Paradise of Demonic Gods - Paradise of Demonic Gods Chapter 413

Bab 413: Mencapai Tingkat Ilahi

Penerjemah: Yukidaruma Translations Editor: Yukidaruma Translations

Through Heaven’s Perception, ketika Hildebrand melihat bahwa Fang Xingjian pergi tanpa menunjukkan reaksi apa pun, dia sedikit mengernyit.

“Sama sekali tidak peduli? Percaya diri? Atau apakah dia hanya orang bodoh? ‘

Peter mengikuti di belakang Hildebrand dan berkata, “Tuhan, apakah Anda pikir dia benar-benar akan menimbulkan masalah?”

Seolah-olah dia memiliki kendali penuh atas seluruh situasi, Hildebrand berbicara dengan tenang, “Sulit dikatakan. Namun, anak-anak muda impulsif dan mudah marah, terutama seorang jenius seperti dia yang terlalu memikirkan dirinya sendiri. Itu normal untuk ada beberapa masalah. Saya dianggap telah melakukan bagian saya sebagai senior dengan memberinya kata-kata itu sebelumnya. ”

Hildebrand kemudian tersenyum dan menambahkan, “Alasan dia ada di sini adalah secara alami untuk mencari uskup agung. Saya akan menunggu Anda di bar counter di luar. Pergi dan periksa situasinya. Jika dia benar-benar membuat kekacauan, maka jangan salahkan saya karena tidak menahan diri. ”

…

Setelah bertemu dengan uskup agung dan Ksatria Matahari Terbit, Fang Xingjian langsung ke titik, “Saya sudah menyelesaikannya.”

“Apa?” Gardner, Ksatria Matahari Terbit, bertanya dengan bingung, “Apa yang sudah kamu selesaikan?”

“Saya telah menyelesaikan penilaian untuk semua 1.000 set teknik pedang.” Fang Xingjian menggosok bagian tengah dahinya. Saat ini, banyak bahan seni pedang masih berputar-putar di benaknya. Setelah dia menyerahkan dokumen, dia berencana untuk memasuki pengasingan selama beberapa hari untuk memproses semua informasi dan mengubahnya sepenuhnya menjadi bagian dari seni pedangnya.

Mendengar apa yang dikatakan Fang Xingjian, ekspresi Ksatria Matahari Terbit berubah muram ketika dia berkata, “Fang Xingjian, berhenti semburan sampah. Lelucon ini tidak lucu. ”

Peter, yang menggunakan Surga Persepsi untuk melihat melalui celah pintu, juga tersenyum dingin ketika mendengar kata-kata Fang Xingjian. Dia merasa bahwa Fang Xingjian pasti telah berubah menjadi orang bodoh.

Namun, Fang Xingjian terus menatap lurus ke arah uskup agung dan Gardner, mengatakan, “Saya tidak bercanda tentang hal-hal seperti itu. Ketika saya mengatakan bahwa saya telah menyelesaikannya, itu berarti saya telah menyelesaikannya. Saya telah membawa semua detail penilaian bersama saya hari ini. ”

Gardner mengerutkan kening saat dia memandang Fang Xingjian seolah-olah sedang melihat orang gila.

“Itu total 1.000 teknik pedang. Bahkan jika Anda belajar dengan cepat, menilai mereka dan menguji semua statistik … Apakah Anda tahu berapa banyak waktu yang diperlukan? “Gardner terus berkata,” Fang Xingjian, saya tahu Anda belajar dengan cepat dan kecepatan Anda cepat. Tetapi kecepatan dan kecepatan penelitian ini adalah dua hal yang berbeda secara bersamaan.

“Tidak peduli seberapa cepat kamu, apakah mungkin bagimu untuk secepat ketika menilai dan menulis? Apakah Anda masih bisa secepat ketika menguji suhu, efek ledakan, kehebatan sinar cahaya, dan transmisi energi?

“Kamu bisa menjadi yang tercepat saat berlari, tapi bagaimana kamu bisa secepat saat proses penilaian dan ketika kamu menggerakkan jarimu untuk menjalani sejumlah kecil gerakan?”

Gardner menunjukkan inti masalahnya. Bahkan jika Ksatria yang unggul dalam kecepatan tinggi bisa bergerak cepat ketika mereka berlari dan ketika mereka melakukan teknik Membunuh, itu tidak berarti bahwa mereka juga bisa melakukan berbagai hal sama cepatnya, termasuk menulis, makan, minum, dan membaca. Ini tidak mungkin.

Tanpa bakat Fang Xingjian, Batas Negasi untuk meniadakan kondisi lain untuk bergerak pada kecepatan tercepat, dan Pedang Demolition Pedang Luar Biasa untuk melenyapkan udara, tentu saja, itu tidak mungkin. Karena itu, Fang Xingjian mengangguk.

Gardner tersenyum dan berkata, “Lihat dirimu bangga.”

Saat itu, uskup agung menghentikan Gardner dari melanjutkan dan menatap Fang Xingjian. Uskup agung berkata, “Anda mengatakan bahwa Anda membawa dokumen penilaian. Dimana mereka?”

“Mereka di luar.” Fang Xingjian memiringkan kepalanya ke samping dan berkata, “Tapi jika aku memberikan semua 1.000 set kepada Anda sekaligus, Anda dapat membayar saya 15 juta emas sekaligus, kan? ”

“Jika Anda mengirimkan barang-barang, tentu saja, kami akan memberi Anda uang.” Uskup agung berdiri dan berkata, “Kalau begitu mari kita lihat.”

Gardner mengerutkan kening saat dia memandang Fang Xingjian dengan curiga. ‘Mungkinkah dia benar-benar menyelesaikannya? Tapi … bagaimana dia melakukan itu? ‘

Hildebrand duduk di meja bar, minum sendiri. Hanya dalam waktu sepuluh menit, dia sudah menolak undangan tiga wanita cantik.

Sebagai putra tertua dari istri pertama di salah satu klan kaya dan berpengaruh di Kekaisaran, Hildebrand telah menjalani kehidupan yang berbeda dari yang lain sejak lahir.

Hildebrand dilatih dalam seni bela diri, politik, perdagangan, seni, menilai minat, dan banyak lagi keterampilan. Dia sudah bisa mengambil masing-masing dengan mudah, dan pada usia 15, ayahnya sudah memberhentikan semua tutor rumahnya dan mulai mengajarinya jalan Ksatria secara pribadi.

Tujuh tahun kemudian, Hildebrand telah berpartisipasi dalam Pemilihan Regional, meraih posisi pertama. Dia menjadi wakil generasi muda di Wilayah Great Western.

Delapan tahun kemudian, ia menjadi Knight Bertingkat level 29. Sejak saat itu, dia jelas tentang arti hidupnya.

Kekayaan, kekuatan, status, reputasi … dia sudah menikmati semuanya sebelumnya.

Dia juga menyadari bahwa dia tidak menaruh minat banyak pada ini. Baginya, ini hanyalah sarana baginya untuk mencapai banyak tujuan.

Seni bela diri adalah satu-satunya hal yang layak baginya menghabiskan seluruh hidupnya untuk belajar.

‘Menjadi ahli tingkat Ilahi!’

Tanpa sadar, pikiran ini mulai memenuhi pikiran Hildebrand sepenuhnya, berubah menjadi tujuan yang dikejar dengan panik.

Dia menghabiskan lebih dari 18 jam berkultivasi setiap hari, mengkonsumsi segala macam harta surgawi dan duniawi serta binatang buas. Dia juga telah menerima tuntunan teliti dari ayahnya, dan bahkan dari kakeknya yang sebelumnya adalah Gubernur Benua Beize.

Kemampuannya telah meningkat pesat, membuatnya memahami beberapa hal.

Meskipun bakatnya luar biasa dan dia sudah dianggap jenius di antara para jenius, tidak ada kekurangan jenius di jalur seni bela diri.

Siapa yang bisa menjadi Ksatria yang tidak jenius? Orang yang mana yang bisa menjadi Ksatria yang Diterima bukan jenius di antara para genius?

Namun, ada beberapa tingkatan jenius. Di sepanjang sejarah, mereka yang bisa menjadi eksistensi setingkat Dewa semuanya akan dilengkapi dengan berbagai istilah yang akan membuat orang awam merasa putus asa.

Karena itu, Hildebrand memahami bahwa dengan bakatnya, tidak mungkin baginya untuk mencapai level Ilahi hanya dengan membenamkan diri dalam kerja keras sendiri di balik pintu tertutup.

Meskipun ini adalah hasil yang mengecewakan, itu juga mengirim Hildebrand ke arah yang benar-benar baru.

Karena dia tidak bisa mengandalkan bakatnya sendiri, maka dia hanya bisa mengumpulkan sumber daya. Baik itu uang, Peralatan Ilahi, atau warisan para ahli tingkat Ilahi … selama itu adalah hal-hal yang dapat membantunya menjadi ahli tingkat Ilahi, ia akan mengumpulkan mereka semua.

Mengintegrasikan dan merebut sumber daya … Selama mereka dapat membantu mereka mencapai tingkat Ilahi, apa pun berhasil.

Karena itu, ketika dia menemukan Rencana Grading Teknik Martial kali ini, Hildebrand segera mengambil tindakan.

Dia minum secangkir alkohol lagi, dan detail proyek terus berputar dalam benaknya ketika dia memeriksa untuk melihat apakah ada aspek lain yang dia abaikan.

Saat itu, seorang wanita cantik, yang mengenakan gaun cantik dan memiliki rambut pendek merah berapi-api, mengayunkan pinggulnya dan berjalan menghampirinya seperti iblis kecil.

Hildebrand berkata karena kebiasaan, “Maaf, saya sedang menunggu seseorang.”

“Bukankah orang yang kamu tunggu, aku?” Iblis berambut merah kecil tersenyum, memancarkan pesona yang menakjubkan melalui bibir merahnya.

Ketika dia melihat Hildebrand yang tampaknya kebingungan, iblis perempuan berambut merah kecil berkata, “Saya Maria, seorang reporter dari Central Times.”

Hildebrand mengangguk. Praktis benar pada saat Pangeran Kedua baru saja menciptakan Central Times, Hildebrand sudah dapat melihat nilainya dengan jelas.

Oleh karena itu, kali ini, untuk memberikan tekanan dari publik kepada Fang Xingjian, Hildebrand bahkan telah menghubungi seorang reporter. Namun, dia tidak mengira reporter itu benar-benar berpengetahuan luas dan mampu menemukan jalannya ke sini.

–> Baca Novel di novelku.id <–