Paradise of Demonic Gods - Paradise of Demonic Gods Chapter 95

Bab 95: Investigasi

Penerjemah: Yukidaruma Translations Editor: Yukidaruma Translations

Dia memiliki perasaan yang berbeda dibandingkan ketika dia membimbing Lilia dalam seni pedangnya. Anthony dan Jack masing-masing berlatih pertarungan tangan-ke-tangan dan seni staf.

Namun, meskipun gaya seni bela diri yang mereka praktekkan berbeda, setelah mencapai tingkat seni pedang saat ini, Fang Xingjian memiliki pemahaman yang mendalam tentang kontrol kekuatan.

Meskipun dia tidak kuat dalam seni bela diri yang melibatkan pertarungan tangan-ke-tangan atau staf, dia bisa dengan mudah menunjukkan kelemahan dalam gerakan fisik mereka. Dan setelah mereka berbagi mantra teknik bela diri masing-masing dengannya, dia juga bisa memperbaiki gerakan fisik mereka.

Lagi pula, terlepas dari apakah itu pedang, tongkat, atau pertarungan tangan kosong, mereka hanya berbeda dalam hal pengerahan tenaga fisik.

“Jack, posisi lenganmu salah. Ketika Anda memukul, semua energi di tubuh Anda harus dipelintir menjadi satu garis. Bukan hanya otot dan tulangmu, tetapi juga aliran darahmu … ”

“Anthony, tongkat dan staf memiliki area yang mirip. Energi yang digunakan ketika Anda melakukan seni staf Anda sangat kuat dan membungkuk dengan mudah. Oleh karena itu, Anda harus mengendalikan tenaga, dan tidak menyalurkan semuanya, untuk meningkatkan seni bela diri Anda.

“Kalian berdua harus ingat, gerakannya kaku, tetapi manusia fleksibel. Setiap tubuh berbeda, jadi setelah memahami gerakan, seseorang harus melakukan penyesuaian menit agar sesuai dengan kondisi tubuh.

Fang Xingjian duduk di halaman, dan setelah menyelesaikan pelatihan teknik Pengasuhan dan Pelatihan hariannya, ia terus mengembangkan teknik Pengasuhannya yang baru didapat di benaknya, juga meluangkan waktu untuk membimbing Lilia, Jack, dan Anthony dalam seni bela diri mereka.

Dengan bimbingan yang diberikannya, Jack dan yang lainnya tidak hanya merasa bahwa mereka telah belajar banyak, Fang Xingjian juga merasakan sensasi khusus.

Biasanya, ketika dia berlatih pedang, daripada merenung, dia akan dapat melakukan seni bela diri seperti yang dia inginkan hanya dengan mengandalkan indranya saja. Tidak peduli apa teknik pedang itu, dia bisa mengambilnya hanya dengan melihatnya sekali atau dua kali, dan bisa mengalami kemajuan yang cepat bahkan jika dia tidak berusaha keras untuk melakukannya. Sekarang, dia tidak lagi menekankan prinsip-prinsip dasar dan ritme teknik pedang, karena itu sudah cukup baginya untuk hanya berlatih sambil mengandalkan indera pedangnya.

Tetapi sekarang, ketika dia membimbing Lilia, Jack, dan Anthony, dia jelas tidak bisa lagi mengandalkan akal sehatnya. Itu karena mereka bertiga tidak memiliki bakat Fang Xingjian, dan karena ketika Fang Xingjian membimbing mereka bertiga, dia harus secara khusus memberi tahu mereka pernak-pernik dan orang-orang jahat dengan keras.

Fang Xingjian bisa merasakan bahwa saat dia membimbing mereka bertiga, dia juga sampai pada kesimpulan dan membuat sedikit modifikasi untuk seni pedangnya sendiri.

Beberapa teknik pedang yang baru saja dia peroleh juga berkembang pesat, semakin banyak pengalaman yang dia dapatkan. Dan karena mengajar seperti revisi tekniknya sendiri, sementara dia memberikan bimbingan, bahkan teknik yang telah ditinggalkan setelah dia melatih mereka ke level 10, karena efeknya tumpang tindih dengan yang dia pelajari sebelumnya, dia terus mendapatkan poin pengalaman di semua dari mereka.

Suara ledakan tanpa henti terdengar di udara. Jack mengepalkan tinjunya, melakukan teknik yang hebat dan kuat yang menggabungkan kekuatan dengan fleksibilitas. Setiap pukulan membawa angin kencang yang bertiup ke segala arah, menciptakan suara ledakan yang berderak. Yang paling penting, darahnya mengalir ke seluruh tubuhnya, menciptakan suara percikan yang mirip dengan aliran besar dan sungai.

Di sisi lain, Anthony melambai tentang tongkat di tangannya, dan membuat serangkaian ledakan dengan masing-masing ayunan juga, dengan suara gemeretak yang menggema. Darah dan organ dalamnya bergetar, bergema seperti suara tsunami.

Lilia mengayunkan pedang besar itu sementara Fang Xingjian berdiri di sebelahnya. Saat dia mempraktikkan teknik pedangnya, dia akan, pada saat yang hampir bersamaan, membentuk pedang dengan jari-jarinya, mendarat di tubuhnya dengan setiap titik dan menyalurkan energi yang kuat ke tubuhnya, mengubah aliran darahnya dan irama pernapasan.

Pada tingkat yang mereka tuju, Lilia harus terus-menerus mengendalikan pergerakan setiap otot dan setiap tulang. Setelah hanya beberapa menit, dia benar-benar tertutup keringat dan dia mulai melihat bintang-bintang.

Tetapi jika dia membuat sedikit kesalahan, jari-jari Fang Xingjian akan mendarat pada titik yang cacat, dan ketika rona merah menyapu wajahnya, dia juga akan segera memperbaiki gerakannya.

Sehubungan dengan penerapan berbagai bagian tubuh dalam teknik bela diri, Lilia jelas tidak sebanding dengan Jack dan Anthony. Jack dan Anthony hanya perlu petunjuk untuk beberapa poin penting, sementara Lilia membutuhkan bantuan langkah demi langkah.

Namun, pelatihan seperti itu sangat efektif. Lilia setengah dipaksa untuk menghafal semua aplikasi energi dalam teknik pedang, dan melalui latihan berulang-ulang ia mengingatnya dengan tubuhnya saat itu menjadi memori otot.

Satu jam kemudian, Lilia berhenti, benar-benar basah oleh keringat. Pakaiannya hampir seluruhnya basah, dan otot-otot di seluruh tubuhnya bergetar tanpa henti, seolah-olah mereka di luar kendali.

Lilia menatap Jack dan Anthony dengan iri dan bertanya dengan penuh harap, “Guru, kapan aku akan seperti mereka?”

“Itu akan tergantung pada seberapa serius kamu,” kata Fang Xingjian dengan santai.

Jack dan Anthony juga berhenti, memandang Fang Xingjian dengan penuh rasa terima kasih. Jack dengan cepat berbicara, “Xingjian, terima kasih banyak! Mengikuti bimbingan Anda, kemajuan kultivasi kami menjadi dua kali lebih cepat dari sebelumnya! ”

“Bukan apa-apa.” Fang Xingjian menoleh dan melihat ke arah gerbang utama.

Seorang wanita muda yang cantik menikah memegang tangan seorang gadis kecil berdiri di pintu. Gadis kecil itu sangat cantik, seolah-olah dia diukir dari batu giok putih. Dia bersembunyi di belakang wanita muda yang sudah menikah, menatap Fang Xingjian dengan malu-malu.

“Haha, kalian ada di sini!” Jack tertawa keras dan berjalan, mengambil gadis kecil itu. Gadis itu tertawa kecil dan memanggil ayahnya, sementara wanita muda yang sudah menikah itu tersenyum dan berdiri di sana.

Di sampingnya, Anthony cemberut dan berkata, “Aku tidak akan pernah berpikir bahwa seorang lelaki kasar seperti Jack akan dapat menemukan dirinya seorang istri yang cantik.”

Fang Xingjian dengan tenang bertanya, “Anggota keluarga juga dapat mengunjungi akademi?”

Anthony mengangguk, “Mereka bisa datang berkunjung setiap minggu.”

Mengatakan itu, Jack berjalan sambil menggendong putrinya. Gadis kecil itu berusia sekitar lima hingga enam tahun. Rambut keemasannya diikat menjadi dua kepang kecil, dan dia menatap malu-malu pada Fang Xingjian dan yang lainnya.

“Ayo, lihat! Ini putri saya Alice. “Jack tersenyum, berkata,” Bagaimana keadaannya? Bukankah dia lucu? ”

Mendengar itu, gadis kecil itu memeluk leher Jack erat-erat, memalingkan wajahnya yang malu.

Lilia tertawa terbahak-bahak dan berjalan, mengulurkan tangan untuk mencubit Alice di pipinya. “Haha, sangat imut! Biarkan aku mencubitmu! ”

Tapi bagaimana mungkin Jack berani membiarkan gadis ini dengan kekuatan mengerikan mencubit putrinya? Dia menghindar ke samping dan berkata, “Sial, apa kau mencoba membunuh putriku?”

“Aiya, hanya sejumput, biarkan aku menjepitnya sekali.” Lilia mengejar di belakang mereka dan mereka berdua mulai berlari.

Pada saat itu, Fang Xingjian tiba-tiba berbalik untuk melihat ke arah gerbang utama.

Tidak memperhatikan ketika dia tiba, Kepala Sekolah sudah ada di sana.

“Kepala sekolah!”

Mereka bertiga berteriak serempak, “Kalau begitu kami tidak akan mengganggu Anda dari pelatihan Anda, ayo pergi.”

Setelah memberikan mereka bertiga bimbingan dalam pelatihan seni bela diri mereka pagi itu, sore hari adalah waktu bagi Fang Xingjian untuk berlatih teknik Membunuh – Pedang Mistwind Agung.

Mereka pergi, meninggalkan Kepala Sekolah Jackson dan Fang Xingjian di halaman.

Kepala Sekolah Jackson berkata, “Tuanmu benar-benar tidak sabar, membawa setumpuk bahan dan tulang, dan pergi mencari teman lama untuk membantumu menempa Senjata Ilahi.”

Mengatakan itu, dia tersenyum, melanjutkan, “Tapi kali ini, yang dia temukan untukmu benar-benar master yang luar biasa. Anda dapat mengantisipasi kekuatan dari Senjata Ilahi Unggul Tetap ini. ”

“Ini berkat pengasuhan Kepala Sekolah dan Guru.”

“Pengasuhan kita adalah hal yang sekunder, yang terpenting adalah bakatmu.” Mengatakan ini, Kepala Sekolah menghela nafas. “Kecepatan supersonik …” Jackson menatap Fang Xingjian, “Sejujurnya, Anda telah membuat kita semua tercengang.” Berita itu akan menyebar dengan sangat cepat, dan sejujurnya saya tidak tahu apakah itu baik atau buruk bagi Anda. ”

Kepala Sekolah menggelengkan kepalanya, “Lupakan saja, jangan bicarakan ini lagi. Dengan tuanmu pergi, mulai sekarang aku akan mengambil peran melakukan pelatihan tempur denganmu. “Mengatakan ini, dia tersenyum lagi,” Kamu harus hati-hati, aku tidak semudah ini. ”

Sebelum dia menyelesaikan kata-katanya, Kepala Sekolah sudah menyerang, meluncurkan pukulan yang sepertinya mengejutkan ruang dan waktu. Di tengah suara gemuruh, Fang Xingjian merasa seolah-olah telah menabrak dinding, dan dengan dentuman keras ia dikirim terbang sejauh lebih dari dua puluh meter, meninggalkan dua tanda panjang di tanah.

Tapi begitu dia berhenti, angin kencang mulai bertiup. Fang Xingjian berturut-turut melintas, dengan cepat membentuk hingga ratusan bayangan di sekitar Kepala Sekolah.

Sangat disayangkan bahwa transisi kedua Jackson, Tyrant Fist of Azure Skies, memiliki keuntungan yang terlalu besar. Reduced Force Field-nya mencakup area lebih dari seratus meter, dan hanya dengan tatapan tajam, dia telah menghancurkan lebih dari setengah dari afterimages Fang Xingjian. Dia kemudian dengan santai mulai melemparkan pukulan, setiap pukulan membuat suara ledakan, seperti FIM-92 Stinger [1], semakin mengurangi ruang di mana Fang Xingjian bisa bergerak.

Dibandingkan dengan seni pedang Huang Lin, tinju Jackson bahkan lebih mendominasi, bahkan lebih sombong, bahkan lebih agresif. Untuk melengkapi semua ini, hampir semua dari lima atribut utamanya sangat menekan milik Fang Xingjian, dan Fang Xingjian hampir berlarian seperti tikus yang ketakutan.

Pada saat yang sama, serangkaian tepukan terdengar di luar vila.

“Ini sangat cantik. Windstorm Sword Hero yang baru. Ketika saya seusiamu, aku tidak secepat kamu sekarang. ”

Fang Xingjian dan Kepala Sekolah secara bersamaan berhenti di jalur mereka dan melihat ke arah gerbang.

Seorang pria berpakaian serba hitam, dengan atasan hitam, celana hitam, dan mantel hitam perlahan bertepuk tangan. Berdiri di belakangnya adalah seorang pria yang lebih muda mengenakan pakaian yang sama.

Pada kemunculan mereka yang tiba-tiba, murid-murid Kepala Sekolah langsung berkontraksi. Pria yang bertepuk tangan terus berkata, “Halo, saya adalah Penyelidik Kelas Satu dari Royal Knight Association, Charlie.

“Alasan aku ada di sini hari ini adalah karena aku yang bertanggung jawab atas penyelidikan tentang Fang Xingjian.”

[1] Jenis rudal permukaan-ke-udara

–> Baca Novel di novelku.id <–