Summoning the Holy Sword - Chapter 1010

Bab 1010: Kunjungan Misterius

Penerjemah: Atlas Studios Editor: Atlas Studios

Bagaimana reaksi orang-orang ketika mereka menyaksikan naga di langit?

Faktanya, mereka tidak akan bereaksi. Seolah-olah seseorang mengangkat kepalanya ke langit dan tidak bisa melihat pesawat setinggi sepuluh ribu meter. Ini adalah situasi untuk kelompok Rhode. Rhode meluncur di udara dengan mulus saat angin bertiup di sayapnya yang melebar. Dua gelombang ilusi spasial beredar ke belakang di antara sayapnya. Menurut divisi ilmiah di Bumi, Rhode saat ini berada di stratosfer. Tapi dia tidak merasa tidak nyaman. Mini Bubble Gum dan Lize yang duduk di atas kepalanya tidak terlihat dingin, juga tidak kekurangan oksigen, yang sekali lagi membuktikan bahwa sains tidak ada di dunia ini. Dalam hal ini, mari kita bicarakan tentang dunia dengan sihir.

Bumi bergegas melewati di bawah mereka. Rhode menunduk, menyipitkan matanya ke peta sistem. Tentu saja, dia tidak mengetahui semua yang ada di langit di atas dan di bumi di bawahnya. Tetapi setelah mendapatkan GPS global, semua ini tidak menjadi masalah lagi. Tak lama kemudian, Rhode melihat targetnya dari peta. Dia mengepakkan sayapnya dan terjun dengan cepat.

Lize dan Mini Bubble Gum tidak peduli mengapa Rhode membawa serta mereka. Bahkan, mereka memanjakan diri dengan sensasi melayang di langit. Meskipun ada perahu apung di Kerajaan Munn, perasaan berdiri di atas naga sama sekali berbeda. Mereka melihat pemandangan dengan penuh semangat, berkicau satu sama lain. Seperti kata pepatah, seorang wanita setara dengan 500 bebek kwek. Dalam kasus ini, 1000 bebek kwek benar-benar membuat Rhode kesulitan.

Pegunungan yang menjulang tinggi dengan hutan hijau yang subur berdiri kokoh di depan mata mereka. Rhode mengepakkan sayapnya dan tubuh besarnya perlahan menyusut. Meski ini pertama kalinya sebagai naga, kemampuannya untuk mengontrol gerakannya begitu nyaman seolah-olah dia telah berubah lebih dari seribu kali setelah mendapatkan kebijaksanaan adik perempuannya. Tubuhnya menyusut, berubah menjadi bayangan ilusi yang melingkupi Mini Bubble Gum dan Lize di dalamnya, dan dengan cepat mendarat di permukaan. Begitu mereka mendarat, Rhode sudah kembali ke dirinya yang biasa.

Ini adalah … gereja?

Lize terkejut saat dia menatap gedung putih tinggi yang dikelilingi oleh hutan hijau. Tentu saja, dia tahu dimana tempat ini. Beberapa waktu yang lalu, mereka menemani Rhode di sini untuk Upacara Pemesanan. Ini adalah pusat Negara Hukum. Tapi apa yang mereka lakukan disini?

“Ayo, pakai ini.”

Rhode berkata, membagikan dua jubah putih kepada para wanita muda. Kemudian, dia juga mengenakannya sendiri dan menurunkan tudung untuk menutupi wajahnya. Dilihat dari penampilannya, dia tampak seperti orang percaya biasa. Meski Mini Bubble Gum dan Lize merasa ragu, mereka juga mengenakan jubah. Pada saat ini, sosok cantik muncul di udara dan naik ke ketiganya.

Siena mengenakan pakaian biasanya dengan pedang tipis yang tergantung diagonal di belakangnya. Naga Penguasa menatap ketiganya dengan tatapan kosong, memegangi gagang dan bertanya dengan lembut dengan alis rajutan.

“… Yang Mulia Rhode?”

“Ya, ini aku. Salam, Siena. ”

“… Apa yang kamu lakukan di sini? Jika Anda ingin mengunjungi Negara Hukum, silakan datang melalui pintu masuk utama. Terus terang, jika bukan karena ledakan prestise naga yang saya dan Kakak rasakan, kami akan percaya bahwa kami diserang. ” Siena melonggarkan cengkeraman gagang setelah mendengar jawaban Rhode. Tapi menilai dari ekspresi bingungnya, terlihat jelas bahwa dia tidak mengerti mengapa Rhode ‘masuk tanpa izin properti pribadi’ dan berpakaian seperti pencuri licik. Meskipun Siena telah bertemu dengan banyak ahli waris jiwa naga, ini adalah pertama kalinya dia bertemu dengan seseorang yang ceroboh seperti Rhode.

“Permintaan maaf saya. Karena saya memiliki masalah yang sangat penting untuk diselesaikan, saya harus melakukannya secara rahasia atau akan ada masalah. ”

Rhode memberi isyarat saat dia berbicara, sementara ekspresi serius Siena bergerak-gerak. Meskipun dia tidak tahu apa yang sedang dilakukan Rhode, dia adalah Naga Void, dan tidak ada cara baginya untuk meminta pertanggungjawabannya karena masuk tanpa izin. Jika itu orang lain, mereka pasti sudah ditangkap oleh saudara kembar.

“Baiklah kalau begitu… Meskipun saya tidak tahu apa yang ingin Anda lakukan, Yang Mulia Rhode, silakan ikut dengan saya. Ini adalah…”

“Tidak tidak. Kami di sini bukan untuk mengobrol santai. Kami memiliki masalah penting tentang Benua Jiwa Naga yang perlu kami diskusikan dengan Anda dan saudara perempuan Anda. Hanya Anda dan Yang Mulia Nalea yang berhak mengetahuinya. Ngomong-ngomong, saya kira ini adalah gereja suci tempat mayat disimpan. Apakah ada mayat baru para penyembah yang sangat religius? ”

“… Yang Mulia Rhode, sebenarnya apa yang Anda coba lakukan?”

Siena merasa semakin ragu dan rasa ingin tahunya terusik. Yah, dia tidak bisa disalahkan karena Rhode menyelinap ke tempat ini dan menyebutkan bahwa dia memiliki sesuatu yang penting untuk didiskusikan dengan saudara kembar. Dan sekarang, dia bertanya tentang mayat orang percaya mereka? Negara Hukum adalah inti dari gereja. Banyak orang percaya yang memiliki reputasi baik dimakamkan di sini setelah kematian mereka, sehingga roh mereka dapat menemukan kedamaian. Beberapa dari mereka adalah uskup di akhir hidup mereka, sementara beberapa adalah kesatria suci yang tewas dalam pertempuran. Inilah mengapa tidak sulit menemukan mayat mereka di sini. Tapi yang membuat Siena ragu adalah… apa hubungannya dengan Rhode?

“Sesuatu yang menarik. Anda akan tahu nanti. ”

Meskipun Siena tidak tahu apa yang sedang dilakukan Rhode, dia mengangguk setuju, berbalik, dan pergi sebentar. Setelah beberapa saat, dua sosok kembali, melayang di udara dan mendarat di depan kelompok Rhode. Tapi tidak seperti ekspresi tegas Siena, Nalea tampak lebih bersemangat dan penasaran saat dia mengedipkan matanya yang besar ke Rhode.

“Sesuatu yang menarik, ya? Yang Mulia Rhode, saya dengar Anda akan menunjukkan kepada kami sesuatu yang menyenangkan? ”

“Ya itu. Anda akan segera melihatnya. ”

Rhode menjaga kerahasiaannya, membuat naga kembar itu penasaran dan curiga. Meskipun mereka tidak tahu apa yang akan dilakukan Rhode, mereka memimpin kelompoknya ke kuburan di belakang gunung. Tidak seperti kuburan yang menghitam dan menyeramkan yang dibayangkan Rhode, kuburan itu bersih dari kotoran dan sisa-sisa. Sebaliknya, tempat itu bersih dan tenang. Rerumputan hijau yang lebat, batu nisan putih, dan nyanyian merdu dari burung-burung dari sekitar hutan memberikan perasaan tenang. Para ksatria yang menjaga pintu masuk menyaksikan kedatangan dua ahli waris jiwa naga dan dengan cepat membungkuk hormat, sebelum berbalik dan memberi jalan bagi mereka. Di bawah arahan Nalea dan Siena, kelompok Rhode memasuki aula putih yang sangat bersih. Pancaran sinar matahari memancar melalui jendela, dengan lembut menerpa aula di depan mereka. Lusinan tempat tidur yang diukir dari batu giok putih diletakkan dengan beberapa orang. Beberapa mengenakan baju besi ksatria, sementara beberapa mengenakan jubah uskup dan semuanya tampak tertidur lelap. Berbicara secara logis, tanpa tindakan pengawet, mayat mereka seharusnya sudah membusuk sekarang. Tapi… bagaimanapun juga sains tidak ada di dunia ini.

Ini adalah Kardinal.

Siena berjalan ke salah satu tetua dan berkata dengan lembut.

“Dia terjangkit penyakit parah saat menyelamatkan penduduk desa. Karena dia tidak dirawat tepat waktu, dia… ”

“Ugh… Ini tidak akan berhasil.”

Rhode menatap si tetua, mengangkat bahu dan menggelengkan kepalanya.

“Apakah ada orang yang baru saja meninggal? Seseorang yang lebih muda dan lebih segar? ”

“…”

Siena memelototi Rhode dengan ganas. Dia tampaknya tidak puas dengan kurangnya rasa hormat pada almarhum. Namun, dia naik ke ranjang lain dimana seorang kesatria terbaring. Dia sepertinya berusia sekitar 30 tahun. Dia memiliki wajah yang teguh, menyilangkan tangan di dada dan dengan erat menggenggam pedang di pelukannya.

“Dia adalah seorang ksatria pemberani. Sayangnya, dia terkena panah beracun bandit sambil melindungi penduduk desa … ”

“Hmm… ini dia.”

Rhode mengangguk saat dia menatap ksatria itu. Kemudian, dia berbalik untuk menghadapi saudara kembar itu. Saat ini, Siena dan Nalea menatapnya dengan rasa ingin tahu dan ragu. Tidak peduli apa, ini semua terlalu aneh bagi mereka. Mengherankan bahwa Rhode datang jauh-jauh ke sini dan bahkan meminta untuk melihat mayat-mayat itu. Apa sebenarnya yang dia lakukan? Rhode menatap ekspresi mereka, tetapi tampaknya tidak berniat menjelaskan pikirannya. Sebaliknya, dia berbalik dan menunjuk ke Bubble.

Gelembung, saatnya beraksi.

“Serahkan padaku, Pemimpin!”

Setelah mendengar perintah Rhode, Mini Bubble Gum langsung mengerti tujuannya datang ke sini. Mini Bubble Gum sangat ingin menjadi pusat perhatian. Dia mengangkat tangannya dan tiba-tiba, kolom cahaya menyilaukan turun dari atas, menghantam knight itu secara langsung. Siena mengerutkan alisnya, secara naluriah memegang gagang, tapi akhirnya tidak bergerak. Di sisi lain, Nalea melebarkan matanya dengan rasa ingin tahu pada pemandangan ini. Tak lama kemudian, cahayanya memudar. Mini Bubble Gum melambaikan tangannya, menandakan bahwa dia telah melakukan pekerjaannya.

“…”

Semua orang mengalihkan pandangan mereka ke knight itu, tapi matanya tetap tertutup saat dia terus terbaring tak bernyawa seperti tidak ada yang berubah. Rhode merasa agak terkejut. Dia melihat permen karet mini, sementara yang terakhir merentangkan lengannya dan mengangkat bahu seolah ini tidak ada hubungannya dengan dia. Sebagai seorang ulama, saat aturan kembali ke dunia ini, mantra kebangkitan individu dan kelompok dari ulama yang dimiliki Mini Bubble Gum di masa lalu telah kembali padanya. Beberapa saat yang lalu, dia mengucapkan mantra kebangkitan individu pada ksatria. Tapi sepertinya… itu tidak efektif?

Tahan. Pemain dalam game harus mengkonfirmasi keputusan mereka untuk menghidupkan kembali target. Mungkinkah kenyataannya ini sama?

“Yang Mulia Rhode, apa sebenarnya Anda …”

Setelah beberapa saat, Siena tidak bisa lagi mentolerirnya. Dia bertanya ketika tiba-tiba, erangan lemah menyelanya.

Semua orang memandang ksatria itu dan menemukannya perlahan membuka matanya.

Jika Anda menemukan kesalahan (tautan rusak, konten non-standar, dll ..), harap beri tahu kami sehingga kami dapat memperbaikinya secepat mungkin.

> Baca Novel Selengkapnya di Novelku.id <<<