Paradise of Demonic Gods - Paradise of Demonic Gods Chapter 297

Bab 297: Buku

Penerjemah: Yukidaruma Translations Editor: Yukidaruma Translations

Di sebelahnya, seorang pria muda melambaikan setumpuk kertas, tersenyum, dan berkata, “Lilia, ini koran terbaru. Apakah Anda ingin membacanya bersama? ”

Surat kabar juga sesuatu yang Pangeran Kedua telah mulai baru-baru ini. Saat ini, mereka hanya dijual di ibukota delapan wilayah karena jumlah yang diproduksi terbatas. Untuk saat ini, itu terutama ditujukan pada bangsawan dan manajemen tingkat tinggi. Mereka yang bisa mendapatkan salinan surat kabar memiliki semua hak untuk membual tentang hal itu.

Namun, Lilia bahkan tidak melihat pria muda itu tetapi hanya terus melambaikan pedang besar di tangannya, melanjutkan pelatihannya.

Pria muda itu tidak terlalu memikirkannya dan terus berbicara di sebelah Lilia, “Hal-hal yang dilaporkan dalam surat kabar ini adalah semua peristiwa besar yang telah terjadi di dalam Kekaisaran. Dikatakan bahwa Pangeran Kedua telah mengaktifkan keterampilan hebatnya, Pikiran di Seribu Li, untuk dapat menyebarkan pesan dengan cepat. Bahkan jika sesuatu terjadi di Wilayah Api Selatan, kita akan dapat mengetahuinya dari sini segera. ”

Mendengar kata-kata pemuda itu, Lilia menghela nafas, meletakkan pedang besar di tangannya, dan berkata, “Layang-layang, aku tidak tertarik padamu. Berhentilah mengganggu saya. ”

Pria muda ini dengan nama Kite juga seorang murid Knight dari Akademi Aristocrat Bintang Lima. Dia adalah murid Knight yang paling menonjol selama beberapa tahun terakhir dan juga yang paling populer di antara para siswa.

Namun, setelah Lilia mendaftarkan diri di sekolah, ia menemukan bahwa Lilia sangat berbeda dari wanita muda bangsawan lain yang pernah ia temui sebelumnya, dan karenanya tertarik padanya.

Kite tidak marah bahkan setelah mendengar apa yang dikatakan Lilia. Dia hanya tersenyum dan menjawab, “Lilia, aku akan menghadiri Pemilihan Prefektur tahun depan dan akan menjadi seorang Ksatria. Seperti yang kau tahu, aku bisa menjadi seorang Ksatria dulu, tapi hanya ingin melatih lebih banyak untuk memperjuangkan posisi Juara Prefektur. Inilah sebabnya saya menunggu sampai sekarang. ”

Lilia menggelengkan kepalanya. Melihat itu sudah terlambat, dia menuju ke arah gerbang akademi.

Sejak Fang Xingjian memasuki Akademi Regional, dia meminta ayahnya mendaftarkannya ke akademi ini di Wilayah Barat Besar. Dia bahkan menyewa kamar di luar sekolah.

Tentu saja, Kite tidak menyadari semua ini. Mustahil bagi Lilia untuk menceritakan kepadanya tentang latar belakang, status, dan hubungan interpersonalnya.

Karena itu, bagi Kite, Lilia hanyalah seorang wanita bangsawan muda dari daerah terpencil dengan karakter yang sulit didapat.

Melihat Lilia pergi, Kite segera mengejarnya dan berkata, “Lilia, apakah kamu akan kembali? Biarkan saya mengirim Anda kembali. Keamanan di Great Western Region belum baik baru-baru ini. ”

Melihat bahwa Lilia terus mengabaikannya, Kite menyeringai, mengambil koran, dan mulai membaca, “Oh? Garnisun Barat mengejar orang-orang Garcia. Saya mendengar bahwa orang-orang dari Garcia telah menyerbu ke wilayah Garrison Barat. Hehe, untuk berpikir bahwa setan-setan hitam dari Garcia ini berani menimbulkan keributan di Kekaisaran. Mereka benar-benar sekelompok orang bodoh.

“Oh? Rehlings dari Daerah Es Utara telah keluar dari pengasingan. Dia telah menyebarkan kabar bahwa dia akan menghancurkan semua lawan lain di Seleksi Nasional tahun depan, mendapatkan kemenangan yang luar biasa dan menjadi Juara Nasional. “Kite melanjutkan,” Rehlings ini luar biasa. Dia dikatakan jenius nomor satu di Wilayah Es Utara selama dua ratus tahun terakhir. Dia telah menjadi ksatria yang dianugerahkan pada level 29 detik untuk waktu yang sangat lama, dan dikatakan bahwa bahkan Gubernur Daerah Es Utara bukanlah lawannya.

“Ck tsk, kalau bukan karena fakta bahwa kondisi yang diberikan Daerah Es Utara terlalu baik, dia akan pergi ke pusat sejak lama. Namun, hadiah untuk Seleksi Nasional mendatang terlalu besar, dan bahkan Rehlings tidak dapat menjauh. ”

Meskipun Lilia tidak merasakan apa-apa untuk Kite, ketika dia mendengarnya membaca koran dan berbicara tentang peristiwa yang terjadi di dunia, dia masih penasaran dengan isinya.

Kite melirik Lilia dan menyadari bahwa dia benar-benar mendengarkan. Ini membuatnya semakin berupaya membaca berita.

“Pemimpin pedang terkenal dari tenggara, Sasa, telah datang. Dia bahkan akan menjadi guru di Akademi Regional? “Mata Kite langsung menyala ketika dia berkata,” Sasa dikatakan memiliki nama Pedang Suci di Wilayah Pasir Timur. Untuk berpikir bahwa dia juga datang ke Akademi Regional kita?

“Di masa depan, akan bagus jika aku bisa menerima bimbingan darinya untuk seni pedangku.”

Mereka berdua terus berjalan. Lilia tidak mengatakan sepatah kata pun, dan Kite akhirnya berhenti juga. Bagaimanapun, dia masih muda di masa mudanya, dan tidak memiliki cukup kesabaran. Dia tidak bisa menahan diri untuk bertanya, “Lilia, apa yang diperlukan bagimu untuk mau berbicara denganku? Apakah aku seburuk itu? ”

Lilia melihat ke belakang Kite, dan memandangi pandangannya, Kite tidak bisa menahan diri untuk tidak berbalik. Dia melihat seorang pedagang buku mendorong gerobak dan mempromosikan produknya.

“Bakat yang tak tertandingi, Fang Xingjian! Membersihkan semua tujuh level Monumen Pantheon dalam Pemilihan Regional! Pecahkan keempat tahap ini ke Istana Teknik Pembunuhan secara berurutan dalam satu hari! Catatan rahasia di balik latihan pedang Fang Xingjian! Mereka yang ingin membeli salinannya, silakan ke sini! Jangan lewatkan kesempatan ini! Jika Anda melewatkan rahasia di balik bagaimana Fang Xingjian menjadi kuat, Anda akan menyesal seumur hidup! ”

Pedagang itu terus berteriak keras-keras, dan banyak siswa mengantri untuk membeli buku itu.

Kite mengerutkan kening. “Bukankah Fang Xingjian ini terlalu sombong, menerbitkan buku begitu awal? Bakat yang tak tertandingi? Apakah dia tidak takut membuat bahan tertawaan dari dirinya sendiri kepada orang-orang dari daerah lain? ”

Sebagai siswa top akademi, Kite secara naluriah diusir oleh para jenius lain yang hampir seusia dengannya. Dia sendiri berusia tujuh belas tahun, sama dengan Fang Xingjian. Ini membuatnya semakin membenci Fang Xingjian.

Namun, Lilia tersenyum dan berkata, “Kalau begitu selama Anda bisa menghapus semua tujuh level Monumen Pantheon dan melewati Istana Teknik Pembunuhan dalam sehari, saya akan berbicara dengan Anda.

“Aku akan jujur padamu. Pasangan yang saya harap akan temukan di masa depan adalah seorang jenius seperti Fang Xingjian. ”

Mendengar kata-kata Lilia, Kite tercengang. Terlepas dari apakah itu membersihkan semua tujuh level Monumen Pantheon atau melewati Istana Teknik Pembunuhan dalam sehari, keduanya adalah hasil yang tidak bisa dilampaui. Itu adalah hal-hal yang tidak akan berani dipikirkan oleh para Ksatria Bertingkat level 29 tingkat tinggi, apalagi Layang-layang.

Adalah satu hal bagi Kite untuk mengkritik Fang Xingjian, tetapi tidak mungkin baginya untuk melakukan apa yang telah dilakukan Fang Xingjian.

Kite terdiam dan hanya bisa menonton ketika Lilia berlari ke pedagang buku untuk mendapatkan salinan buku itu.

Kite mendengus dingin, menghancurkan koran di tangannya secara instan, dan pulang dengan marah.

Rumahnya juga berada di distrik bangsawan Great Western City. Saat memasuki aula, dia memperhatikan bahwa ibunya sudah menunggunya. Ketika dia melihatnya, dia melambaikan tangan padanya, “Layang-layang, temui bibimu dan pamanmu. Mereka datang jauh-jauh dari Harvest City. ”

“Oh, ini pasti Kite? Dia terlihat sangat tampan. ”

“Apa gunanya penampilan?” Ibu Kite tersenyum dan berkata, “Siapa yang melihat penampilan akhir-akhir ini?”

Layang-layang berdiri di sana sambil tersenyum, seolah-olah dia adalah patung yang bebas dinilai orang lain. Dia sudah lama terbiasa dengan percakapan seperti itu.

“Dia luar biasa bahkan jika kita sedang melihat kemampuan. Layang-layang seharusnya sudah memiliki kemampuan untuk menjadi seorang Ksatria, kan? Kapan dia akan berpartisipasi dalam Pemilihan Prefektur? ”

“Tahun depan.” Setiap kali masalah ini diangkat, Kite dan ibunya akan merasa sangat bangga, “Anak ini bisa saja melewati Pemilihan Prefektur sejak lama, tapi kami khawatir dia terlalu muda dan tidak tahu harus menahan diri, jadi kami memutuskan untuk membuatnya melalui pabrik selama beberapa tahun lagi. ”

“Layang-layang benar-benar luar biasa, tidak seperti putra saya yang hanya tahu bagaimana menjalin hubungan bebas dengan wanita. Saya harus mencari waktu untuk membiarkan dia datang dan belajar dari Kite. ”

Layang-layang tampak sedikit tidak sabar, tetapi pada kenyataannya, setiap kali para senior memujinya, dia tidak bisa membantu tetapi merasa sedikit bangga.

Namun, pada saat berikutnya, bibinya tiba-tiba mengeluarkan sebuah buku dan berkata, “Oh benar, saya membeli buku ini dalam perjalanan ke sini. Itu seharusnya menjadi biografi Fang Xingjian. Bahkan memiliki rahasia penguasaan seni pedangnya. Anda pernah mendengar tentang Fang Xingjian, kan? ”

–> Baca Novel di novelku.id <–