Paradise of Demonic Gods - Paradise of Demonic Gods Chapter 417

Bab 417: Bencana Alam

Penerjemah: Yukidaruma Translations Editor: Yukidaruma Translations

Setelah gempa skala kecil lainnya, Jia Wei berkata, “Terlalu berbahaya jika gunung berapi seperti ini meletus. Kami tidak bisa membiarkan grup melanjutkan lebih jauh. ”

Ferdinand berkata, “Tapi Lord Xingjian ada di dalam. Kita perlu menandatangani otorisasi untuk Teknik Pedang Kelahiran Kembali hari ini. ”

“Biarkan aku pergi bersamanya.” Seorang prajurit lapis baja putih berusia dua puluhan melangkah keluar dan berkata, “Ketua tim, aku mengolah Pedang Api Ilahi Duniawi dan telah berlatih di gunung berapi sejak usia sepuluh tahun.” Prajurit muda itu tersenyum dan memandang Jia Wei. “Di tempat ini, kemampuanku dua kali lipat dari biasanya, dan aku harus menjadi yang paling berpengetahuan sehubungan dengan bertahan hidup di sekitar wilayah vulkanik.”

Jia Wei mengerutkan kening. Dia memandang gunung berapi yang sedang menyala dengan kecepatan yang meningkat, serta langit yang tertutup abu vulkanik. Dia mengangguk dan berkata, “Ferdinand, biarkan Ben membawamu ke sana.”

Pria muda itu, yang dipanggil Ben, juga merupakan transisi kedua yang dianugerahkan Knight Knight. Dia berada di level 24 dan memiliki pengalaman membudidayakan di gunung berapi mulai dari usia muda. Ini memungkinkannya untuk dapat bergerak di sekitar sini dengan sangat mudah.

Ben meraih Ferdinand, dan dengan berlari, mereka menuju ke puncak gunung berapi.

Dalam perjalanan ke atas, lava mulai mengalir ke bawah, dan tanah di bawah kaki mereka menjadi seperti lempengan baja yang hangus. Kadang-kadang, potongan-potongan batu besar juga keluar.

Namun, meskipun demikian, Ben terus bergerak dengan kecepatan tinggi. Memang benar bahwa dia sangat akrab dengan lingkungan seperti itu. Membawa Ferdinand bersamanya, ia menghindari banyak bahaya, dan dalam sekejap mata, mereka sudah mendekati kawah gunung berapi.

Ben menunjuk sosok di atas kawah gunung berapi dan bertanya, “Apakah itu Fang Xingjian?”

Ferdinand mengangguk. “Itu dia.” Pada saat berikutnya, dia berteriak keras, “Xingjian!”

Di udara, Xingjian awalnya melihat ke bawah ke arah kawah gunung berapi. Namun, ketika dia mendengar teriakan Ferdinand, dia melihat ke belakang, dan pada saat berikutnya, percikan api membumbung ke arahnya.

Di tengah tatapan heran Ferdinand dan Ben, gunung berapi meletus lagi. Lava dan bebatuan yang menjulang menelan semuanya, dan seluruh dunia menjadi benar-benar gelap pada saat itu.

Ledakan mengerikan terdengar, melonjak ke sana kemari di atmosfer. Telinga Ferdinand tampak seperti tuli.

“Tidak!” Dengan teriakan kagum, Ferdinand ingin lari, tetapi dia ditarik kembali oleh Ben.

“Kamu gila? Bahkan jika kita pergi ke sana, kita hanya akan mencari mati. ”Saat Ben mengatakan itu, dia mengeluarkan pedang panjangnya dan mengaktifkan Pedang Ilahi Api Duniawi.

Baru pada saat itulah Ferdinand melihat situasi di sekitarnya dengan jelas. Tanah di bawah kakinya terus retak, dan lava menyembur keluar dari segala arah.

Ben mengayunkan longsword di tangannya secara berurutan, memukul bongkahan batu besar ke lava di sekitarnya.

Seolah-olah semua yang ada di hadapan mereka telah berubah menjadi lautan api. Ben mengaktifkan Pedang Ilahi Api Duniawi dengan kekuatan penuh, melakukan perlawanan terhadap lava di sekitarnya. Bersamaan dengan itu, ia berlari menuruni gunung berapi sambil memegang Ferdinand.

Namun, kekuatan ledakan gunung berapi ini berada di luar imajinasinya. Lava menerkam ke arah mereka seperti tsunami, dan mereka dikelilingi oleh nyala api ke segala arah.

Hanya dalam beberapa detik, beberapa ratus ribu ton zat menyembur keluar dari kawah gunung berapi. Bahkan Ben tidak mampu menangkis sebagian kecil dari itu.

Pedang Bumi Iblis Ilahi-Nya sekali lagi bertabrakan dengan gelombang api. Kemudian dengan gemuruh gemuruh, Ben memuntahkan seteguk darah dan terbang keluar sambil meraih Ferdinand.

Ketika mereka berdua tampak seperti akan mendarat ke lautan api, sedikit keputusasaan muncul di mata Ben dan Ferdinand.

Namun, pada saat berikutnya, menyemburkan udara dingin yang sangat brutal ke arah mereka.

Suhu yang sangat rendah yang melampaui negatif 200 derajat celsius menyembur keluar dari kawah gunung berapi. Seolah-olah seseorang telah menaburkan beberapa ratus ton nitrogen cair, membekukan semua lava pada saat itu juga.

Semua lava, abu vulkanik, dan bebatuan semuanya tersegel dalam es dan hanya berbaring diam di sana. Seolah-olah seluruh dunia telah beralih dari api neraka ke Antartika.

Tidak, itu bahkan lebih dingin dari Antartika. Ferdinand hanya menghela nafas pendek, lalu dia merasa bahwa udara di paru-parunya sepertinya akan membeku.

Namun, mereka tidak punya waktu untuk peduli tentang ini. Mereka hanya menatap mata mereka sambil melihat pemandangan ini dengan sangat heran.

Ta ta ta! Suara langkah kaki terdengar, dan di tengah tatapan heran mereka, Fang Xingjian datang ke arah mereka perlahan saat dia melangkah di atas es. Di mana pun dia lewat, udara akan melepaskan suara kacha kacha, seolah semuanya membeku di depannya.

Dalam sepuluh hari, Fang Xingjian akhirnya memproses semua 1.000 set teknik pedang dan mensintesisnya masing-masing ke Formasi Pedang Cahaya Zenith, Riak-riak Pedang Eter, Fisik Pedang Pembongkaran yang Luar Biasa, dan Longsword Universal Truth masing-masing.

Saat ini, penguasaan seni pedangnya telah mencapai puncak kesempurnaan.

Fang Xingjian melirik ke arah mereka berdua dan berkata, “Kalian turun terlebih dahulu.” Dia melihat lapisan es di bawah kakinya. “Suhu yang sedikit ini tidak akan cukup untuk menghentikannya.”

Ben mengangguk dan berlari sambil meraih Ferdinand, yang berteriak, “Xingjian, bukankah kamu turun bersama kami?”

Fang Xingjian sudah berpaling sekali lagi dan sekarang menatap lapisan es yang tampaknya bergetar lemah. Dengan satu pikiran, dia sekali lagi mengirim lebih dari 1.000 aliran Ether Sword Ripples yang tersebar.

Eter Sword Ripples memiliki tiga bentuk: keadaan awal; suhu tinggi; dan suhu rendah. Sekarang, penguasaan seni pedang Fang Xingjian telah meningkat dengan pesat, dan kehebatan Riak Pedang Eternya telah meningkat pesat juga.

Di mana pun 1.000 aliran riak Pedang Eter lewat, udara akan membeku, dan sepertinya semuanya akan disegel dalam es untuk selamanya. Lapisan es di bawah kakinya diperkuat sekali lagi, menahan tekanan yang datang dari bawah tanah.

Karena seluruh gunung berapi membeku, Ben dan Ferdinand melakukan perjalanan yang mulus menurun. Dalam sekejap mata, mereka tiba di kaki gunung berapi dan kemudian berlari lebih dari sepuluh kilometer dalam satu napas untuk bertemu dengan Jia Wei.

Jia Wei bertanya, “Ada apa?”

Ben menoleh dengan tiba-tiba dan melihat bahwa percikan api keluar sekali lagi dari arah kawah gunung berapi. Tanah di bawah kaki mereka juga bergetar tidak normal. “Ini tidak baik. Karena perlawanan yang dia terapkan, kekuatan ledakan dari bumi hanya akan lebih kuat. Kecakapannya akan lebih dari sepuluh kali lebih kuat dari yang semula. ”

Ben telah membudidayakan di daerah vulkanik selama bertahun-tahun, dan dengan demikian, ia mengerti betul kekuatan apa yang dimiliki gunung berapi meletus.

Itu adalah kekuatan kekerasan yang diperas dan didorong keluar dari banyak lapisan di bawah tanah. Ini adalah kekerasan yang mengerikan yang bisa menghancurkan seluruh kota. Itu adalah kekuatan yang menakjubkan yang dapat menyemburkan beberapa juta ton atau sepuluh juta ton zat.

Ini terutama ketika Fang Xingjian masih menyegel seluruh gunung berapi dalam es, memperkuat tekanan di dalam gunung berapi. Dengan lapisan pengekang menekan ke bawah, tekanan di dalam gunung berapi telah mencapai batas. Itu seperti bagaimana kompor tekanan, yang telah melampaui batasnya, akan meledak setiap saat. Selain itu, kekuatan yang dihasilkan akan jauh melampaui kekuatan letusan gunung berapi biasa.

Mendengar penjelasan Ben, Ferdinand dengan cepat berkata, “Tapi Xingjian masih di dalam!”

Jia Wei mengerutkan kening dan berkata, “Dia hanya bisa mengandalkan dirinya sendiri sekarang. Tidak ada gunanya bahkan jika kita pergi. ”

Pada saat berikutnya, suara gemuruh yang menakutkan terdengar dari arah gunung berapi seperti seluruh dunia telah hancur. Semua orang berbelok ke arah itu dan melihat bahwa, di atas gunung berapi, tampaknya ada telapak tangan tak terlihat turun dari surga, menampar gunung berapi.

Seluruh gunung berapi dihancurkan, ditampar datar oleh kekuatan tak terlihat yang sangat besar pada kecepatan yang bisa dilihat oleh mata telanjang.

–> Baca Novel di novelku.id <–