Baca Novel Paradise of Demonic Gods Bahasa Indonesia

>> 😶 Ada yang baru nih.. aplikasi android sudah tersedia! klik disini untuk mendownloadnya <<

Babak 964: Akhir

Penerjemah: Yukidaruma Translations Editor: Yukidaruma Translations

Suara kacha kacha terus berdering tanpa henti.

Semakin banyak retakan muncul di tubuh Ulpian dan Fang Xingjian, dan potongan-potongan fragmen yang tak terhitung jumlahnya jatuh. Itu seperti patung yang dihancurkan oleh kekuatan besar.

Adegan di sekitarnya berubah dengan cepat. Dengan pemikiran dari Ulpian, masa depan satu demi satu melintas cepat di hadapan mereka, tetapi Ulpian tidak puas dengan salah satu dari mereka.

Dengan kegagalan berulang, tubuh Ulpian menjadi semakin tidak stabil. Segera, lebih dari setengah tubuhnya hancur dan jatuh.

“Apakah saya gagal?

“Kegiatan saya …

“Keyakinan saya …

“Apakah mereka tidak mungkin selama ini?”

Ulpian mungkin berpikir di masa lalu bahwa tujuannya sulit atau bahkan tidak mungkin untuk dicapai. Namun, itu hanya perkiraan, bukan kepastian.

Namun, sampai saat ini, tidak ada titik waktu sejak saat dia dilahirkan ke dunia ini ketika dia sangat mengerti tentang dunia ini dan bisa melihatnya dengan jelas.

Justru karena kekuatannya begitu kuat yang belum pernah terjadi sebelumnya sehingga dia mengerti dengan sangat jelas bagaimana tujuan yang dia kejar tidak mungkin.

Pandangannya menyapu ke masa depan yang tak terhitung tahun kemudian. Beberapa ratus ribu perubahan pada masyarakat terus-menerus muncul dalam benaknya.

Namun, tidak peduli sekeras apa pun ia berusaha mengubah sesuatu atau melakukan segala macam upaya, ia masih tidak dapat menciptakan masyarakat yang harmonis yang dapat mempertahankan otonomi dan kualitas intrinsik kemanusiaan.

“Surga … Tidak mungkin …”

Tubuh Ulpian terus pecah, hanya menyisakan kepalanya pada akhirnya. Adapun benih pedang yang obsesinya adalah memelihara dan ilusi Fang Xingjian, mereka semua sudah lama hilang.

Dua deretan air mata mengalir dari mata Ulpian. Ini adalah keputusasaannya terhadap dunia, perasaan duka terhadap seluruh alam semesta.

“Jika pencipta alam semesta benar-benar ada, maka kualitas intrinsik alam semesta kita telah ditentukan ketika itu diciptakan — brutal … dingin … tidak berperasaan …

“Tidak ada cara untuk mengubahnya …”

Ulpian perlahan menutup matanya. Tiba-tiba dia merasa lelah. Kekuatannya semakin lemah, dan keinginannya merasa semakin lelah. Upaya yang tak terhitung jumlahnya membuat pikirannya sangat lelah.

“Biarkan aku …

“Tidur sebentar …”

Ulpian menutup matanya. Pada akhirnya, pikirannya langsung berubah gelap seperti akan berubah menjadi debu pada saat berikutnya, menghilang sepenuhnya.

Namun, matanya tiba-tiba terbuka lagi, dan ada ekspresi kuat yang menunjukkan dia tidak pasrah dengan hal ini.

“Mengapa?

“Mengapa kualitas intrinsik alam semesta tidak bisa berupa kebenaran dan kebaikan?

“Ya Tuhan, apakah kamu menikmati menyaksikan kami saling membunuh seperti ini?”

Saat itu, suara lembut terdengar di benaknya. Mereka seperti angin, seperti hujan gerimis, seperti gumaman lembut seorang wanita, seperti gumaman lembut di ujung cakrawala …

“Bergabunglah dengan kami…”

“Ini satu-satunya harapanmu …”

“Datang…”

Suara pria, wanita, muda, dan tua yang tak terhitung jumlahnya — seperti suara semua makhluk hidup di alam semesta — berseru dalam hati Ulpian. Ulpian merasakan bahwa tubuhnya sepertinya telah memasuki tempat yang sangat hangat, dan ada banyak tangan kecil yang membelai permukaan tubuhnya, membuatnya ingin terus tenggelam.

“Tidak!” Tiba-tiba, dia bereaksi, dan matanya tiba-tiba terbuka. Namun, mereka ditutupi oleh lapisan warna putih murni. “Berhenti…”

Di medan perang Matahari, Dewa Keabadian hanya melihat sosok Ulpian menghilang tanpa jejak dalam sekejap. Ulpian pergi ke timeline lain.

Dengan lenyapnya Ulpian, kobaran api pada Matahari mulai muncul dari segala arah sekali lagi pada saat berikutnya.

Jika ada waktu lain, Orang Suci Keabadian akan dapat keluar dari kesulitan ini dengan kekuatannya bahkan ketika dia berada di Matahari. Namun, setelah dia terluka parah oleh Ulpian, dia sekarang sangat lemah dan tidak bisa lagi tanpa cedera saat berada di Matahari.

Baik itu radiasi yang kuat, gelombang elektromagnetik, suhu tinggi, atau gaya gravitasi Matahari yang sangat kuat … semua ini akan cukup untuk membunuhnya.

Merasakan bela dirinya akan semakin lemah seperti itu bisa runtuh setiap saat, Saint Immortality menghela nafas. ‘Aku hanya bisa menggunakannya sekarang … Sialan … Aku bahkan belum mencapai terobosan ke tingkat enam dari tingkat Ilahi …’

Ketika Orang Suci Keabadian memikirkan ini, banyak bintik cahaya putih muncul di sekitarnya. Sepertinya dia akan melakukan semacam seni Ilahi.

Saat itu, seberkas cahaya melintas melewati, melesat langsung ke kehendak bela diri Saint Immortality. Dengan kehendak bela diri Immortality Saint yang saat ini lemah, dia tidak bisa menolak sama sekali. Dia hanya bisa menonton ketika ini terjadi.

‘Apa-apaan itu?!

‘Hmm? Ini White Emperor Zenith Sword? ‘

Sama seperti Kaisar Putih Zenith Sword melesat ke kehendaknya, ada kilatan cahaya lain, dan Ulpian muncul sekali lagi. Namun, saat ini, tubuh Ulpian bukan hanya tanpa cedera, tetapi ia juga telah berubah sepenuhnya menjadi putih.

Rambut, mata, dan kulitnya semua putih. Ada ekspresi acuh tak acuh di matanya. Seolah-olah tidak ada tanda-tanda emosi atau pikiran dalam dirinya sama sekali.

Melihat kembalinya Ulpian, Saint Immortality merasa gugup sejenak dan kemudian merasa putus asa sekali lagi.

‘Sial, saya pikir dia pergi. Untuk berpikir bahwa dia akan kembali … Apakah ada perselisihan yang kuat di antara kita? ‘

Setelah hampir mati, hampir selamat, dan kemudian sepertinya dia hampir akan mati lagi, Orang Suci Keabadian — yang telah mengalami siksaan terus-menerus — tidak bisa menahan diri untuk mulai mengutuk.

Namun, pada saat berikutnya, dia memperhatikan bahwa situasi Ulpian tampak sedikit abnormal.

Orang Ulpia tampaknya tidak memperhatikan Orang Suci Keabadian sama sekali. Setelah menyapu pandangannya ke Saint Immortality, mata Ulpian berhenti di tangan Immortality Saint, melihat cincin perak yang dikenakannya.

Ini adalah cincin perak yang diperoleh Saint Keabadian setelah tiba di dunia ini. Ketika Ulpian melihat cincin ini, dia tertegun sejenak sebelum dia menghilang tanpa mengatakan apapun.

Sejak Saint Keabadian tiba di alam semesta ini, cincin ini telah ada padanya sejak lama. Itu memungkinkan dia untuk menggunakan bagian dari kekuatan Angkatan Darat Perak.

Namun, Saint Keabadian memiliki sistem kultivasi sendiri untuk memulai dan dengan demikian belum belajar banyak tentang kekuatan cincin ini. Dia hanya merasa bahwa cincin ini tampaknya tidak terbentuk dari materi biasa dan ada di antara yang nyata dan yang tidak. Bahkan pada titik ini, itu tidak menerima kerusakan sama sekali.

‘Apa apaan?’ The Immortality Saint tertegun sejenak. Dia tidak bisa mengerti apa yang baru saja dilakukan Ulpian.

Pada saat berikutnya, wajahnya berubah drastis. ‘Itu tidak benar. Aura tentang Ulpian barusan adalah dari Dewa Kebenaran Universal … ‘

Sebagai salah satu dari tiga orang suci agung Universal Truth, Saint Immortality telah secara langsung menerima seni Ilahi yang dianugerahkan kepada mereka oleh Dewa Kebenaran Universal. Karena itu, ia secara alami sangat akrab dengan aura Dewa Kebenaran Universal. Aura yang dia rasakan dari Ulpian barusan adalah sama dengan apa yang dia rasakan dari Dewa Kebenaran Universal.

Saat itu, suara Ulpian terdengar dari cincin perak yang tetap diam selama ini.

“Jangan hanya berdiri di sana. Cepat pergi! ”

Tamat…? Atau benarkah itu? Saya dapat melihat semua komentar tentang seberapa menipu judul itu XD

Tunggu sebentar, mengapa Ulpian, yang merupakan bagian dari Tentara Perak, memberikan perasaan yang sama kepada Dewa Kebenaran Universal? Bukankah seharusnya yang terakhir lebih terkait dengan Tentara Putih? Itu juga mengapa saya terkejut saat itu ketika Saint Keabadian mendapatkan cincin perak dan bukan cincin putih. Ini semakin membingungkan (di sini adalah untuk berharap bahwa itu bukan penulis yang mencampuradukkan: x)

——

PDG memiliki server perselisihan! Silakan mampir untuk mengobrol dengan kami! 🙂

https: /0016/discord.gg/dQVHNYp

–> Baca Novel di novelku.id <–