Paradise of Demonic Gods - Paradise of Demonic Gods Chapter 294

Bab 294: Menunggu

Penerjemah: Yukidaruma Translations Editor: Yukidaruma Translations

Kelompok itu maju sekali lagi dan, dalam sekejap mata, muncul di Heavenly Waterfall Lake tahap ketiga. Melihat Air Terjun Surga yang terjun, wajah semua orang mengungkapkan keheranan dari berbagai tingkat.

Hoppes menghela nafas dan berkata, “Pekerjaan kepala sekolah generasi kedua masih membangkitkan semangat tidak peduli berapa kali aku melihatnya. Danau Air Terjun Surgawi ini benar-benar sebuah karya yang luar biasa indah.

Kepala Departemen James tertawa, “Hahahaha, tidak ada lagi? Untuk membersihkan semua tahap Istana Teknik Pembunuhan dalam satu hari … Hahahaha … Hoppes, pernahkah ada orang seperti itu dalam sejarah Akademi Regional Wilayah Great Western? ”

“Tidak.” Hoppes menggelengkan kepalanya dan berkata, “Lupakan Wilayah Great Western, bahkan belum pernah ada kasus seperti itu di delapan wilayah Kekaisaran. Fang Xingjian adalah yang pertama. ”

James mengangguk puas dan berkata, “Kalau begitu dia pasti sedang belajar Pedang Tanpa Cahaya di tahap keempat. Jangan ganggu dia dan tunggu saja di sini. ”

Dengan itu, James memimpin dan duduk di satu sisi Danau Air Terjun Surgawi, seolah-olah dia mengagumi pemandangan.

Semua Ksatria Yang Diberikan lainnya saling memandang tanpa daya. Seorang pria dengan bekas luka pedang di wajahnya mengerutkan kening dan berkata, “Pak, meskipun Fang Xingjian memiliki bakat luar biasa, saya tidak berpikir itu baik untuk membiarkan begitu banyak guru dan manula menunggu dia di sini. Itu pengaruh buruk bagi yang lain, dan bahkan dia mungkin akan ketakutan. ”

Dengan kata lain, maksudnya, ‘Apakah kamu tidak memperlakukan Fang Xingjian dengan terlalu hormat? Kami memberinya rasa hormat dengan menunggunya, tapi ini dengan mengorbankan harga diri kami. ‘

Sangat disayangkan bahwa Kepala Departemen James tidak peduli dengan harga dirinya sama sekali. Benar-benar lelucon. Satu-satunya alasan dia menjadi kepala Departemen Seni Pedang adalah karena dia menyukai bakat Fang Xingjian dan ingin membujuk Fang Xingjian untuk berbagi tujuh tingkat misteri Monumen Pantheon dengan Akademi Regional.

Status apa yang dimiliki James? Dia adalah Kepala Sekolah dari dua generasi yang lalu, dan, pada usianya, tidak mungkin bagi seni bela dirinya untuk memiliki banyak kemajuan, dan apa yang dia pedulikan adalah sesuatu di luar status. Yang dia pedulikan adalah masa depan akademi, masa depan Kekaisaran.

Melihat kinerja Fang Xingjian yang menakjubkan sekali lagi, siswa ini sekarang seperti sepotong daging yang sangat lezat baginya. Sebuah pemikiran muncul di benak James, yang untuk melindungi dan mengawal Fang Xingjian.

Mendengar kata-kata pria dengan bekas luka, bibir James melengkung dan dia berkata, “Jika kamu membersihkan Istana Teknik Pembunuhan dalam sehari, aku akan menunggu selama kamu menginginkanku.”

Pria berwajah penuh luka itu dimasukkan ke dalam titik buruk dan tidak bisa menahan diri untuk tidak membalas, “Anda tidak mungkin mengandalkan tingkat pembelajaran untuk menentukan bahwa seseorang lebih baik, bukan? Ada begitu banyak senior di sini. Siapa di antara mereka yang tidak berada di atasnya dalam hal tingkat, kemampuan, tingkat sinkronisasi, reputasi, dan status mereka? ”Dia membawa orang lain untuk mendukung pendiriannya.

Namun, tidak ada orang lain yang bergabung. Kepala Departemen James tertawa dingin dan berkata, “Kita semua adalah praktisi seni bela diri di sini. Apa yang kita bersaing selain seni bela diri? Apakah kita akan membandingkan siapa yang lebih tua? Siapa yang makan lebih banyak? ”

Dia mencibir, “Mengapa ada Seleksi Nasional? Ini untuk melihat siapa talenta sebenarnya, dan siapa yang lebih unggul.

“Izinkan saya bertanya di sini. Apakah ada di antara Anda di sini yang bahkan setengah menakjubkan dari Fang Xingjian adalah ketika Anda berada di usianya? Dia genius berusia tujuh belas tahun, dan masih ada setidaknya dua puluh hingga tiga puluh tahun baginya untuk berada dalam tahap pertumbuhan yang cepat.

“Ketika dia seusiamu, level apa yang akan dia capai?”

Terlepas dari siapa itu, pria berwajah bekas luka atau guru lain, tidak ada dari mereka yang memiliki hal lain untuk dikatakan. Itu karena bakat yang ditunjukkan Fang Xingjian sekarang adalah kebal terhadap alasan.

James, yang telah menata segalanya, sekarang mengangguk puas. Meskipun bakat Fang Xingjian luar biasa, di dunia ini, tidak semua orang mau mendengarkan Anda atau membantu Anda hanya karena bakat Anda hebat.

Saat itu, bahkan Paus sebelumnya yang kecakapan bertarungnya tidak tertandingi di seluruh dunia masih tidak dapat menyatukan seluruh dunia, juga tidak bisa membuat setiap orang memperhatikan kata-katanya. Jadi bagaimana orang lain dapat melakukannya, bahkan jika orang tersebut memiliki bakat terbaik di dunia?

Ini adalah alasan mengapa James memiliki keinginan kuat untuk merawat talenta ini dan untuk melindungi Fang Xingjian.

Guru lain menunjuk Hoult dan yang lainnya yang ada di dekatnya dan bertanya, “Haruskah kita membuat mereka pergi?”

James melirik mereka dan berkata dengan acuh tak acuh, “Tidak masalah.”

Hoult, Norman, dan yang lainnya yang mengikuti James dan yang lain melihat bahwa mereka telah berhenti dan dengan demikian juga berhenti di kejauhan.

Seorang siswa bertanya dengan rasa ingin tahu, “Mengapa mereka berhenti di sini? Apa yang mereka tunggu? ”

Siswa lain melihat ke Danau Air Terjun Surgawi yang kosong dan berkata, “Mungkinkah Fang Xingjian telah menyelesaikan tahap ketiga?”

Memikirkan kemungkinan ini, semua orang terdiam.

Norman melirik alis berkerut Hoult dan tertawa canggung, “Bukankah Lord James dan yang lain menunggu di sini? Apa yang dikatakan ini? Ini mengatakan bahwa, menurut penilaian mereka, Fang Xingjian belum menyelesaikan tahap ini. Inilah sebabnya mereka masih menunggu di sini. ”

Semakin dia berbicara, semakin jernih pikirannya, dan semakin yakin nada bicaranya.

Dia terus berkata, “Tingkat apa Lord James berada? Budidaya seni pedang apa yang dimiliki Master Hoppes? Karena mereka menunggu di sini, itu pasti berarti bahwa Fang Xingjian belum menyelesaikan tahap ketiga dan dengan demikian mereka menunggu. ”

Nada suaranya dipenuhi dengan kepastian dan yang lainnya mengangguk setuju ketika mereka mendengar apa yang dia katakan.

Namun, suara lembut terdengar, “Bagaimana jika mereka menunggu Fang Xingjian kembali dari tahap keempat? Tidak ada yang berjaga-jaga di tahap akhir Istana Teknik Pembunuhan. ”

Norman memelototi orang yang berbicara dan berkata, “Anda mengatakan bahwa Kepala Sekolah dari dua generasi yang lalu, James, kepala tim seni pedang, Hoppes, dan begitu banyak guru lain sedang menunggu di sini, menunggu Fang Xingjian, seorang pendatang? Apakah Anda pikir itu mungkin? ”

Bahkan orang yang menyarankannya merasa itu tidak mungkin, dan dia menggaruk kepalanya, merasa malu.

Namun, Hoult masih tampak agak suram. Mendengar tebakan semua orang, dia tidak bisa menahan diri untuk berkata, “Baiklah, berhentilah mencoba membuat tebakan. Mari kita tunggu saja di sini. ”

Karena itu, semua orang duduk, menyilangkan kaki, dan menunggu hasil yang tidak diketahui.

Setengah jam berlalu … Satu jam berlalu … Setelah sekitar satu jam dan lima belas menit, semua orang tampak sedikit tidak sabar. Saat itu, dari jalan setapak di seberang Danau Air Terjun Surgawi, empat siluet berjalan mendekat.

Fang Xingjian, Rota, dan dua siswa yang memimpin.

James tertawa keras dan mendatanginya bersama yang lain. Dia bertanya, dengan beberapa antisipasi di matanya, “Xingjian, apakah Anda sudah membersihkan semua empat tahap Istana Teknik Pembunuhan?”

Melihat kemunculan tiba-tiba dari sekelompok besar orang dan banyak guru yang tampak khidmat berdiri di depan mereka, kedua siswa menjadi sangat gugup. Mereka belum pernah menemukan formasi sebesar ini, dengan hampir setengah dari para pemimpin di Departemen Seni Pedang berdiri di depan mereka. Apa yang sedang terjadi?

Terutama orang tua yang tidak peduli dengan penampilannya dan tampak setua pohon kuno … Di antara mereka yang telah berpartisipasi dalam Pemilihan Regional dan memahami Monumen Pantheon, yang di antara mereka tidak menyadari bahwa ia adalah Kepala Sekolah akademi dari dua generasi. lalu?

Dan hanya ada satu alasan yang memungkinkan mengapa begitu banyak orang berkumpul di sini — Fang Xingjian.

Mereka berdua berbalik untuk melihat Fang Xingjian, tatapan mereka dipenuhi dengan kecemburuan.

Terutama ketika Fang Xingjian memiliki penampilan muda tujuh belas tahun. Apa yang semua orang lihat sekarang bukanlah masa muda dan ketidakdewasaan, tetapi masa depan yang cemerlang dan bersinar.

–> Baca Novel di novelku.id <–