Night Ranger - Night Ranger Chapter 516

Bab 516: Jejak Setengah-Dewa

Penerjemah: Penerjemah Editor Bangsa: Penerjemahan Bangsa

“Maaf. Saya hanya minum sendiri. ”

Marvin tersenyum dan mengabaikan ekspresi canggung si penjaga bar muda sebelum berbalik untuk pergi.

Wajah Marvin menjadi khusyuk ketika dia meninggalkan Whisperer.

Dia bisa merasakan seseorang mengikutinya.

Meskipun tidak jelas dari mana kekuatan pengejar itu berasal, mereka jelas tidak memiliki niat baik.

Ini adalah Kota Cahaya Suci, wilayah para Dewa!

Marvin telah menyinggung banyak orang di Alam Dewa.

Marvin merasakan sesuatu yang salah ketika pelayan bar mendekat. Pemuda itu terlalu antusias.

Jika dia meminta informasi kepadanya, dia akan mengungkapkan niatnya dan mungkin menerima informasi palsu.

“Ingin melacakku?”

Marvin mencibir dan memasuki lorong gelap sebelum menggunakan Stealth.

Dia mencapai pusat kota setelah melintasi lorong dan diam-diam mengirim beberapa Klon Kertas ke berbagai arah di dalam kerumunan, sehingga menyingkirkan pengejarnya.

Meskipun demikian, dia tidak tahu siapa yang bermain trik di belakangnya.

Orang yang melacaknya sangat teliti. Siapa pun itu, mereka tidak membuka diri.

“Apakah aku diawasi sejak memasuki kota?”

Marvin ingat bahwa tidak ada perubahan ekspresi ketika penjaga itu meliriknya ketika memeriksa kartu pass-nya.

Dia terus berpikir kembali, tetapi tidak menemukan kesalahan yang telah dibuatnya.

Karena itu, kemungkinan besar ramalan Ramalan digunakan untuk melacaknya!

Karena dia berada di Kota Cahaya Suci, jika seorang Hamba Ilahi atau pengikut dari tingkat yang sama menggunakan Kekuatan Ilahi untuk melakukan Ramalan, itu akan sangat akurat.

Jadi, meskipun Marvin sementara berhasil kehilangan pengejarnya, mereka pasti akan dapat menemukannya lagi.

Dia harus tetap bergerak.

Marvin menggunakan Disguise untuk mengubah penampilannya lagi dan memasuki kedai lain.

Dia jujur kali ini. Setelah memastikan bahwa tidak ada yang memperhatikannya, ia menemukan Kurcaci yang tampak lihai.

“Jika kamu mencari informasi, maka kamu datang ke orang yang tepat.”

“Tidak ada yang aku tidak tahu di Holy Light City, tapi harganya …”

Kurcaci yang tamak mendorong kacamatanya dan menggosok-gosokkan jarinya.

Marvin tanpa kata-kata mendorong dua Batu Esensi Darah.

Kurcaci tanpa ragu menerima mereka dan membual tanpa malu-malu, “Kamu bisa mengajukan pertanyaanmu sekarang.”

Artinya adalah bahwa kedua Batu Esensi Darah hanya cukup untuk memulai percakapan. Informasi sebenarnya akan memerlukan biaya tambahan.

Tetapi Marvin agak kaya pada saat ini. Dia masih memiliki banyak Batu Esensi Darah yang didapatnya dari menjarah Demonic Altar.

Dia lebih suka menyelesaikannya dengan cepat karena dia sangat dekat dengan tujuannya.

“Aku mencari Dewa Setengah. Namanya Minsk, dan dia adalah anak Dewa Alam Kuno, ”Marvin cepat-cepat berkata.

“Minsk?” Kurcaci mengerutkan kening. “Sudah bertahun-tahun, namun seseorang masih mencari Minsk? Kamu siapa dia? ”

Marvin berkomentar dengan dingin dan acuh tak acuh, “Saya hanya perlu membayar informasinya. Saya tidak perlu memuaskan rasa ingin tahu Anda. ”

Dwarf terkekeh dan setuju, “Seperti katamu. Anda ingin informasi tentang Minsk? 30 Batu Esensi Darah. ”

Marvin membayar tanpa keberatan.

Setelah menerima uang, Kurcaci dengan tenang berkata, “Anak muda, kamu terlambat.”

“Menurutku, Minsk kemungkinan besar sudah mati.”

Mata Marvin membelalak.

…

Lima menit kemudian, Marvin meninggalkan kedai minuman.

Adapun Dwarf itu, dia melihat punggung Marvin ketika menghilang di belakang pintu masuk dan kemudian dengan cepat memanggil bartender.

“Beri tahu dua tuan dari Kuil Impian. Orang yang mereka cari telah muncul. ”

“Ngomong-ngomong, orang itu tampaknya mencari Minsk. Saya akan menganggap informasi itu sebagai hadiah, jangan meminta hadiah dari mereka. ”

Si bartender mengangguk dan dengan penuh rasa ingin tahu bertanya, “Kisah yang kamu ceritakan tentang Setengah Dewa Minsk, apakah itu benar?”

Kurcaci memelototinya. “Tentu saja. Saya menjual informasi. Reputasi sangat penting. Ini adalah dua hal yang sangat berbeda. Orang-orang Kuil Mimpi tidak bisa membayarku untuk berbohong. Dan bocah itu membayar dengan murah hati, saya suka pelanggan seperti ini. ”

“Oh, pelanggan yang langsung seperti itu akan dibunuh oleh orang-orang Kuil Mimpi, sayang sekali.”

…

Di sudut Holy Light City, Marvin menyamar sebagai pria paruh baya dan diam-diam mengunyah roti.

Dia berpikir sambil berjalan.

‘Minsk benar-benar pergi ke [Wilderness Hall] yang dikabarkan … Situasi macam apa itu?’

‘Kurcaci itu seharusnya tidak berbohong. Ketika Minsk mengirim surat ke Dewan Burung Migrasi, dia belum memasuki Wilderness Hall. Dia kemudian masuk, dan tidak ada berita tentang dia muncul sejak itu. ‘

‘The Wilderness Hall dikabarkan menjadi seperti makam bagi Legends. Tidak ada yang pernah keluar hidup-hidup, bahkan Setengah Dewa. Ini menjadi pertanda buruk. ‘

‘Apalagi, Wilderness Hall tidak selalu ada di sana. Dikatakan berada di padang gurun di sebelah timur Holy Light City, tetapi sebagian besar waktu tidak dapat dilihat. Itu jarang muncul di depan orang. ‘

“Tapi ternyata, banyak orang mengaku telah melihat Wilderness Hall dalam beberapa hari terakhir.”

“Bukankah ini terlalu kebetulan?”

Marvin mengerutkan kening.

Pengalaman bermain game-nya tidak banyak membantunya ketika datang ke Wilderness Hall.

Crimson Wasteland sudah menjadi tempat yang belum dirilis dalam permainan, jadi Marvin hanya bisa terus bergerak maju.

Berdasarkan informasi yang ia dapatkan dari Kurcaci, Wilderness Hall dikatakan sebagai kuil yang menakutkan yang didirikan oleh Dewa Jahat Kuno untuk kebangkitannya.

Dia mengklaim bahwa Wilderness Hall berisi Artefak yang tak terhitung jumlahnya dan mantra yang kuat, tetapi tidak ada yang kembali hidup setelah masuk.

Contoh khas adalah Minsk Setengah Dewa yang telah kehilangan ketenarannya.

Ketika Alam Kuno Dewa tertidur, para Dewa lainnya kehilangan rasa hormat terhadap Minsk.

Seperti Miss Silvermoon, walaupun kekuatan Minsk tidak bisa mencapai puncak Semesta, tidak ada yang berani bergerak melawannya.

Tetapi karena keadaan khusus, ia memilih untuk masuk ke Wilderness Hall, dan seperti yang lainnya, tidak kembali.

Jika itu masalahnya, Marvin akan kembali melaporkannya.

Tetapi secara kebetulan, Wilderness Hall, yang tetap tersembunyi selama ratusan tahun, muncul sekali lagi.

Pinggiran timur Holy Light City tidak damai. Banyak pejalan kaki yang melihat jejak Wilderness Hall.

Seseorang bahkan mengklaim bahwa [Cold Light’s Grasps] berada di Wilderness Hall.

Tidak jelas apakah kematian Nona Silvermoon pada waktu itu terkait dengan Wilderness Hall.

Tempat aneh itu membuat Marvin mengingat [Taman Rahasia] Benua Area Mati.

Siapa yang tahu apakah Wilderness Hall adalah jebakan atau tidak?

Cold Light’s Grasps juga bisa menjadi umpan, seperti Raja Kedokteran Sihir Eric.

Dalang sejati ada di balik jebakan dan akan melahap semua orang yang masuk!

…

‘Tidak perlu mengambil risiko besar karena misi Dewan Burung Migrasi.’

Marvin berpikir lama sebelum akhirnya sampai pada kesimpulan itu.

Pelayuan World Tree bukanlah sesuatu yang bisa diselesaikan sendiri. Selain itu, Endless Ocean juga pergi ke Green Sea Paradise untuk mencari jejak lain. Pihaknya gagal bukan berarti tidak ada harapan.

Setelah memiliki pemikiran ini, Marvin sedang bersiap untuk meninggalkan Kota Cahaya Kudus untuk saat ini.

Tetapi perasaan diperhatikan sekali lagi muncul di benaknya!

–> Baca Novel di novelku.id <–