Strongest Abandoned Son - Chapter 622

Penerjemah: Timothy_ Editor: GlobeGlotter

Ye Mo melihat mereka berada di gerbang Universitas Kota Jing dan dia bisa menebak itu adalah tempat kakaknya belajar.

“Xiao Wu, mengapa kamu bertarung dengan seseorang lagi?” Xu Wei pergi untuk membantu Xu Bingwu, yang berlumuran darah, bangkit.

Pria muda itu berkata dengan penuh kebencian, “Aku tidak berkelahi.”

Ketika dia melihat Ye Mo mendekat, dia berhenti berbicara.

Ye Mo memeriksa pemuda itu. Dia hanya mengalami luka luar, mereka tampak serius, tetapi itu bukan masalah besar. Ada banyak darah karena dahinya berdarah.

“Ye Mo, ini saudaraku, Xu Bingwu. Xu Wei, ini temanku, kamu bisa memanggilnya Brother Ye. ”Xu Wei sangat lembut ketika berbicara dengan Ye Mo, tapi dia berbicara dengan sangat serius kepada kakaknya. Pada saat yang sama dia berbicara, dia mengambil selembar kain untuk menutupi kepala pemuda itu.

Xu Bingwu mempelajari Ye Mo, yang benar-benar tidak terlihat baik. Dia mengerutkan kening dan melirik Xu Wei sebelum memaksakan dirinya mengucapkan ‘Saudara Ye’. Dia tampaknya takut pada Xu Wei.

“Apa yang terjadi?” Tanya Xu Wei.

Xu Bingwu ragu-ragu sebelum berkata, “Saya baru saja dibebaskan dari kantor polisi dan ingin datang ke universitas karena saya khawatir tentang ibu. Di perjalanan, saya bertemu teman sekelas. Dia melihatku berjalan, jadi dia menyuruhku untuk naik dan mengantarku ke sini. ”

“Ibu ada di rumah sakit, kenapa kamu datang ke universitas? Dan karena teman sekelasmu membawamu ke sini, bagaimana kamu mulai berkelahi? ”Xu Wei mencela.

Xu Bingwu menunduk dan berkata, “Saya punya uang di kamar saya, saya ingin membeli beberapa tulang dan membuat sup untuk ibu. Dan, Suster, saya tidak ingin terus belajar. Saya ingin mencari pekerjaan. ”

Ketika Xu Wei mendengar ini, matanya memerah. Dia menepuk kepala Xu Bingwu dan berkata, “Aku akan mengurus barang-barang ibu, kamu tidak diizinkan untuk mengatakan kata-kata seperti itu lagi. Belajarlah dengan giat, jangan berkelahi lagi. ”

“Aku tidak memulai pertengkaran. Teman saya membawa saya ke gerbang universitas, tetapi temannya melihat melihat kami. Dia pikir ada sesuatu di antara kami dan datang untuk memukul saya, ”kata Xu Bingwu.

Wajah Xu Wei memerah karena marah, “Orang-orang ini sangat tidak tahu malu. Kenapa teman sekelasmu tidak menjelaskan banyak hal? ”

“Dia menurunkan saya di pintu masuk dan masuk ke dalam, jadi dia tidak melihat apa-apa,” kata Xu Bingwu.

“Kalau begitu tidak bisakah kau jelaskan itu—” Xu Wei berhenti setengah jalan. Dia tahu bahwa dia tidak bisa menyalahkan saudara lelakinya – laki-laki perlu menjaga muka. Dia akan kehilangan muka jika dia mencoba menjelaskan semuanya dengan segera. Dan melihat bagaimana Xu Bingwu bertindak, dia mungkin tertarik pada teman sekelas itu.

Dia menghela nafas dan berkata, “Oke, ayo kita tambal di rumah sakit dan kemudian makan. Anda tidak perlu khawatir tentang situasi kami lagi. Saya mendapat uang, Anda harus fokus belajar saja. ”

Lalu, dia tertawa canggung menatap Ye Mo.

“Punk, kamu belum pergi? Jika saya melihat Anda berbicara dengan Xiao Yin lagi, saya akan mematahkan mulut Anda, ”tiga pemuda berjalan keluar dari supermarket dan datang.

Xu Wei melihat bahwa orang-orang ini tidak akan melepaskan saudaranya, jadi dia akan mencela mereka ketika orang lain berkata, “Wei Qian, apa maksudmu?”

Ye Mo menatap gadis yang baru saja berbicara, dan dia kebetulan mengenalnya. Xiao Yin yang sangat menyebalkan dari pesawat. Dia telah menyembuhkan ibunya, tetapi dia terus mengatakan dia adalah penipu.

“Apakah Anda menekan Xu Bingwu? Wei Qian, bagaimana bisa kau begitu tak tahu malu? Jadi bagaimana jika saya berbicara dengan teman sekelas saya? Kamu siapa? Apakah Anda pikir saya tidak bisa hidup tanpa dukungan kecil Anda? Dasar sampah! ”Wei Qian bersumpah tak bisa berkata apa-apa.

Tapi Xiao Yin belum selesai, dia mulai memanggil polisi.

“Xiao Yin,” ekspresi pria muda itu berubah buruk, tetapi dia tidak berani membantah. Dia tahu dia benar, keluarga Shen dapat dengan mudah menghancurkan putra pedagang perhiasan.

“Jangan panggil aku seperti itu.” Gadis itu menyelesaikan panggilan dan kemudian berkata kepada Xu Bingwu, “Maaf, Xu Bingwu, aku hanya ingin membantumu. Saya tidak berpikir Anda akhirnya bertemu sampah seperti dia. ”

“Oh, tidak apa-apa. Shen Yin, ini adik perempuan saya Xu Wei, dan ini adalah teman saudara perempuan saya, Ye Mo, ”Xu Bingwu menunjuk mereka ketika dia berbicara. Dia sangat gelisah di depan Shen Yin.

Mendengar ini, Shen Yin mulai mempelajari Ye Mo tanpa berkedip.

Xu Wei dan Xu Bingwu memandang aneh pada Shen Yin. Ye Mo sangat ganas dan berpenampilan buruk pada saat itu, bagaimana mungkin Shen Yin begitu tertarik pada Ye Mo?

Xu Bingwu merasa agak pahit. Dia jauh lebih baik daripada Ye Mo dalam hal usia dan penampilan, mengapa Shen Yin memperhatikan Ye Mo begitu dia melihatnya?

“Apakah kamu benar-benar dipanggil Ye Mo?” Tiba-tiba Shen Yin bertanya setelah mempelajarinya sebentar. Dia menatap mata Ye Mo, dan kemudian dia tiba-tiba tampak terkejut dan gembira.

Dia menyadari bahwa dia pasti mengenalinya, tetapi dia hanya tidak terlalu yakin karena perbedaan penampilan.

Meskipun dia tidak memiliki kesan yang baik tentangnya, Ye Mo masih mengangguk tetapi tidak mengatakan apa-apa.

Mata Shen Yin membuat Xu Wei merasa tidak nyaman. Seolah-olah dia mencoba melepas pakaian Ye Mo dan melihat menembusnya.

“Ye Mo, Xiao Wu, ayo pergi. Saya masih harus pergi ke rumah sakit untuk melihat ibu saya, ”kata Xu Wei.

Xu Bingwu tiba-tiba berkata, “Kakak, bagaimana kabar ibu? Saya sangat khawatir.”

Melihat mata putus asa saudaranya, dia hanya bisa berkata, “Xiao Wu, jangan khawatir. Ibu akan segera keluar dari rumah sakit. Brother Ye akan merawat ibu, keterampilan medisnya sangat bagus. ”

“Oh, jadi Saudara Ye adalah seorang dokter.” Xu Bingwu bernafas dengan mudah. Dia mengira saudara perempuannya tidak punya pilihan selain menemukan ayah gula.

Mendengar ini, mata Shen Yin cerah, dia berjalan ke Ye Mo dan bertanya, “Apakah kamu benar-benar seorang dokter?”

Ye Mo mencibir, tapi dia masih tidak mengatakan apa-apa.

“Paman saya sudah berada di tempat tidur selama setengah tahun, saya ingin Anda melihatnya, Dokter Ajaib Ye,” kata Shen Yin ragu-ragu.

Ye Mo bisa tahu apa yang dia maksud, tapi kilasan jijik melintas di matanya. Dia melambaikan tangannya dan berkata, “Minggir, aku tidak ingin menipu uang keluargamu.”

“Huh- Ini benar-benar kamu, Dokter Ajaib Ye. Maaf, saya buta saat terakhir kali kami bertemu, dan saya curiga Anda penipu. ”Shen Yin memegangi kaki Ye Mo dan berlutut.

Ye Mo mendorongnya dan berkata dengan dingin, “Aku akan mengulanginya lagi: urusan keluargamu tidak ada hubungannya denganku. Saya tidak akan membantu, apa pun yang Anda katakan. Saya tidak membutuhkan uang dalam jumlah kecil dari keluarga Anda dan Anda bahkan tidak akan mampu membayar tagihan medis. ”

Semua orang terkejut. Mereka semua tahu bahwa Shen Yin berasal dari keluarga Shen, dan tidak ada yang berani melecehkan orang-orang keluarga Shen di Kota Jin. Namun, Shen Yin telah berlutut kepada pria ini, namun pria itu masih memiliki ekspresi acuh tak acuh.

Yang paling mengejutkan mereka adalah pria berjanggut itu mengatakan keluarga Shen tidak dapat membayar tagihan medis. Jika keluarga Shen hanya punya sedikit uang, maka tidak ada seorang pun di seluruh kota yang kaya. Keluarga Shen adalah salah satu keluarga terkaya bahkan di seluruh negara Cina.

Apa yang tidak disangka semua orang adalah bahwa Shen Yin malah berkata, “Maaf, Dokter Ye. Saya hanya bersyukur dari lubuk hati saya bahwa Anda menyelamatkan ibuku, Qingkui. Aku tidak memintamu untuk memperlakukan pamanku. ”

Permintaan maafnya sedikit mengubah pandangan Ye Mo padanya.

> Baca Novel Selengkapnya di Novelku.id <<<