Paradise of Demonic Gods - Paradise of Demonic Gods Chapter 500

Babak 500: Merger dan Maut

Penerjemah: Yukidaruma Translations Editor: Yukidaruma Translations

Penggabungan Tyrant dan Fang Xingjian adalah untuk menggunakan struktur tubuh Tyrant yang unik untuk meniru Armor Pemusnahan Abyss Surgawi dan menempel pada Fang Xingjian seperti lapisan baju besi.

Sementara Tyrant tidak tampak berbeda, ia telah menelan tubuh yang setingkat seorang Demigod dengan dua tingkat kesempurnaan. Setelah Tyrant bergabung dengan tubuh Fang Xingjian, Fang Xingjian sekarang bisa menarik kekuatan dari 1.440 biji khusus.

Dengan penggabungan ini, Fang Xingjian merasakan sejumlah besar kekuatan memancar keluar dari ruang kosong, dan energi vital dan darah di tubuhnya mendidih seolah-olah mereka adalah bagian dari sungai bergelombang yang besar.

Pada saat ini, Fang Xingjian merasa seolah-olah kekuatan fisiknya tiba-tiba meningkat 10, atau bahkan 100 kali. Jumlah energi yang tak berujung melonjak keluar dari banyak biji khusus di tubuhnya, memberinya perasaan kegembiraan yang kuat.

Dengan sedikit langkah, gelombang arus udara tampak terbentuk di udara, dan Fang Xingjian terbang sejauh sepuluh kilometer. Dengan langkah lain, suara guntur terdengar saat tubuhnya melintasi udara, muncul kembali beberapa ribu meter di atas langit.

“Seperti yang diharapkan. Setelah kami berdua bergabung bersama, kekuatan fisikku naik dengan gila, dan sekarang bahkan di atas Demigod biasa dengan dua tingkat kesempurnaan.

“Sekarang kekuatan fisikku telah meningkat pesat, kecakapan pertempuranku di Bumi semakin kuat sekarang ketika dipasangkan dengan kultivasi seni pedangku.

“Tapi … aku masih harus menjadi lebih kuat.”

Memikirkan lawannya kali ini, emosi negatif mulai membara di hati Fang Xingjian. Dalam pertempuran ini, tidak peduli apa pun gerakan yang dilakukan lawannya atau persiapan apa yang telah disiapkan, Fang Xingjian tidak bisa membiarkan dirinya kalah.

Saat itu, Tyrant, yang ada di kulit Fang Xingjian, berkata, “Seharusnya tidak apa-apa, kan? Mari kita hapus merger untuk saat ini. ”

“Hmm?” Fang Xingjian bertanya, “Bukankah kita seharusnya lebih terbiasa dengan ini sedikit?”

“Apa yang bisa digunakan untuk itu ?!” Tyrant berkata dengan marah, “Cobalah menempelkan semua tubuhmu ke pria lain … Aku tidak bisa … aku akan muntah …”

“Hmm? Dalam kondisi Anda saat ini, bagaimana Anda akan muntah? ”

“Aku juga tidak tahu, tapi aku merasa tidak tahan lagi.”

…

Di udara, Fang Xingjian melihat tanah di bawahnya dan berpikir keras. Dia selalu mengembun benih khusus setiap saat, dan dia juga menahan kemauan bela dirinya tanpa berhenti juga.

Namun, pada bulan berikutnya, ia harus meningkatkan kecakapannya secara kualitatif dengan torehan lain. Metode biasa tidak akan tepat waktu.

Saat itu, tatapan Fang Xingjian tiba-tiba melintas ketika dia melihat ke arah jalan yang beberapa puluh kilometer jauhnya.

Di jalan, beberapa puluh bajingan, yang memegang parang, memaksa seorang pria muda ke sudut.

Pemimpin kelompok itu, seorang lelaki berjanggut, berteriak, “Nak, tahukah kamu di wilayah mana jalan ini berada? Beraninya kau merusak barang-barang untuk kami? Jika kami tidak mengambil salah satu tangan Anda hari ini, kami bisa melupakan tentang tetap di sini di masa depan. ”

Pria muda itu berteriak dengan marah, “Siapa yang bisa mengabaikan sekelompok pencuri mencuri barang? Kalian lebih baik memikirkannya dengan cermat. Mencuri hanya akan membuatmu ditahan, tetapi jika kamu berani menebasku hari ini, kalian semua harus berakhir di penjara! ”

“Ohhhh, Nak, kau tampak sangat arogan.”

“Tebas dia! Mari kita lihat apakah dia masih berani tetap sombong. ”

“Ambil salah satu lengannya! Dia akan tahu apa ketakutan setelah itu. ”

Dalam sekejap itu, lebih dari sepuluh orang diserbu bersama, menebas dengan gila-gilaan. Pria muda itu berhasil memblokir beberapa dari mereka, tetapi dia segera bermandikan darah. Kemudian pada saat berikutnya, sebuah parang menebas wajahnya, jelas ingin mengambil nyawanya.

Dihadapkan dengan tebasan yang datang ke arahnya, pikiran pemuda itu langsung meledak, dan teror yang belum pernah dia rasakan sebelumnya dalam hidupnya memenuhi otaknya, menyebabkan seluruh tubuhnya mati rasa. Otot-ototnya bergerak sedikit, dan semua darah di seluruh tubuhnya melaju dalam sirkulasi.

Namun, pada saat berikutnya, parang itu hancur, dan Fang Xingjian berdiri di depan pemuda itu.

Tidak ada yang bisa melihat dengan jelas bagaimana Fang Xingjian muncul di hadapan mereka. Orang-orang ini hanya mereka yang berada di bawah rantai, jadi tidak mungkin bagi mereka untuk mengetahui siapa Fang Xingjian juga.

Pria berjanggut itu bertanya dengan agak ragu, “Dan siapakah kamu? Anda ingin membantu anak ini? ”

Fang Xingjian tidak melihat pria itu tetapi berbalik untuk melihat pria muda itu merasakan teror di dalam hatinya.

“Ini adalah rasa takut yang dirasakan seseorang pada saat hidup dan mati. Itu mungkin juga merupakan ketakutan terbesar manusia. ”

Melihat perilaku Fang Xingjian, pria berjanggut itu tertawa dingin dan berkata, “Pertunjukan lain. Saudara, bunuh dia! ”

Namun, niat pedang menakutkan melewati pada saat berikutnya, dan suara parang jatuh ke tanah terdengar tanpa henti. Semua bajingan telah berubah menjadi sayuran manusia dan runtuh.

Pria berjanggut itu menjerit ketakutan seolah-olah dia baru saja melihat hantu. Kemudian dengan keras, dia berlutut, tersentak dengan kesadaran bahwa dia telah menemukan orang yang kuat. “J … J … Tuan … Aku mohon padamu, tolong luangkan hidupku.”

Namun, ketika dia mengangkat kepalanya, Fang Xingjian sudah tidak terlihat. Pria berjanggut itu kemudian merasakan sakit di dadanya. Dia tidak tahu kapan itu terjadi, tetapi sekarang ada lubang besar di dadanya, dan darah mengalir keluar seperti air mengalir.

Merasakan teror yang dirasakan pria berjanggut sebelum kematiannya, Fang Xingjian dikejutkan dengan pemahaman baru.

‘Jika aku ingin lebih meningkatkan kemauan bela diriku, aku mungkin hanya bisa mengandalkan rasa takut yang dirasakan selama hidup dan mati.’

Apa hal paling menakutkan di dunia? Meskipun orang yang berbeda mungkin memberikan jawaban yang berbeda, satu jawaban yang akan muncul paling mungkin adalah ‘kematian’.

Itu adalah naluri makhluk hidup, naluri manusia. Sesuatu yang paling tidak ingin dihadapi semua orang, namun orang tidak punya pilihan selain menghadapinya.

Pada bulan berikutnya, Fang Xingjian mencoba segala macam metode dengan satu tujuan dalam pikiran — untuk mendekati kematian. Dia ingin menggunakan ancaman kematian untuk mendorong potensinya, dengan demikian semakin memperjelas kehendaknya dan sepenuhnya menyelesaikan Pedang Pembunuh Dewa yang kelima.

Jadi, pada awalnya, dia menempatkan dirinya dalam bahaya. Dia jatuh dari ketinggian ratusan ribu meter di udara, menghancurkan kawah besar ke tanah.

Lalu dia pergi jauh ke bawah ke laut, beberapa puluh ribu meter di bawah. Di laut yang gelap gulita, dia marah seni pedangnya sambil menahan tekanan air yang menakutkan.

Setelah itu, Fang Xingjian melompat ke lava gunung berapi, pergi jauh di bawah tanah, dan menyaksikan strata perlahan-lahan menelan dan menekannya.

Dia juga merendam dirinya dalam nitrogen cair, merasakan suhu tubuhnya lebih rendah tanpa henti dan detak jantungnya semakin lambat.

Fang Xingjian tidak memberi tahu siapa pun untuk membantunya, karena itu akan mencegahnya mengalami ancaman kematian dalam ujian.

Setelah itu, berbagai kekuatan di Bumi tidak bisa lagi membiarkannya merasakan bahaya. Jadi, dia mengubah metodenya.

…

Dia berjalan di sepanjang medan perang, menyaksikan banyak peluru dan misil mengambil satu kehidupan demi satu.

“Siapa kamu ?!” Seorang tentara berteriak ke arah Fang Xingjian, yang berjalan di sepanjang medan perang seperti hantu. “Berhenti di sana!”

Namun, saat berikutnya, Fang Xingjian sudah menghilang dari depan matanya seperti hantu nyata.

Kemudian Fang Xingjian pergi ke daerah kumuh dan menatap tatapan mati rasa dan putus asa dari banyak orang. Dia memperhatikan banyak sosok kurus berbaring di tempat tidur, dengan tenang menerima kematian.

Seorang pria tua menatap Fang Xingjian dengan bingung, yang tiba-tiba muncul. Melihat bagaimana Fang Xingjian melayang-layang di atas tanah dengan sedikit cahaya pedang yang melilit di sekelilingnya seperti sayap, lelaki tua itu bertanya, “Apakah kamu seorang malaikat?”

Ketika Fang Xingjian menyaksikan pria tua itu tersenyum untuk terakhir kalinya, dia menghilang di udara ..

Dia menyaksikan dan mengamati kematian secara langsung.

Selama beberapa hari terakhir sebelum pertempuran, aura mematikan pada Fang Xingjian semakin kuat. Dia tampak seperti hantu yang datang dari dunia bawah. Fang Xingjian pergi ke banyak rumah sakit dan melihat banyak nyawa hilang setiap hari.

Kemarahan, keputusasaan, teror, tenang, mati rasa … Sebelum mati, semua orang menunjukkan emosi yang berbeda.

Fang Xingjian terus seperti itu sampai satu hari sebelum pertempuran. Pada hari ini, ia tiba di rumah sakit bobrok, menemukan tempat tidur kosong, dan berbaring di atasnya.

Selama satu bulan terakhir, ia telah mencoba, melihat, dan mengalami banyak hal berbeda. Jadi, dia sekarang memiliki pemahaman khusus terhadap kematian.

Namun, dia sepertinya masih agak jauh dari memahami kematian sepenuhnya.

Fang Xingjian tahu bahwa sudah waktunya untuk mengambil satu langkah lebih jauh.

Ketika dia memasuki rumah sakit, seolah-olah tidak ada yang bisa melihatnya di mana pun dia lewat. Tidak ada orang yang akan bertanya mengapa dia berbaring di tempat tidur juga.

Fang Xingjian hanya berbaring di sana, perlahan-lahan menutup matanya.

Kali ini, dia akan menghadapi kematian secara pribadi.

Saat dia menutup matanya, napasnya semakin lemah dan detak jantungnya semakin lambat. Akhirnya, rasanya seperti napasnya berhenti total dan seolah-olah dia telah berubah menjadi batu es dingin.

–> Baca Novel di novelku.id <–