Paradise of Demonic Gods - Paradise of Demonic Gods Chapter 944

Babak 944: Perak

Penerjemah: Yukidaruma Translations Editor: Yukidaruma Translations

“Tepat di depan,” kata Edward dengan wajah muram. “Aku harap semuanya berjalan baik.”

Lebih dari sepuluh tahun yang lalu, Pasukan Cyan dan Perak — menjadi dua pengaruh terkuat di Bumi — bertempur di sini untuk menentukan pemenang di antara mereka.

11 tentara lainnya telah mengambil kesempatan untuk membersihkan mereka bersama sekaligus, sepenuhnya memusnahkan mereka dari Bumi.

Mereka berhasil namun gagal pada saat bersamaan. Kedua pasukan telah menghilang dari Bumi selama lebih dari sepuluh tahun, dan mereka juga telah membubarkan pengaruh di bawah dua tentara yang terdiri dari orang-orang biasa.

Namun, mereka juga tidak benar-benar berhasil. Itu karena pemimpin Angkatan Darat Cyan maupun pemimpin Angkatan Darat Perak tidak benar-benar mati saat itu. Mereka hanya terjebak.

Kelopak mata Raja Gentar sedikit bergetar. Energi kuning yang melingkupinya mulai berkedip. Dia — Raja Gentar dan pemimpin Tentara Kuning — secara tak terduga merasakan rasa takut yang tak tertahankan di dalam hatinya.

“Apakah kita akan membiarkan mereka keluar? Haruskah kita mempertimbangkannya lebih lanjut? Zi Xing telah dibunuh oleh Fang Xingjian. Sampai sekarang, kami belum menemukan cara lain untuk menyegel mereka. ”

Semua orang yang hadir memahami kekhawatiran Raja Gentar. Itu karena dari tujuh Komandan, hubungannya dengan Tentara Perak adalah yang terburuk. Bagaimanapun, ideologi ketakutan yang ia sebarkan benar-benar bertentangan dengan keadilan Silver.

Namun, sekarang setelah semuanya berakhir, pilihan lain apa yang mereka miliki? Mereka menghabiskan setengah tahun untuk datang ke Saturnus, dan waktu bukanlah satu-satunya hal yang hilang. Saat ini, mereka tahu bahwa mungkin semua aset mereka di Bumi telah dibubarkan.

Raja Gentar mengandalkan penyebaran rasa takut untuk menjadi lebih kuat sementara Hui He perlu mengendalikan pengaruh dan masyarakat untuk memenuhi persyaratan untuk karakteristik pasukannya. Mereka semua bisa merasakan bahwa kekuatan mereka memburuk, dan jumlah energi cincin yang mereka dapat kendalikan semakin lemah dari hari ke hari.

Dari saat mereka memutuskan untuk datang ke Saturnus, tidak ada jalan untuk kembali.

Mereka bertujuh berjalan di atas dataran es dengan energi dari tujuh cincin warna berbeda yang membungkus mereka, membentuk pakaian pertempuran. Pakaian pertempuran melindungi mereka dari bahaya oleh suhu yang sangat rendah di sekitar mereka.

Setelah berjalan sekitar 300 meter, mereka tiba di depan gunung es besar yang memiliki ketinggian lebih dari 10.000 meter. Jika gunung ini ada di Bumi, itu akan menjadi gunung tertinggi di dunia.

Menurut ingatan mereka, Cyan dan Silver telah disegel dalam es di dalam gunung ini.

Lebih dari sepuluh tahun yang lalu, mereka berdua bertarung di lautan hidrogen dan helium Saturnus. Pada saat kritis dari pertempuran yang menentukan, 11 Komandan lainnya telah mengambil tindakan bersama.

Mereka tidak bermaksud untuk membunuh mereka berdua. Sebaliknya, mereka hanya menggunakan kekuatan Zi Ling sebagai fondasi dan menyebabkan kedua Komandan jatuh cinta satu sama lain.

Sementara Komandan Cyan dan Perak menahan satu sama lain, kelompok menyerang pikiran duo menggunakan kekuatan 11 Komandan sebagai landasan dan kekuatan Zi Ling sebagai serangan utama.

Edward dan yang lainnya membayangkan sebuah skenario di mana kedua Komandan — mewakili dua ekstremitas — akan merasakan emosi yang saling bertentangan pada saat mereka jatuh cinta. Sangat mungkin bahwa ini bisa melumpuhkan energi cincin mereka.

Sayangnya, tingkat kultivasi Silver melebihi harapan kelompok ketika Silver menyegel emosinya sendiri di saat-saat terakhir.

Tepat ketika Silver menyegel emosinya, Cyan mengambil kesempatan untuk menyerang, menyegel semua keinginan Silver pada saat yang sama.

Keduanya menyerang satu sama lain di tingkat mental. Emosi dan keinginan Silver tersegel, dan ketika ini terjadi, dia mengubah daerah sekitarnya dalam jarak beberapa ratus kilometer berubah menjadi es dan es. Baik dirinya dan Cyan, serta kedua pasukan, akhirnya disegel dalam es.

Mereka berdua telah saling menyerang, dan tidak peduli betapa tidak menguntungkannya situasi mereka, mereka masih membuat jebakan untuk pihak lain. Pada akhirnya, kedua belah pihak berakhir di reruntuhan bersama.

Namun, segel seperti itu cenderung sangat rapuh. Saat ada stimulan eksternal, mereka akan dapat bangun dengan sangat cepat.

Karena itu, selama bertahun-tahun, para Komandan menghindari penyebutan nama-nama Silver dan Cyan untuk mencegah mereka terbangun.

Alasan mereka datang ke Saturnus adalah agar mereka dapat membantu Silver menekan Cyan dalam prosesnya saat segel dilepas.

Lagipula, jika mereka harus melepaskan satu orang, mereka tentu berharap bahwa orang itu adalah Perak, yang dapat mereka ajak berkomunikasi. Kekacauan dan kekacauan Cyan membuatnya tidak dapat berkomunikasi dengan orang lain. Dia benar-benar orang gila.

Edward memandang gunung es yang besar dan berkata, “Ayo kita buat persiapan. Kami akan menyerang ke dalam pikiran Silver bersama-sama dan membantunya untuk menekan serangan Cyan. Mereka sama-sama cocok untuk memulai, jadi campur tangan kita akan menjadi pukulan terakhir … ”

Mereka semua menahan kekuatan pertempuran mereka, dan aliran energi cincin mereka naik, ingin membawa sebagian dari keinginan mereka ke kedalaman gunung es.

Namun, tepat ketika mereka akan melakukan ini, semua orang menghentikan apa yang mereka lakukan. Ketujuh dari mereka memandang dengan heran dan melihat bahwa ada sosok manusia kulit hitam di gunung es. Sosok itu perlahan menjadi lebih besar di depan mereka.

“Ada seseorang di dalam?” Hui He berkata dengan takjub. “Dia keluar.”

Ketika sosok manusia terus membesar, garis besar anggota tubuh, dada, dan kepalanya menjadi semakin jelas. Seolah-olah orang itu akan melompat keluar dari gunung es kapan saja.

“Dia datang,” kata Edward dengan sungguh-sungguh. “Bagaimana mungkin? Dia masih harus disegel. Siapa orang ini?”

Tujuh Komandan langsung menjadi sangat dijaga. Energi cincin yang keras keluar dari tubuh mereka, dan tujuh cahaya menembus lautan seperti tujuh bola api besar yang tenggelam ke dasar. Lapisan-lapisan es di sekitarnya pecah berantakan, dan sejumlah besar gelembung udara naik. Seluruh gunung es mulai bergetar.

Pada saat berikutnya, di bawah tatapan ketakutan tujuh orang, sosok manusia menjadi ukuran orang biasa. Sepertinya itu melekat pada permukaan gunung es. Kemudian, saat suara retak terdengar, sosok manusia keluar dari pegunungan.

Itu adalah seorang pria muda dengan rambut dan mata perak. Tampaknya hanya ada embun beku yang tersisa di mata perak pemuda itu. Dia berdiri di air laut dengan mantap, seperti therod yang memberi stabilitas pada lautan [1]. Dengan penampilannya, sepertinya seluruh dunia sudah tenang. Getaran yang disebabkan oleh ledakan ledakan dari tujuh aliran kekuatan sebelumnya telah sepenuhnya hilang. Gunung es telah kembali ke keadaan tenang, dan dataran es di bawah kaki mereka tidak lagi menunjukkan tanda-tanda retak dan meleleh seperti sebelumnya.

Di matanya, sepertinya ada kekuatan yang bisa menenangkan pikiran seseorang. Seolah-olah bersamanya, dunia akan beredar menurut seperangkat aturan, dan umat manusia akan terus hidup secara rutin.

Semua makhluk hidup di dunia terus bergerak sesuai dengan kehendak mereka. Ketika tatapan pemuda itu menyentuh ketujuh Komandan, perasaan semacam ini tumbuh tak terkendali di hati mereka.

“Tidak disangka dia sudah keluar dari segel?” Edward tersentak dalam hati. ‘Bagaimana ini bisa terjadi? Tetapi jika dia keluar dari segel lama, maka … ‘

Edward tidak bisa menahan rasa penasaran di hatinya. Tentara Emas memiliki kegigihan untuk menggali kebenaran di balik hal-hal yang tidak diketahui. Keluar dari keterkejutan yang disebabkan oleh pihak lain padanya, Edward mengangkat kepalanya dan bertanya, “Kapan Anda keluar dari segel?”

“Keluar dari segel?” Suara pemuda berambut perak itu terdengar di benak tujuh orang. “Apakah kamu mengacu pada segel es? Saya sudah bisa masuk dan keluar dari tempat ini dengan bebas sejak sekitar tujuh tahun yang lalu. ”

Mendengar jawaban pihak lain, tujuh Komandan bahkan lebih terkejut. Edward tidak bisa menahan diri untuk bertanya, “Lalu mengapa kamu tidak kembali ke Bumi?”

–> Baca Novel di novelku.id <–