati-hati menggeser kembali sehelai rambut yang ‘menunjukkan ketidaktaatan pada disiplin organisasi’ kembali ke rambutnya. Gelk kemudian berbalik dan mengagumi wajahnya dengan penuh perhatian.

Sangat cantik.

Lelaki itu terkagum kagum pada bayangannya sendiri.

Dengan tubuh yang begitu sempurna, wajah yang memesona, mata yang memukau, rambut panjang yang lebat, dan bibir yang memikat … Dia merasa bahwa dia adalah ciptaan yang paling sempurna di dunia ini. Hanya dia yang berhak mengklaim demikian. Dia adalah makhluk yang paling cantik, cantik dan sempurna di dunia ini. Pada saat ini, ia harus berada di rumahnya yang hangat dan nyaman, mengagumi keindahan neraka yang menakjubkan sambil mendengarkan puisi-puisi indah yang dinyanyikan oleh jiwa-jiwa yang menderita dengan kehidupan mereka.

Dia seharusnya tidak berada di tempat kotor dan kotor ini untuk menjaga manusia-manusia konyol ini.

Gelk tidak puas. Tapi segera, gagasan itu hilang menjadi ketiadaan. Dia hanya seorang Demon Jenderal peringkat rendah yang bahkan tidak layak untuk menyebutkan keberadaan besar lantai pertama. Inilah yang paling tidak memuaskan bagi Gelk. Mewujudkan kekuatan tidaklah canggih dan dianggap sebagai perilaku buruk. Baginya, kecantikan adalah segalanya di dunia ini. Namun, sangat disayangkan bahwa sebagian besar setan di neraka tidak dapat memahami kata ‘cantik’ dan hanya tahu cara membunuh dan membunuh.

Gelk mengambil kuas untuk dengan lembut menyeka beberapa kepulan debu di sudut matanya. Ketika dia mengangkat kepalanya dan hendak mencukur beberapa helai rambut di sudut mulutnya, sinyal spiritual yang tiba-tiba memicu emosinya. Pisau cukur di tangannya berhenti di tengah jalan.

“Hmph!”

Melihat helaian rambut yang tidak taat itu dengan jijik, Gelk mencibir dan mencabutnya. Dia menoleh ke arah pelayan seperti patung yang dibungkus jubah hitam dan berdiri di aula dengan empat sudut.

“Seseorang di bawah ini mengganggu Benteng kita. Periksa situasinya dan tangkap mereka! ”

“Ya tuan!”

Beberapa jubah hitam dengan cepat lepas landas setelah menerima pesanan Gelk. Setelah mereka pergi, Gelk mengungkapkan penghinaan di matanya dan sekali lagi menoleh ke cermin di depannya.

Bam !! Pada saat ini, seluruh Benteng bergetar dengan tabrakan yang dalam dan keras. Kerikil dan debu jatuh dari langit-langit dan dalam sekejap, seluruh aula dipenuhi partikel debu.

“Ahhhhhh !!”

Teriakan kemarahan yang mengerikan menyebabkan badai dahsyat melonjak, membersihkan aula berdebu secara instan. Gelk berdiri di tengah aula dengan marah. Dia mengepalkan giginya dan menatap tangannya hanya untuk melihat sepasang jarinya yang putih dan halus penuh dengan debu kotor. Dia menggigil dan perlahan berbalik ke cermin di depannya. Lapisan debu sekarang menutupi cermin yang seharusnya bersih. Dan di cermin, bayangan seorang pengemis dengan wajah kotor bisa terlihat samar-samar.

“Ahhh … Ahhh !!”

Tangan Gelk bergetar ketika dia menatap bayangannya dengan ngeri. Air mata bening dan transparan mengalir dari matanya. Dia merasakan sakit dan kemarahan yang luar biasa. Dia bahkan curiga bahwa dia belum pernah bertemu dengan rasa sakit seperti itu sejak dia dilahirkan.

“Mengapa…! Kenapa ini terjadi?!! Siapa? Bajingan yang mana yang melakukan ini !! ”

“R-lapor, Tuan!”

Pada saat ini, seorang penjaga terengah-engah ketika dia berlari ke arah Gelk. Wajahnya dipenuhi dengan panik saat dia terus memalingkan kepalanya ke punggungnya.

“Ada musuh bersama …”

“Bam!”

Tamparan yang jelas berdering.

Tanpa berbalik, Gelk menampar wajah penjaga dengan punggung tangannya. Kepala penjaga berputar selama dua putaran sebelum kehilangan arah dan jatuh mati ke tanah. Adegan ini menyebabkan sekelompok tahanan menggigil ketika mereka memandangi iblis yang ketakutan itu dengan ngeri.

“Hu hu…”

Setelah menampar penjaga sampai mati, emosi Gelk tampaknya berubah menjadi lebih baik. Dia mengambil napas dalam-dalam beberapa sebelum berbalik. Pada saat itu, seorang penjaga lain datang. Melihat mayat rekan penjaganya, orang itu berdiri di tempat dengan cerdas dan melapor ke pintu masuk.

“Melaporkan kepada Guru. Musuh menyerang Benteng! ”

“Siapa mereka?”

Gelk bertanya dengan cemberut saat dia menjentikkan noda darah di tangannya. Dia mengambil saputangan dari lipatan pakaiannya dan menyeka tangan dan wajahnya. Sebagai tanggapan, penjaga itu mengungkapkan ekspresi ketakutan.

“Aku tidak tahu, Master. Tidak banyak dari mereka tetapi mereka terlalu kuat dan kita tidak bisa menahan mereka lagi … ”

“Omong kosong!”

Gelk mengerutkan kening dan menyerbu ke arah penjaga.

“Pindah! Aku akan melihatnya! ”

Saat Gelk hendak melangkah ke peron, sinyal spiritual lain yang dipenuhi dengan rasa takut dan panik tiba-tiba bangkit dari lubuk hatinya.

“Tuan, Tuan, kita tidak bisa menahan mereka. Kami … Ah … !! ”

Sinyal spiritual menghilang dalam sekejap mata. Gelk mengepalkan giginya dan menatap kakinya.

Tampaknya semuanya tidak sesederhana itu … siapa yang berani menyerang Benteng?

Selain itu, mereka bahkan mampu mengalahkan antek-antek saya?

Mungkinkah itu Ksatria Suci dari gereja? Mustahil! Jika sekelompok bajingan itu ada di wilayahku, aku seharusnya sudah mendeteksi aura spiritual mereka sejak lama. Apalagi musuh melancarkan banyak serangan dengan berbagai taktik?

“Serahkan padaku.”

Tiba-tiba, suara feminin terdengar dari belakangnya. Gelk mengernyitkan alisnya dan kemudian mengangguk. Tak lama setelah itu, bayangan yang tergantung di belakang Gelk tiba-tiba berubah, meninggalkan tubuhnya dan terbang ke ujung terowongan. Dalam sekejap mata, bayangan itu menyatu dengan kegelapan.

“Urgh !!”

Longsword merah menusuk tubuh Black Robe. Pria itu membuka mulutnya lebar-lebar ketika dia mencoba menggunakan cakar sepanjang dua meter untuk menyerang. Namun, cakar itu tidak bisa menyentuh Rhode yang bergerak seperti hantu. Rhode mengangkat pedangnya dan sekali lagi dan melesat ke depan. Aura pedang yang meledak menembus otak Jubah Hitam dan baru saat itulah Jubah Hitam berhenti bergerak sekali dan untuk semua.

“Marlene, berapa lama lagi yang kamu butuhkan?”

Rhode menyapu Jubah Hitam liar lainnya dengan pedangnya dan bertanya. Pada saat ini, semua orang sudah meninggalkan terowongan dan memasuki tengah ruang bawah tanah di lantai bawah tanah kedua. Seperti yang diprediksi Rhode, lorong ini adalah pintu masuk ritual Pesawat Keberadaan. Namun, itu tidak mudah untuk melintasi lorong ketika bangkai Pedang Spider memicu perhatian iblis. Segera, Rhode dan yang lainnya bertemu dengan serangan dari lebih dari sepuluh Jubah Hitam.

Jubah Hitam ini bukan manusia. Sebenarnya, lebih akurat untuk mengatakan bahwa mereka bukan manusia lagi. Setelah dikendalikan oleh parasit, mereka berubah menjadi monster. Mereka tidak hanya mampu meludah bola api, tetapi mereka juga bisa memperpanjang lengan mereka dan menyerang musuh dengan cambuk dan pedang panjang.

Selain Rhode, yang lainnya tidak siap menghadapi musuh seperti itu dan langsung terjebak dalam kebuntuan. Meskipun situasinya cepat rusak dengan bantuan Rhode, ini juga memberi musuh ruang bernapas. Pada akhirnya, ketika semua orang tiba di pintu masuk lorong, hampir sepuluh menit telah berlalu. Namun, Rhode tidak dapat mundur karena rencana itu. Sebagai pemain berpengalaman dan berpengalaman, Rhode tahu betapa pentingnya penghapusan ritual lorong ini. Jika dia berusaha untuk mendapatkan kesuksesan instan dari memusnahkan setan, kecuali jika itu adalah pembunuhan satu kali, setan-setan ini masih bisa mengaktifkan ritual lorong. Pada saat itu, bahkan ritual lorong yang tidak lengkap masih akan dapat meminta bala bantuan tanpa batas. Jika segala sesuatu mengarah ke arah itu, situasinya akan menyusahkan.

Ledakan keras di atas tanah bisa terdengar meskipun mereka dipisahkan oleh dua lantai. Rhode bisa menebak bahwa Gillian sedang bersenang-senang sekarang. Namun, dia tidak punya waktu untuk memikirkan kemungkinan apakah Gillian akan menghancurkan seluruh Benteng karena dia menemukan bahwa ritual lorong sangat kompleks. Manusia biasa tidak mungkin mengganggunya. Selain itu, ada penghalang pertahanan misterius yang Rhode dan timnya tidak bisa meninggalkan goresan di – Ini adalah pertama kalinya Rhode menyesal tidak membawa Lapis karena hanya perlu beberapa menit waktunya untuk menghilangkan penghalang seperti itu.

Untungnya, sebagai seorang Mage, Marlene telah belajar untuk memecah ritual. Meskipun memang benar bahwa ritual yang dimodifikasi oleh iblis akan menantang baginya, itu bukan sesuatu yang sepenuhnya mustahil. Karena itu, satu-satunya pilihan Rhode adalah menunjuk Marlene untuk menghentikan ritual itu sementara ia dan kelompoknya terus melawan serangan Jubah Hitam.

Namun, itu bukan tugas yang mudah untuk bertahan melawan Jubah Hitam.

Tanpa Marlene adalah ‘dealer kerusakan’, tentara bayaran mulai mengalami kesulitan melawan Jubah Hitam. Lize mencoba yang terbaik, tetapi dia pada akhirnya lebih kuat dalam pertahanan daripada pelanggaran. Rhode juga berusaha keras tetapi memutuskan untuk tidak memanggil Celia dan Celestina karena dia merasa bahwa peringkat iblis dari ritual itu mungkin tinggi. Menghadapi musuh yang begitu kuat, yang terbaik adalah menjaga kartu trufnya sampai akhir. Jadi meskipun garis pertahanan perlahan-lahan runtuh, dia tidak akan mengungkapkan kartu trufnya.

“-!”

Jubah Hitam mengungkap cakarnya saat diluncurkan ke arah Rhode. Rhode membalas dengan mengubah menjadi bayangan dan membelah menjadi dua. Ketika cakar Black Robe mendarat di antara kedua bayang-bayang, ia merasakan umpan balik yang luar biasa bergema melalui anggota tubuhnya seolah-olah telah memotong logam. Tiba-tiba, Jubah Hitam memberikan tangisan yang menyakitkan ketika darah segar menyembur keluar dari luka di wajahnya. Pada saat itu, tiga tentara bayaran yang berdiri di belakang Rhode segera menyerbu ke depan dan menyerang Jubah Hitam dengan senjata mereka. Segera, Jubah Hitam runtuh di tanah tanpa tanda-tanda kehidupan lagi.

“Hmph!”

Rhode mengerutkan kening dan mengeluarkan geraman rendah saat ia menggambar setengah busur di udara dengan Crimson Blade. Dalam sekejap, sinar mencolok muncul entah dari mana dan sekali lagi memaksa Jubah Hitam lainnya pergi.

“…”

Lize menarik napas dalam-dalam dan memanfaatkan kesempatan untuk mengisi celah di Dinding Pertahanan setelah Rhode memaksa kembali para monster. Meskipun tentara bayaran aktif membela, mereka masih tidak bisa sepenuhnya menahan serangan dari Jubah Hitam. Untungnya, mereka sudah membunuh setengah dari mereka. Kalau tidak, Lize tidak tahu berapa lama lagi dia bisa bertahan.

Bang! Jubah Hitam lain membuka mulutnya dan menembakkan gelombang api ke penghalang Lize. Wanita itu bergetar di bawah tekanan besar dan mengepalkan giginya sebelum melemparkan Dinding Pertahanan lainnya.

Namun, Lize tidak menyadari bahwa dalam bayangan yang tidak terlalu jauh darinya, fluktuasi tak menentu mengintai di dalam …

… !!

Marlene memusatkan seluruh perhatiannya pada ritual yang rumit. Dia mendengar teriakan dari Jubah Hitam ketika mereka bentrok dalam pertempuran di belakangnya. Meskipun wanita itu dipenuhi dengan kecemasan, dia menenangkan diri dan terus membongkar pertahanan pertahanan pada ritual. Pada saat ini, tiga dari tujuh hubungan pertahanan telah dihapus. Sejak awal, karena dia tidak terbiasa dengan hubungan pertahanan ini, dia membuang banyak waktu untuk mencari tahu. Namun, sekarang dia perlahan-lahan membiasakan diri dengan aturan mereka, dia mulai menambah kecepatan. Namun meski begitu, Marlene masih merasa agak cemas. Bagaimana dia bisa mengabaikan napas Lize yang semakin acak-acakan dan juga suara dari serangan Rhode?

Empat yang tersisa …

Marlene menggertakkan giginya saat tangannya berputar ringan di udara. Jari-jarinya yang ramping mengusap aliran dalam hubungan. Tak lama kemudian, lingkaran ritual muncul di ujung jari Marlene. Berfokus pada lingkaran ritual ini, Marlene tetap diam untuk sesaat sebelum dia dengan hati-hati meraihnya.

Segera, setelah Marlene mendorong lingkaran ritual aneh ke depan, secara bertahap menyatu dengan hubungan pertahanan di tanah. Tiba-tiba, tepat ketika lingkaran ritual benar-benar tenggelam, serangkaian sinar magis bersinar cemerlang. Seluruh hubungan terputus dan hancur. Penghalang di depan matanya sekali lagi menjadi jauh lebih transparan.

“Hu …”

Marlene menghela nafas lega. Namun, pada saat itu, dia merasakan sensasi yang sangat berbahaya merayap dari punggungnya.

Ini murni karena instingnya dan tidak ada waktu baginya untuk ragu. Ketika dia merasakan ancaman mendekat, dia dengan cepat berguling ke samping. Kemudian, semburan rasa sakit yang luar biasa menghantam bahunya dan menyebabkan wanita itu menjerit kesakitan.

Pada saat ini, Marlene berbalik dan menatap dengan terkejut.

Sosok aneh berbentuk manusia muncul dari bayangannya yang dilemparkan ke dinding di belakangnya. Bayangan itu mengamati ekspresinya yang ketakutan dan menyulap seberkas udara dingin dari tanah yang membungkus tubuh wanita itu dengan erat.

“Argh … !!”

Marlene berusaha melepaskan diri dari udara. Ketika dia mencoba melantunkan mantra, udara dingin masuk ke mulutnya, memaksanya batuk dengan keras dan mengganggu nyanyiannya. Udara sedingin es perlahan naik ke atas kakinya dan mulai melahap tubuh wanita itu.

Pada saat itu, sosok berbentuk manusia bayangan itu mengulurkan jarinya.

Pisau dingin keluar dari jari sosok hitam itu dan berputar ke jantung Marlene.

Sh * t!

Marlene menutup matanya.

> Baca Novel Selengkapnya di Novelku.id <<<