Paradise of Demonic Gods - Paradise of Demonic Gods Chapter 792

Bab 792: Lima Juta

Penerjemah: Yukidaruma Translations Editor: Yukidaruma Translations

Di Ibukota Kekaisaran, sebuah dunia yang dikelilingi oleh ritual dan telah dipisahkan dari garis waktu …

Terjadi pertempuran dan pembantaian tanpa akhir.

Seorang Knight Ksatria berjalan di sepanjang jalan yang terdistorsi.

Tiba-tiba, dia berhenti dan menampakkan tatapan bingung ketika dia melihat sebuah bangunan yang telah disatukan.

‘Ini adalah…’

Namun, sebelum dia membuat reaksi, siluet hitam turun dari langit. Itu adalah Black Mage King, yang mulutnya terbuka lebar. Saat ini, wajahnya dipenuhi aura hitam dan matanya berkilau dengan cahaya hijau keserakahan.

Nya turun dari langit dan menelan yang diberikan Knight langsung.

Sebelum Conan Knight ini bahkan bisa bereaksi, dia sudah sepenuhnya dicerna oleh Raja Penyihir Hitam.

Raja Penyihir Hitam menepuk perutnya. Merasakan kekuatan yang meningkat di tubuhnya, dia mengungkapkan senyum puas.

‘Wasiatku telah meningkat menjadi 3.500 poin? Hehehehe… ‘

Kehendak bela diri Fang Xingjian sudah melampaui ahli tingkat empat atau lima tingkat Ilahi biasa, tapi itu hanya pada 2.000 poin. Jumlah ini sudah cukup baginya untuk membalikkan sungai dan laut, dengan mudah membunuh empat ahli tingkat Ilahi.

Namun saat ini, Black Mage King, yang terus menelan orang lain untuk meningkatkan kekuatannya, telah membawa kemauan bela dirinya hingga 3.500 poin. Bahkan Raja Penyihir Hitam tidak tahu betapa menakutkannya jika dia menyerang dengan kekuatan penuh.

Benar-benar ada banyak makanan di ritual itu.

‘Sudah lama sejak saya merasa ini penuh …’

Saat ini dalam ritual, tidak hanya ada sejumlah besar ahli tingkat Ilahi dan Demigods yang telah bergegas dari dalam perbatasan Kekaisaran, tetapi ada juga ahli tingkat Ilahi yang ditempatkan Shang di Ibukota Kekaisaran.

Kelimpahan makanan seperti itu benar-benar membuat Raja Penyihir Hitam sangat bersemangat, terutama pesta besar itu …

Saat memikirkan hal ini, Raja Penyihir Hitam berbalik dan melihat ke pusat Ibukota Kekaisaran. Pandangannya menunjukkan ekspresi yang sangat bersemangat.

Namun, enam angka mendarat tiba-tiba pada saat berikutnya, mengelilingi Raja Penyihir Hitam.

Melihat keenam orang yang tiba-tiba muncul di hadapannya, Raja Penyihir Hitam tersenyum dan berkata, “Semua orang, ada apa?”

“Raja Penyihir Hitam!” Seorang pria kuat dengan kulit hitam pekat dan kepala botak berjalan keluar. Dia memandang Raja Penyihir Hitam dan berkata dengan kesal, “Kamu makan Kay?”

Keenam orang ini adalah enam dari delapan pakar tingkat Ilahi yang ditinggalkan Shang di Ibukota Kekaisaran. Adapun dua lainnya … Tingkat tiga ahli tingkat Ilahi Morudo telah ditangkap oleh Fang Xingjian dan dibawa ke Wilayah Barat Besar, sedangkan orang terakhir dengan nama Kay telah dimakan oleh Raja Penyihir Hitam.

Pria kasar berkulit gelap ini, yang berbicara sekarang, adalah Cole. Ia berasal dari generasi yang sama dengan Saint Luoluo Gereja sejak 3.000 tahun yang lalu. Saat itu, dia adalah seorang ahli yang kuat di dunia dan merupakan salah satu dari sepuluh Jenderal Dewa agung dari Dinasti Intan.

Selain itu, dia adalah yang terkuat di antara mereka yang telah ditempatkan di Kekaisaran oleh Shang, selain dari Morudo. Cole adalah Ksatria tingkat Ilahi tingkat tiga.

Namun, sebelum Raja Penyihir Hitam, Cole, salah satu dari sepuluh Jenderal Dewa agung di Dinasti Berlian 3.000 tahun yang lalu, saat ini tampak seperti makanan lezat.

Cole memelototi Black Mage King dan bertanya, “Apakah Anda ingin membuat musuh keluar dari Shang?”

Raja Penyihir Hitam menepuk perutnya dan tersenyum sambil berkata, “Kalau begitu aku tidak akan berdiri di upacara.” Jika dia memakan enam ahli tingkat Ilahi di hadapannya, dia akan selangkah lebih dekat ke sasarannya.

…

Sosok manusia terus berkelana, melesat melewati celah spasial.

Itu Kepala Tertinggi Sekolah Seni Pedang yang melakukan Pedang Astral Obscurity-nya.

Pedang Pembunuh yang tak tertandingi ini, yang telah dibuat dari buku pedoman utama Sekolah Seni Pedang “Star Fate Sword Manual”, sebelumnya telah melejit hingga ketenaran besar di tangan Ketua Tertinggi. Selain itu, itu dipandang sebagai salah satu teknik pedang terkuat di Kekaisaran.

Fang Xingjian juga telah mempelajari teknik pedang ini di masa lalu dan menggunakannya untuk melesat di antara celah spasial dan mengalahkan banyak musuh yang kuat. Setelah itu, Fang Xingjian bahkan telah menggabungkan esensi seni pedang yang tak terhitung jumlahnya ke dalam dasar teknik pedang ini, menciptakan Infiltrating Void Sword yang menakjubkan di dunia.

Saat ini, Kepala Tertinggi Sekolah Seni Pedang telah mencapai tingkat dua dari tingkat Ilahi, dan kecakapan Pedang Ketinggian Astralnya telah tumbuh lebih besar. Dia melesat bebas di antara celah spasial, berubah ukuran, bersembunyi dan mengungkapkan dirinya.

Dia bisa membuat dirinya sebesar gunung atau sekecil partikel fisik.

Tetap saja, dia terus melarikan diri, dengan sedikit ketakutan muncul di matanya sesekali. Itu karena dia mengerti betul betapa mengerikan monster yang mengejarnya itu.

Suara kacha lembut terdengar, dan aliran lampu merah melintas melewatinya di udara. Ketua Tertinggi Heng Tianxiao didorong keluar dari celah spasial dan terbang keluar seperti bola karet. Dia menabrak dan membalikkan rumah-rumah dan jalan-jalan sejauh lebih dari 3.000 meter, meninggalkan banyak reruntuhan.

Seluruh tubuhnya hancur, dan aliran bintik-bintik cahaya dengan cepat menghilang dari tubuhnya.

Ketua Tertinggi Heng Tianxiao merasa seolah-olah kemauan bela diri dan fisik yang disihir keduanya hampir runtuh dari serangan tunggal itu, seperti tubuhnya akan benar-benar menghilang kapan saja.

“Hanya satu pukulan … dan aku akan dibunuh?”

Sudut bibir Heng Tianxiao melengkung menjadi senyum pahit. Kecakapan para Penyihir ini benar-benar jauh lebih kuat daripada Ksatria pada tingkat yang sama.

Berjalan di tengah-tengah reruntuhan, Raja Penyihir Merah memandang Heng Tianxiao dari jauh dan mengungkapkan ekspresi yang tidak tertarik. Dia sudah kehilangan minat pada mangsa ini.

Namun, di tengah jalan, dia tiba-tiba berhenti dan melemparkan pandangan penasaran ke arah sesuatu di bawah reruntuhan.

Di bawah reruntuhan, sejumlah besar rakyat jelata terpapar. Entah mereka berbaring telentang atau perut atau duduk di sana seolah-olah mereka sudah mati.

Ketika rumah-rumah di sepanjang jalan meledak, rakyat jelata ini diusir seperti serangga yang digali dan tampak seolah-olah mereka sudah mati. Mereka dilemparkan ke langit dan kemudian mendarat di tanah, entah dikubur, dibuang, dengan tubuh mereka terbelah, atau dibakar menjadi arang.

Rakyat jelata ini, yang benar-benar mati atau muncul begitu saja, semua kepalanya dibungkus oleh serangga ungu.

‘Hmmm?’

Red Mage King berjongkok dan mengulurkan tangan untuk mengambil bug yang menutupi wajah rakyat jelata. Saat dia menarik dengan tiba-tiba, sebuah suara, yang seperti sepotong kain dirobek, terdengar. Tentakel yang tak terhitung jumlahnya ditarik keluar dari kepala dan wajah orang itu.

Jelas, serangga-serangga ini tidak hanya membungkus diri mereka di atas kepala orang-orang, tetapi mereka juga memasukkan tentakel mereka ke dalam otak.

Setelah bug dihilangkan, Red Mage King tidak bisa lagi merasakan gelombang otak yang datang dari orang biasa meskipun tanda-tanda vitalnya masih ada.

Red Mage King meraih dengan rasa ingin tahu, merobek lengan rakyat jelata menjadi berkeping-keping, tetapi pihak lain masih tidak menunjukkan tanda-tanda kebangkitan. Seolah-olah dia telah memasuki kondisi vegetatif.

‘Apa apaan?’ Melihat serangga ungu seperti ubur-ubur di tangannya, Red Mage King memikirkannya sebelum menggigitnya.

Dia kemudian meludahkannya, ‘Ini terlalu menjijikkan. Ini seperti sh * t yang telah dikeringkan di udara selama sepuluh tahun. ‘

Menggelengkan kepalanya, Red Mage King segera kehilangan minat pada serangga dan rakyat jelata di bawah kakinya. Dia menoleh dan terus berjalan menuju Kepala Tertinggi Sekolah Seni Pedang, yang terluka parah.

Saat ini, lebih dari lima juta populasi seluruh Ibukota Kekaisaran dimakamkan di bawah kaki Raja Penyihir Merah. Semua orang dibungkus oleh serangga yang sama, dan mereka berbaring di bawah reruntuhan seolah-olah mereka semua memasuki kondisi vegetatif. Sepertinya mereka telah kehilangan jiwa mereka.

–> Baca Novel di novelku.id <–