Paradise of Demonic Gods - Paradise of Demonic Gods Chapter 939

Bab 939: Meminta Bantuan

Penerjemah: Yukidaruma Translations Editor: Yukidaruma Translations

Saat ini, selain dari cincin hitam, Grade juga memiliki cincin merah muda dan ungu. Setelah memperoleh kekuatan tiga tentara, ia bisa dikatakan telah menjadi jauh lebih kuat dari sebelumnya.

Namun, ini tidak cukup untuk memuaskannya. Ada kilatan cahaya hitam, dan dia sekali lagi terbang ke langit, menuju komandan lain.

Di sebuah kuil besar di bagian selatan Asia Tengah, cahaya oranye membumbung ke langit seperti pilar surgawi yang menghubungkan langit dan bumi. Kuil ini adalah markas Angkatan Darat Oranye, Kuil Cahaya Suci.

Pilar surgawi berdiri di kuil selama 24 jam, memancarkan energi oranye agung yang menerangi area dalam kisaran 100 lis.

Setiap tahun, akan ada prajurit Oranye Tentara yang hidup kembali dan berjalan keluar dari pilar surgawi.

Saat ini, sesosok manusia perlahan-lahan mengambil bentuk di pilar cahaya. Daging, tulang, saraf, dan banyak bagian tubuh lainnya berkumpul bersama, akhirnya membentuk penampilan Pendeta Fahui.

Sebelumnya, dia telah melepaskan kekuatannya dan Abyss Sword untuk menjalani serangkaian serangan bunuh diri. Namun, ia hidup kembali tanpa cedera. Bahkan Pedang Jurang sangat sempurna dan masih di tangannya.

Ini adalah kemampuan Tentara Oranye — pengorbanan.

Selama dia mengorbankan dirinya untuk orang lain tanpa niat untuk keuntungan diri atau keuntungan pribadi, dia akan dapat melepaskan serangan ini. Itu akan meledakkan seluruh tubuhnya dan kemauan, sepenuhnya menawarkan kekuatannya untuk membantai musuh. Dia kemudian bisa hidup kembali dalam cahaya abadi cahaya oranye.

Namun, prasyaratnya adalah bahwa ia tidak harus memikirkan keuntungan pribadi dan berpikir sepenuhnya tentang pengabdian dan altruistik. Ini jelas sangat sulit untuk dilakukan, dan bahkan Pendeta Fahui tidak akan berani menjamin bahwa ia akan dapat melakukan ini setiap saat. Karena itu, dia tidak akan menggunakan langkah ini dengan mudah.

Namun, ketika Pendeta Fahui melangkah keluar dari pilar surgawi dan menyelesaikan kebangkitannya, tidak ada tanda-tanda sukacita di wajahnya. Sebaliknya, hanya ada peningkatan kesedihan.

“Tuan, apa yang sebenarnya terjadi?” Seorang biksu muda, yang memiliki cahaya oranye berputar-putar di sekelilingnya, terbang ke langit dan bertanya kepada Pendeta Fahui.

Pendeta Fahui menggelengkan kepalanya, dan serangkaian gelombang dikirim keluar dari cincin oranye, memancar ke seluruh planet seperti gelombang elektromagnetik. Gelombang ini adalah radiasi yang dipancarkan energi cincin, yang kemudian diubah menjadi frekuensi komunikasi khusus ..

Namun, setelah menunggu sangat lama, masih belum ada jawaban. Wajah Pendeta Fahui berubah lebih suram.

Hanya sampai sepuluh menit kemudian suara putus asa Grade yang ditransmisikan melalui energi cincin.

“Sial! Itu semua karena Fang Xingjian itu. Dia membunuh semua orang. Zi Xing, Kaosi … Mereka semua mati, ”kata Grade dengan nada cemas. “Apa yang akan kita lakukan?”

Bersamaan dengan itu, salah satu tangannya mencengkeram leher Bruce, Panglima Tentara Biru dengan erat. Dia memperhatikan ketika tubuh Bruce semakin kusam di bawah kontaminasi sementara cincin biru perlahan terbentuk di tangannya.

“Bagaimana bisa hal-hal seperti ini terjadi? Meskipun kami kehilangan sangat banyak sebelumnya, tidak ada yang mati setelah menyusun kembali melalui bantuan energi cincin … ”

“Aku tidak tahu!” Teriak Grade keras. “Kecakapan pertempuran Fang Xingjian tampaknya telah meningkat. Oh tidak. Saya merasa bahwa dia telah menemukan saya … saya … ”

Pada saat berikutnya, suara Grade terputus dari Pendeta Fahui. Wajah Pendeta Fahui menjadi semakin suram.

“Ini tidak bisa dilakukan. Kita tidak bisa membiarkan hal-hal seperti ini terus berlanjut. ”

Saat memikirkan ini, dia membawa aliran cahaya oranye dan melayang ke langit. Dia berhenti sejenak dan memeriksa arah dengan sedikit jeda. Lalu dia menghilang ke cakrawala dengan tanda hubung.

“Bahkan dengan begitu banyak dari kita bergandengan tangan, kita bukan lawannya. Kami tidak dapat lagi melakukan reservasi. Kita harus segera memberi tahu dia … ”

Bersamaan, keinginannya akan terus menyapu Pedang Abyss. “Tiga pedang ilahi ini mungkin menyimpan rahasia untuk mengalahkannya.”

Sama seperti Fahui menghilang, Fang Xingjian berdiri di sebelah tempat Fahui baru saja berdiri, menonton dengan tenang ketika Fahui pergi.

“Arah ini … Dia telah pergi untuk mencari bantuan Tentara Emas.” Mata Fang Xingjian bersinar dengan sinar aneh ada banyak informasi yang berkedip di dalamnya. “Dua lainnya sepertinya sedang mempelajari pedangku, ingin mendapatkan lebih banyak kekuatan dari mereka. Ini akan baik bagi saya untuk melakukan Heart Sword Path saya. ”

The Immortality Saint mengeluarkan tawa ringan di pikiran Fang Xingjian, “Ada orang lain yang tampaknya telah kehilangan kendali. Kita tidak perlu peduli padanya? ”

Fang Xingjian menggelengkan kepalanya. “Kita perlu meninggalkan ruang untuk varian. Tetapi mereka bahkan tidak berpikir untuk mencari orang itu meskipun segalanya telah mencapai tahap ini. Tampaknya saya harus sedikit mengeluarkan uang.

“Ayo kita kejar dua yang lainnya keluar dari tempat persembunyian mereka dulu.”

…

Di tempat lain, di stasiun ruang angkasa besar di luar angkasa …

Komandan Pasukan Emas, Edward, melihat berita terbaru dengan sedikit terkejut. “Saya tidak berharap bahwa Fang Xingjian akan dapat melakukan semua ini. Ini menarik.”

Suara bawahannya terdengar di sebelah telinganya, “Pak, mereka sudah datang.”

Pandangan Edward menyapu ke arah jendela besar dan melihat empat aliran cahaya menerpa — abu-abu, kuning, oranye, dan hitam. Mereka secara bertahap berhenti di luar stasiun luar angkasanya.

“Edward,” kata Hui He, “Anda harus sudah menyadari situasi. Kecakapan Fang Xingjian yang menakutkan sedang melonjak, dan dia mendatangkan malapetaka ke seluruh planet secara sembrono. Kita harus bergabung untuk mengendalikannya. ”

Grade berdiri di belakang mereka bertiga. Dia menyembunyikan cincin biru, merah muda, dan ungu di tubuhnya. Sementara itu, kekuatan keempat pasukan terus bergolak di tubuhnya, menyebabkan sedikit keserakahan menyala terus-menerus di kedalaman matanya.

Dia hampir memiliki keinginan yang tak tertahankan untuk ingin melahap tiga Komandan yang berdiri di depannya, serta Edward di stasiun ruang angkasa.

‘Tunggu sebentar. Tunggu sebentar lagi. Tunggu sebentar lagi. ‘

“Tidak tertarik,” Edward, di sisi lain, memberikan jawabannya ketika dia menggelengkan kepalanya. “Waktu saya terbatas. Tidak peduli apa yang ingin dia lakukan, saya tidak tertarik untuk mengganggunya selama dia tidak mengganggu saya. ”

Mendengar kata-kata Edward, wajah Hui He dan yang lainnya berubah. Saat itulah mereka mengingat orang-orang dari Tentara Emas hanya peduli dengan mencari kebenaran universal. Mereka tidak peduli tentang hal-hal lain — seperti keselamatan Bumi, perubahan-perubahan di suatu negara, perubahan terhadap pengaruh — selama mereka tidak memengaruhi pengejaran pengetahuan mereka.

Hui He berkata, “Apakah kamu pikir dia akan berdiri dan menonton dengan malas setelah dia mengalahkan kita? Zi Ling, Kaosi, dan Bruce semuanya terbunuh olehnya. Setelah kita terbunuh juga, tidak akan ada orang lain yang bisa membantumu.

“Tidak ada telur yang bisa tetap utuh saat sarangnya hancur. Tidakkah kamu mengerti prinsip yang begitu sederhana? ”

Edward mengangkat bahu dan berkata, “Kalau begitu aku hanya akan bergabung dengan sisinya. Selama saya bisa melanjutkan penelitian saya, tidak ada artinya bagi saya untuk menyerah kepada Komandan lain. ”

Ketika semua orang mendengar ini, mereka terdiam seolah tidak menyangka Edward akan melakukan ini.

–> Baca Novel di novelku.id <–